PROPOSAL SKRIPSI
NIM : 201811526008
Maha Penyayang, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis
yang telah menuntun umatnya menuju jalan yang lurus yaitu Dinnul Islam dengan
namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun
materil, maka proposal ini dapat terselesaikan. Untuk itu disampaikan terima
1. Ketua STIT Palapa Nusantara (Bapak Drs. H. Lalu. Moh. Fahri, MH.)
beserta staf atas segala kebijakan dan dorongan sehingga penulis bisa
selesai.
kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu,
ii
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk lebih
lengkapnya tulisan ini. Akhirnya semoga Allah SWT memberikan imbalan atas
segalanya dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi diri penulis, masyarakat, dan
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................6
A. Pendidikan Karakter.................................................................................1
B. Kegiatan Keagamaan...............................................................................27
iv
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................35
B. Sumber Data............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh sebab itu, secara terus menerus pendidikan harus ditumbuh kembangkan
semakin berkembang, dan apabila setiap ilmu yang dibangun tidak dilandasi
dengan ilmu agama maka manusia akan semakin sulit mengenal agama yang
benar dan didasari dengan agama sehingga dapat membentuk sebuah karakter
1
Drs. Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis
Agama dan Budaya Bangsa), (Bandung Pustaka Setia, 2013), 41
1
pembinaan kepribadian dan keterampilan peserta didik secara menyeluruh.
Maka dari itu, pendidikan harus ditingkatkan mutunya, karena dari dasar
sinilah yang akan mnentukan kearah mana peserta didika akan dibawa
sehingga peserta didik menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
kepada Allah SWT, memiliki akhlak yang luhur, terampil, sosial, cerdas, dan
mandiri. Hal ini sleqaras dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan
agama Islam.
lembaga formal sangat dibutuhkan. Karakter yang dimiliki suatu bagsa sangat
dibutuhkan dalam membangun bangsa yang kuat. Karakter yang baik harus
ditanamkan sejak usia dini. Dimana di usia dini merupakan masa kritis bagi
kegagalan penanaman karakter sejak usia dini akan membentuk pribadi yang
tangan.
2
Pendidikan karakter harus dilaksanakan secara integral dan holistik.
yang mulia perlu adanya sejumlah usaha untuk mwncapainya. Setidaknya ada
tidak hanya terfokus pada kegiatan pembelajaran di kelas, tetapi juga harus
kelas.
baik. Karena dimana sebagian sekolah telah menjadi pilihan utama bagi
Mutu dari suatu pendidikan sangatlah diharapkan baik dari pihak orangtua,
3
umum maupun pendidikan keagamaan. Mereka sangat berharap agar lulusan
dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam bidang ilmu pengetahuan dan
mampu beradaptasi dengan perubahan ilmu dan teknologi saat ini dengan
memiliki karakter yang baik dan dibentengi oleh iman dan takwa yang kuat.
keagamaan agar peserta didiknaya bisa menjadi genersi bangsa yang memiliki
akhlak dan karakter yang baik. Semua itu dilakukan untuk menjaga peserta
bernuansa Islam tentunya harus adaptyif dan memiliki standar mutu yang
Semua itu dapat dilakukan melalui keteladanan dan praktek secara nyata di
guna membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik. Dimana masih
terdapat peserta didik yang karakternya kurang bak dengan ditandai kurang
4
membentuk karakter. Drengan judul “ Analisis Implementasi Pendidikan
B. Rumusan Masalah
Jabal Hikmah ?
C. Tujuan
5
D. Manfaat Penelitian
berada.
pengetahuan dan manfaat bagi peneliti dan juga agar peneliti menyadari
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendidikan Karakter
berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia. Lingkungan
karakteristik atau gaya khas dari diri seseorang yang bersumber dari
pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang dari sejak lahir. Karakter
tidak jauh dari perilaku orang tuanya, karakter juga dipengaruhi oleh
lingkungan, anak yang berada pada lingkungan yang baik cenderung akan
2
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:PT, Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 11
7
serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
3
Muclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter
4
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Llembaga Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2012) hlm. 10
5
Muclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter
8
karakter namun juga melibatkan perasaan sehingga mampu untuk
membedakan baik buruk sebuah nilai yang menentukan tindakan apa yang
anak sedini mungkin karena anak usia dini masih sangat mzdudah untuk
karakternya.
yaitu karakter mulia dan karakter tercela, karakter mulia harus diterapkan
dalam nilai-nilai akhlak yang mulia dan agung. Allah berfirman dalam Al-
9
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.6
itu sendiri karena kebiasaan pendidik ketika proses mengajar, baik itu
peserta didik.
fondasi dan bangunannya kuat. Jadi, tidak mungkin karakter mulia akan
terwujud pada diri seseorang jika ia tidak memiliki aqidah dan syari’ah
yang benar. seorang muslim yang memilikiaqidah atau iman yang benar
pasti akan terwujud pada sikap dan perilaku sehari-hari yang didasari oleh
6
QS. Al-Azhab (33): 21
10
imannya.
a. Nilai Ilahiyah
SWT
2) Islam, yaitu salah satu agama yang diterima oleh seorang nabi yang
mengawasi kita.
5) Ikhlas, yaitu suatu sikap yang menjadikan niat hanya untuk Allah
penuhharapan kepada-Nya.
ini atas segala nikmat dana karunia yang tidak terbilang banyaknya,
11
yang dianugrahkan Allah kepada kita. Terdapat dalam Al-Qur’an
8) Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala ujian hidup, baik besar
yang mendasar yang perlu ditanamkan pada anak, sebagai bagian amat
b. Nilai Insaniyah
dari segi seberapa jauh anak itu menguasai hal-hal yang bersifat
liannya.
12
hakikat aslinya adalah baik.
4) Al- Tawadhu, yaitu sikap rendah hati, sebuah sikap yang tumbuh
SWT.
5) Al- Wafa, yaitu tepat janji, salah satu sifat orang yang benar-benar
perjanjian.
dada).
7) Iffah atau ta’affuf, yaitu sikap penuh harga diri namun tidak
sikap memelas.
7
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, cet-3 (Bandung Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm.95-96
13
SAW juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia
adalah untuk
Bahasa tauhid biasa disebut dengan Iman, Islam, dan Ihsan. Ketiga unsur
itu menyatu dan terpadu dalam jiwa siswa, sehingga akhlak yang
14
d. Membangun mental yang optimis dalam menjalani kehidupan yang
mandiri.8
menentukan karakter dan akhlak mulia para siswa secara utuh dan
masing sekolah.
karakter pada anak. Hal ini disebabkan karena pengaruh sosialisasi orang
tua pada anak terjadi sejak dini sampai anak dewasa. Adapun ciri-ciri dari
8
Hamdani Hamid, dan Ahmad Saebani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,(Bandung Pustaka
Setia, 2013), hlm. 39
15
c. Memiliki kesadaran terhadap tanggung jawab sosial dan menerimanya
tanpa pamrih.
d. Melakukan tindakan yang benar meskipun tidak ada orang lain yang
melihatnya.
ambing oleh keyakinanyang salah tentang nilai sesuatu yang ada di luar
dirinya.
ialah memiliki rasa peduli terhadap orang lain, mampu menjaga emosi,
16
a. Religius, yaitu sikap perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
dan pekerjaan.
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
g. Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada
i. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
17
yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
k. Cinta tanah air, yaitu cara berfikir, bersikpa, dan berbuat yang
kelompok.
q. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
18
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan,negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
madrasah.
yang biasa disebut psikolog sebagai usia emas (golden age) karena usia
peran guru, yang dalam filosofi disebut digugu dan ditiru menjadi ujung
didik.
Indikator Karakter.
19
1. Religius Sikap dan perilaku Berdoa sebelum
Allah SWT.
mengumpulkan
tugas
20
yang seharusnya dia bertindak
Esa.
hanya teraplikasi kepada hubungan sesama manusia, tetapi juga harus ada
hanya terlihat dari sisi laurnya saja, yaitu seperti menggantikan nama
kurikulum yang lama dengan kurikulum yang baru yang berbasis karakter
21
yang terjadi kecuali hanya jadwal belajar yang lebih lama.
jelas, apabila nilai-nilai karakter Islam yang harus dimasukkan pada setiap
a. Disipli
b. Manajemen pribadi
c. Rajin belajar
ini adalah pendidikan yang harus dapat mengubah perilaku, yaitu bahwa
yang dibutuhkan untuk memainkan peran dari ilmu dan nilai yang
diperolehnya.
22
Proses pembentukan karakter tidak mudah dilakukan, oleh karena itu
moral.
akan berakibat masyarakat yang tidak berkarakter. Pada sisi lain, orang
23
tua perlu mengawasi pergaulan anak karena akan berpengaruh pada
kepribadian anak.
(instant), tetapi harus melewati suatu proses yang panjang, cermat, dan
dilakukan, yaitu:
karakter siswa.
kenyataan sehari-hari.
24
c. Menggunakan pendekatan yang tujuan, proaktif, dan efektif, untuk
membangun karakter.
yang baik.
Salah satu metode atau cara yang tepat dalam penanaman karakter
berperilaku terpuji, disipli dan giat belajar, kerja keras dan ikhlas, serta
jujur dan tanggung jawab terhadap sdegala tugas yang dilakukan. Hal ini
25
secara terprogram dalam pembelajran atau dengan tidak terprogram dalam
sebagainya.
26
yang dilakukan secara terus menerus yang dalam teori pendidikan
membentuk karakter.
B. Kegiatan Keagamaan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu dengan kegiatan
keagamaan kita akan lebih dekat dengan masyarakat, bangsa dan negara.
10
Wahyudin, Dedi Wahyudi, Ahmad Muzzaki,Etika Ketuhanan, (Yogyakarta: Idea Press,
2019),144
27
maupun kelompok yang berhubungan dengan leligius dan spiritual
sebagai ketaatan Tuhan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dalam Al-
mnurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah (itulah) agama
dalam sekolah.
dan ketundukannya
28
pedoman pokok bagi agama tersebut dalam upaya menjadikan hidup
Ruang lingkup agama Islam terdiri dari tiga unsur pokok yaitu:
amal perbuatan.
sekolah, yaitu:
29
sebagai implementasi Islam adalah Rahmatalilalamin.
psikomotorik.
satu sub dari pelajran pendidikan agama Islam yang diharuskan mampu
12
Suryosubroto, ProsesBelajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 192
30
4. Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan
Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
nilai perilku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika.
13
Musclas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, cet ke-3 (Bandung:
PT. Remaja Rosda, 2013), hlm 41
14
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter:Strategi Membangun Karakter Bangsa Berkepribadian,
(Yogyakarta: Pustaka Pembelajaran, 2012), hlm. 36
31
Dari beberapa pengertian mengenai pendidikan karakter yang telah
yaitu:
karaktersiswa.
keseharian.
yang diajarkan.
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal lebih condong tentang
32
bawaan peserta didik itu sendiri, contohnya seperti sikap, kebiasaan,
etitude, dan lain-lain yang bersifat dalam diri peserta didik. Sedangkan
keagamaan, kita akan lebih dekat dengan masyarakat, bangsa, dan negara.
sebagai bekal peserta didik. Tidak hanya sekedar bekal tetapi jauh dapat
15
Wahyudin, Dedi Wahyudi, Ahmad Muzzaki, Etika Ketuhanan, (Yogyakarta: Idea Press, 2019),
hlm 144
33
menerapkan nilai-nilai agama yang baik untuk ditanamkan di dalam
guru dan teman, serta memiliki kepuedulian sosial, sehigga sesuai dengan
visi misis sekolah yaitu cerdas, kreatif, dan mencetak generasi Islami
karena itu perlu dukungan dari berbagai belah pihak diantaranya orang
34
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
didik di lapangan.
35
penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologi maka dapat
lapangan.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
data dalam penelitian ini yaitu mengambil sumber data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil peneliti melalui kata-kata dan
2. Data Sekunder
“dilihat dari segi sumber tertulis dapat dibagi atas sumber dari buku
dana majalah ilmiah, sumber data dan arsip, dokumen pribadi dan
36
organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum
primer dan sumber data sekunder, sehingga data yang diperlukan untuk
1. Wawancara (interview)
itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
37
Wawancara strukturdigunakan sebagai teknik pengumpulan data,
disiapkan.
2. Observasi
38
keadaan atau perilaku objek sasaran.
peneliti lakukan adalah observasi lagsung pada saat sebelum jam belajar
sekolah
3. Dokumentasi
organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum
39
2. Ketekunan pengamatan
3. Triangulasi
4. Pengecekan secawat
5. Kecukupan referensi
7. Pengecekan anggota
keabsahan data dengan triangulasi yaitu dengan cara triangulasi teknik dan
menanyakan hal yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan
Analisis data adlah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
orang lain.
40
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jernih. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reducation, data display, dan
consultation drawing/verification.
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya demikian data
yang telah direduksi akan memberikan gamabaran yang lebih jelas, dan
Data display merupakan salah satu dari teknik analisis data. Data yang
peneliti dapat menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk data.
3. Conclusion Drawing/Verivication
untuk memproses data yang telah dikumpulkam oleh peneliti baik dengan
41
Proses pertama adalah mereduksi data yaitu proses merangkum, memilih
hal-hal yang pokok dan mencari data yang dianggap penting yang sesuai
dengan fokus penelitian. Proses kedua yaitu data display (penyajian data)
yaitu dengan bentuk uraian singkat, bagan, maupun naratif. Proses ketiga
42
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul, dan Dian Andayani 2011, Pendidikan Karakter Perspektif Islam.
Rosdakarya,
Remaja Rosdakarya
Taufik Yusmansyah 2008, Akidah dan Akhlak. Bandung: Grafindo Media Pratama
43