Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadia Pebriyanti

NIM : A1B120042

Kelas : Reguler C

Resume Seminar Nasional JUR SESA

Materi : Warisan Kearifan Lokal Sebagai Penguat Identitas Bangsa

Pemateri 1 : dr. Wirdanengsih

1. Budaya lokal sebagai kearifan lokal


• Kearifan lokal adalah kekayaan pengetahuan dan budaya pada masyarakat tertentu
yang telah dikembangkan dari waktu ke waktu dan terus mengalami perkembangan
dan perubahan. Kekayaan kultural ini memberikan identitas pada masyarakat.
• Kearifan lokal adalah nilai pandangan masyarakat setempat yang bersifat bijaksana
dan penuh pengertian.
• Budaya memiliki kearifan bila dikaitkan dan dikaji juga oleh ilmu lainnya.
2. Bentuk kearifan lokal
a. Pengetahuan lokal.
b. Nilai lokal.
c. Keterampilan lokal.
d. Sumber daya lokal.
e. Mekanisme pengambilan keputusan lokal.
f. Sosialisasi dan mempertahankannya di kalangan masyarakat dilakukan melalui
upacara atau tradisi.
3. Warisan kearifan lokal tetap eksis sebagai penguat identitas bangsa
➢ Menjadi warisan kearifan lokal.
➢ Sosialisasi dan mempertahankannya di kalangan masyarakat dilakukan melalui
upacara atau tradisi.
➢ Eksistensi sebagai penguat identitas bangsa.
4. Indonesia kaya dengan kearifan lokal yang merupakan warisan bangsa
• Kearifan lokal pada budaya masyarakat Indonesia adalah kodal sosial,
• Dalam kehidupan masyarakat, banyak terdapat sistem nilai yang menjadi tafsiran
hidup dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Makna dan nilai kearifan lokal lada budaya lokal memiliki tujuan untuk
mengembangkan diri agar mampu mengembangkan pengetahuannya yang bersumber
pada kearifan lokal masyarakat setempat, memiliki keterampilan dalam memahami
masyarakat, memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai kearifan lokal.
5. Contoh tradisi yang ada di Indonesia :
a. Tradisi Nyorong - Betawi
b. Tradisi Munggahan, Sunda - Jawa Barat
c. Tradisi di masyarakat Aceh : Meugang, Aceh
d. Tradisi di Palembang : Ziarah Kubra
6. Tradisi Masyarakat Jambi
Tradisi manta : merupakan kegiatan mengantarkan rantang yang berisi makanan kepada
sanak saudara, kemudian sanak saudara juga mengembalikan makanan yang jenisnya
sama pula. Tujuannya untuk mempererat tali silahturahmi.
7. Tradisi lelang masyarakat petani
Tradisi lelang di daerah pauh duo nan batigo di Sumatera barat ini tak lepas dari upaya
mengatur tata perilaku atau adab pergaulan sehari-hari yang selalu berpedoman nilai
kegotong Royongan. Maka dari kearifan lokal memiliki nilai tinggi dan ciri khas suatu
daerah, ini hendaknya dijaga, dipelihara, dan dilestarikan keberadaannya, karena kearifan
lokal merupakan pencerminan atas jati diri masyarakat.
8. Kearifan lokal pendidikan anak
Tradisi Khatam Qur'an anak-anak dalam rangka penguatan karakter.
Pembudayaan tradisi membaca Alquran pada anak-anak di masyarakat balai gurah
kabupaten Agam Sumatera barat.
9. Kearifan lokal berbahasa
• Dimana bumi di pijak disitu langit di junjung
• Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabel anak tengiri, ameh bukan perak pun bukan,
Budi saketek urang hargai.
10. Kita sebagai pemilik budaya lokal
Kita sebagi pemilik asli kebudayaan tersebut, kita harus melestarikan warisan kearifan
lokal budaya sejak awal. Melalui pola pikir yang baik dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan kebudayaan. Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya lokal.
Derasnya arus informasi dan komunikasi dapat juga mengakibatkan dampak negatif yang
cenderung mengarah terhadap pudarnya nilai-nilai budaya yang luhur.
11. Pelestarian budaya lokal di era digital ini
Beberapa langkah konkrit yang harus dilakukan untuk melindungi warisan budaya
Banjar. Pada tahun 2016, google artis & culture bekerjasama dengan 7 museum di
Indonesia melakukan perekaman virtual menggunakan teknologi google art Camera dan
google cardboard sehingga menghasilkan tur virtual 360. Pemanfaatan teknologi virtual
reality di Indonesia masih tergolong baru dan masih berkembang, tetapi di luar negeri
penggunaan virtual reality sudah digarap secara serius. Hasil penelitian lembaga ilmu
pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan bahwa masyarakat hanya 2% yang berkunjung
ke museum dan 5% ketempat bersejarah. Oleh karena itu, penggun virtual reality
diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung serta memberikan
pengalaman dan pengetahuan baru.
12. Kreatif guru, dalam memilih sumber belajar
• Penanaman nilai dan karakter mau tidak mau menuntut guru untuk bersikap bijaksana
dan kreatif memilih sumber belajar.
• Membangun karakter perlu memperhatikan kearifan lokal.

Materi : Memperkuat "Tradisi Lisan" dalam pendidikan era digital

Pemateri 2 : Dr. Sukarno, S.Pd, M.Pd.I

1. Pengertian
• Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/adat istiadat,
menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari
seseorang kepada orang lain.
• Tradisi lisan merupakan pesan atau kesaksian yang disampaikan secara lisan secara
turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Hal positif tradisi lisan
• Tradisi lisan memuat informasi yang sangat luas tentang kehidupan suatu komunitas
dengan berbagai aspek.
• Informasi tersebut terutama dari dalam (internal information) yaitu untuk
menghindarkan bias yang berasal dari luar.
3. Jenis-jenis tradisi lisan
• Umumnya mengandung ajaran moral, etika, agama, pengetahuan, adat istiadat,
kebiasaan.
• Jenis-jenis antara lain :
1. Petuah : rumusan kalimat penuh makna.
2. Kisah perseorangan/kelompok (historis gossip)
3. Cerita heroik : berpusat pada tokoh pada dimensi tertentu. Contoh panglima
Soedirman, Diponegoro, Imam Bonjol, dan lain-lain.
4. Dongeng : bertujuan sebagai hiburan dan biasanya terdapat nasihat/hikmah.
4. Warisan budaya lokal tetap dipertahankan di era 4.0
a. Budaya lokal seperti Minangkabau, batak, jawa, eksistensinya harus tetap
dipertahankan, sehingga terus berkembang dan diperkenalkan lebih luas lagi sehingga
dapat terus menjadi penguat identitas kekayaan.
b. Indonesia memiliki keragaman suku dengan kebudayaan merupakan kekayaan
budaya dalam memperkuat identitas bangsa yang beradab.
5. Tradisi
a. Hilangnya tradisi lisan----hilang bahasa----hilang tradisi, adat dan sebagainya---hilang
pluralisme dan karakter bangsa.
b. Bahasa dapat mempertahankan tradisi, tetapi sebaliknya juga tradisi dapat
menyelamatkan bahasa.
6. Bagaimana melakukannya?
a. Transformasi pendidikan dan budaya ke teknologi digital
• Akulturasi budaya lisan dan budaya digital
b. Pendidikan dan tradisi lisan internet
c. Budaya lisan internet
7. Proses pewarisan budaya
• Enkulturas
Proses seseorang mempelajari budayanya sendiri.
Haviland : proses penerusan budaya suatu masyarakat dari suatu generasi ke generasi
yang lain
Kontjoroningrat : menyebut dengan istilah PEMBUDAYAAN.
• Sosialisasi
Proses dimana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur
budaya, adat, perilaku, dan sebagainya yang dimulai dari lingkungan ke atau
kelompok yang ada disekitar lingkungannya.
• Internalisasi
Suatu proses individu untuk menghayati suatu nilai, ajaran, norma yang diwujudkan
dalam sebuah tingkah laku.
8. Sarana proses pewarisan budaya
• Secara tradisional.
• Secara modern (Digital Era).

Anda mungkin juga menyukai