DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA : FRENKY
KELAS : IX.B
Penulis
………………..……….
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat suatu bab yang
menerengkan tentang kesastraan/sastra Indonesia. Dan perlu kita ketahui
sebelum kita membahas lebih dalam mengenai sastra, kita harus tahu terlebih
dahulu arti satra tersebut.
Sastra berasal dari dua kata, yaitu “sas” dan “tra”, “sas” yaitu tulisan
sedangkan “tra” ajaran. Jadi dapat kita simpulkan sastra yaitu ajaran yang
mengandung tulisan.
Perlu kita ketahui bahwa sastra terbagi tiga, yaitu puisi, prosa, dan drama.
Yang akan penulis bahas dalam kesempatan kali ini yaitu mengenai cerpen
yang merupakan bagian dari prosa. Prosa adalah Prosa adalah suatu karya
sastra yang berbentuk tulisan dan bersifat bebas, yang dimaksud dengan
bersifat bebas adalah karya sastra ini tidak terikat oleh aturan-aturan penulisan
karya sastra lainnya seperti rima, irama, diksi, dan lain-lain.
Begitu pula dengan cerpen yaitu cerita pendek yang hanya bisa dibaca sekali
duduk.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian cerpen ?
2. Apa saja unsur intrinsik dan ekstinsik yang ada pada cerpen ?
3. Apa saja ciri-ciri yang ada pada cerpen ?
4. Apa saja struktur cerpen ?
5. Bagaimna cara menentukan nilai-nilai yang ada pada cerpen ?
6. Bagaimna cara mengidentifikasi konflik dalam cerpen ?
7. Apa saja hal-hal Yang harus diperhatiakan dalam menulis cerpen ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian cerpen.
2. Untuk mengetahui unsur intrinsik dan ekstinsik yang ada pada cerpen.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri yang ada pada cerpen.
4. Untuk mengetahui struktur cerpen.
5. Untuk mengetahui cara menentukan nilai-nilai yang ada pada cerpen.
6. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi konflik dalam cerpen.
7. Untuk mengetahui hal-hal Yang harus diperhatiakan dalam menulis
cerpen.
D. Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka manfaat makalah adalah sebagai
berikut :
1. Kita dapat mengetahui pengertian cerpen.
2. Kita dapat mengetahui unsur intrinsik dan ekstinsik yang ada pada
cerpen.
3. Kita dapat mengetahui ciri-ciri yang ada pada cerpen.
4. Kita mengetahui struktur cerpen.
5. Kita dapat mengetahui cara menentukan nilai-nilai yang ada pada cerpen.
6. Kita dapat mengetahui cara mengidentifikasi konflik dalam cerpen.
7. Kita dapat mengetahui hal-hal Yang harus diperhatiakan dalam menulis
cerpen.
E. Prosedur Penulisan
Dalam prosedur penulisan ini, penulis mencari sumber dari berbagai buku yang
ada di perpustakaan sekolah dan memanfaatkan internet yang ada, lalu penulis
memahami semua sumber tersebut dan kemudian menuangkanyya dalam
sebuah makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cerpen
Cerita pendek atau cerita pendek yang sering disingkat sebagai prosa fiksi
naratif. Cerita pendek cenderung padat dan ke titik lain karya fiksi lagi, seperti
novel (dalam pengertian modern) dan novel. Karena pendek, cerita pendek
mengandalkan teknik sastra seperti sukses karakter, plot, tema, bahasa dan
wawasan yang lebih besar dari fiksi lagi.
Cerita bisa dalam berbagai jenis. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah
situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba di tempat tujuan,
dengan tradisi paralel cerita lisan. Dengan munculnya novel yang realistis,
cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh
dalam cerita-cerita karya ETA Hoffmann dan Anton Chekhov.
Pengertian Cerita Pendek Menurut Para Ahli
a. Sumardjo
Fiksi cerita pendek atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa terjadi
kapan saja dan di mana saja di mana cerita ini relatif singkat.
b. Menurut KBBI
Cerita pendek berasal dari dua kata yang berarti pidato yang adalah
kisah tentang bagaimana dan cerita pendek berarti pendek (tidak lebih
dari 10.000 kata) yang memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi
hanya pada satu tokoh saja dalam cerita. Menurut dia tidak ada cerita
pendek hingga 100 halaman.
a. Nugroho Notosusanto dalam Tarigan
Cerpen adalah kisah cerita pendek mulai dari 5000 kata-kata atau
memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda dan berpusat pada dirinya
sendiri.
b. Hendy
Cerita pendek adalah sebuah cerita pendek yang berisi narasi tungal.
c. Aoh. K.H
Cerpen yang merupakan salah satu cerita pendek yang ditulis oleh fiksi
atau fantasi disebut naratif prosa pendek.
d. J.S. Badudu
Cerita pendek adalah cerita yang mengarah dan terfokus pada satu
acara.
E. Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan
dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga
sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam
artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan
dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab
dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak
dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian
komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta
sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami
tokoh.
6. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari
cerita pendek tersebut oleh pembacanya. Tersedia
(http://gopengertian.blogspot.com)
F. Menentukan Nilai-Nilai Cerpen
Saat selesai membaca sebuah karya sastra, mungkin anda pernah merasakan
ada nilai-nilai yang sesuai untuk dijalankan dalam keseharian. Bisa juga isi
cerita tersebut mengandung nilai kehidupan yang menyentuh hati dan
membawa pengalaman batin. Hal tersebut merupakan keunikan sastra yang
memiliki fungsi sebagai bahan pembelajaran bagi pembacanya. Jadi, selain
sebagai hiburan, sastra pun berfungsi sebagai penyampai nilai-nilai moral.
Moral pada karya sastra merupakan unsur yang disampaikan pengarang dan
merupakan makna terdalam dari sebuah karya sastra. Secara umum, moral
menyarankan pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral pun
berhubungan dengan ahlak, budi pekerti, ataupun susila.
Sebuah karya fiksi ditulis pengarang untuk menawarkan model kehidupan
yang diidealkannya. Fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan
tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moral. Melalui
cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh, pembaca dapat memetik pembelajaran
berharga. Dalam hal ini, pesan moral pada cerita fiksi berhubungan dengan
sifat-sifat luhur kemanusiaan. Sifat-sifat luhur ini hakikatnya bersifat
universal. Artinya, sikap ini diakui oleh dunia. Jadi, tidak lagi bersifat
kebangsaan, apalagi peseorangan.
Wujud moral dalam karya fiksi dapat berupa hal hal-hal berikut :
1. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri;
2. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial;
3. Hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya;
4. Hubungan manusia dengan tuhannya.
Pesan moral yang sampai kepada pembaca dapat ditafsirkan berbeda-beda
oleh pembaca. Hal ini berhubungan dengan cara pembaca mengapresiasi isi
cerita. Pesan moral tersebut dapat berupa cinta kasih, persahabatan,
kesetiakawanan sosial, sampai rasa takjub kepada tuhan. (Adi Abdul Somad
et.al 65 : 2009)
7. Mengidentifikasi Konflik Dalam Cerpen
Jika para slanker emosinya tidak terendam, maka akan menimbulkan konflik.
Kericuhan akan terjadi dan pada akhirnya acara itu akan terganggu dan
bahkan gagal. Konflik seperti itu tidak hanya terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Konflik sering diangkat oleh para penulis dalam karangannya.
Dalam karangan, semacam karangan pendek, kehadiran konflik sangat
penting. Jika tidak ada konflik maka cerpen itu tidak boleh jadi hanya
semacam kisah perjalanan atau laporan peristiwa. Konflik itulah yang
menggerakkan alur dan yang menjadikan cerpen itu menjadi menarik.
Konflik merupakan inti dari sebuah alur. Konflik dapat diartikan sebagai
sesuatu pertentangan. Bentuk-bentuk pertentangan itu, sebagaimana yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah bermacam-macam. (E.K.
Djuharmie et.al 112 : 2005)
8. Hal-hal Yang Harus Diperhatiakan Dalam Menulis Cerpen
Menulis cerpen tidak sama dengan menulis karya ilmiah. Crita pendek
termasuk cerita fiksi. Oleh karena itu, dalam menulis cerpen harus ada
dasar/pertentangan, klimaks, dan akhir/penyelesaian. Jalan ceritanya pun
harus ada ketegangan (suspense), sehingga pembaca tidak bosan dan selalu
ingin tahu kelanjutannya. Secara sederhana jalan cerita dalam cerpen dapat
disekemakan sebagai berikut.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan ini saya menyimpulkan bahwa cerpen adalah cerita pendek yang
dibaca hanya dalam sekali duduk dan cerpen memilki banyak unsure yang
membangunnya seperti tokok, latar, peristiwa, konflik dan masih banyak lagi
yang sudah dijabarkan di dalam pembahasan di atas.
Setelah kita belajar cerpen yang dapat diambil keuntungannya adalah kita bisa
mengetahui tentang apa itu cerpen cerpen dapat diambil dari nilai-nilai
kehidupan dalam peran masing-masing tokoh. Nilai-nilai kehidupan tersebut
dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Langkah untuk menulis cerpen yaitu
menentuka tema, alur, tokoh, sudut pandang, latar, amanat. Cerpen
mengisahkan sepenggal kehidupan manusia yang penuh pertikaian,
mengharukan / menyenangkan dan mengundang pesan yang tidak mudah
dilupakan.
B. Saran
Pada saat Anda menulis cerpen sebaiknya Anda menyajikan beberapa unsur
penting cerpen yang sesuai dengan daya kreasi Anda. Unsur-unsur penting itu
meliputi: tema, plot/alur, tokoh, latar/setting,amanat dan sudut pandang. Jadi,
Anda harus mengembangkan tema, menyajikan rangkaian peristiwa, tokoh,
latar, amanat dan sudut pandang dengan menarik.