Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Disusun oleh :
KELOMPOK 3 KELAS MMI A PARALEL
Adzhani Tharifah 1706025592
Elizabeth Panatitty 1706024500
Vira Anggraini 1706025112

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2017
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Kemerdekaan bangsa Indonesia terlahir melewati perjuangan yang panjang
dan penuh pengorbanan dari para leluhur. Sebagai negara yang merdeka,
Indonesia memiliki weltaanschung (ideologi hidup), yang berasal dari nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia itu sendiri, yang dinamakan Pancasila.1 Pancasila pertama
kali dicetuskan pada sidang BPUPKI dan disuarakan oleh Ir. Soekarno.2
Pada pidatonya dalam sidang BPUPKI, Ir. Soekarno juga menyatakan
bahwa kemerdekaan itu merupakan suatu “jembatan emas”. Untuk merdeka tidak
diperlukan suatu negara yang sempurna terlebih dahulu, tetapi dengan
kemerdekaan, diharapkan di seberang “jembatan” tersebut dapat diwujudkan
kesempurnaan dalam suatu masyarakat. Karena pada dasarnya, tidak akan
merdeka suatu negara jika menuntut persyaratan berupa kesempurnaan negara
terlebih dahulu sebelum mendeklarasikan kemerdekaan.3
Pancasila adalah artikulasi dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia,
yaitu rumusan pemikiran filosofis tradisional tentang hidup. Pancasila disusun
atas pertanyaan atas dasar apa Indonesia berdiri dan pemahaman filosofis
Soekarno yang berhasil menarik hati dan dirasa paling cocok untuk memenuhi
dasar berdirinya negara ini. Filsafat ini dirumuskan pada pembukaan UUD 1945
yang menjadi dasar penyelenggaraan negara Indonesia ke depannya. Ideologi
negara menyatakan suatu cita-cita yang ingin dicapai sebagai titik tekanannya dan
mencakup nilai-nilai yang menjadi dasar serta pedoman negara karena itulah
Pancasila sangat cocok ditempati sebagai ideologi negara. Pemahaman terhadap
Pancasila sangat berpengaruh kepada pembangunan kedepanya ia selalu menjadi
dasar untuk suatu rencana pembangunan.
Pancasila merupakan pedoman dalam menuntun Bangsa Indonesia dalam
mewujudkan tujuannya. Tujuan tersebut adalah (i) melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan tumpa darah, (ii) memajukan kesejahteraan umum, (iii)
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (iv) ikut melaksanakan ketertiban dunia

1
Lukman S. Saputra, Pendidikan Kewarganegaraan: Menumbuhkan Nasionalisme dan
Patriotisme, cet. 1 (Bandung, PT Setia Purma Inves, 2007), hlm. 8.
2
“Pidato Soekarno ‘Lahirnya Pancasila’ dalam Sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945,” 150-167
dalam Kusuma, R.M.A.B, 2009, Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945. (Ed. Revisi) Depok: BP-
FHUI.
3
Ibid
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, Bangsa
Indonesia membentuk suatu Negara Republik Indonesia.4
Fungsi pokok dari Pancasila ialah sebagai dasar negara sesuai dengan
UUD 1945 dan Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-Undangan. Fungsi Pancasila dapat juga dilihat dari
segi yuridis ketatanegaraan, sosiologis, dan filosofis. Dari segi yuridis
ketatanegaraan, Pancasila berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku di Indonesia. Sementara, jika dilihat dari segi sosiologis, Pancasila
berperan sebagai medium pengatur kehidupan kemasyarakatan di tanah air dan
dilihat dari segi filosofis, Pancasila berperan dalam mengatur sikap tindak
individu.5 Pancasila juga merupakan ideologi bangsa. Pancasila juga kepribadian
bangsa Indonesia dimana sikap tingkah laku bangsa memiliki cirikhas yang sesuai
dengan Pancasila. Pancasila juga merupakan perjanjian luhur bangsa dimana ia
mewakili kepentingan bangsa yang disusun secara falsafah dan disahkan satu hari
setelah kemerdekaan untuk menjadi pedoman hidup seluruh rakyat, berarti secara
tidak langsung menepatinya adalah sebuah janji. Yang tak kalah penting pancasila
adalah pemersatu bangsa.
Menjadi suatu negara merdeka diperlukan suatu weltaanschung.
Demikian, Ir. Soekarno merumuskan lima dasar negara yang kita kenal dengan
Pancasila saat ini, yang berisikan:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan6
Ir. Soekarno dalam sidang menegaskan bahwa dengan mengangkat asas
internasionalisme bukan berarti kosmopolitisme yang tidak mengakui adanya
kebangsaan. Dalam hal ini, Ir. Soekarno menyatakan bahwa internasionalisme
memerlukan terlebih dahulu adanya rasa nasionalisme dikarenakan keduanya
4
Priambodo , B.B. 2014. “Bersetia Bela Pancasila Demi Jaya Indonesia .” hlm 1 dalam B.B.
Priambodo. (ed.) Bersetia Bela Pancasila Demi Jaya Indonesia. Depok: BP-FH UI.
5
Aim Abdulkarim, Pendidikan Kewarganegaraan, cet. 2 (Bandung: Grafindo Media Pratama,
2006), hlm. 11.
6
Ibid
saling memengaruhi pada kenyataannya. Ir. Soekarno juga menyerukan pada
asasnya yang terakhir untuk menjalankan agamanya masing-masing dengan tidak
melakukan “egoisme-agama” dan hendaknya Indonesia menjadi negara yang
bertuhan.7
Pancasila dapat dikerucutkan lagi menjadi tiga asas yang dikenal dengan
sebutan Tri Sila. Tri Sila berisikan asas:
1. Socio-nationalisme
2. Socio-democratie
3. Ketuhanan8
Tri Sila kemudian dapat dikerucutkan lagi menjadi Eka Sila yang berisikan
asas gotong royong”. Gotong royong merupakan nilai masyarakat Indonesia yang
mendasar dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang menggambarkan satu
usaha, satu amal, dan satu pekerjaan,9
Pancasila menurut saya adalah sebuah pemikiran dasar yang berasal dari
kebiasaan serta norma dasar yang menjadi pedoman hidup bangsa untuk
menyelenggarakan negara serta menggapai cita- citanya dalam kesatuan yang
kokoh. Sangat penting bagi saya keberadaan Pancasila tersebut karena jika tidak
adanya suatu ideologi konkret dalam seuatu negara maka tidak akan terciptanya
suatu keteraturan. Tidak adanya keteraturan dapat berakibat kepada ketiadaan
keharmonisan dan dapat meruntut ke hal-hal lain yang dapat mengganggu
stabilitas suatu negara. Keberlangsungan bangsa Indonesia sangat dipengaruhi
oleh keberadaan Pancasila. Eksistensi bangsa Indonesia dapat dijamin oleh
Pancasila sebagai falsafah hidup. Dapat disimpulkan bahwa kejayaan akan datang
jika kita bersetia pada Pancasila, begitu pula sebaliknya, kemunduran akan datang
jika kita meninggalkan Pancasila.

7
Ibid
8
Ibid
9
Ibid

Anda mungkin juga menyukai