Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“CERITA PENDEK / CERPEN”

Disusun Oleh:
M. DENI AZRI RAMDHANI
L. BAYU ARYA SAPUTRA
L. QOYYIM ARYAHI AKBAR
L. SULTAN HUDALLAH
L. MAJIDUL DARMA ,MAULANA
EGI MARDIAWAN SAPUTRA

MADRASAH TSANAWIYAH
NW RENSING 1
TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak/Ibu Guru yang telah menugasi dan memotivasi saya untuk menyusun
makalah ini.
Makalah ini masih kurang sempurna sehingga penulis memerlukan
penyempurnaan dan perbaikan. Ini diakibatkan adanya kendala yang
dihadapi oleh penulis pada saat menyusunnya. Karena itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaannya.

Rensing, 03 Februari 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pengertian Cerpen.....................................................................................2
B. Ciri-ciri Cerpen..........................................................................................3
C. Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Cerpen...........................................4
D. Jenis-jenis Cerpen......................................................................................6
E. Perbedaan Roman, Novel, dan Cerpen......................................................7
F. Cara Membuat Cerpen...............................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan
karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu.
Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah novel,
roman, dan semua karya prosa imajinatif.
Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa
yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang
dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama
sekalijauh dari realita kehidupan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian cerpen?
2. Apa ciri-ciri cerpen?
3. Bagaimana unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen?
4. Apa saja jenis-jenis cerpen?
5. Apa perbedaan roman, novel, dan cerpen?
6. Bagaimana cara membuat cerpen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian cerpen;
2. Untuk mengetahui apa ciri-ciri cerpen;
3. Untuk mengetahui bagaimana unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen;
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis cerpen;
5. Untuk mengetahui apa perbedaan roman, novel, dan cerpen;
6. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat cerpen.
7. Untuk memenuhi tugas dari Bapak Guru di Sekolah pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cerpen
1. Menurut Situs Wikipedia
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu
bentuk prosa naratif fiktif.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
Cerita pendek apabila diuraikan menurut kata yang membentuknya
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : cerita
artinya tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal,
sedangkan pendek berarti kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu
tokoh dalam situasi atau suatu ketika ( 1988 : 165 ).
3. Menurut Susanto dalam Tarigan (1984 : 176) :
Cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau
kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada
dirinya sendiri.
4. Menurut Sumardjo dan Saini (1997 : 37) :
Cerita pendek adalah cerita atau parasi (bukan analisis argumentatif)
yang fiktif (tidak benar-benar terjadi tetapi dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja, serta relatif pendek).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa yang dimaksud
dengan cerita pendek adalah karangan nasihat yang bersifat fiktif yang
menceritakan suatu peristiwa dalam kehidupan pelakunya relatif singkat
tetapi padat.
B. Ciri-ciri Cerpen
1. Ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36)
sebagai berikut:
a. Bersifat rekaan (fiction)
b. Bersifat naratif, dan

2
c. Memiliki kesan tunggal
2. Pendapat lain mengenai ciri-ciri cerita pendek di kemukakan pula oleh
Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai berikut:
a. Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang
konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai
jalan cerita.
c. Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau
tokoh utama.
d. Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
3. Menurut Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah
sebagai berikut.
a. Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif
(brevity, unity, and intensity).
b. Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena,
character, and action).
c. Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian
(incicive, suggestive, and alert).
4. Ciri-ciri cerpen secara umum adalah :
a. Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30
menit.)
b. Besifat Fiksi
c. Fokus cerita pada satu kejadian tunggal
d. Terbatas pada hal-hal yang penting saja
e. Perwatakan tokoh digambarkan sekilas
f. Alur yang digunakan alur rapat
g. Konflik yang ditampilkan tidak menimbulkan perubahan nasib
tokohnya

3
C. Unsur Intrinsik dan Unsur Ekstrinsik Cerpen
1. Unsur Intrinsik
a. Tema
Tema  yaitu pokok gagasan menjadi dasar pengembangan cerita
pendek. Tema suatu cerita mensegala persoalan, baik itu berupa
masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan
sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, diperlukan apresiasi
menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja temanya
itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, ataupun pada latar.
b. Plot atau alur
Plot  yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
seksama sehingga menggerakkan jalan cerita melalui perkenalan
klimaks dan penyelesaian.
Pada umumnya alur terdiri atas beberapa tahap diantaranya:
1) Pengenalan
Tahap ini menguraikan latar cerita atau penokohan.
2) Penampilan masalah / konflik
Tahap ini menceritakan persoalan yang dihadapi pelaku cerita.
Dalam tahap ini akan terjadi konflik antarpelaku.
3) Konflik memuncak
Tahap ini menceritakan konflik yang dihadapi pelaku semakin
meningkat.
4) Puncak ketegangan/ klimaks
Tahap ini menggambarkan ketegangan masalah dalam cerita atau
masalah itu telah mencapai klimaks/ puncak.
5) Ketegangan menurun
Tahap ini menceritakan masalah yang telah berangsur-angsur
dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
6) Penyelesaian

4
Tahap ini menceritakan masalah tersebut sudah dapat diatasi.
Pengarang memberikan pemecahan dari semua peristiwa
sebelumnya.
c. Penokohan dan perwatakan
Penokohan yaitu cerita pengarang menggambarkan dan
mengembangkan watak para pelaku yang terdapat di dalam karyanya.
Untuk mengetahui watak pelaku cerita, perhatikanlah!
1) Apa yang dilakukan pelaku;
2) Apa yang dikatakan pelaku;
3) Bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi persoalan;
4) Bagaimana penilaian pelaku lain terhadap dirinya.
d. Seting atau latar
Latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar ini berguna
untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, dan membangun
suasana cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu dan sosial.
e. Sudut pandang
Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita.
Ada beberapa macam sudut pandang ata bercerita.
1) Sudut pandang orang pertama
Pengarang memakai istilah “aku” untuk menghidupkan tokoh,
seolah-olah dia menceritakan pengalamannya sendiri.
2) Sudut pandang orang ketiga
Pengarang memilih salah seorang tokohnya untuk menceritakan
orang lain. Tokoh yang diceritakan itu disebut “dia”.
3) Sudut pandang pengarang sebagai pencerita (objective point of
view)
Pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seolah-olah
pembaca menonton pementasan sandiwara. Pembaca hanya bisa
menafsirkan cerita berdasarkan kejadian, dialog, dan perbuatan
para pelakunya karena pengarang tidak memberikan petunjuk atau
tuntunan terhadap pembaca.

5
4) Sudut pandang serba tahu (omniscient point of view)
Pengarang seolah serba tahu segalanya. Ia dapat menciptakan apa
saja yang diperlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga
mencapai efek yang diinginkan. Pengarang bisa mengomentari
kelakuan para pelakunya dan dapat berbicara langsung dengan
pembaca.
f. Amanat
Amanat  yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui
karyanya kepada pembaca atau pendengar. Pesan bisa berupa harapan,
nasehat, kritik dan sebagainya.
2. Unsur Ekstrinsik
a. Latar belakang pengarang
Kehidupan pengarang dan kejiwaannya berpengaruh terhadap
proses penciptaan karya sastra.
b. Aspek-aspek sosial politik
Situasi sosial politik seperti masalah ekonomi, budaya, dan
pendidikan akan berpengaruh terhadap karya sastra.
c. Hasil pemikiran manusia atau masyarakat
Hasil pemikiran manusia, baik berupa ideologi, filsafat, maupun
pengetahuan lain juga berpengaru terhadap karya sastra. Kedekatan
sastrawan dengan Tuhan, misalnya, akan melahirkan karya sastra yang
sarat dengan pesan religius.
d. Semangat zaman, atmosfer, atau iklim tertentu
Semangat zaman yang dimaksud disini menyangkut masalah aliran
seni yang digemari pada saat itu.
Hal lain yang juga termasuk unsur ekstrinsik yakni pengaruh sastra
asing.
D. Jenis-jenis Cerpen
Jenis-jenis cerpen ada 3, yaitu :
1. Cerpen Kedaerahan
Contoh :

6
a. Rumah untuk Kemenakan
b. Gampong
c. Orang kaya baru, dll.
2. Cerpen Nasional
Contoh :
a. Jalan Soeprapto
b. Jiwa yang Terguncang
c. Senyuman Terakhir, dll.
3. Cerpen Pop
Contoh :
a. Perempuan disimpang Tiga
b. Roda Kehidupan
c. Pelabuhan Makin Jauh
d. Anggap Auk Bulan
e. Kisah dikantor Pos, dll.
E. Perbedaan Roman, Novel, dan Cerpen
No Unsur Roman Novel Cerpen

1 Alur Kompleks Kompleks Sederhana

2 Konflik Mengubah nasib tokoh Mengubah nasib Tidak mengubah


secara tragis tokoh nasib tokoh

3 Panjang cerita Menceritakan Menceritakan Menceritakan


kehidupan tokoh sebagian besar kehidupan tokoh
secara mendetail sejak kehidupan tokoh yang dianggap
lahir sampai dewasa penting
atau meninggal dunia
4 Penokohan Karakter tokoh Karakter tokoh Karakter tokoh
disampaikan secara disampaikan secara tidak mendetail.
lebih mendetail mendetail.

7
Adapun perbedaan antara novel dan cerpen yang lebih spesifik adalah
sebagai berikut :
1. Dalam novel terjadi konflik batin, sedangkan dalam cerpen tidak harus
terjadi.
2. Dalam novel, perwatakan digambarkan secara detail, sedangkan dalam
cerpen, perwatakan digambarkan secara singkat
3. Novel memiliki alur lebih rumit, sedangkan dalam cerpen, akhir ceritanya
sederhana.
4. Dalam novel, latar lebih luas dan waktunya lebih lama, sedangkan dalam
cerpen, latar hanya sebentar dan terbatas.
5. Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen, sedangkan cerpen lebih
pendek karangannya.
6. Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam
dibandingkan cerpen, sedangkan unsur cerita dalam cerpen relatif
sederhana dan pasti tunggal
7. Novel biasanya ditulis dalam minimal 100 halaman kuarto, sedangkan
cerpen biasanya ditulis maksimal 30 halaman kuarto.
8. Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata, sedangkan jumlah kata
dalam cerpen maksimal 10.000 kata.
9. Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit, sedangkan waktu yang
dibutuhkan untuk membaca cerpen hanya 10 menit (bacaan sekali duduk).
F. Cara Membuat Cerpen
Setiap pembuatan karya sastra yang berbentuk prosa tentu tak akan pernah
terlepas dari yang namanya unsur intrinsik. Baik itu membuat novel atau pun
membuat cerpen. Nah, pada bahasan ini penulis akan menyajikan bahasan
tentang cara atau langkah membuat cerpen.
Cerita cerpen bisa dalam berbagai jenis, namun langkah dasar
pembuatannya memiliki pola dasar yang hampir sama, yakni menampilkan
suatu keadaan yang harus dihadapi tokoh atau pelaku, kemudian perlahan-
lahan muncul sebuah masalah atau konflik yang pada akhirnya akan

8
mencapai puncaknya, setelah itu konflik akan mulai mulai mereda dan
masalah pun bisa diselesaikan pelaku.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan
ketika Anda hendak membuat sebuah cerpen.
1. Tema. Setiap tulisan yang dibuat tentu harus memiliki arti atau pesan yang
tersirat agar hasilnya bisa dinikmati. Untuk itu, Anda memerlukan sebuah
tema yang berfungsi sebagai tali penghubung antara awal cerita dan akhir
cerita. Apapun yang ingin Anda tulis, usahakan selalau berkaitan dengan
tema ini.
2. Tempo Waktu. Tempo waktu penceritaan dalam sebuah cerpen sangatlah
pendek, yakni hanya dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam.
Tempo yang singkat ini biasanya berupa gambaran tentang satu kejadian
yang dialami atau terjadi dalam kehidupan tokoh utama. Usahakan agar
tema yang Anda angkat tadi bisa dimunculkan dalam kejadian yang
dialami si tokoh.
3. Setting. Ingat setting dalam cerpen ini bersifat tunggal, jadi Anda harus
pintar dalam memilih setting. Usahakan agar setting yang dipilih itu cukup
familiar dengan calon pembaca agar mereka pun bisa merasakan suasana
cerita melalui setting yang Anda pilih tadi.
4. Penokohan . Tokoh dalam cerita pendek sangatlah terbatas dan itu pun
hanya dibahas sekilas, jadi jangan terlalu banyak menyertakan tokoh
dalam cerpen. Satu sampai dua tokoh rasanya sudah sangat cukup
sehingga efektivitas cerita tetap terjaga.
5. Alur. Alur ini akan sangat menentukan menarik tidaknya sebuah cerita.
Munculkan alur yang baik di awal paragraf cerpen Anda agar pembaca
merasa tertarik dan penasaran untuk mengetahui kelanjutan cerpen yang
Anda buat.
6. Baca Ulang. Sebelum mempublikasikan cerpen yang Anda buat, sebaiknya
Anda membacanya terlebih dulu. perhatikan penggunaan tanda baca dan
tata bahasa yang Anda pakai. Jika dua hal ini Anda abaikan, bukan
mustahil cerita yang menarik sekalipun akan kehilangan maknanya karena

9
pembaca sudah lebih dulu terpengaruh oleh format penulisan yang tidak
rapi.
Langkah langkahnya antara lain :
Pilih titik narasi sudut pandang cerita pendek. Anda dapat menulis kisah
sebagai dalam salah satu karakter (orang pertama), atau sebagai narator
terpisah yang menyajikan hanya satu pikiran karakter dan pengamatan (orang
ketiga yang terbatas), atau sebagai narator terpisah yang menyajikan
pengalaman dan pengamatan dari beberapa karakter (orang ketiga yang
mahatahu). Titik pertama-orang pandang akan mengacu pada karakter sentral
sebagai ‘aku’ bukan ‘dia’ atau ‘dia’.
1. Pengembangan dan kekuatan dari sudut pandang narasi, akan menentukan
jalan cerita. Tentu saja sudut pandang orang ketiga akan lebih leluasa
mengeksplorasi si tokoh dan bagaimana penokohan berlangsung, namun
akan kehilangan greget dalam proses pencarian jati diri.
2. Buat protagonis, atau karakter utama. Ini harus menjadi yang paling
berkembang dan biasanya karakter paling simpatik dalam cerita.
3. Buat masalah, atau konflik, atau sudut kerja bagi protagonis. Konflik dari
cerita pendek harus mengambil salah satu dari lima bentuk dasar: orang vs
orang, orang vs dirinya sendiri, orang vs alam, orang vs masyarakat, atau
orang vs Tuhan atau nasib. Jika Anda memilih konflik orang vs orang,
membuatnya antagonis untuk melayani mereka yang protagonis maka
harus ada pertentangan yang fair.
4. Menetapkan karakter terpercaya dan pengaturan, dengan deskripsi yang
jelas dan dialog, untuk menciptakan cerita di mana pembaca akan peduli.
5. Membangun ketegangan cerita pendek dengan memiliki tokoh protagonis
yang die hard, mati matian, bahkan menglami beberapa usaha yang gagal
untuk memecahkan dan mengatasi masalahnya sendiri.
6. Menciptakan krisis yang berfungsi sebagai kesempatan terakhir bagi
protagonis untuk memecahkan masalah nya.

10
7. Menyelesaikan ketegangan dengan membuat protagonis lolos dari lubng
jarum melalui, kreativitas keberanian intelijensia, atau atribut positif
lainnya. Hal ini biasanya disebut sebagai klimaks cerita.
8. Memperpanjang fase resolusi, jika Anda suka, dengan merefleksikan
tindakan dari cerita dan signifikansinya dengan karakter atau masyarakat.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka penulis menyimpulkan
bahwa cerpen merupakan jenis karya sastra modern yang dihasilkan dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat modern. Cerpen (cerita pendek)
ialah karangan pendek yang berbentuk naratif. Cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan manusia, yang penuh pertikaian, mengharukan atau
menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Selain
itu cerpen memiliki unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.
B. Saran
1. Dalam mencari unsur-unsur cerpen kita harus membaca cerpen dengan
sekasama dari awal hingga akhir cerita.
2. Dalam penulisan cerpen kita harus menentukan langkah-langkah seperti
menentukan tema terlebih dahulu, menentukan tujuan, dan menyusun
kerangka cerpen

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjqwIKIy7f1
AhX-SGwGHeFuCO04ChAWegQIAhAB&url=https%3A%2F
%2Fdoc.lalacomputer.com%2Fmakalah-cerpen-cerita-pendek
%2F&usg=AOvVaw3cmI4irXyib_gnduYq3V98
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwjPyYmx0Lf1AhUoxzgGHUFgAuoQFnoECAIQAQ&url=https
%3A%2F%2Fwww.gramedia.com%2Fbest-seller%2Fcara-membuat-
cerpen%2F&usg=AOvVaw08AoO5eWDk8NGwxSRK92UW

Anda mungkin juga menyukai