Kebangsaan Indonesia
Suatu pilar kebangsaan harus kokoh dan kuat untuk menangkal berbagai
bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar. Pilar
kebangsaan Indonesia yang berupa belief system harus dapat menjamin
terwujudnya ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, dan kesejahteraan
bagi semua warga negara.
1. Pilar Pancasila
Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara-bangsa Indonesia.
Pemikiran dasar mengapa Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah sila yang terdapat dalam Pancasila yang
menjadi belief system.
Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
agama sehingga dibutuhkan belief system yang dapat mengakomodir
keanekaragaman tersebut. Pancasila dianggap sebagai pilar bagi negara
Indonesia yang pluralistik.
Seperti yang disebutkan pada sila Pertama, Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini
dapat diterima dan diakui oleh semua agama yang diakui di Indonesia dan
menjadi common denominator.
Dan juga pada sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila ini
Semua warga negara memiliki harkat dan martabat yang sama secara adil
dan beradab.
Pengertian Pancasila
Sebenarnya, apa arti Pancasila? Pengertian Pancasila adalah suatu ideologi
dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala keputusan
bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang
mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.
Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta
Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar.
Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar.
Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai
pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya
Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara
sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.
1. Ir. Soekarno
Menurut Bung Karno, pengertian Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia
yang turun-temurun berabad-abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan
Barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, tapi lebih luas
lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.
2. Notonegoro
Menurut Notonegoro, pengertian Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan
bangsa dan negara Indonesia.
3. Muhammad Yamin
Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima
dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting
dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Fungsi Pancasila
Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila memiliki beberapa
fungsi. Mengacu pada pengertian Pancasila di atas, berikut ini adalah beberapa
fungsi Pancasila:
Tujuan Pancasila
Dalam pembukaan UUD 1945 telah disebutkan tujuan Pancasila, yaitu sebagai
Dasar Negara Republik Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah landasan
dalam mengatur jalannya pemerintahan di Indonesia.
Tidak memahami prinsip yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 maka tidak
mungkin untuk melakukan evaluasi terhadap pasal-pasal yang ada pada batang
tubuh UUD yang menjadi derivatnya.
Para pendiri bangsa kita memilih negara kesatuan sebagai bentuk negara
Indonesia melalui berbagai pertimbangan. Alasan utama para pendiri bangsa
Indonesia memilih bentuk negara kesatuan adalah karena sejarah strategi pecah
belah (devide et impera) yang dilakukan Belanda bisa berhasil karena Indonesia
belum bersatu pada masa penjajahan.
Terbukti, setelah negara Indonesia berbentuk negara kesatuan, taktik pecah
belah tersebut dapat dipatahkan. Inilah yang menjadi dasar dalam membentuk
negara kesatuan.
Sesanti atau semboyan itu dituangkan dalam karyanya Kakawin Sutasoma, yang
berbunyi “Bhinna Ika Tungga Ika, tan hana dharma mangrwa” yang berarti
“Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua”.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan
sebagai doktrin tersebut tidak perlu dilakukan. Alasannya, hal ini akan membuat
pelajar hanya hafal 4 pilar kebangsaan, dimana Pancasila sebagai salah satu
pilar saja. Menurut mereka, secara psikologis 4 Pilar Kebangsaan tersebut
berbahaya bagi kelestarian Pancasila.