Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas
ini dengan judul “ KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA” dengan tujuan
untuk memenuhi Tugas Sekolah Tahun ajaran 2023/2024.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori
sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moral dan spiritual, langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

 Fungsi dan Peranan Pancasila


Setiap negara memiliki pedoman yang berbeda-beda dalam penyelenggaraan negara.
Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Pancasila
menjadi pedoman panataan kehidupan bernegara, acuan pembuatan aturan hukum, serta
menjadi penuntun masyarakat dalam bersikap dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari.

1. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara


Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, para pendiri negara segera menyusun hal-
hal yang dibutuhkan oleh suatu negara merdeka. Pada tanggal 18 Agustus 1945 pendiri
negara Indonesia menyepakati dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Menurut Darji
Darmodiharbjo (1995: 3), istilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman Majapahit pada
abad ke XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Empu Prapanca dan
buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Pancasila dalam bahasa Sanskerta besaral dari
kata panca (lima) dan sila (sendi, asas), berarti batu sendi yang lima atau pelaksanaan
kesusilaan yang lima (Pancasila krama), yaitu:
a. Dilarang melakukan kekerasan
b. Dilarang mencuri
c. Dilarang berjiwa dengki
d. Dilarang berbohong
e. Dilarang mabuk/minuman keras
Buku Sutasoma Memberikan gambaran tentang kehidupan rakyat Majapahit yang
hidup damai, tentram, dan sejahtera.kemakmuran majapahit dilukiskan dengan istilah
Gemah Rimpah Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharja. Adapun kehidupan beragama
digambarkan dengan Ungkapan Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana dharma Mangrwa,yang
berarti berbeda –beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang bercerai – berai.
Perumusan dasar negara Indonesia dilakukan melalui sidang BPUPKI 29 Mei 1945
sampai dengan 1 Juni 1945.
a. Pada sidang BPUPKI 29 Mei 1945, Mohammad Yamin menyampaikan pidatonya yang
berisikan lima asas dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:
1) Peri kebangsaan
2) Perikemanusiaan
3) Peri ketuhanan
4) Peri kerakyatan
5) Kesejahteraan rakyat
b. Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, Soepomo menyampaikan lisa asas dasar negara
Indonesia Merdeka, yaitu:
1) Persatuan
2) Kekeluargaan
3) Keseimbangan lahir dan batin
4) Musyawarah
5) Keadilan rakyat
c. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan lisa asas dan dasar negara yang
dinamakan Pancasila dengan rumusannya sebagai berikut.
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat atau demokrasi
4) Kesejahteraan sosial
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan sidang untuk
membahas hasil sidang pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 tersebut. Pada sidang
yang dilangsungkan, Panitia Sembilan mampu menghasilakan Piagam Jakarta (Jakarta
Charter) yang didalamnya terdapat rumusan Pancasila, yaitu:
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuaan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setelah menyelesaikan rumusan dasar negara, BPUPKI melaksanakan sidang kedua
pada tanggal 10-16 Juli 1945 dan berhasil merumuskan rancangan Batang Tubuh
Undang-undang Dasar 1945. Setelah tugas-tugas BPUPKI selesai, kemudian dibentuk
badan baru, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ir. Soekarno
ditunjuk sebagai ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketua PPKI.
PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai) mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pada sidang tersebut PPKI melakukan beberapa perubahan, antara lain menyangkut
rumusan sila pertama Pancasila “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Dengan demikian, rumusan Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai berikut.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Fungsi Pancasila dan peranannya

Fungsi dan peranan Pancasila menurut Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber
Hukum Nasional dan Tata Urutan Perundangan adalah sebagai dasar negara. Maksudnya,
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan negara
yang meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Berikut fungsi dan peranan Pancasila.
a. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
Pancasila sebagai jiwa bangsa berfungsi agar Indonesia tetap hidup dalam jiwa
Pancasila.
Pancasila sendiri telah ada sejak bangsa Indonesia lahir, yaitu sejak Proklamasi
Kemerdekaa.
b. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Kepribadian artinya gambaran tentang sikap dan prilaku atau perbuatan manusia.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, berarti pancasila merupakan
gambaran tertulis dari pola sikap dan perilaku atau gambaran tentang pola amal
perbuatan bangsa Indonesia yang khas dan membedakannya dengan bangsa –bangsa
lain.
c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Pancasila sebagai sumber hukum berfungsi sebagai sumber hukum yang mengatur
segala hukum yang berlaku di Indonesia. Semua hukum harus tunduk dan bersumber
dari Pancasila.
d. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
Pancasila sebagai perjanjian luhur telah berfungsi dan disepakati melalui sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945, yakni pada saat PPKI (sebagai wakil seluruh rakyat
Indonesia) menetapkan dasar negara Pancasila secara Konstitusional dalam
Pembukaan UUD 1945. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur seluruh rakyat
Indonesia, yang berrti Pancasila harus dibela untuk selama-lamanya.
e. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Pancasila sebagai cita-cita bangsa memiliki fungsi yaitu menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur. Gambaran sebagai Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan
bangsa Indonesia tampak dalam rincian tujuan bangsa dan negara Indonesia dalam
alinea keempat Pembukaan UUD 1945.
f. Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Pancasila sebagai satu-satunya asas adalah sebagai konsekuensi ditetapkannya
Pancasila oleh bangsa Indonesia sebagai dasar negara dan juga merupakan
perwujudan pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen.
g. Pancasila sebagai moral pembangunan
Pancasila dijadikan kerangka, acuan, tolak ukur, parameter, arah, dan tujuan dari
pembangunan di Indonesia.

 Makna Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup bangsa Indonesia
1. Pancasila sebagai dasar negara

Dasar negara dibutuhkan untuk mengatur pemerintahan dan kehidupan


bernegaranya supaya
tujuan cita-citanya tercapai. Dasar negara Indonesia adalah Pancasila.
a. Makna Pancasila sebagai dasar negara
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat. Rangkaian kaliamat yang menyatakan hal tersebut sebagai berikut.
“..., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serata
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur
pemerintahan negara dan penyelenggaraan negara.
Makna Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebagai berikut.
1) Dasar dan sumber hukum nasional, artinya Pancasila menjadi dasar bagi segala
aktivitas penyelenggara negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan
bernegara.
2) Dasar berdiri dan tegaknya negara, artunya Pancasila sebagai dasar pembentukan
negara telah dibuktikan melalui sejarah.
3) Dasar kegiatan penyelenggaraan negara, artinya dalam mewujudkan tujuan nasional
semua kegiatan yang dilakukan para penyelenggara negara harus berdasarkan pada
Pancasila.
4) Dasar partisipasi warga negara, artinya Pancasila merupakan dasar bagi warga
negara dalam penggunaan hak dan pelaksanaan kewajiban.
5) Dasar pergaulan antarwarga negara, artinya dasar bagi hubungan antarwarga negara
dalam segala aspek kehidupan, baik bidang ekonomi, sosial, maupun budaya.
b. Dasar hukum yang memperkuat Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa
Dasar hukum yang memperkuat Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa sebagai
berikut.
1) Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, mengesahkan UUD 1945 sebagai
Undang-undang Dasar yang sah sebagai landasan konstitusional Negara Republik
Indonesia. Pada Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 ditegaskas bahwa pembentukan
pemerintahan negara Indonesia dilandasi oleh Pancasila.
2) Dekret Presiden 5 Juli 1945, menegaskan berlakunya kembali UUD 1945 yang
berarti Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara dan ideologi negara.
3) Instruksi Presiden No.12 tahun 1968, menegaskan tentang rumusan Pancasila yang
benar dan sah yang berarti Pancasila ditegaskan sebagai dasar negara dan ideologi
negara.
4) Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka
Prasetya Pancakarsa). Catatan risalah atau penjelasan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari ketetapan MPR tersebut menyatakan: “Bahwa dasar negara yang
dimaksud dalam ketetapan ini didalamnya mengandung makna sebagai ideologi
nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara”.
c. Nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara
Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
Adapun pokok pikiran tersebut sebagai berikut.
1) “Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”
2) “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
3) “Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.:
4) “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab”.
Pelaksanaan atau perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai peraturan tidak
langsung dilakukan dari setiap sila Pancasila. Namun, hal tersebut dilakukan
melalui pasal-pasal yang terdapat didalam UUD 1945 karena pasal-pasal UUD 1945
hakikatnya merupakan penjabaran nilai nilai Pancasila yang lebih terperinci dan
operasional.
d. Pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dalam berbagai bidang kehidupan
Pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dalam berbagai bidang kehidupan sebagai
berikut.
1) Bidang Politik
Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan politik dan dalam praktiknya
menghindarkan praktik-praktik politik tak bermoral dan tak bermartabat sebagai
bangsa yang memliki cita-cita moral dan budi pekerti yang luhur.
2) Bidang Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berdasarkan atas nilai-nilai Pancasila selalu
mendasarkan pada nilai kemanusiaan, artinya pembangunan ekonomi untuk
kesejahteraan umat manusia.
3) Bidang Sosial Budaya
Pancasila merupakan sumber normatif dalam pengembangan aspek sosial budaya
yang mendasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan dan keberadapan.
4) Bidang Hukum
Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum ditunjukkan dalam setiap
perumusan peraturan perundang-undangan nasional yang harus selalu
memerhatikan dan menampung aspirasi rakyat. Hukum atau peraturan perundang-
undangan yang dibentuk haruslah merupakan cerminan nilai-nilai kemanusiaan,
kerakyatan dan keadilan.
2. Pancasila sebagai pandangan hidup.

Adannya pandangan hidup yang jelas,kuat,dan kukuh akan menjadikan suatu bangsa
memiliki pedoman dan pegangan dalam memecahkan persoalan diberbagai bidang
kehidupan yang timbul dalam aktifitas masyarakat. Dalam pandangan hidup, terkandung
cita-citakehidupan yang hendak diraih dan dicapai sesuai dengan pikiran yang terdalam
mengenai wujud kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

a. Fungsi Pancasila sebagai pedoman hidup


Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan
hidup,pedoman hidup,pandangan dunia, atau petunjuk hidup.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memliki fungsi sebagai berikut.
1) Kerangka acuan, baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam
berinteraksi dengan manusia lain dalam masyarakat, serta berinteraksi dengan alam
sekitarnya.
2) Penuntun dan petunjuk arah bagi bangsa indonesia dalam semua kegiatan dan
aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.
Selain itu, sebagai pandangan hidup bangsa,Pancasila mempunyai peran tersendiri bagi
bangsa Indonesia, antara lain:
1) Membuat bangsa Indonesia berdiri kukuh dan memiliki daya tahan terhadap segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
2) Menunjukkan arah tujuan yang akan dicapai sesuai dengan cita-cita bangsa.
3) Menjadi pegangan dan pedoman untuk memecahkan berbagai masalah dan
tantangan dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan nasional.
4) Mendorong timbulnya semangat dan kemampuan untuk membangun diri bangsa
Indonesia.
5) Menunjukkan gagasan-gagasan mengenai wujud kehidupan yang dicita-citakan.
6) Memberikan kemampuan untuk menyaring segala gagasan dan pengaruh
kebudayaan asing yang menyusup melalui ilmu pengetahuan dan teknologi modern
Oleh karena itu, sebagai pandangan hidup Pancasila memiliki manfaat tersendiri, yaitu:
1) Menjadi bangsa Indonesia berdiri kukuh sebagai bangsa merdeka dan berdaulat
2) Menjadi pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3) Sebagai pedoman membangun dirinya sendiri dan hubungan dengan bangsa lain.
Dengan demikian, arti penting Pancasila sebagai pandangan hidup sebagai berikut:
1) Menjawab tantangan dan hambatan dalam mewujudkan kehidupan yang baik
2) Konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.
3) Kristalisasi nilai yang diyakini kebenarannya oleh bangsa indonesia dan
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
b. Nilai-nilai dalam Pancasila bersifat objektif dan subjektif
Inti nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan (sila pertama), kemanusiaan (sila
kedua), persatuan (sila ketiga), kerakyatan (sila keempatan), dan keadilan (sila kelima).
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila bersifat objektif dan subjektif.
1) Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif
a) Sila-sila Pancasila menunjukkan kenyataan adanya sifat-sifat abstak, umum, dan
universal. Artinya, nilai-nilai Pancasila sesuai dengan kenyataannya.
b) Inti sila-sila Pancasila selalu ada dalam adat, kebiasaan, kebudayaan, agama dan
lain-lain. Inti dari sila-sila Pancasila ini membuat hubungan hidup manusia yang
mutlak dan tidak berubah, seperti hubungan antar manusia dan Tuhan atau antar
manusia dengan bangsa dan negaranya.
c) Pancasila menurut ilmu hukum memenuhi kaidah negara yang fundamental atau
mendasar, tidak dapat diubah oleh siapa pun, kecuali oleh para pembentuk negara
(PPKI) yang telah tiada.
d) Pancasila akan tetap ada karena dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang tidak
boleh diubah oleh siapa pun, apabila diubah berarti negara dianggap bubar/tidak
ada.
e) Pancasila tidak dapat diubah karena Pembukaan UUD 1945 (alinea III)
mengandung pernyataan kemerdekaan yang merupakan karunia Tuhan, dan
manusia tidak dapat mengubahnya. Jadi, Pancasila bersifat objektif.
2) Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif
Maksud nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif yaitu keberadaan nilai-nilai Pancasila
bergantung atau terletak pada bangsa Indonesia sendiri. Adapun alasannya sebagai
berikut.
a) Nilai-nilai Pancasila berasal dari hasil ide, gagasan, pikiran, dan penilaian filsafat
bangsa Indonesia. Dilihat dari subjek yang menemukannya, nilai-nilai Pancasila
mempunyai nilai subjektif.
b) Nilai-nilai Pancasila mengandung empat nilai kerohanian yang terdiri atas
kenyataan atau kebenaran, estetis, etis, dan religius. Hal ini merupakan wujud
dari hati nurani bangsa Indonesia. Jadi, jelas sifatnya subjektif.
c. Nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup karena nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya, yaitu:
1) Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing.
b) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing.
c) Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
d) Membina toleransi dengan sesama pemeluk agama.
e) Menghargai setiap bentuk ajaran agama agar tidak terjadi konflik.
f) Mengakui kebebasan setiap warga negara untuk menjalankan ibadah berdasarkan
agama masing-masing.
2) Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
a) Saling mencintai sesama manusia.
b) Gemar melakukan tindakan kemanusiaan.
c) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d) Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain.
e) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f) Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban.
g) Berani membela kebenaran dan keadilan dengan kejujuran.
3) Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia
a) Rela berkorban demi bangsa dan negara.
b) Cinta pada tanah air
c) Bangsa sebagai bagian dari Indonesia
d) Menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
e) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
4) Nilai-nilai yang terkandung dalam sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan
a) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
b) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
c) Mengutamakan budaya rembuk atau musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama
d) Musyawarah untuk mencapai kata mufakat diliput dengan semangat
kekeluargaan
e) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan
5) Nilai-nilai yang terkandung dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a) Menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial
dalam kehidupan masyarakat Indonesia
b) Bersikap adil kepada sesama
c) Menghormati dan menghargai hak-hak orang lain
d) Melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama
e) Memupuk sikap suka bekerja keras dan menghargai karya orang lain yang
bermanfaat, serta bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan
kesejahteraan bersama

 Menyadari Pentingnya Kedudukan dan Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang tentunya tidak sama dengan dasar negara
lain. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diimplemintasikan oleh segenap bangsa
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wujud sikap dan perilaku. Artinya
sila-sila dalam Pancasila merupakan rangkaian kesatuan yang bulat sehingga tidak dapat
dipisah-pisahkan satu sama lain atau tidak dapat dibagi-bagi atau diperas.
1. Ciri atau Karakteristik nilai-nilai pancasila
Ciri atau karakteristik yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila yang berbeda
dengan ideologi negara lain, yaitu:
a. Ketuhanan yang Maha Esa
Mengandung pengakuan atas keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta
isinya. Oleh karena itu, manusia yang beriman, yaitu meyakini adanya Tuhan
hendaknya mewujudkan keyakinannya tersebut dalam ketaatan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mengandung rumusan sifat keseluruhan budi manusia Indonesia yang mengakui
kedudukan manusia yang sederajat dan sama, mempunyai hak dan kewajiban yang
sama sebagai warga negara yang dijamin oleh negara.
c. Persatuan Indonesia
Merupakan perwujudan dari paham kebangsaan Indonesia yang mengatasi paham
perseorangan, golongan, suku bangsa, dan mendahulukan persatuan dan kesatuan
bangsa sehingga tidak terpecah belah oleh sebab apa pun.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Merupakan sendi utama demokrasi di Indonesia berdasar atas asas musyawarah dan
asas kekeluargaan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Merupakan salah satu tujuan negara yang hendak mewujudkan tata masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
2. Pengamalan butir-butir nilai Pancasila
Upaya melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila sebagai berikut.
a. Ketuhan Yang Maha Esa
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini sebagai berikut
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab
3) Mengembangkan sikap hormat-menghormat dan bekerja sama antara pemeluk
agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
4) Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini sebagai berikut.
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

c. Persatuan Indonesia
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini sebagai berikut.
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini sebagai berikut.
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7) Didalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi
dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-
nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan permusyawaratan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini sebagai berikut.
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11) Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai