Anda di halaman 1dari 2

1.

Bagaimana dampak setelah tidak ada lembaga tertinggi negara kepada


praktek kenegaraan? Apakah makin efisien atau tidak?
Dibagi biar jadi check and balance (eksekutif bikin peraturan)
Konklusi cuii lebih prefer kemana )))

Mending kaya gt atau dibagi lagi

Efisien (memotong sesuatu untuk mendapatkan suatu perubahan baru)

Efektif check and balance (richie):


Efisien karena dengan dihapusnya kedudukan lembaga tertinggi, mencegah
terjadinya absolutisme. Namun nyatanya tidak efisien karena dengan tidak
adanya yang menduduki kekukasaan tertinggi dan semua lembaga setara, tidak
akan ada yang mendorong dan ‘menekan’

Richie:
Lebih bagus karena ada check and balance, kalo mpr bisa oligarki
Tap mpr gabisa dicabut (status sebelum dan sesudah)
Untuk mencabut

2. Apa pengaruh pengubahan ketatanegaraan lembaga tinggi Indonesia


terhadap jati diri Indonesia sebagai masyarakat hukum adat?

(kembangin)
Htn kerangka
Han cara menjalankan mobil

Kalo di hukum adat perlu ada 3 atau pengadilan adat aja karena mencampurkan
pidana dan perdata

Kalo HTN kepisah2 pengadilannya kaya gimana tuh

Kalo ketatanegaraan bakal ada proses PTUN coba compare sama pengadilan
adat

Hukum adat wilayah tertentu, kaya gimana tuh apa yang berubah!!!
Pengadilan: ketua adat agak mirip dengan common law (ciki) ketua2 adat ngasih
masukan kalo gasalah ada kepala pengdilan adat/kepala adat

Secara konsep seharusnya mirip.

Tadinya masyarakat hukum adat menundukkan diri kepada negara

Pertanyaan individu:
Efektif atau belom dahh
Efisien (mengurangi untuk menambah)
Efektif (berguna atau engga)

Pertanyaan individu:
Check and balance (de jure)
Mpr cuma tameng doang adahal diatur presiden juga (monopoli)

Kedaulatan rakyat cui jangan kekuasaan.

Shifting ke jangan JUNET

Anda mungkin juga menyukai