Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA DASAR NEGARA DALAM SEJARAH PERJUANGAN


BANGSA”

KELOMPOK 3

1. IMAM QULUGQIN ( )
2. SITI NURHAZIZAH (22046144)
3. GILANG SAMUDRA ( )
4. YUDHA THIO AFRIYANO ( )
5. DIFA DEZLI (22067010)

DOSEN PENGAMPU

Dr. Al Rafni, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas
rahmat dan karunia-Nya berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW, semoga syafaatnya mengalir pada kita
kelak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta membantu
penyelesaian makalah Pancasila dasar negara dalam sejarah perjuangan bangsa. Penulis juga
berharap agar isi makalah ini dapat bermanfaat.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kritik yang
terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah. Demikian kata
pengantar ini penulis sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang membantu penyusunan dan
membaca makalah ini.

Padang, 10 SEPTEMBER 2022


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya. Pancasila merupakan karunia
yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber
cahaya bagi seluruh bangsa Indonesia dalam membangun peradaban bangsanya di masa-masa
selanjutnya. Dalam membangun bangsa, Pancsila merupakan sumber energi sebagaikekuatan dan
sekaligus sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, menjadi alat pemersatu
membangun kerukunan berbangsa, dan sebagai pandangan hidup sehari-hari bagi bangsa Indonesia
Sebagai dasar, ideologi, dan falsafah bangsa, Pancasila selalu diuji ketahanannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,yang multikultural seperti Indonesia. Sejak disahkannya
sebagai azas dan landasan negara, mulai dari jaman awal kemerdekaan, jaman Orla, Orba, dan
bahkan sampai dewasa ini, Pancasila selalu menarik untuk dibicarakan. Ini berarti bahwa semakin
penting sebuah peristiwamaka semakin tinggi nilai simboliknya, sehingga semakin terbuka dan
semakin menarik untukdiperdebatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Sebagai dasar
falsafah negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era reformasi dewasa ini, terutama
pasca pilkada serentak tahun 2017 ini. Dalam kontestasi Pilkada serentak tanggal 15 Februari 2017,
semua kontestan peserta pemilu dengan calonnya masing-masing berusaha dan berjuang keras
untuk memenangkan calon yang diusungnya. Dalam memenangkan calon yang diusungnya
terkadang sering melampaui prinsif-prinsif berdemokrasi. Pelaksanaan pemilu yang seharusnya
diwujudkan berdasarkan demokrasi konstitusional, namun yang terjadi kemudian adalah demokrasi
identitas, politisasi agama, etnis, ekonomi, dan sebagainya. Akibatnya persatuan dan kesatuan yang
telah cukup lama dirajut oleh komponen bangsa ini akhirnya mengalami sebuah distorsi yang
sangat mengkhawatirkan. Pancasila yang telah disepakati sebagai jati diri bangsa seakan-akan
kembali dipersoalkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.3Tujuan
BAB II
ISI

2.1 Pancasila Dasar Negara dalam Sejarah Perjuangan Bangsa

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila yang saing berhubungan
satu sama lain. Berikut penjelasan tentang makna, lambang, dan fungsi Pancasila
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pancasila dilambangkan pada
ruang perisai yang tersemat di burung garuda. Sebagai ideologi negara, Pancasila memiliki fungsi
kehidupan warga negara. Salah satu fungsi Pancasila yakni sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.

Makna Pancasila Burung garuda sebagai lambang Pancasila melambangkan kekuatan. Warna emas
pada bulu burung garuda melambangkan kemuliaan. Sementara bagian perisai melambangkan
pertahanan bangsa Indonesia. Perisai tersebut dibagi menjadi lima ruang yang menjadi simbol
Pancasila, berikut penjelasannya:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ke-1 Pancasila disimbolkan bintang bersudut lima berlatar hitam.
Sila pertama dimaknai sebagai warga Indonesia yang percaya dan bertakwa pada Tuhan.
Advertisement Agama menjadi kepercayaan masing-masing individu. Sila pertama Pancasila ini
bermakna saling menghormati dan menghargai antar-umat beragama.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dilambangkan rantai warna kuning dan tersusun dari
gelang-gelang kecil. Gelang tersebut berbentuk persegi dan lingkaran. Gelang persegi melambangkan
pria dan gelang lingkaran melambangkan wanita. Sila kedua Pancasila ini dimaknai warga negara
untuk saling memahami dan menyanyangi satu sama lain. Meski memiliki perbedaan, sebagai warga
negara Indonesia harus saling menjaga, membantu, bekerjasama, dan membela keadilan.

3. Persatuan Indonesia Sila ketiga Pancasila ini menempatkan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan negara dari kepentingan individu. Persatuan Indonesia merupakan cerminan rela
berkorban warga demi negara. Sila ketiga ini menanamkan mencintai dan bangga sebagai bangsa
Indonesia. Simbol sila ketiga adalah pohon beringin yang berada di bagian kiri dan berlatar warna
putih. Di Indonesia, pohon beringin berakar tunjang mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia.
Pada bagian akar yang menggantung terdapat ranting. Ranting ini merupakan simbol negara kesatuan
dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


Perwakilan Sila keempat mengajak warga negara untuk bermusyawarah ketika membahas sesuatu.
Selain itu tidak memaksa kehendak pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara.
Musyawarah dan diskusi dilakukan untuk menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Simbol
sila keempat ini adalah kepala banteng di bagian kanan atas perisai dan berlatar warna merah. Banteng
merupakan binatang sosial yang suka berkumpul. Hewan ini mencerminkan pengambilan keputusan
yang diputuskan secara musyawarah.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh rakyat indonesia Sila kelima Pancasila diartikan sebagai
pengembangan budi luhur, kekeluargaan, gotong royong, dan bersikap adil. Harus seimbang antara hak
dan kewajiban untuk menghormati sesama. Simbol sila kelima adalah Padi dan kapas warna kuning
dan berlatar putih. Padi dan kapas ini mencerminkan pangan dan sandang. Kedua bahan ini
mencerminkan persamaan sosial antar masyarakat. BACA JUGA Makna, Fungsi, dan Contoh
Bhinneka Tunggal Ika Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara Secara yuridis Pancasila sebagai
filsafat negara ada di pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu: “Maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Implementasi Pancasila 445 Undang Dasar negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia" Mengutip dari jurnal "Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Dalam Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara" buatan Amstrong Harefa, setiap sila memiliki keterkaitan dan menjiwai
satu sama lain. Sehingga sila dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan, menjadi satu kesatuan utuh, dan
bulat. Sebagai dasar filsafat, maka kehidupan bangsa negara dalam setiap aspek mengandung nilai-nilai
Pancasila. Hal-hal tersebut meliputi segala peraturan perundangan dalam negara, pemerintah, dan
aspek kenegaraan. Suatu negara akan berkembang dan hidup jika memiliki filsafat sebagai sumber
kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Fungsi Pancasila Pancasila resmi menjadi dasar negara pada 1 Juni
1945. Ada beberapa fungsi Pancasila mengutip dari unikom.ac.id yaitu:

1. Pandangan hidup bangsa Indonesia Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila berasal dari
budaya masyarakat Indonesia. Pancasila disebut juga cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita ini
memberi pedoman, pegangan, dan kekuatan pada bangsa Indonesia.

2. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila memberi corak khas yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain. Ada lima sila yang menjadi kesatuan dan tidak terpisahkan.

3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa
Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar dalam motivasi, sikap, tingkah
laku, dan perbuatan hidup bermasyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila sebagai pedoman dan
pegangan dalam pembangunan bangsa. Selain itu dasar negara ini menjadi identitas yang melekat pada
jiwa bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur bangsa Melalui sidang Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia
(PPKI), Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945.

5. Pancasila sebagai Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia Bangsa Indonesia adalah
masyarakat adil dan makmur, merata secara materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila.

6. Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber tertib hukum Artinya segala undang-undang yang
berlaku di Indonesia bersumber dan tidak bertentangan dari Pancasila. Dalam pembukaan UUD 1945,
tercantum Pancasila sebagai hukum tertinggi. Pancasila Sebagai Ideologi

 Pancasila Sebagai Ideologi Sebagai ideologi

Pancasila tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Pancasila memiliki sifat aktual,
dinamis, antisipatif, dan mampu menyesuaikan diri sesuai perkembangan zaman. Ideologi yang terbuka
dari Pancasila ini dapat memecahkan masalah baru dan aktual. Implementasi Pancasila dalam
Kehidupan Bangsa dan Negara Ada beberapa implementasi Pancasila dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan (POLEKSOSBUDHANKAM). Berikut penjelasannya:

1. Implementasi Pancasila dalam politik Secara objektif manusia adalah subjek negara. Oleh karena itu
pengembangan politik negara mencerminkan moralitas sesuai sila-sila dalam Pancasila. Sehingga
praktik-praktik politik yang dilakukan berbagai cara bisa diakhiri.

2. Implementasi Pancasila dalam ekonomi Pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas
dan jarang mengutamakan moralitas kemanusiaan. Adanya Pancasila yang tertuju pada ekonomi
kerakyatan. Artinya ekonomi yang berorientasi pada tujuan dan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan ekonomi tak hanya mengejar pertumbuhan tetapi demi kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu, sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan asas kekeluargaan.

3. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya Dalam pembangunan dan pengembangan
aspek sosial budaya disesuaikan nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Pengembangan sosial dan
budaya dapat mengangkat kembali nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

4. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan Negara memiliki aturan hukum
sesuai perundang-undangan. Aturan hukum ini mengatur ketertiban warga negara dan melindungi hak-
hak warga negara. Sebagai dasar negara, Pancasila menyesuaikan diri pada hakikat nilai kemanusiaan.
Pertahanan dan keamanan negara harus sesuai dalam sila-sila Pancasila. Indonesia merupakan negara
hukum bukan berdasar kekuasaan belaka.

 Karakteristik Negara Hukum Pancasila

Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan nilai luhur, identitas, dan karakter sesuai
Pancasila. Kelima sila tersebut menjadi karakteristik negara hukum antara lain:

Dalam Hal Ketuhanan

Dari jurnal berjudul "Ideologi Pancasila Sebagai Dasar Membangun Negara Hukum Indonesia"
negara hukum Pancasila mengakui adanya keberadaan dan kemahakuasaan Tuhan. Pada
pembukaan UUD 1945 alinea III menyebutkan bahwa, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Alinea tersebut menjadi dasar
pengakuan keberadaan Tuhan. Negara hukum Pancasila wajib menjamin kebebasan beragama
(freedom of religion). Setiap individu bebas memeluk satu agama yang ada dalam pasal 29 UUD
1945, antara lain:

1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Negara menjamin kemerdekaan tiap – tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing –
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Negara Hukum Pancasila
Berdasarkan Kekeluargaan Asas kekeluargaan dalam pandangan falsafah Pancasila
memperlihatkan pandangan, sikap, dan hidup bangsa Indonesia. Warga negara saling menghormati,
menyayangi, seperti keluarga. Asas kekeluargaan diartikan sebagai negara persatuan yang
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Asas ini diatur dalam pembukaan
Indonesia, yakni: “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan, negara yang
melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham
golongan, mengatasi segala paham perorangan. Negara menurut pengertian “pembukaan” itu
menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya." Dalam pembukaan UUD
1945 ini menjelaskan tentang pemecahan masalah dan konflik. Penyelesaian masalah dilakukan
secara musyawarah untuk menyelesaikan dan mencari cara terbaik.

 Asas Gotong Royong

Gotong royong merupakan salah satu sifat dan budaya di Indonesia. Contoh gotong royong antara
lain membuat jembatan, membangun jalan, membersihkan sungai. Tidak hanya tatanan masyarakat,
gotong royong menyumbangkan kemajuan yang bisa dilihat dari wakil rakyat seperti MPR, DPR,
dan DPRD. Wakil rakyat ini membuat hukum dan undang-undang sesuai nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai