PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan
terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis.
Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuath cerita pendek berbeda-beda
menurut pengarangnya.
Adapun yang menjadi ciri khusus cerpen, di antaranya sebagai beikut.
Isinya cenderung kurang kompleks
Fokus cerita terpusat pada satu kejadian
Hanya menggunakan satu alur cerita yang rapat
Tokoh dalam cerpen sangat terbatas dan diulas secara sekilas
Setting yang digunakan biasanya tunggal
Tempo waktunya relatip pendek
Menampilkan konflik yang tidak menimbulkan perubahan nasib pada tokohnya.
3
h. Tahap ini menggambarkan ketegangan masalah dalam cerita atau masalah itu telah
mencapai klimaks/ puncak.
i. Ketegangan menurun
j. Tahap ini menceritakan masalah yang telah berangsur-angsur dapat diatasi dan
kekhawatiran mulai hilang.
k. Penyelesaian
Tahap ini menceritakan masalah tersebut sudah dapat diatasi. Pengarang memberikan
pemecahan dari semua peristiwa sebelumnya.
2.3.3 Penokohan dan perwatakan
Penokohan yaitu cerita pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak para
pelaku yang terdapat di dalam karyanya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah!
a. Apa yang dilakukan pelaku;
b. Apa yang dikatakan pelaku;
c. Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan;
d. Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
2.3.4 Seting atau latar
Latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini berguna untuk memperkuat tema,
menuntun watak tokoh, dan membangun suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu
dan sosial.
2.3.5 Sudut pandang
Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Ada beberapa macam sudut pandang ata bercerita.
a. Sudut pandang orang pertama
b. Pengarang memakai istilah “aku” untuk menghidupkan tokoh, seolah-olah dia
menceritakan pengalamannya sendiri.
c. Sudut pandang orang ketiga
d. Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan orang lain. Tokoh
yang diceritakan itu disebut “dia”.
e. Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of view)
f. Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah pembaca menonton
pementasan sandiwara. Pembaca hanya bisa menafsirkan cerita berdasarkan kejadian,
dialog, dan perbuatan para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk
atau tuntunan terhadap pembaca.
4
g. Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
h. Pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa saja yang
diperlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan.
Pengarang bisa mengomentari kelakuan para pelakunya dan dapat berbicara langsung
dengan pembaca.
2.3.6 Amanat
Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada
pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan sebagainya.
MARTINI
Oleh: Kurniawan Lastanto
Unsur Intrinsik
o Tema : percayalah pada niat baikmu
o Latar
1. Tempat : dalam bis(dalam perjalanan) dan di kampung
2. Waktu : tiga tahun setelah kepergian martini ke Arab Saudi
3. Suasana : diawal cerita suasana yang timbul basa saja, tetapi pada pertengahan cerita
suasana yang timbul menegangkan karena adanya konflik yang timbul ketika tokoh utma
bermimpi
o Plot/alur :
Alur cerita itu adalah alur maju(episode) karena jalan cerita dijelaskan secara runtut.
Pada awal cerita diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian si tokoh bermimpi, pada
mimpinya timbul suatu pertentangan yang berlanjut ke konflik(klimaks) dilanjutkan dengan
antiklimaks dan pada akhir cerita terdapat penyelesaian.
· Perwatakan :
Tokoh utama(martini) : wataknya yang sabar,lembut ,pekerja keras, bertanggung
jawab terhadap keluarga, hal ini di tunjukan dari penjelasan tokoh, penggambaran fisik tokoh
serta tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama
Tokoh pembantu :
Mbok : sabar
Andra : patuh terhadap orang tua
Mas koko : tidak bertanggung jawab terhadap keluarga
o Sudut pandang : orang ketiga
o Mood/suasana hati : kecurigaan,kesabaran,kecemburuan,penyesalan,kebahagiaan
o Amanat :
1. Seharusnya suami bertanggungjawab untuk mencari nafkah bagi anak dan istrinya
2. Jangan dulu bersikap su’udzon kepada seseorang bila belum ada buktinya
3. Keuletan dan kesabaran dalam bekerja akan membuahkan hasil yang baik
4. Selalu berniat baik untuk mendapatkan ridho Allah swt
12
Unsur Ekstrinsik
o Nilai moral :
Dalam cerpen tersebut terdapat kandungan nilai moral yaitu seseorang haruslah bersikap
huznudzon terhadap sesama manusia, karena husnudzon mencerminkan akhlak serta budi
pekerti yang baik.
o Nilai Sosial-budaya :
cerita pada cerpen tadi mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kehidupan kita
sehari-hari. Bahwa kebanyakan orang yaitu wanita pergi merantau ke negeri orang demi
membantu perekonomian keluarga seperti menjadi TKW, sedangkan suaminya menunggu
dirumah, untuk dikirimi uang dari istrinya tanpa berpikir , susahnya mencari uang dinegeri
orang, sedangkan dia sendiri tidak bekerja. Namun, hal ini bertolakbelakang dengan budaya
serta tradisi, bahwa yang wajib mencari nafkah untuk keluarganya adalah suami. Karena
suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, jadi ia harus bertanggungjawab terhadap
keluarganya. Tetapi, hal ini rupanya sudah banyak terjadi di masyarakat, sehingga tidak
jarang pula orang-orang yang menjumpai hal tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa cerpen
merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat modern. Cerpen (cerita pendek) ialah karangan pendek yang berbentuk naratif.
Cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan
atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain itu cerpen
memiliki unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.
3.2 Saran
Saran-saran yang ingin disampaikan penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam mencari unsur-unsur cerpen kita harus membaca cerpen dengan sekasama dari
awal hingga akhir cerita.
2. Dalam penulisan cerpen kita harus menentukan langkah-langkah seperti menentukan
tema terlebih dahulu, menentukan tujuan, dan menyusun kerangka cerpen.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://nandarthulo.blogspot.com/2011/08/makalah-unsur-unsur-dalam-cerpen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek
http://bersaha.blogspot.com/2012/06/pengertian-cerpen-menurut-para-ahli.html
http://hafizazza.blogspot.com/2011/03/pengertian-cerpen-dan-unsurnya.html
http://www.disukai.com/2012/11/pengertian-dan-ciri-ciri-cerita-pendek-cerpen.html?
15