Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadia Pebriyanti

NIM : A1B120042

Kelas : Reguler C

Tugas Semantik 11

1. Gaya Bahasa Perbandingan

Gaya bahasa Perbandingan adalah gaya bahasa yang diungkapan dengan cara
menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lainnya, bisa berupa
penyamaan, pelebihan, atau penggantian.

Gaya bahasa perbandingan dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

a. Personafikasi, Personifikasi, adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan


fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia.
Contoh : Peluit wasit menjerit panjang menandakan berakhirnya pertandingan.
b. Metafora, adalah gaya bahasa yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit
mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Contoh : Mata adik meredup menahan kantuk ketika sedang menyaksikan siaran
kartun di televisi. (Matanya disamakan dengan Lampu)
c. Eufemisme, adalah gaya bahasa di mana kata-kata yang dianggap kurang baik diganti
dengan padanan kata yang lebih halus.
Contohnya : Zumi Zola terjerat kasus korupsi, sehingga ia harus dihadapkan di meja
hijau.
d. Metonimia, adalah gaya bahasa yang menyandingkan istilah sesuatu untuk merujuk
pada benda yang umum.

Contohnya : Ayah baru saja membeli zebra, padahal saya ingin Kijang.

e. Simile, adalah gaya bahasa yang menyandingkan suatu aktivitas dengan suatu
ungkapan.

Contoh : Nyalakanlah semangatmu bagai dian nan tak kunjung padam

f. Alegori, adalah gaya bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan kata kiasan.
Contoh : sifat anak itu seperti malin kundang. ( Malin Kundang -> manusia yang
durhaka kepada orang tuanya)
g. Sinekdok, adalah majas yang terbagi menjadi dua yaitu sinekdok pars pro toto dan
sinekdok totem pro parte.
Contoh :
Pars pro Toto : Di desa tebing tinggi setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)
Totem pro Parte : Tahun ini indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim
Bulu Tangkis)
h. Simbolik, adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang membandingkan antara manusia
dengan sikap makhluk hidup lainnya.
Contohnya : perempuan itu memang jinak-jinak merpati.
i. Asosiasi, adalah gaya bahasa yang membandingkan dua objek berbeda, namun
disamakan dengan menambahkan kata sambung bagaikan, bak, atau seperti.

Contoh : Wajah aisyah bagaikan bulan purnama.

j. Hiperbola, adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan,


bahkan terkesan tidak masuk akal.

Contoh : suara penonton sepak bola bergemuruh membelah angkasa.

2. Gaya Bahasa Pertentangan


Gaya bahasa pertentangan adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang menggunakan
kata-kata kiasan di mana maksudnya berlawanan dengan arti sebenarnya.
Gaya bahasa ini dibagi menjadi beberapa macam :
a. Paradoks, merupakan suatu gaya bahasa yang membandingkan situasi sebenarnya
dengan situasi kebalikannya.
Contoh : ibu selalu tersenyum, walaupun hatinya terlula.
b. Antitesis, merupakan gaya bahasa yang memadukan pasangan kata di mana memiliki
arti yang saling bertentangan.
Contoh : kau yang memulai hubungan ini, kau pula yang mengakhirinya.
c. Kontradiksi interminus, merupakan gaya bahasa yang menyangkal pernyataan yang
disebutkan sebelumnya. Biasanya gaya bahasa ini disertai dengan konjungsi misalnya
hanya saja atau kecuali.
Contoh : bisa saja rafathar menjadi anak yang sombong karna banyak harta, hanya
saja dia tidak ingin melakukannya.
d. Litotes, merupakan suatu ungkapan seperti merendahkan diri meskipun pada
kenyataan sebenarnya justru sebaliknya.
Contoh : Gajinya sebagai pengusaha tidak seberapa, hanya cukup makan anak dan
istri.
3. Gaya Bahasa Sindiran
Gaya bahasa sindiran adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan
tujuan untuk memberikan ejekan atau sindiran bagi seseorang, perilaku, dan suatu
kondisi.
Gaya bahasa sindiran dibagi menjadi beberapa macam :
a. Sinisme, adalah gaya bahasa di mana seseorang memberikan sindiran secara langsung
kepada orang lain.

Contoh : Bisa-bisa ibumu jadi gila melihat kenakalanmu itu!

b. Sarkasme, adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir orang lain dengan
konotasi yang kasar.
Contoh : dasar otak udang! Mengerjakan soal semudah itu saja kamu tidak bisa.
c. Ironi, adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan dengan makna berlawanan
dengan fakta sebenarnya.
Contohnya : bagus sekali nilai raportmu budi, banyak angka merahnya.
4. Gaya Bahasa Penegasan
Gaya bahasa penegasan adalah gaya bahasa untuk menyatakan sesuatu secara tegas guna
meningkatkan pemahaman dan kesan kepada pembaca atau pendengar.
Gaya bahasa ini terbagi menjadi beberapa macam :
a. Repetisi, adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dalam suatu kalimat.
Contoh : kamu memang kejam, kamu memfitnah saya, kamu membuat semua orang
membenci saya, padahal kamu yang salah
b. Retorik, merupakan gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya tetapi sebenarnya tidak
perlu dijawab. Majas ini biasanya dipakai untuk penegasan sekaligus sindiran.
Contoh : siapa yang tidak ingin masuk surga?
c. Pleonasme, merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata dengan makna
sama, tapi diulang-ulang terkesan tidak efektif tapi disengaja untuk menegaskan
sesuatu.
Contoh : aku menyaksikan kecelakaan itu dengan mata kepalaku sendiri.
d. Klimaks, adalah gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari dua hal secara berurutan di
mana tingkatannya semakin lama semakin tinggi.
Contoh : semua jenis kendaraan mulai dari sepeda, motor, hingga mobil ada
diparkiran sekolah itu.
e. Antiklimaks, adalah gaya bahasa yang menjelaskan lebih dari tingkatan tertinggi ke
tingkatan terendah.

Contoh : Saat hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Gedung-gedung, rumah-


rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
f. Pararelisme, adalah gaya bahasa yang mengulang-ulang sebuah kata untuk
menegaskan makna kata tersebut dalam beberapa definisi yang berbeda. Biasanya
jenis majas ini digunakan pasa sebuah puisi.
Contoh : Sunyi itu duka, sunyi itu kudus, sunyi itu lupa, sunyi itu mampus.
g. Tautologi, merupakan gaya bahasa yang mengulang kata yang bersinonim untuk
menegaskan suatu kondisi atau maksud tertentu.
Contoh : Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang
pelangiku.

Anda mungkin juga menyukai