Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS NOVEL

SABTU BERSAMA BAPAK KARYA ADHITYA MULYA

DENGAN PENDEKATAN OBJEKTIF

Oleh:

Nadia Pebriyanti

A1B120042

Dosen Pengampu :

Dr. Dra. Warni, M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Analisis Novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya dengan Pendekatan
Objektif" ini dengan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen. Makalah ini ditulis dari hasil analisis novel yang telah penulis baca. Serta infomasi
dari media massa yang berhubungan dengan judul novel yang dibaca.

Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengajar. Atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan
kita mengenai analisis novel dengan pendekatan objektif ususnya bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memang masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Jambi, 29 Oktober 2021

Nadia Pebriyanti

ii
DAFTAR ISl

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................iv

A. Latar Belakang ...................................................................................................................iv

B. Rumusan Masalah............................................................................................................... v

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ v

D. Manfaat Penulisan .............................................................................................................. v

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 1

A. Pendekatan Objektif dalam Novel ....................................................................................... 1

B. Analisis Novel Sabtu Bersama Bapak dengan Pendekatan Objektif ................................... 2

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya fiksi merupakan sebuah cerita yang bertujuan untuk memberikan hiburan
kepada pembaca. Salah satu jenis karya fiksi yang banyak diminati masyarakat adalah
novel. Novel merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk tulisan serta memiliki
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Novel adalah salah satu karya sastra yang memiliki
jalan cerita menarik. Penulis novel mampu menceritakan kisah dalam novel dengan
menggunakan gaya (style), cerita, dan percakapan antar tokoh. Salah satu pengarang
novel populer yang terkenal adalah Adhitya Mulya.
Adhitya Mulya adalah salah satu penulis novel jenis populer, karya pertamanya
adalah novel Jomblo yang dibuat pada tahun 2003, novel ini sukses dan diangkat
dalam film layar lebar. Adhitya Mulya kemudian menulis tiga buku, yakni Gege
Mengejar Cinta, Catatan Mahasiswa Gila, dan Mencoba Sukses. Tahun 2014 ia
kembali menyelesaiakan novelnya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak. Novel Sabtu
Bersama Bapak banyak diminati masyarakat karena jalan cerita yang mengharukan,
karena kesuksesannya, novel tersebut diangkat menjadi sebuah film layar lebar yang
disutradarai oleh Monty Tiwa.
Novel Sabtu Bersama Bapak berkisah mengenai perjalanan hidup sebuah
keluarga tanpa adanya sosok bapak di sisi mereka, yang telah meninggal dikarenakan
penyakit kanker. Namun, sosok bapak tetap hadir di tengah-tengah mereka untuk
bercerita, bermain, atau menjawab semua pertanyaan tentang kehidupan. Sang bapak
meninggalkan ratusan kaset yang berisikan video dirinya saat memberikan nasihat dan
cerita untuk keluarga yang ia tinggalkan agar tetap bahagia dan hidup tenang tanpa
merasa kehilangan sosok bapak dalam kehidupan mereka. Gunawan Garnida, pria
berusia 38 tahun, menjadi kepala keluarga yang membuatnya harus bertanggung
jawab atas keluarganya. Sekarang maupun nanti.
Sosok yang pantas disebut Bapak dan kepala keluarga, yang memahami tugas
dan kewajibannya atas kehidupan keluarganya digambarkan sosok Adhitya Mulya
melalui tokoh Gunawan Garnida ini. Itje Garnida merupakan istri dari Gunawan
Garnida yang ia tinggalkan bersama dua orang putranya yakni Satya Garnida dan
Cakra Garnida.

iv
B. Rumusan Masalah
Ada dua masalah yang dibahas dalam makalah ini.
1. Bagimana pendekatan objektif dalam novel?
2. Bagaimana analisis novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya dengan
menggunakan pendekatan objektif?
C. Tujuan Penulisan
Ada dua tujuan yang dicapai dalam makalah ini.
1. Mendeskripsikan pendekatan objektif dalam novel.
2. Mengidentifikasi unsur novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya dengan
Pendekatan Objektif.
D. Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat dari makalah ini.
1. Menambah wawasan bagi para pembaca tentang bagaimana pendekatan objektif
dalam novel.
2. Menambah wawasan bagi para pembaca tentang analisis novel Sabtu Bersama
Bapak Karya Adhitya Mulya dengan Pendekatan Objektif.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Objektif dalam Novel


Pendekatan objektif merupakan suatu pendekatan yang hanya menyelidiki karya
sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan hal-hal di luar karya sastra. Pendekatan
ini tidak memandang perlu menghubungkan karya sastra dengan pengarang sebagai
penciptanya, dengan kenyataan alam semesta atau realitas objektif sebagai sumber
penciptaan, dan dengan pembaca sebagai sasaran penciptaan. Pendekatan ini bertahan dan
sangat ketat menjaga otonom karya sastra dengan unsur-unsur di luar sastra
(Hasanuddin,2019:129).

Pendekatan objektif indentik dengan sinkronik dalam ilmu-ilmu lain yang mulai
tumbuh dan berkembang sejak permulaan abad ke-20. Jika perwujudan pendekatan
sinkronik ini dalam bidang bahasa dimulai Ferdinand de Saussure dengan pendekatan
struktural, dalam ilmu sastra dimulai oleh Roman Jakobson dengan formalisme.
Pandangan objektif erat hubungannya dengan perubahan pandangan dalam ilmu bahasa
menurut Saussure harus mendahulukan bahasa sebagai sistem yang sinkronik makna dan
fungsi unsur-unsurnya hanya dapat dipahami dalam keterkaitannya dengan unsur-unsur
lain sifat utama dan fungsi sistem ialah sifat rasionalnya, yang berarti unsur-unsur harus
dipahami lebih dahulu sebelum menyimpulkan keseluruhan hubungan unsur.

Penafsiran unsur-unsur diperlukan lebih dahulu sebagai konsekuensi dari pandangan


sinkronik, baru kemudian menyimpulkan hubungan antar unsur dilakukan. Dengan
demikian, pendekatan objektif menerapkan analisis struktural terhadap karya sastra
dengan prinsip kerja utama, membongkar dan memaparkan unsur-unsur secermat dan
semendetail mungkin untuk kemudian disusun kembali secara bersama-sama guna
menghasilkan pengertian yang menyeluruh.

Pendekatan objektif mendasarkan pada suatu karya sastra secara keseluruhan.


Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarjan konvensi sastra yang
berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan
makna, diksi, rima, struktur kalimat, tema, plot, setting, karakter, dan sebagainya. Yang
jelas penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra
tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsur pembentuknya.
1
B. Analisis Novel Sabtu Bersama Bapak Karya Adhitya Mulya dengan Pendekatan
Objektif
1. Tema
Novel ini mengangkat cerita dengan tema kekeluargaan. Hal ini bisa kita lihat dari isi
novel secara keseluruhan yang menceritakan bagaimana cara pola asuh anak yang
baik dan hubungan antara orang tua dan anak.
2. Alur
Alur yang digunakan yaitu alur campuran. Jelas dikatakan di dalam novel tersebut
maju mundur dimulai dari tahun 1976 kemudian maju hingga tahun 2000-an. Lalu
kembali lagi ke tahun 1990-an dan kemudian maju ke tahun 2012.
Alurnya terus berjalan seperti itu sampai akhir cerita. Biasanya di tiap awal bab ditulis
tanggal cerita contohnya seperti yang tertulis di halaman 3, di bagian atas tertera
Januari 1993. Kemudian di halaman 4 tertulis 27 Desember 1991. Dan dilanjutkan
pada bagian atas halaman 6 tertera Juli 1997.
3. Penokohan
Terdapat beberapa tokoh yang terlibat dalam novel ini berikut tokoh-tokoh utama
dengan watak karakternya.
• Gunawan Ganirda, sosok seorang bapak yang bertanggung jawab dan patut
dijadikan panutan, karena walaupun ia tahu bahwa umurnya tidak panjang lagi, ia
telah menyiapkan persiapan untuk anak-anaknya kelak dengan memberikan
nasihat-nasihat serta pelajaran di setiap video yang ia buat untuk anak-anaknya.
• Itje Garnida, sosok seorang ibu yang penuh kasih sayang dan sangat setia.
Ditunjukan saat pak Gunawan menunda pernikahan mereka, ibu Itje tetap setia
menunggu pak Gunawan, dan pengorbanannya mengurus kedua anaknya seorang
diri dengan bekal dari almarhum suaminya.
• Anak pertama dari pak Gunawan dan bu Itje, Satya Garnida, memiliki sikap yang
dewasa, cadas/keras dan perfeksionis. Sepeninggalan bapaknya, Satya sebagai
anak laki-laki pertama dari keluarga Garnida telah tumbuh dengan dewasa dan
menjadi pemimpin keluarga tersebut. Sejak kecil ia diajarkan untuk melakukan
hal dengan tuntas dan dengan hasil yang baik atau sempurna, hal ini terbawa
sampai ia telah berkeluarga.
• Cakra Garnida, anak kedua dari bapak dan ibu Garnida, memiliki sifat humoris
dan bisa dibilang tuna asmara. Ia telah mendapatkan pekerjaan yang layak dan

2
bisa dibilang sukses. Kesuksesannya di tempat kerja ini didukung dengan sifat
humorisnya sehingga tidak ada jarak antar rekan kerja ataupun antara boss dan
bawahannya. Namun Cakra belum juga menemukan tambatan hatinya karena
selama ini yang ia pikirkan adalah karirnya.
• Rissa merupakan istri dari Satya Garnida, Rissa memiliki sifat penyabar dalam
menghadapi suami yang begitu disiplin dan keras kepala, Dia juga sangat
penyayang terhadap suami dan ketiga buah hatinya,
• Ryan, Miku, dan Dani merupakan buah hati dari Satya dan Rissa, mereka bertiga
sangat nurut sama kedua orang tuanya. Apalagi sama bapaknya yang begitu
disiplin.
• Wati, Firman, dan Bambang merupakan rekan kerja Cakra yang memiliki sifat
humoris, mereka bertiga bisa dibilang bandit asmara. Mereka sangat berusaha
untuk membantu Cakra untuk mendapatkan cintanya dengan Ayu.
• Salman merupakan saingan Cakra untuk mendapatkan Ayu, memiliki sifat tukang
tebar pesona terhadap perempuan.
• Ayu memiliki paras cantik yang menjadi rebutan banyak lelaki, Dia memiliki sifat
patuh kepada orang tua, buktinya ketika Ayu diminta sang Ibu untuk menemui
anak temannya yang mau dijodohkan dengannya walaupun Dia sudah ada gebetan
Dia tetap mau menuruti kemauan Ibunya.
4. Latar dan Setting
a. Latar waktu
Novel Sabtu Bersama Bapak ini ditulis selama 2 tahun tapi cerita yang terjadi
di dalamnya berlangsung selama 36 tahun dimulai dari tahun 1976 sampai tahun dari
2012. Biasanya di awal bab ditulis tanggal terjadinya cerita tersebut.

b. Latar tempat
Secara garis besar cerita di novel ini terjadi di Kota Bandung. Seperti yang
tertera di kalimat berikut.
Udara pagi di daerah Sukajadi, Bandung, memang masih segar pada waktu
seperti ini.
Selain itu novel ini juga berlatar tempat di kota Jakarta, di tengah laut
Denmark, di kamar, di ruang keluarga, ditempat kerja dan di gedung pernikahan.
c. Latar Suasana

3
Suasana yang tercipta di sebagian besar cerita dalam novel ini ialah rasa
hangat kekeluargaan. Tetapi di lain waktu suasananya terasa menegangkan seperti
contohnya ketika Satya bertengkar dengan istrinya Rissa. Berikut kalimat yang
menciptakan suasana yang menegangkan,
“GIMANA GAK MARAH? Waktu saya sebesar dia saya sudah bisa kerjakan apa
yang saya tanya! GIMANA SIH KAMU DIDIK ANAK-ANAK KITA?”
“DIA BUKAN KAU!” Rissa meledak, “DAN SAYA JUGA BUKAN KAMU!”
Dan berikut kalimat yang menunjukkan suasana hangat kekeluargaan, yaitu ketika
Satya sedang bermain dengan anak-anaknya.

“Kalo Dani mau apa?”

Dani hanya terdiam memainkan makanan di depannya. Dani menatap sang Bapak
dan menjulurkan kedua lengannya. Satya tahu maksudnya. Anak yang paling bungsu
ini hanya minta dipeluk
“Sini, sayang.” Dia meregkuh, memangku, lalu mencium si Bungsu. Dani
menggolekkan kepala di bahunya.
”Superman,” bisik Dani.

5. Amanat
Terdapat beberapa pesan moral yang disampaikan alam novel ini:
• Tangung jawab seorang bapak membesarkan anaknya dan seorang suami kepada
istrinya.
• Teladan orang tua kepada anak-anaknya.
• Memperlihatkan cara-cara parenting yang baik.
• Menjelaskan bahwa dalam suatu tujuan butuh persiapan yang matang.
• Menjelaskan tentang arti keluarga yang sesungguhnya.
6. Sudut Pandang
Novel ini menggunakan sudut pandang orang ke-3, dimana penulis tidak masuk ke
dalam cerita tetapi serba tahu di cerita. Kata ganti yang diguanakan berupa kata ganti
orang ke-3 baik tunggal ataupun jamak seperti dia dan mereka. Berikut kalimat yang
menunjukkan sudut pandang orang ke-3,
Cakra pergi ke lokasi meriam. Dari jauh sampai dekat, dia melihat sosok
wanita yang pemandangannya menyenangka.

4
7. Gaya Bahasa
a. Banyak Istilah dan Ungkapan Asing
Berikut beberapa contoh kalimat yang mengandung istilah dan ungkapan asing,
• Tampaknya fase denial, anger, bargaining, dan depression sudah ia lewati,
lalu fase acceptance mulai dialami pria itu.
• That’s not a defect. That’s just him. Einstein was visual.
• We all love you. But the question is, do you love us?
b. Kalimatnya Diuntai dengan Indah
Berikut contoh kalimat yang diuntai dengan indah dan menarik.
Derap lari dua pasang kaki mendetak di atas aspal jalan, membuat daun kering
dan sampah plastik terbang memingir.
c. Mengandung Makna Tersirat
Berikut contoh kalimat yang mengandung makna tersirat.
Dia tahu, sekarang sudah menjadi satu-satunya pilot dalam pesawat yang
bernama Keluarga Garnida ini.
Kalimat itu mengandung arti bahwa pelaku dia menjadi satu-satunya orang tua
yang mengurus keluarga garnida karena pasangannya telah pergi.
d. Mengandung Sedikit Humor
Berikut beberapa contoh kalimat yang memiliki bumbu humor,
• Mempelai pria sudah datang dan seperti banyak mempelai pria lain,
bertampang pucat seperti kena delapan hari diare.
• “Pak jangan cemberut gitu dong. Senyum dong, kayak Cherrybelle. Kalo
cemberut gitu kayak Cherry Be’ol.”

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, Pendekatan objektif mendasarkan pada suatu


karya sastra secara keseluruhan. Pendekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu
sendiri berdasarjan konvensi sastra yang berlaku. Konvensi tersebut misalnya, aspek-
aspek intrinsik sastra yang meliputi kebulatan makna, diksi, rima, struktur kalimat,
tema, plot, setting, karakter, dan sebagainya.

Analisis terhadap pendekatan objektif novel Sabtu Bersama Bapak Karya


Adhitya Mulya terdiri dari tema, alur, tokoh/penokohan, latar dan setting, amanat,
sudut pandang dan gaya bahasa.

B. Saran
Pembaca novel Sabtu Bersama Bapak hendaknya dapat menerapkan nilai-nilai
yang positif dalam kehidupan di masyarakat. Selain itu juga novel ini juga
memberikan pencerahan yang berupa pesan-pesan yang berguna dan mengubah
karakter agar lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wanda Ivo Sunestri, 2020. "Analisis Pendekatan Objektif dan Nilai Moral Novel Perempuan
Bersampur Merah Karya Intan Andaru". Skripsi. Medan : UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

Rifat Abhirama. 2017. "Menganalisis Novel Sabtu Bersama Bapak",


https://id.scribd.com/document/335919107/Analisis-Novel, diakses pada 28 Oktober
2021.

Anda mungkin juga menyukai