DI SUSUN
KELAS : X IPS 2
MAPEL : PPKN
Sebenarnya, istilah Pancasila sudah dikenal sejak abad ke-14, tepatnya pada zaman Kerajaan
Majapahit. Hal tersebut diperkuat dengan adanya istilah Pancasila yang termaktub dalam
manuskrip Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan kitab Sutasoma karangan Empu
Tantular.
Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua
kata, Panca dan Sila. Panca artinya lima dan sila yang dapat diartikan sebagai asas atau dasar.
Melansir dari atmajaya.ac.id, penggagas Pancasila, Ir. Soekarno mendapat inspirasi mengenai
dasar negara saat berada di Flores.
Dalam lamannya juga disuguhkan kutipan, “Di pulau Bunga yang sepi tidak berkawan aku
telah menghabiskan waktu berjam-jam lamanya merenungkan di bawah pohon kayu. Ketika
itu datang ilham yang diturunkan oleh Tuhan mengenai lima dasar falsafah hidup yang
sekarang dikenal dengan Pancasila. Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan
Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali tradisi kami jauh sampai ke dasarnya dan
keluarlah aku dengan lima butir mutiara yang indah.”
Dikutip dari buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto, berikut
manfaat dasar negara Pancasila bagi Indonesia.
Sumber tertib hukum Republik Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa Indonesia.
Itulah manfaat dasar negara Pancasila bagi Indonesia. Jadi semakin tahu kan detikers?
Dikarenakan belum usainya pembahasan dalam sidang, diputuskanlah untuk membentuk sebuah komite
untuk menyelesaikan perselisihan yang ada dalam sidang. Komite ini kemudian dikenal dengan sebutan
Panitia Sembilan yang beranggotakan:
1. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Achmad Soebardjo
4. M. Yamin
5. Wahid Hasjim
6. Abdoel Kahar Moezakir
7. Abikusno Tjokrosoejoso
8. Haji Agus Salim
9. A.A. Maramis
Kesembilan tokoh inilah yang akhirnya menyelesaikan pembahasan mengenai dasar-dasar negara termasuk
juga Pancasila yang mana menjadi bagian penting dari sejarah singkat hari lahir Pancasila. Pembahasan
dasar negara ini selesai pada tanggal 22 Juni 1945 yang kemudian dikenal dengan sebutan Piagam Jakarta
atau Jakarta Charter yang berbunyi seperti berikut: