Nama kelompok:
3. Gina aulia
Novel sejarah dapat diklasifikasikan sebagai novel ulang (rekon), teks rekon
adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis
dengan tujuan untuk memberi informasi dan menghibur pembaca, novel ulang terdiri
dari tiga jenis: rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif.
Novel sejarah memiliki struktur yang sama dengan novel pada umumnya yaitu:
a. Orientasi
Orientasi terletak dibagian awal novel, pada bagian ini pembaca
mengetahui situasi yang akan menjadi latar belakang cerita, seperti waktu,
suasana, dan tokoh dalam novel.
b. Pengungkapan peristiwa
Pada bagian ini pembaca mulai memahami peristiwa awal yang akan
menjadi pemicu konflik, kesulitan,dan pertentangan.
c. Menuju konflik (Rising Action)
Pada bagian ini terjadi konflik, peningkatan intensitas, kesulitan semakin
bertambah, dan pertentangan semakin meruncing.
d. Puncak konflik (Turning Point)
Bagian ini disebut klimaks atau puncak masalah, terjadi pergatian
kekuasaan, perubahan nasib tokoh, kekalahan atau kemenangan.
e. Penyelesaian (Resolusi)
Merupakan akhir cerita yang berisi penjelasan sikap atau nasib-nasib yang
dialami oleh tokoh setelah kemenangan ataupun kekalahan, pada bagian ini
situasi kehidupan tokoh telah berubah.
f. Koda (Penutup)
Bagian ini berfungsi sebagai penutup yang berisi komentar terhadap
keseluruhan isi cerita, namun tidak semua novel terdapat koda, tergantung
apakah penulis akan menyertakan simpulan akhir pada salah satu tokoh atau
menyerahkan simpulan akhirnya kepada pembaca sehingga pembaca akan
menebal-nebak penyelesaian ceritanya.
bahasa yang digunakan dalam karya sastra seperti novel tentu saja memiliki
perbedaan dari bahasa nonsastra seperti bahasa sehari-hari atau bahasa karya
ilmiah
MENIKMATI NOVEL
A. Pengertian novel
Novel itu sendiri diambil dari bahasa Italia “Novella” yang berarti baru,
berita, atau cerita pendek mengenai sesuatu yang baru. Kalau dilihat dari KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) Novel adalah karangan prosa panjang yang
mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dan menonjolkan watak serta sifat setiap pelaku. Mengacu pada
KBBI, novel adalah genre prosa yang berarti termasuk dalam karya sastra.
Untuk disebut sebagai novel, sebuah karya sastra harus memenuhi ciri-ciri
berikut :
1. Umumnya, terdiri atas 100 halaman (35.000 kata)
2. Tema dan alur cerita di dalam novel cukup kompleks.
3. Berbentuk narasi didukung deskripsi dan percakapan.
4. Alurnya berkembang.
5. Tokohnya banyak dan memiliki lebih dari satu karakter.
6. Latar bergerak dan beragam.
7. Ceritanya disertai perubahan nasib tokoh.
Struktur novel
Sesuai dengan pengertian novel, karya sastra satu ini menerapkan struktur
yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Dalam menulis novel, ada
beberapa struktur yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
a. Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman isi cerita yang ada di bagian awal
novel. Abstrak ini sebenarnya opsional. Bebas mau dicantumkan atau tidak.
Biasanya, abstrak ditulis untuk menjelaskan gambaran awal dan situasi
yang dialami oleh tokoh utama dalam novel.
b. Orientasi
Pada bagian ini akan dijelaskan latar novel. Latar yang dimaksud itu
meliputi waktu kejadian, suasana, hingga tokoh-tokoh yang ada dalam
novel. Penulis biasanya juga akan menjelaskan tentang keseharian atau
aktivitas yang dijalani tokoh utama pada bagian orientasi.
c. Komplikasi
Struktur novel selanjutnya adalah komplikasi. Pada bagian komplikasi
akan dijelaskan tentang urutan kejadian cerita. Komplikasi biasanya juga
akan mengandung urutan sebab akibat terjadinya peristiwa. Singkatnya,
komplikasi itu awal mula munculnya konflik dalam cerita.
d. Evaluasi
Puncak konflik dari sebuah cerita masuk ke dalam bagian evaluasi.
Pada bagian ini, pembaca akan disuguhkan klimaks dari masalah yang
terjadi pada tokoh novel sehingga bisa turut merasakan ketegangannya.
e. Resolusi
Setelah mengalami ketegangan atau puncak konflik, biasanya akan
dimunculkan solusi-solusi atau pemecahan masalah yang terjadi. Nah,
bagian ini disebut dengan resolusi. Dengan kata lain, resolusi adalah cara
penyelesaian konflik dalam cerita. Resolusi juga sering disebut sebagai
ending atau akhir nasib tokoh dalam novel. Apakah berakhir sedih,
bahagia, atau bahkan menggantung.
f. Koda
Struktur novel yang terakhir adalah koda atau penutup. Koda adalah
penutup cerita yang membuat pesan-pesan moral. Koda juga sifatnya
opsional, gengs, seperti abstrak. Penulis novel boleh mencantumkan koda
atau pun tidak pada novel karangannya. Saat penulis tidak mencantumkan
koda, maka pembaca bisa menebak sendiri pesan moral apa yang
tergantung di dalamnya.
Struktur tersebut merupakan struktur novel secara umum. Bisa jadi,
ada novel yang strukturnya tidak melibatkan keseluruhan dari enam poin di
atas. Oleh karena itu, struktur ini bisa berperan sebagai outline saat penulis
ingin memulai menulis novel karyanya.
Sama seperti karya prosa pada umumnya, novel juga memiliki unsur-unsur
tertentu untuk membentuk sebuah cerita. Unsur dalam novel sendiri dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
3. Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana yang ada dalam cerita.
4. Alur dan Plot
Alur adalah proses berjalannya cerita. Sedangkan plot adalah serangkaian peristiwa yang
memiliki hubungan sebab akibat. Alur dibagi menjadi 3 yaitu :
• Alur maju, alur yang biasanya menceritakan dari masa lalu ke masa depan
• Alur mundur, alur yang bercerita kilas balik ke masa lalu dari masa sekarang
• Alur campuran yaitu gabungan dari alur maju dan mundur
5. Sudut Pandang
Cara atau pandangan yang digunakan untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai
peristiwa yang membentuk cerita. Sudut pandang sendiri dibagi menjadi 3
yaitu :
• Sudut pandang orang pertama ada dua bagian, yaitu sudut pandang orang
pertama pelaku utama dan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
yang terlibat dengan tokoh. Biasanya ditandai dengan kata ganti orang
pertama, aku, gue, saya, dll
• Sudut pandang orang ketiga biasanya menggunakan nama tokoh, terus kata
ganti dia, -nya. Dalam sudut pandang ini, si penulis menceritakan salah satu
peristiwa yang dialami oleh salah satu tokoh seolah-olah sedang berdialog
dengan diri sendiri.
• Sudut pandang campuran, yaitu sudut pandang dari orang pertama dan orang
ketiga. Biasanya ditandai seperti sebuah narator dan menggunakan kata ganti
aku dan nama tokoh.
5. Amanat
Amanat merupakan pesan dari pengarang ke pada pembacanya yang terkandung di dalam
cerita novel.. Dalam menyampaikan maksud pesannya, sang penulis
biasanya mengungkapkannya secara tersirat ataupun tersurat.
a. Tersirat , adalah amanat yang cara penyampaiannya secara langsung
sehingga pembaca bisa langsung menemukannya.
b. Tersurat, adalah amanat yang cara penyampaiannya secara tidak langsung,
atau pembaca perlu membaca cerita dari awal hingga akhir untuk bisa
menemukan pesan dari penulis
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah suatu corak dalam pemilihan bahasa yang digunakan oleh
penulis di dalam cerita novel. Gaya bahasa ini berguna untuk menciptakan suasana
atau nada untuk mengajak. Selain itu juga dapat berguna untuk merumuskan
dialog yang bisa menggambarkan hubungan atau interaksi yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh dalam cerita.
Gaya bahasa dalam novel adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang
digunakan oleh penulis. Artinya tiap penulis novel tentu memiliki gaya bahasa
yang berbeda-beda.
2. Unsur ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, novel juga memiliki unsur ekstrinsik, lho! Unsur ekstrinsik novel
adalah unsur-unsur pembangun yang berasal dari luar novel. Bagaimana
maksudnya? Unsur ekstrinsik ini bisa dikatakan sebagai subjektivitas
pembaca dalam memaknai kisah yang ada di dalam novel.
1. Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai-nilai kehidupan yang dimaksud, antara lain yaitu:
• Nilai moral
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan benar atau salahnya suatu tindakan. Dengan
kata lain, hal ini juga bisa disebut sebagai etika.
• Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia dalam kehidupan
bermasyarakat
• Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai adat istiadat atau kebiasaan yang berada di dalam masyarakat.
Biasanya dalam novel si penulis memasukkan nilai budaya supaya cerita
yang ia tuliskan mempunyai makna tersendiri bagi si pembaca.
• Nilai estetika
Bentuk kreativitas penulis. Nilai-nilai estetika meliputi keindahan dalam segi bahasa,
penyampaian cerita, pelukisan alam yang begitu nyata, keistimewaan tokoh,
dan penggambaran tentang lingkungan
2. Latar Belakang Pengarang
Beberapa hal yang termasuk dalam latar belakang pengarang, yaitu:
• Riwayat hidup pengarang
• Kondisi psikologis pengarang
• Aliran sastra yang dimiliki pengarang
3. Latar Belakang Masyarakat
Hal-hal yang termasuk dalam latar belakang masyarakat, yaitu:
• Kondisi politik
• Ideologi negara
• Kondisi sosial
• Kondisi perekonomian masyarakat
2. Majas
Majas merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu, baik secara lisan maupun tertulis. Majas
memiliki beberapa jenis, yakni:
• Majas perbandingan
• Majas penegasan
• Majas pertentangan
• Majas sindiran
3. Peribahasa
Peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, biasanya berupa
kiasan maksud tertentu yang bisa berisi perbandingan, perumpamaan,
nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku.
Contoh: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing → bersama-sama dalam suka dan duka,
baik buruh sama-sama ditanggung
Bertepuk sebelah tangan → kebaikan yang hanya dari satu pihak
Contoh novel :
Novel ini bercerita tentang kutukan yang dialami oleh Dewi Ayu dan semua anak perempuan
keturunannya. Terlahir cantik justru membuat Dewi Ayu dan semua anak
perempuan yang dilahirkannya mengalami patah hati tiada henti. Kecantikan
justru menyimpan banyak luka dan kesedihan bagi mereka.
2. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
Novel yang satu ini berkisah tentang sejarah perjuangan reformasi. Cerita fiktif ini dibumbui
dengan fakta-fakta sejarah kelam yang terjadi pada era reformasi. Dengan
mengambil latar tahun 2007, Laut Bercerita mengisahkan tentang kehidupan
Biru Laut yang merupakan seorang aktivis. Biru Laut dan teman-teman
aktivisnya mengalami rangkaian kisah pilu dan menakutkan saat
menyuarakan isu sosial pada tahun 1991-1998.
Novel ini dibagi ke dalam dua sudut pandang, yaitu sudut pandang kakak beradik Biru Laut
dan Asmara Jati. Berbagai kisah kehilangan akan menyayat hati para
pembacanya.
PENUTUP
A. Kesimpulan