Anda di halaman 1dari 11

MOBILITAS SOSIAL

A. Pengertian Mobilitas Sosial


1. Pengertian mobilitas sosial menurut Anthony Giddens
Menurut Anthony Giddens, mobilitas sosial adalah gerakan dari orang per orang
dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang
berbeda. Giddens merupakan sosiolog berkebangsaan Inggris yang dianggap sebagai
salah satu kontributor dalam pengembangan ilmu sosiologi modern.
2. Pengertian mobilitas sosial menurut Paul B Horton dan Chester L Hunt
Keduanya merupakan sosiolog berkebangsaan Australia. Paul B Horton dan
Chester L Hunt berpendapat bahwa mobilitas sosial merupakan tindakan berpindah
dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
3. Pengertian mobilitas sosial menurut Pitirim A. Sorokin
Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa mobilitas sosial dapat dilakukan melalui
beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial (social circulation). Sirkulasi sosial
dapat berupa Angkatan Bersenjata, Lembaga Keagamaan, Lembaga Pendidikan,
Organisasi Politik, dan Organisasi Keahlian.
B. Bentuk mobilitas sosial 
1. Mobilitas sosial vertikal
Merupakan perubahan kedudukan sosial dalam posisi yang tidak sederajat.
Jenis mobilitas ini dibagi menjadi dua, yakni:
a. Social sinking atau gerak mobilitas sosial ke bawah, yakni perubahan kedudukan
sosial dari kedudukan tinggi ke yang lebih rendah. 
Contohnya pegawai kantor yang melakukan korupsi, lalu dipecat. 
b. Social climbing atau gerak mobilitas sosial ke atas, yakni perubahan kedudukan
sosial dari posisi rendah ke posisi tinggi. 
Contoh: warga yang diangkat jadi ketua RT, staff biasa diangkat jadi manajer.
2. Mobilitas sosial horizontal
Mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan kedudukan sosial
yang masih dalam posisi sederajat.
Misalnya:  perpindahan warga negara, pindah lokasi penugasan tanpa
mengubah jabatan. 
3. Mobilitas antargenerasi
Merupakan mobilitas sosial yang terjadi karena adanya perubahan
kedudukan sosial yang berbeda dengan keluarganya.
Ada dua macam mobilitas antargenerasi, yakni: 
a. Mobilitas intergenerasi
Perubahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi, mulai dari
kakek nenek hingga cucu. 
Contoh: kakek bekerja sebagai pedagang, orangtua bekerja sebagai buruh
pabrik, anak menjadi guru. 
b. Mobilitas intragenerasi
Sementara itu mobilitas intergenerasi adalah perubahan status sosial yang
terjadi di dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah ibu hingga anaknya.
Contohnya: ibu bekerja sebagai karyawan sementara anaknya memilih menjadi
ibu rumah tangga.

KOMUNIKASI SOSIAL
A. Pengertian
Komunikasi Sosial yaitu mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk
membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, diantaranya lewat komunikasi
yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melewati komunikasi
sosial kita bisa berkerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, golongan berusaha
bisa, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk
mencapai tujuan bersama.
B. Ciri utama
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam kegiatan komunikasi.
Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali
sehingga dia tidak bisa memperagakan komunikasi dengan lingkungan kehidupan
sekelilingnya. Oleh karena itu komunikasi yaitu tindakan manusia yang lahir dengan
penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena tidak
sewenang-wenang maksud atau tujuan tertentu.
Memang apabila manusia dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti
binatang, dia tidak akan hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu
mencari makan sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak
dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri.
C. Fungsi Komunikasi Sosial
1. Pembentukan konsep diri
Konsep diri yaitu pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita
peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain untuk kita. Manusia yang tidak
pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin memiliki kesadaran
bahwa dirinya yaitu manusia. kita sadar bahwa kita yaitu manusia karena orang-orang
disekeliling kita menunjukkan untuk kita lewat perilaku verban dan nonverbal mereka
bahwa kita manusia
2. Pernyataan eksistensi diri
Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis. Inilah yang dinamakan
aktualisasi diri atau semakin tepatnya eksistensi diri.
Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan
Sejak lahir, kita tidak mampu hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita
perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan
biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita
seperti sukses dan kebahagiaan. Komunikasi, dalam konteks apa pun, yaitu wujud
landasan adaptasi terhadap lingkungan.

DINAMIKA SOSIAL
A. Pengertian Dinamika Sosial
Dinamika sosial merupakan perubahan sosial yang dapat diukur saat menggunakan
rumus dan metode khusus. Pada kajian ilmu dapat menyamakan makna di antara
dinamika sosial pada perubahan sosial, tetapi secara mendasar dari keduanya mempunyai
perbedaan, baik dari segi makna, metode serta aspek- aspek pokok dalam kajian.
Sedangkan dinamika sosial secara umum merupakan metode khusus yang bertujuan
untuk mendeskripsikan apa yang menjadi fenomena sosial yang sedang berkembang,
jelas serta mendalam. Metode  khusus yang telah diformulasikan dengan menganalisis
data empiris, seperti bentuk kualitatif dengan kuantitatif. Penggunaan dari metode khusus
ini digunakan dalam menganalis data dengan dinamika sosial kumulatif.
Dinamika sosial adalah himpunan perubahan yang akan meliputi keseluruhan dari
komponen dalam masyarakat, yang merupakan data yang berkelanjutan dari waktu ke
waktu.
B. Pengertian Dinamika Sosial Menurut Para Ahli
1. Kingsley Davis
Dinamika sosial merupakan bentuk perubahan perubahan yang telah mencakup
kehidupan sosial masyarakat di dalam skala yang cukup luas. Perubahan perubahan
yang terjadi ini meliputi aspek- aspek secara khusus, yaitu struktur serta fungsi di
dalam kehidupan masyarakat.
2. William F. Ogburn
Dinamika sosial adalah sebuah ruang lingkup dari perubahan sosial yang lebih
luas, serta yang di dalamnya meliputi aspek- aspek secara spesifik contoh aspek
kebudayaan , baik yang memiliki sifat material atau yang immaterial. Aspek dari
kebudayaan ini merupakan bentuk aspek yang mempunyai peranan yang penting
sebagai pedoman dalam masyarakat dalam menghadapi suatu perubahan dari waktu
ke waktu lainya.
C. Aspek Dinamika sosial
1. Pola umum
Polanya merupakan perubahan yang terjadi secara umum dalam masyarakat.
Dapat dicontohkan, tingkat dari pertumbuhan penduduk yang terjadi dalam wilayah
ibu kota, pada setiap tahunnya akan dapat diukur dengan dapat pula mereka prediksi
dalam kurun waktu  yang akan datang yaitu beberapa tahun kedepan, berdasarkan dari
sebuah kebijakan.
2. Sistem sosial
Dinamika sosial ini pada dasarnya adalah bagian dalam cakupan dari sistem
sosial. Sistem sosial adalah sebuah kesatuan sosial yang mempunyai kesamaan.
Sistem sosial bisa meliputi pengelompokan dari masyarakat berdasarkan dari usia,
pendapatan dan lain sebagainya.
Contoh dari sistem sosial ini bisa dijumpai pada kehidupan masyarakat sehari-
hari, seperti ketika seseorang melakukan perubahan yang lebih baik maka akan
berdampak pada lingkungannya.
3. Tingkat perhitungan yang jelas
Dinamika sosial dari segi mendasar dianalisis dapat menggunakan rumus serta
metode khusus yang dinilai mampu memperkirakan serta memperhitungkan sebuah
tren yang berkembang pada masa mendatang. Tren yang berkembang pada masa
mendatang kemudian dilandasi dalam bentuk probabilitas. Selain dari itu data
rekayasa- rekayasa sosial umumnya diperoleh dari sebuah kajian yang memiliki sifat
prediktif.
4. Tingkat keseimbangan
Tingkat keseimbangan merupakan aspek dinamika sosial yang berkaitan erat dari
tingkat keseimbangan. Perubahan yang akan terjadi dalam kehidupan sosial
masyarakat merupakan pola umum yang umumnya dirumuskan dari titik
keseimbangannya. Sebagai contoh, yaitu pada kebijakan dalam migrasi yang dapat di
implementasikan saat menutupi defisit dari jumlah penduduk negara untuk
menghindari perekonomian collapse.
5. Tuntutan terhadap proses terjadinya perubahan sosial
Aspek tuntutan dalam penekanan terhadap proses dari perubahan meliputi
tindakan yang akan berkelanjutan pada perubahan sosial. Aspek dari tuntutan serta
penekanan ini yang memperhatikan dengan jelas serta saksama dari kemunculan
hubungan dari sebab-akibat perubahan yang beragam dari tingkatan, dari skala yang
kecil sampai skala besar.
D. Ciri Dinamika social adalah
1. Memiliki kesamaan motif antara individu satu dengan ndividu lainnya
2. Munculnya dampak- dampak interaksi
3. Adanya penciptaan tatanan maupun kelompok sosialBerlandaskan norma
E. Fungsi Dinamika Sosial
1. Membangun kelompok kerjasama yang saling menguntungkan di dalam hal
mengatasi sebuah persoalan hidup.
2. Memudahkan semua pekerjaan.
3. Memecahkan sebuah masalah pekerjaan yang membutuhkan solusi atas masalah serta
dapat mengurangi beban dalam pekerjaan yang terlampau besar sehingga selesainya
lebih cepat, efektif serta efisien.
4. Menciptakan iklim secara demokratis didalam suatu kehidupan bermasyarakat yang
dapat memungkinkan setiap individu untuk memberikan masukan, berinteraksi, dan
memiliki peran yang sama dalam masyarakat.
F. Jenis-Jenis dinamika social
1. Pengendalian Sosial/Pengawasan Sosial
2. Mobilitas Sosia
3. Penyimpangan Sosial
4. Perubahan Sosial
G. Contoh Dinamika sosial
1. Segregasi social
Secara garis mendasar, segregasi sosial bisa dimaknai sebagai sebuah proses dari
pengklasifikasian atau penggolongan di dalam kehidupan sosial. Masyarakat yang
akan mengalami segregasi sosial, kemudian pada klasifikasi ke dalam berbagai
kelompok sosial sesuai dari karakteristik masing- masing.
Segregasi sosial bisa dicontohkan seperti di kota X, warga masyarakat Suku
Jawa, rumahnya berdampingan dengan Suku Jawa lainnya maka hal ini dapat
membentuk kelompok. Masyarakat  dari Suku Sunda kemudian juga akan membentuk
kelompok yang lainnya. Selain itu, jika masyarakat Suku Bali ikut berkerumun dalam
sebuah golongan kelompok dengan sesama sukunya juga..
2. Pertumbuhan jumlah penduduk
Di dalam kehidupan sehari- hari, pertambahan jumlah penduduk merupakan
fenomena global. Pada realitanya, hampir dari sebagian besar berbagai negara-negara
di dunia ini akan mengalami pertambahan penduduk yang sangat signifikan.
Pertumbuhan penduduk mempunyai keterkaitan sosial dengan cara cakupan luas,
antara lain meliputi dengan tingkat migrasi, kemiskinan serta dalam pertentangan
sosial juga. Selain dari pada itu, metode yang akan digunakan dalam sebuah cara
mengkaji dinamika dari pertambahan penduduk dapat menggambarkan sebuah tren
perubahan yang berkembang dengan suatu pola umum.
3. Pemecahan kelompok sosial
Pemecahan dari kelompok sosial atau sering disebut Polarisasi,  dapat
didefinisikan sebagai sebuah proses dalam pemecahan kesatuan masyarakat yang
menjadi kelompok-kelompok sosial lebih kecil. Secara definisi, maknanya
mempunyai  kemiripan dengan istilah segregasi sosial.
Perbedaannya, polarisasi merupakan sebuah pola pembagian kelompok dengan
cara  berlawanan yang saling berhadapan dengan satu sama lain.
JENIS-JENIS MASALAH SOCIAL YANG DI TIMBUL DI MASYARAKAT
1. Kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,pendidikan
dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh
kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan juga merupakan masalah global.
2. Kriminalitas.
Istilah kriminalitas berasal dari bahasa Inggris crime yakni kejahatan. Kejahatan
secara formal dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku yang melanggar norma-
norma sosial dan undang-undang pidana, bertentangan dengan moral kemanusiaan,
bersifat merugikan, sehingga ditentang oleh masyarakat.
3. Ketidakharmonisan Keluarga.
Keluarga merupakan tempat sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang
anak, dan satu-satunya media sosialisasi primer. Oleh karena itu keluarga memiliki
peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Di
dalam keluargalah anak akan mendapatkan dasar-dasar penanaman nilai dan norma
sosial. Serta di dalam keluarga seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan
pengawasan yang lebih baik.
Secara sosiologis, bentuk-bentuk ketidakharmonisan keluarga antara lain
adalah:
a. Unit keluarga yang tidak lengkap.
b. Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan.
c. Adanya kekurangan dalam keluarga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara
anggota-anggotanya.
d. Krisis keluarga, oleh karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga
diluar kemampuannya sendiri meninggalkan rumah tangga,mungkin karena
meninggal dunia, dihukum atau karena peperangan.
e. Krisis keluarga yang disebabkan oleh faktor-faktor intern, misalnya karena
terganggu keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga.
4. Kesenjangan Sosial.
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada
dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok.
Fenomena ini terjadi hampir disemua negara di dunia termasuk Indonesia.
Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat antara yang kaya dan miskin,
maupun antara pejabat dengan rakyat. Yang menjadi faktor penyebab terjadinya
kesenjangan sosial diantaranya adalah kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
5. Peperangan.
Sosiologi menganggap peperangan sebagai suatu gejala yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Peperangan merupakan satu bentuk pertentangan dan juga suatu
lembaga kemasyarakatan. Peperangan mengakibatkan disorganisasi sosial dalam
berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang ke luar sebagai pemenang,
apalagi bagi negara yang kalah.
6. Kependudukan. 
Permasalahan kuantitas diantaranya:
a. Jumlah penduduk.
b. Pertumbuhan penduduk.
c. Kepadatan penduduk.
d. Komposisi penduduk.
Permasalahan kualitas diantaranya:
a. Masalah tingkat pendidikan.
b. Masalah kesehatan.
c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan.
7. Kebodohan.
Salah satu dampak negatif dari kebodohan adalah orang akan mudah untuk
diperalat oleh orang lain. Selain itu kebodohan akan membawa orang sulit meraih
cita-cita yang tinggi. Kebodohan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah
ataupun kurangnya pemerataan pendidikan.

MACAM-MACAM KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT


1. Konflik sosial berdasarkan posisi pelaku
Berdasarkan posisi pelaku, konflik sosial bisa dibedakan jadi 2 macam.
Keduanya: konflik vertikal dan konflik horizontal.
Konflik horizontal adalah konflik antarpihak yang derajat atau kedudukannya
sama. Contoh konflik sosial ini adalah pertikaian dengan kekerasan antarsuku, atau
tawuran antarwarga beda kampung.
Sementara konflik vertikal adalah konflik yang melibatkan pihak yang
kedudukannya tidak sejajar. Contoh konflik vertikal adalah bentrok polisi dan
masyarakat yang menolak digusur.
2. Konflik sosial berdasarkan sifat pelaku
Berdasarkan sifat pelaku, konflik sosial bisa dibedakan menjadi konflik terbuka
dan tertutup. Kedua jenis ini berbeda dari segi penampakan konfliknya.
Untuk yang pertama, yakni konflik terbuka, adalah konflik sosial yang diketahui
oleh semua orang. Jadi, konflik itu tidak hanya diketahui oleh pihak yang terlibat, tapi
juga khalayak umum yang tak terkait dengannya.
3. Konflik sosial berdasarkan waktu
Berdasarkan kategori waktu, konflik sosial dibedakan menjadi konflik sesaat
(spontan) dan konflik berkelanjutan.
4. Konflik sosial berdasarkan tujuan organisasi
Jika dilihat berdarkan tujuan organisasi, macam-macam konflik sosial bisa dipilah
menjadi konflik fungsional dan disfungsional.
Konflik fungsional merupakan konflik yang mendukung tercapainya tujuan
organisasi dan bersifat konstruktif. Contohnya, persaingan antara organisasi pramuka
dan OSIS di sebuah sekolah yang lantas mendorong masing-masing kelompok
berlomba dalam meraih prestasi.
Adapun konflik disfungsional adalah konflik yang menghambat tercapainya
tujuan suatu organisasi dan bersifat destruktif (merusak). Contohnya adalah konflik
perebutan posisi ketua satu organisasi yang berujung pada perpecahan pengurus,
bahkan mungkin sampai memicu bentrok kekerasan.
5. Konflik sosial berdasarkan pengendaliannya
Apabila ditelisik berdasarkan pengendaliannya, konflik sosial dapat dikategorikan
jenisnya menjadi 4, yakni konflik terkendali, konflik tidak terkendali, konflik
sistematis, dan konflik nonsistematis.
Pertama, konflik terkendali terjadi saat pihak-pihak yang terlibat dapat
mengendalikannya dengan baik, sehingga perselisihan tidak menyebar dan membesar
dengan cepat.
Contohnya, konflik antara karyawan dengan perusahaan mengenai nilai gaji.
Kemudian konflik itu ditengahi oleh Dinas Tenaga Kerja melalui proses mediasi, dan
akhirnya terjadi kesepakatan.
Kedua, konflik tidak terkendali merupakan konflik sosial yang menimbulkan
akibat yang tak dapat dikendalikan oleh pihak-pihak yang terkait, sehingga berujung
pada aksi kekerasan. Contoh jenis ini adalah bentrok dengan kekerasan antara polisi
dan massa demonstrasi.
Ketiga, konflik nonsistematis dapat terjadi walaupun tanpa perencanaan dan
keinginan menang yang kuat. Pihak yang terlibat konflik tidak menganalisis
bagaimana konflik bisa dikendalikan atau memperoleh hasil yang memuaskan.
Contoh konflik nonsistematis adalah perkelahian antarkelompok pelajar yang
tiba-tiba saja terjadi, hanya karena kasus senggolan motor di jalan.
Keempat, konflik sistematis terjadi karena ada perencanaan yang disusun
sebelumnya. Tidak cuma agar tujuan tercapai, tapi juga dengan strategi tertentu
supaya salah satu pihak pemenang dapat menguasai pihak lain.
Untuk memenangkan konflik, pihak yang berkonflik merencanakan cara untuk
dapat menundukkan dan menguasai lawan. Contoh konflik sistematis ini bisa terlihat
pada pertikaian antarpartai politik, atau antarkelompok organisasi kemasyarakatan
(ormas).
https://tirto.id/macam-macam-konflik-sosial-dan-contohnya-di-masyarakat-gafW
http://p2k.unimus.ac.id/id1/3040-2937/Komunikasi-Sosial_162181_p2k-unimus.html
https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201626/
materi1.html
https://dosenpintar.com/dinamika-sosial/
https://www.suara.com/news/2021/08/21/163941/mobilitas-sosial-pengertian-bentuk-dan-
contohnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai