Anda di halaman 1dari 38

Oleh

Muhamad Ghufron Suratman


(Pemerhati, Pecinta dan
Pelaku Pertanian Sehat)

MELALUI GERAKAN TANIKOTA MENANAM DENGAN MODEL


KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN DEPULA MANDIRI
1. Ketersediaan Bibit / benih
2. Akses Mendapatkan informasi dan
bimbingan
3. Stabilitas dan keberlanjutan program
hal ini sesuai dengan program kota
HIJAU yang dilakukan oleh pemerintah
Kota Gorontalo
Cabe / Rica Untuk keluarga
Harga saat ini : beranggotan 6 orang . 60.000 x 1000 kk
Rp. 60.000 / kg Konsumsi/bulan 1 kg = 60.000.000
rica / cabe
Bawang dan Tomat Untuk keluarga
Harga saat ini : beranggotan 6 orang . 30.000 x 1000 kk
Bawaang merah Konsumsi/bulan 1 kg = 30.000.000
25.000 tomat 5000 bawang dan Tomat

Sayur Mayur Untuk keluarga


Kebutuhan per hari beranggotan 6 orang . 150.000 x 1000 kk
Rp. 5.000 Konsumsi/bulan = 150.000.000
Rp. 150.000
 Sebagian besar masyarakat kita membeli
BARITOSA untuk memenuhi kebutuhan
keluarga setiap hari dipasar atau pedagang
keliling.
 Proporsi rumah tangga sangat berbeda

beda dalam memenuhi kebutuhanya.


 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan

kebutuhan pangan sehat.


 Lahan disekitar rumah tersedia cukup, dan

belum dimanfaatkan dengan baik.


 PERLU DIKEMBANGKAN MODEL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK
MENINGKATKAN KETAHANAN DAN
KEMANDIRIAN PANGAN SEHAT KELUARGA
DENGAN MEMANFAATAN PEKARANGAN
RUMAH MELALUI GERAKAN TANIKOTA
MENANAM.
 KONSEP KRPL SEBAGAI SUMBER BENIH DAN

DM SEBAGAI KONSUMEN
 SEMPIT : < 120 meter persegi
 SEDANG : 120 – 400 meter persegi
 LUAS : 400 – 1000 meter persegi
 SANGAT LUAS: > 1000 meter persegi.
 Sebagian besar masyarakat memiliki

lahan dengan kalsifikasi sempit.


NO JENIS TANAMAN kebutuhan
1 Cabe / rica 10 pohon
2 Tomat 10 pohon
3 Bawang merah 50 pohon
4 Bawang daun 50 pohon
5 Kangkung darat 30 pohon
6 Bayam merah / hijau 30 pohon
7 Slada 30 pohon
8 Dan lain lain
KELOMPOK KALORI PROTEIN VITAMIN A VITAMIN C

PEK. KECIL 52,9 Kkal 1,8 gram 78,7 IU 18,7 mgr

PEK. KECIL + 107,9 Kkal 2,5 gram 104,4 IU 52,6 mgr


KEBON

PEK BESAR 181,9 Kkal 4,6 gram 98,8 IU 45,8 mgr

PEK BESAR + 208,6 Kkal 7,1 gram 87,2 IU 43,7 mgr


KEBON

RATA-RATA 137,8 Kkal 4,0 gram 92,3 IU 40,2 mgr

Sumber: Prof Hadi (IPB), 2011


KONSEP:
1. Kemandirian pangan rumah tangga pada suatu kawasan,
2. Diversifikasi pangan yang berbasis sumber daya lokal dan benih
lokal
3. Konservasi tanaman-tanaman pangan maupun pakan termasuk
perkebunan, hortikultura untuk masa yang akan datang,
4. Kesejahteraan petani dan masyarakat yang memanfaatkan
Kawasan Rumah Pangan Lestari,
5. Pemanfaatan kebun bibit desa agar menjamin kebutuhan
masyarakat akan bibit terpenuhi, baik bibit tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, termasuk ternak, unggas, ikan dan
lainnya,
6. Antisipasi dampak perubahan iklim.
1. memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga secara
sehat, lestari berkelanjutan.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat
dalam memanfaatkan lahan pekarangan
untuk budidaya dan pemanfaatan limbah rumah
tangga sebagai pupuk kompos.
3. Mengembangkan sumber benih atau bibit untuk
menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan
melestarikan tanaman pangan lokal untuk masa
depan.
4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga
dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan
sehat secara mandiri. Sehingga tercipta sebuah
kawasan sumber pangan sehat disetiap  kelurahan.
Benefit ekonomi yang diperoleh
dari program KRPL dan DM ini
adalah dapat menekan belanja
rumah tangga masyarakat
rata-rata antara Rp 195.000
sampai Rp. 700. 000/ bulan.
KONSEP:
 Masyarakat mengenali dan menyadari masalah
yang dialami.
 Masyarakat mengenali dan mampu
memanfaatkan potensi yang dimiliki
 Meningkatkan ketahanan dan kemandirian
pangan keluarga
 Meningkatkan ekonomi produktif masyarakat
 Pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal
Masjid, Pesantren dan komunitas.
1. Persiapan:
2. Pelaksanaan:
3. Monitoring:
4. Evaluasi:
1. Penentuan lokasi
2. Rapat persiapan
3. Pembentukan Tim Kelurahan
Model
 Observasi lapangan:
◦ Sosialisasi program kegiatan di Kelurahan
◦ Survei Mawas Diri, peninjauan lapangan
(pengumpulan data sekunder & observasi
lapangan):
 Identifikasi Masalah
 Identifikasi Potensi
 Pengolahan dan analisis data
 Rapat Internal
◦ Penyajian hasil analisis data
◦ Penyusunan perencanaan
 Advokasi dinas/instansi
◦ Mapping peran lintas sektor
◦ Identifikasi & sinergi stimulan
 Musyawarah Masyarakat Kelurahan: Menyatukan
komitmen
• Implementasi kegiatan sesuai peran
masing-masing sektor & lembaga
• Pendampingan Penyuluh.
1. Monitoring Lapangan
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Evaluasi
4. Penyusunan laporan
BASIS PELAKSANA
PROGRAM

1. Unsur Kelurahan
2. Masjid
3. Masyarakat
4. Komunitas
RAPAT PERSIAPAN
5. Dinas terkait
lengkap. kelurahan
Model
 Bidang Kesehatan, Gizi Kesehatan, dan
Pendidikan (Dinkes, BKKBN, BKP, Dinsos,
Disdik, BND, BPP, TP PKK)
 Lingkup Pertanian (Dishut, Distan TPH,
Disbun, Disnak, DKP, Din. PUP, KTNA, TP
PKK)
 Bidang Infrastruktur ( Din. PUCK, Din. PUBM,
BPMPD, BLH, Disparbud, TP PKK)
 Bidang Wirausaha ( BKP, Disnakertran, BPP,
Dinsos, Diskop UKM, Disperindag, TP PKK)
Gapura Pintu Masuk ”Desa Model”
Sumur Bor dan Bak Penampungan
Screen House
PEMBIBITAN

Penyemaian
bibit

Bumbung
daun pisang
Bibit siap
ditanam
Pelatihan dan Pembinaan

Pembuatan bumbung daun pisang dan


pemindahan bibit ke dalam bumbung
PRE INTERVENSI POST INTERVENSI
1. Belum ada tempat 1. Dibangun screen house sbg
pembibitan tempat pembibitan
  2. Diberikan bantuan alat
2. Keterbatasan alat pertanian pertanian traktor
3. Kurangnya pengetahuan 3. Sudah terampil dalam
tentang budidaya pertanian, melakukan pembibitan,
peternakan budidaya tanaman dan peter
  nakan
4. Belum banyak warga yang 4. Sudah ada 73,7 % telah
memanfaatkan pekarangan memanfaatkan pekarangan
rumah untuk ditanami sayuran, dan
  memelihara ternak
5. Jumlah warga yang meme 5. Saat ini sudah ada 20 KK
lihara ikan masih sedikit (20%) yang memelihara ikan
dg konsep kolam gantung/
terpal
SEBELUM
Memelihara Ikan
dalam Kolam
Gantung

SEBELUM

Anda mungkin juga menyukai