Anda di halaman 1dari 14

Nama : Fitriani

Program Studi : Bimbingan Konseling Islam


NIM : 202204118

RESUME MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA


Resume ini disusun guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Pendidikan Pancasila.
Dosen Pengampu : Bapak Ubay Abdillah, M.Pd.

1. Materi Bab I (Sejarah Pancasila Dan Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila).


A. Sejarah Pancasila
Hari lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni yang ditandai oleh
pidato yang dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1
Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan). Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep
awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Adapun sejarahnya berawal dari kekalahan Jepang pada perang
pasifik, mereka kemudian berusaha mendapatkan hati masyarakat dengan
menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia dan membentuk sebuah
Lembaga yang tugasnya untuk mempersiapkan hal tersebut. Lembaga ini
dinamai Dokuritsu Junbi Cosakai. Pada sidang pertamanya di tanggal 29 Mei
1945 yang diadakan di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila),
para anggota membahas mengenai tema dasar negara.
Sidang berjalan sekitar hampir 5 hari, kemudian pada tanggal 1 Juni
1945, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara
Indonesia, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan Sila
artinya Prinsip atau Asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar
untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, Sila kedua
“Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, Sila ketiga “Demokrasi”, Sila
keempat “Keadilan sosial”, dan Sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-
Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi
Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.
Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim,

1
Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis,
dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya
dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada siding
tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-
Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
B. Pancasila Sebagai Dasar Filosofis
Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dimaknai sebagai hasil
pemikiran manusia Indonesia secara mendalam, sistematis, dan menyeluruh
tentang kenyataan. Maka, sebagai sistem filsafat, Pancasila berarti refleksi
kritis dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa
dengan tujuan mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh.
Dengan kata lain, Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan,
nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan
ideologi Pancasila. Inti isi masing-masing sila Pancasila sendiri merupakan
penjelmaan atau realisasi yang sesuai dengan unsur-unsur hakikat manusia,
sehingga setiap sila menempati kedudukan dan menjalankan fungsinya
secara mutlak dalam susunan kesatuan Pancasila.
Lebih lanjut, filsafat Pancasila sebagai hasil pemikiran juga dapat
dimaknai sebagai pedoman hidup sehari-hari (Way Of Life atau
Weltanschauung). Pancasila merupakan pencerminan pandangan bangsa
Indonesia dalam menghadapi realitas melalui kelima silanya, yaitu:
1) Ketuhanan yang Maha Esa;
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Persatuan Indonesia;
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan;
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
C. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberikan
kehidupan bangsa indonesia serta membimbing masyarakat indonesia
supaya tercipta masyarakat adil dan makmur.

2
Pancasila juga mempunyai sebutan :
1. Jiwa bangsa
2. Kepribadian bangsa
3. Sumber dari hukum lainnya.
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar
negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah pancasila telah dikenal sejak
zaman majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Negara
Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.
Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan
pancasila yang tercantum didalam pembukaan UUD 1945 adalah :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil yang beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pancasila merupakan kepribadian bangsa indonesia karena pancasila
merupakan ciri yang khas kepada bangsa indonesia dan tidak dapat
dipisahkan dari bangsa indonesia dengan mempunyai lima sila dengan
pengalaman masing-masing
D. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia
Ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang dapat dijadikan
asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan kalangsungan
hidup. Ideologi Pancasila tersebut digunakan oleh Bangsa Indonesia untuk
menjadi pedoman / kepercayaan bahwa Bangsa Indonesia dibangun dan
didasarkan oleh Pancasila sebagai Pondasi eksistensinya. di mana Ideologi
Pancasila dapat menjadi alat pemersatu bangsa, pembimbing bangsa
Indonesia untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan tidak adanya Ideologi di dalam suatu negara, pastinya negara
tersebut akan menjadi berantakan. Muncul perpecahan di Indonesia dan rasa
benci satu dengan yang lain yang akhirnya Negara Indonesia tersebut
menjadi hancur dan terpecah belah.

3
E. Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi
masyarakat Indonesia. Nilai pancasila dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yang
mendasar yang dijadikan peraturan dan dasar dari norma-norma yang
berlaku di Indonesia. Nilai dasar pancasila bersifat normatif dan abstrak yang
bisa dijadikan landasan dalam kegiatan bernegara. Pancasila sebagai dasar
Negara berarti pancasila di jadikan sebagai pedoman dalam
penyelenggarakan segala norma-norma hukum dan dalam penyelenggaraan
Negara.
Pengertian Pancasila ialah sebagai dasar negara seperti dimaksud
dalam bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea IV(4) yang secara jelas
menyatakan , ialah kurang lebih sebagai berikut : “Kemudian dari pada itu
untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu
Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia,
serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Dalam Undang-Undang sudah dijelaskan pancasila sebagai dasar
Negara yang dapat di simpulkan bahwasanya pancasila berkedudukan
sebagai dasar Negara yang menjadi sumber, landasan norma, serta
memberikan fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan hokum-
hukum Negara.
F. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Dan Pemersatu Bangsa Indonesia.
Makna Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia adalah
Pancasila merupakan keputusan akhir bagi bangsa Indonesia yang harus

4
diamalkan dan dilestarikan oleh seluruh rakyat Indonesia. Keberagaman
yang melekat pada masyarakat Indonesia lah yang merupakan salah satu
faktor yang menjadikan pancasila sebagai perjanjian luhur. Perjanjian luhur
itu telah dilakukan pada 18 Agustus 1945, yaitu pada saat PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) telah menerima Pancasila dan
menetapkan dasar negara secara konstitusional dalam Pembukaan UUD
1945.
Di dalam isi pancasila, terdapat sila yang mencantumkan perjanjian
luhur untuk seluruh rakyat Indonesia yaitu pada sila yang pertama yang
bunyinya “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sila tersebut menandakan bahwa
keberagaman agama yang ada di Indonesia tidak menghalangi setiap rakyat
untuk bersatu dalam membangun Indonesia. Selain keberagaman agama
yang terdapat di Indonesia, keberagaman budaya juga menjadi sebuah tolak
ukur kenapa pancasila disebut sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Karena keberagaman suku bangsa dan agama, menyatakan bahwa mereka
bisa bersatu atas nama bangsa indonesia, yang menjadikannya pancasila
sebagai perjanjian luhur yang menyangkut seluruh rakyat Indonesia.
G. Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Nasional
Indonesia
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum sudah mendapatkan
legitimasi secara yuridis melalui TAP MPR Nomor XX/MPRS/1966 tentang
Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia
dan Tata Urutan Peraturan Perundang Republik Indonesia. Setelah reformasi,
keberadaan Pancasila tersebut kembali dikukuhkan dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 2004 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-Undangan.
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum memberi makna
bahwa sistem hukum nasional wajib berlandaskan Pancasila.
2. Materi Bab II (Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa).
A. Makna Pandangan Hidup Bangsa
Maksud dari Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa artinya kita
menjadikan Pancasila sebagai pedoman di setiap hal yang kita lakukan. Jadi,

5
sikap kita sebagai warga negara Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai
yang ada pada setiap butir Pancasila. Diantaranya :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
Sila pertama ini mengartikan bahwa kita sebagai warga negara
Indonesia mempercayai dan bertakwa pada Tuhan. Tentunya ini
disesuaikan dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-
masing orang, ya. Karena itu makna dari sila ini juga berarti kita perlu
saling menghormati antar umat beragama sehingga tercipta kehidupan
yang rukun.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila kedua ini kita sebagai warga negara diminta untuk memahami
bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga kita harus
saling menyayangi satu sama lain. Kita juga harus saling menjaga dan
membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama
untuk kedamaian negara kita
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan,
dan kepentingan negara dari kepentingan masing-masing. Kita harus
mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi negara Indonesia,
mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara. 
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksa-kan
kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara
dan orang lain. Terkadang kita akan menemukan perbedaan pendapat
dan cara pandang. Namun, kita harus menyelesaikannya dengan cara
bermusyawarah atau berdiskusi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur
dengan cara kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil. Selain
itu kita harus seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga
menghormati hak-hak orang lain.

6
B. Perlunya Pandangan Hidup Suatu Bangsa
Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki
pegangan dan pedoman dalam memecahkan masalah-masalah politik,
ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan yang timbul dalam gerak
masyarakat yang semakin maju dan semakin mengglobal. Dengan pandangan
hidup, suatu bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai, dengan
pandangan hidup suatu bangsa akan dengan mudah memandang persoalan-
persoalan yang dihadapi, akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi, akan memiliki pedoman dan pegangan.
3. Materi Bab III (Makna Kepribadian Aktualisasi dan Implementasi
Pancasila)
A. Makna Kepribadian Bangsa
Secara harfiah, kepribadian bangsa terdiri dari dua kata, yaitu Kepribadian
dan Bangsa.
 Kepribadian adalah orientasi sifat yang berbeda dalam diri seseorang
ketika menghadapi kondisi tertentu.
 Sedangkan Bangsa adalah kumpulan masyarakat yang memiliki
keterikatan dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan bersama.
Selain dari pengertian Kepribadian secara umum, ada pula pengertian
Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli :
1. Yinger (kepribadian ialah keseluruhan sebuah perilaku dari seorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang juga berinteraksi
dengan serangkaian intruksi).
2. Cuber (Kepribadian ialah sebuah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat
yang tampak dan juga bisa dilihat oleh seseorang).
B. Faktor – Faktor Penentu Kepribadian
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang menentukan kepribadian
seseorang, yaitu :
1. Faktor Keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika yang dimiliki oleh
seorang individu. Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang
memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor

7
keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian
seseorang.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap
dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu
C. Pengertian Aktualisasi dan Implementasi Pancasila
Aktualisasi Pancasila memiliki arti sebagai penerapan dasar-dasar
negara di dalam kehidupan sehari-hari. Aktualisasi Pancasila juga berarti
menerapkan nilai-nilai moral yang terkandung di dalam dasar negara untuk
diimplementasikan ke berbagai bidang kehidupan. Penerapan nilai-nilai
moral pada Pancasila ini harus dilakukan oleh semua warga negara.
Implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada
hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan dan
cita-cita nasional bangsa Indonesia. Dasar negara merupakan fundamen atau
pondasi dari bangunan Negara.
D. Tujuan Aktualisasi dan Implementasi Pancasila
 Tujuan Aktualisasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa
Dalam era globalisasi, aktualisasi pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara perlu diwujudkan menghadapi perkembangan
dunia yang tidak menentu dengan kemajuan teknologi yang canggih.
Aktualisasi Pancasila dilakukan agar setiap generasi dapat merasakan
keluhuran nilai-nilai yang dimiliki Pancasila. Seluruh komponen
masyarakat dan pemerintah memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
mengaktualisasi nilai-nilai tersebut
 Tujuan Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa
Implementasi Pancasila sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
agar tidak menimbulkan berbagai masalah yang dapat merugikan diri
sendiri maupun oleh orang lain. Oleh karena itu, kita tidak boleh lupa
untuk selalu melandaskan Pancasila dan tetap menjaga keutuhan nilai
dari Pancasila itu sendiri.

8
E. Aktualisasi Pancasila di Berbagai Bidang
1. Aktualisasi Pancasila di Bidang Pendidikan
2. Aktualisasi Pancasila di Bidang Kesehatan atau Kedokteran
3. Aktualisasi Pancasila di Bidang Hukum
4. Aktualisasi Pancasila dalam Mencegah Kriminalitas
5. Aktualisasi Pancasila dalam Unjuk Rasa atau Demo
6. Aktualisasi Pancasila dalam Otonomi Daerah
F. 5 Konsep Dasar Pancasila
1. Konsep Religiositas
2. Konsep Humanitas
3. Konsep Soverenitas
4. Konsep Nasionalitas
5. Konsep Keadilan Sosial
G. Implementasi Pancasila Dalam Kehidupan Sehari – hari
1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Mengimani adanya Tuhan yang Maha Esa serta mematuhi perintah
dan menjauhi larangan-Nya.
2) Menerapkan toleransi antar umat beragama.
3) Tidak melakukan pemaksaan dan menghormati kebebasan
beragama.
4) Tidak merendahkan atau mencemooh agama maupun pemeluk
agama lainnya.
2. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1) Mengakui persamaan hak, kewajiban, dan kedudukan semua orang
sama di mata hukum, agama, sosial, dan lainnya.
2) Saling mengedepankan sikap toleransi atau tenggang rasa antar
masyarakat.
3) Menjalin pertemanan dengan siapa saja tanpa membedakan suku,
ras, agama dan lainnya.
4) Berani menyuarakan kebeneran untuk mempertahankan keadilan
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Bangga berbahasa kesatuan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa
sehari - hari dalam komunikasi masyarakat.

9
2) Melestarikan budaya Indonesia seperti baju adat, tarian, alat,
bahasa, alat musik, dan lain - lain dalam kehidupan sehari-hari.
3) Membantu keluarga, teman, dan kerabat yang mengalami
kesulitan.
4) Saling bekerja sama menjaga keutuhan negara NKRI dengan
berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila.
5) Gotong royong.
4. Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1) Melakukan musyawarah jika antar masyarakat memiliki pendapat
yang berbeda.
2) Mengedepankan toleransi dan keadilan dalam mengemukakan dan
mendengar pendapat dalam musyawarah.
3) Belajar untuk tidak egois
4) Keputusan akhir dalam musyawarah harus disetujui oleh semua
pihak karena atas keputusan bersama.
5. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia.
2) Melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain.
Kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan
dibandingkan kemakmuran pribadi atau golongan.
4. Materi Bab IV (Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa)
A. Makna Falsafah Hidup
Secara etimologis, falsafah berasal dari bahasa Yunani yaitu
philosophia yang artinya hakikat kebenaran. Falsafah atau filsafat adalah
pemusatan pikiran sehingga manusia menemui kepribadiannya. Di dalam
kepribadian itu, terdapat suatu kesungguhan.
B. Ciri – Ciri Karakteristik Pemikiran Filsafat
Karakteristik dasar filsafat oleh Jan Hendrik Rapar diungkapkan
setidaknya ada lima hal, yaitu :

10
1. Berpikir Radikal;
Berpikir secara radikal adalah karakter utama filsafat, karena filosuf
berpikir secara radikal, maka ia tidak akan pernah terpaku hanya pada
fenomena suatu identitas tertentu.
2. Mencari Asas;
Karakter filsafat berikutnya adalah mencari asas yang paling hakiki dari
keseluruhan realitas, yaitu berupaya menemukan sesuatu yang menjadi
esensi realitas.
3. Memburu Kebenaran;
Berfilsafat berarti memburu kebenaran tentang segala sesuatu.
4. Mencari Kejelasan;
Berfilsafat berarti berupaya mendapatkan kejelasan mengenai seluruh
realitas.
5. Berpikir Rasional;
Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu kebenaran, dan mencari
kejelasan tidak mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa berpikir secara
rasional.
C. Pancasila Sebagai Falsafah Hidup Bangsa
Pancasila sebagai falsafah hidup nilai-nilainya dijadikan dasar dan
motivasi dalam segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam mencapai tujuan nasional.
Tujuan nasional yang dimaksud adalah yang tercantum dalam pembukaan
Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Dengan demikian, Pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa merupakan pedoman dan pegangan dalam pembangunan
bangsa agar negara berdiri kokoh dan mengetahui arah tujuannya. Baik dari segi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan.
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa mengandung:
 Konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
 Dasar pemikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang
dianggap baik.
 Kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup tersebut harus dijunjung tinggi
karena berakar pada budaya dalam masyarakat.

11
5. Materi Bab V (Dinamika, Tantangan, Serta Peran Pancasila Sebagai Sistem
Ideologi)
A. Pancasila Sebagai Ideologi
Ideologi adalah kumpulan gagasan, ide dan keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis yang menyangkut berbagai bidang kehidupan
manusia. Ideologi menjadi kerangka penyelenggaraan negara untuk
mewujudkan cita-cita bangsa.
Di Indonesia, para pendiri bangsa telah sepakat menetapkan ideologi
negara Indonesia adalah Pancasila. Secara umum, ideologi Pancasila berarti
nilai-nilai luhur budaya dan religius bagi bangsa Indonesia yang berdasarkan
pada sila-sila Pancasila.
B. Jenis – Jenis Ideologi
1. Kapitalisme

Sebuah ideologi yang memberikan kebebasan penuh bagi setiap orang


untuk mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan
keuntungan.
2. Liberalisme
Ideologi yang menitikberatkan pada kebebasan individu atau
perseorangan.
3. Komunisme
Ideologi yang mengacu pada sistem sosial ekonomi, didasarkan pada
kepemilikan komunal (bersama) serta produksi barang, baik di lingkup
pemerintahan atau kehidupan.
4. Sosialisme
Ideologi yang memiliki tujuan untuk membentuk kemakmuran negara
dengan usaha kolektif yang produktif dan juga membatasi milik
perseorangan serta swasta.
5. Nasionalisme
Paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah
bangsa dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita – cita yang sama
dalam mewujudkan kepentingan bangsanya.

12
6. Fasisme
Paham politik kekuasaan absolut tanpa demokrasi, paham yang
mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
7. Feminisme
Paham pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan.
C. Kedudukan dan Fungsi Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama
sebagai dasar negara Indonesia. Dalam kedudukannya yang demikian Pancasila
menempati kedudukan yang paling tinggi, sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sebagai sumber hukum dasar nasional dalam tata hukum di
Indonesia.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber
hukum atau sumber hukum dasar nasional, menjadikan Pancasila sebagai
ukuran dalam menilai hukum yang berlaku di negara Indonesia. Hukum yang
dibuat dan berlaku di negara Indonesia harus mencerminkan kesadaran dan rasa
keadilan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hukum di Indonesia harus
menjamin dan merupakan perwujudan serta tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan Pancasila sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 dan interpretasinya dalam tubuh UUD 1945
tersebut.
D. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Sistem Ideologi
Dinamika Pancasila berarti kekuatan dari dasar negara Indonesia,
Pancasila terbentuk atas pengorbanan para pahlawan dahulu . Pancasila
terbukti sebagai sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia, karena Pancasila
telah mempersatukan semangat rakyat Indonesia. Pancasila memuat sila 1 - 5
yang menjadi pedoman rakyat Indonesia , pedoman ini lah yang membuktikan
Pancasila merupakan dinamika dasar bangsa Indonesia. 
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, pancasila
sebagai ideologi negara terdapat dalam masa pemerintahan Presiden
Soekarno, sebagaimana diketahui bahwa Soekarno termasuk dalam seorang
perumus pancasila. Pengertian pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa
bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad lamanya terpendam bisu

13
oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, Pancasila selalu dihadapkan dengan
hambatan dan tantangan. Hanya keteguhan hati yang sungguh-sungguh dari
setiap pemuda Indonesia yang dapat menjamin eksitensi Pancasila dengan
norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi pemuda indonesia
untuk melangkah dan bertindak.
E. Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Ideologi Tujuan Negara
Indonesia
Pancasila sebagai dasar negara berperan sebagai pedoman bagi bangsa
Indonesia yang menuntun kita dalam bersikap. Penerapan esensi Pancasila
sebagai ideologi negara meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antar umat beragama.
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
c. Sila Persatuan Indonesia, diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk
partai.
d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, diwujudkan dalam mendahulukan
pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting.
e. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, diwujudkan dalam bentuk
memperkaya diri atau kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah
yang menjadi faktor pemicu terjadinya korupsi.

14

Anda mungkin juga menyukai