Anda di halaman 1dari 9

AKTUALISASI PANCASILA UNTUK

MERAJUT KEBHINEKAAN
A. PENDAHULUAN

Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diartikan

kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang

diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu,

lambang persatuan dan kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara. Pancasila

sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk ada yang mampu

menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat

dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai

ideologi yang sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung

dengan seluruh komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia. Sebagai

landasan (pandangan hidup) Negara Kesatuan Republik Indonesia, nilai-nilai

Pancasila telah dianut oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Nilai-nilai tersebut

meliputi nilai budaya, adat istiadat, dan agama yang dianut dalam kehidupan sehari-

hari.. Identitas Indonesia ditopang melalui nilai-nilai yang dianggap sebagai way of

life.. Perbuatan dan perilaku penduduk nusantara sejak dahulu kala tercermin dalam

nilai-nilai Pancasila. Untuk itu para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia

berusaha mewujudkan nilai-nilai luhur tersebut menjadi sebuah ideologi yang disebut

Pancasila.

Peta perpolitikan dan budaya di Indonesia akhir akhir ini marak diwarnai dengan isu

konflik, kerusuhan, kekerasan dan bahaya disintegrasi telah merambah seluruh

kawasan indonesia. konflik itu berupa konflik vertikal maupun horisontal. konflik

vertikal misalnya antara si kuat dengan si lemah, antara penguasa dan rakyat, antara

mayoritas dengan minoritas, dan sebagainya. konflik ini semakin berbahaya jika

terjadi akumulasi konflik, yaitu akumulasi dari konflik vertikal dan horisontal,

misalnya konflik antar golongan si minoritas beretnis Cina, beragama nonmuslim,

pengusaha dengan si mayoritas, beretnis, beretnis jawa, muslim, dan buruh. jurang

pemisah ini merupakan potensi bagi munculnya konflik. berbagai konflik ini akhir-
akhir ini tidak lagi bersifat konflik pribadi, namun sudah merambah antara suku, antar

agama, antar ras, dan antar golongan.

Data-data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang tersusun

atas berbagai unsur yang sangat pluralistik. hal ini dapat ditunjukkan antara lain

ditinjau dari faktor geografisnya. indonesia terdiri dari 17.667 pulau besar dan kecil,

lebih dari 300 kelompok etnis dengan lebih dari 50 bahasa daerah, dan 6 agama

berserta mazhab-mazhabnya, ditambah aliran-aliran kepercayaan serta begitu

banyaknya golongan atau organisasi baik organisasi kemasyrakatan amupun

organisasi politik.

Pluralitas ini di satu pihak dapat merupakan potensi yang sangat besar dalam

pembangunan bangsa, namun di lain pihak juga merupakan sumber potensial bagi

munculnya berbagai konflik yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Untuk menjaga

keutuhan bangsa, kita harus menanamkan dalam diri kita sikap toleransi dengan

menjaga solidaritas, kerukunan, dan persaudaraan.. Kita harus hidup rukun, saling

membantu, membantu tidak hanya kelompok tetapi juga membantu seluruh negara

Indonesia..

Secara lebih mendalam Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun Indonesia mempunyai

banyak suku, ras, adat istiadat, bahasa, kesenian dan lain sebagainya.. namun tetaplah

kesatuan bangsa yang satu dan bangsa yang satu. Keberagaman tersebut bukanlah

suatu perbedaan yang saling bertentangan melainkan suatu kesatuan yang utuh dalam

keberagaman. Perbedaan harus dipahami untuk mencapai solidaritas dan persatuan

bangsa Indonesia.. Dengan kata lain, keberagaman harus dihormati agar Indonesia

bisa mempunyai landasan yang bersatu.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. nama Pancasila ini terdiri dari

dua kata Sansekerta. panca berarti 5 dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh

rakyat Indonesia. menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara

Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar

falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa

Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai

pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti 5 dan sila

yang berakhir sendi, sendi, sendi, asa sendi, asas, dasar atau pengaturan tingkah laku

yang penting dan baik. dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi

pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. menurut Ir Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun menurun yang bagian lamanya

Terpendam bisu oleh Kebudayaan Barat. dengan demikian Panca silat tidak saja

falsafah negara tapi lebih luas lagi yakni falsafah bangsa Indonesia. Menurut panitia 5

Pancasila adalah lima asas yang merupakan ideologi negara. kelima sila itu

merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. hubungan antara lima

asas erat sekali, berangkaian dan tidak berdiri sendiri.

Lima sendi utama penyusun Pancasila merupakan Ketuhanan Yang Maha Esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945.

2. Sejarah Lahirnya Pancasila

a. Periode Pengusulan

Hasil dari masa sidang pertama BPUPKI , Dengan usulan dasar negara baik

dari Muhammad Yamin dan Soekarno serta paham negara integralistik dari

Soepomo maka untuk menampung perumusan perumusan yang bersifat

perorangan dibentuklah panitia kecil penyelidik unsur-unsur yang terdiri


atas 9 orang yang diketuai oleh Soekarno, yang kemudian panitia ini

disebut juga Panitia Sembilan. Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945

berhasil merumuskan rancangan Muqaddimah atau pembukaan hukum

dasar, yang oleh Mr Muhammad Yamin dinamakan Piagam Jakarta.

Rancangan pembukaan pada alinea ke-4 memuat rumusan Pancasila yang

Tata urutannya tersusun secara sistematis yaitu : (1) Ketuhanan dengan

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya (2)

kemanusiaan yang adil dan beradab (3) persatuan Indonesia (4)

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

b. Periode Pemantapan Pancasila.

Setelah melewati berbagai macam dinamika, rumusan Pancasila yang sah

secara formal adalah yang tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Rumusan

Pancasila yang sah sebenarnya berlaku sejak dekrit presiden tanggal 5 Juli

1959. Jadi dengan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 12 tanggal 13

April 1968 ini, Maka Rumusan Pancasila yang sah dan benar dalam arti

hukum atau secara formal adalah Pancasila yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

Rumusan Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD NRI 1945

merupakan rumusan hasil kesatuan pandangan bagi bangsa Indonesia

tentang kesatuan rumusan Pancasila, yang kemudian menjadi pedoman

Rumusan Pancasila yang sah. Konsekuensinya penjabaran Pancasila baik

berupa pengamalannya maupun uraian tentang pokok-pokok Ajaran

Pancasila haruslah berpangkal pada rumusan yang sah yakni yang

tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

tahun 1945.
C. PEMBAHASAN

1. Identitas Nasional dan Jati Diri Bangsa

Indonesia adalah masyarakat multikultural. Menurut Bhiku Parekh, dalam Azra A.

(2006) dikatakan bahwa masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari

banyak jenis komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan pandangan dunia

yang sedikit berbeda, satu sistem makna, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat

istiadat dan praktik. Di Indonesia terdapat 656 suku bangsa dengan 300 bahasa

daerah.. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang wajib kita

jaga dan lestarikan agar membawa warna damai dan tenteram dalam diri bangsa

Indonesia agar kedepannya tidak banyak menimbulkan permasalahan yang

mengancam kehancuran disintegrasi bangsa. Persatuan, kesatuan bangsa, yang terdiri

dari beberapa bangsa yang merupakan komunitas yang mandiri dan mendukung

kebudayaan yang beragam, harus diperkuat dengan kerangka acuan nasional, yaitu

nasionalisasi kebudayaan. Kebudayaan yang mampu memberi makna pada kehidupan

dan jati diri bangsa dapat membanggakan jati diri bangsa. Kebudayaan Indonesia

secara sempit dapat diartikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang sudah ada

sebelum terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945. Semua kebudayaan lokal

mempunyai asal muasal dari kebudayaan suku-suku Indonesia. Tradisi Indonesia yang

berbeda-beda merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan Indonesia..

Meskipun kebudayaan Indonesia sangat beragam, namun sebagian besar dibentuk dan

dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiongkok, kebudayaan

India, dan kebudayaan Arab.

Jika dikaji lebih dalam, Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun Indonesia mempunyai

banyak suku, ras, adat istiadat, bahasa, kesenian, dan lain-lain, namun tetap merupakan

negara dan bangsa yang bersatu. Keberagaman tersebut bukanlah suatu perbedaan

yang saling bertentangan melainkan suatu kesatuan yang utuh dalam keberagaman.
Perbedaan harus dipahami untuk mencapai solidaritas dan persatuan bangsa

Indonesia. Dengan kata lain, keberagaman harus dihormati agar Indonesia bisa

mempunyai landasan yang bersatu. Di era millenium saat ini, nilai kebhinekaan seakan

hilang dari karakter masyarakat Indonesia, terutama generasi muda yang cenderung

kebarat-baratan akibat globalisasi. Generasi muda saat ini menganggap hal tersebut

merupakan hal yang lumrah di negara lain dan juga di Indonesia, padahal di Indonesia

hal tersebut dianggap tabu. Misalnya: meminum minuman beralkohol, memakai

pakaian minimalis dan masih banyak lagi. Selain merusak karakter Pancasila, hal ini

juga dapat merusak moral generasi muda. Upaya utama dan paling efektif untuk

mencegah rusaknya jati diri Pancasila adalah dengan mewariskan nilai-nilai Pancasila

kepada generasi muda.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terkikisnya nilai-nilai Pancasila adalah

menurunnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat, sikap apatis dan

tumbuhnya hedonisme dan Materialisme. Sebagai warna negara, kita harus menyerap

makna tersembunyi Pancasila yang terkandung dalam sila pertama hingga kelima.

Dengan menjelaskan nilai-nilai luhur Pancasila, kita sebagai bangsa Indonesia akan

terus berdiri dan mempertahankan fondasi dan pilar negara Indonesia.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Sejarah telah membuktikan bahwa Pancasila adalah alat pemersatu negara. Artinya

ketika Pancasila digunakan sebagai alat pemersatu negara, maka bangsa Indonesia

sebagai penggunanya harus menyesuaikan kehidupannya dengan nilai-nilai Pancasila

yang ada berdasarkan keberagaman. Situasi yang terjadi di Indonesia bergantung pada

bagaimana masyarakat menyikapinya. Sebagai bangsa Indonesia, kita tidak boleh

mudah terombang-ambing oleh provokasi yang tidak jelas: nilai-nilai inti Pancasila

sudah ada sebelum kemerdekaan. Norma-norma dalam Pancasila sudah ada dalam

masyarakat sebelum Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara pada bulan Agustus
1945. Namun, saat ini nilai-nilai tersebut telah memudar seiring berjalannya waktu.

Untuk menghadirkan keberagaman nilai-nilai Pancasila di Indonesia, diperlukan

fasilitas yang mengajarkan nilai-nilai dan standar-standar Pancasila. Kita sebagai

warga negara Indonesia berbangsa dan bernegara diharapkan dapat menjaga dan

memperkuat entitas politik yang telah kita miliki sejak lama. Kita bisa melakukan hal-

hal kecil seperti menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa

memandang ras, suku, agama, dan budaya, kita harus bersatu menjaga nilai-nilai

Pancasila yang diperjuangkan nenek moyang kita.


Daftar Pustaka

Lasiyo, dkk. BMP MKDU4114 Pancasila. 2019. Penerbit Universitas Terbuka

Gesmi, Irwan. Pendidikan Pancasila. 2018. Penerbit Uwais Indonesia

Amalia Dwi Pertiwi & Dinie Anggraeni Dewi. IMPLEMENTASI NILAI

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN BHINNEKA TUNGGAL IKA. 2021. Jurnal

Kewarganegaraan.

https://www.kompasiana.com/alifialdi41820/62413421bb448671a2257ef2/merajut-

kebhinekaan-pada-nilai-nilai-pancasila

Anda mungkin juga menyukai