1. Ungkapan
Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya.
Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan
berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
Contoh :
Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna hitam,
melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)
2. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa mengisahkan suatu
maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal, perumpamaan, dan ungkapan.
Contoh :
v Tak ada gading yang tak retak
Artinya : tidak ada sesuatu yang sempurna.
v Murah di mulut, mahal di timbangan
Artinya : banyak janji, tetapi tidak pernah ditepati.
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata
atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai
semaksimal mungkin.
Contoh :
Majas Personifikasi : Nyiur melambai di tepi pantai.
Diposkan oleh Is Pratiwi Mainingrum di
1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana
tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom
dengan artinya :
2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat
padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan
aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :
Macam-Macam Ungkapan :
1.Ungkapan dengan bagian tubuh
2.Ungkapan dengan indra
3.Ungkapan dengan nama warna
4.Ungkapan dengan nama benda alam
5.Ungkapan dengan nama binatang
6.Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
7.Ungkapan dengan kata bilangan
PERIBAHASA
1.Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
2.Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat,
prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Jenis Peribahasa :
1.Pepatah
2.Perumpamaan
3.Pemeo
4.Ungkapan
A.Pepatah, Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya
selalu berhati-hati)
B.Perumpamaan, Jenis peribahasa yang berisi perbandingan yang menggunakan kata seperti, bagai,
bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)
D.Ungkapan, Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna
unsur yang membentuknya.
Contoh:
a.Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
b.Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)
1. Ungkapan
Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya.
Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan
berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
Contoh :
Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna
hitam, melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)
2. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa mengisahkan suatu
maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal, perumpamaan, dan ungkapan.
Contoh :
3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata
atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai
semaksimal mungkin.
a) Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut
dalam suatu kalimat atau mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat
atau wacana.
Contoh :
b) Paralelisme
Paralelisme adalah gaya bahasa pengulangan seperti repetisi yang khusus terdapat dalam puisi.
Contoh :
Contoh :
oh ibu
dengan kasihmu
1. Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, misalnya
dengan membesar-besarkan suatu hal dari yang sesungguhnya.
Contoh :
2. Metonimia adalah gaya bahasa penamaan terhadap suatu benda dengan mempergunakan
nama pabrik, merek dagang, nama penemu, nama jenis, dan lain-lain.
Contoh :
3. Personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-
olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :
4. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja
dianggap sama.
Contoh :
5. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan atau analogi dengan membandingkan dua hal
secara langsung, tetapi dengan cara yang singkat dan padat.
Contoh:
Ribuan ‘bunga-bunga bangsa’ Bosnia tewas di ujung senjata kaum agresor Serbia.
6. Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya.
Contoh :
7. Alusi adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa
yang sudah diketahui bersama.
Contoh :
Pulau Bali, karena keindahan alamnya yang mengagumkan, disebut sebagai ‘Pulau Dewata’
Contoh :
9. Asosiasi adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat memperbandingkan sesuatu dengan
keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh :
10. Eufimisme adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat menggantikan satu pengertian
dengan kata lain yang hampir sama untuk menghaluskan maksud.
Contoh :
Hati-hati bila berbicara di dalam hutan ini, nanti kakek dan nenek kita marah. (maksudnya harimau
jantan dan harimau betina).
11. Pars pro toto adalah gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh :
13. Eponim adalah gaya bahasa yang dipergunakan oleh seseorang untuk menyebutkan suatu hal
atau nama dengan menghubungkannya dengan suatu berdasarkan sifatnya.
Contoh :
14. Hipalase adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu,
namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.
Contoh :
Dia berenang di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).
1. Paradoks adalah gaya bahasa yang bertentangan dalam satu kalimat. Sepintas lalu hal tersebut
tidak masuk akal.
Contoh :
2. Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.
Contoh :
3. Litotes adalah gaya bahasa yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh :
Kami harap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berhaga ini.
4. Oksimoron adalah gaya bahasa yang antara bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang
bertentangan.
Contoh :
Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapatmenyejahterakan kehidupan manusia.
5. Histeron Prosteron adalah gaya bahasa yang berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis.
Contoh :
6. Okupasi adalah gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan, tetapi disertai
penjelasannya.
Contoh :
Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok sendiri seakan tidak mau peduli dengan
peringatan yang sangat baik itu.
1. Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud
yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling
halus.
Contoh :
2. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang cara pengucapannya lebih kasar
Contoh :
3. Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mencecilkan maksud yang sebenarnya.
Contoh :
4. Melosis adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang merendah dengan tujuan
menekankan/mementingkan hal yang dimaksud agar lebih berkesan dan bersifat ironis.
Contoh :
Tampaknya kantor kecamatan tersebut membutuhkan orang sepandai Saudara. (Maksudnya dia
dimutasikan ke kantor kecamatan)
5. Sarkasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.
Contoh :
6. Satire adalah gaya bahasa berbentuk penolakan dan mengandung kritikan (sindiran) dengan
maksud agar sesuatu yang salah itu dicari kebenarannya.
Contoh :
Sepintas lalu laki-laki itu memang seperti perampok, tetapi kita jangan tergesa-gesa
menuduhnya begitu, kita harus menyelidikinya dari dekat.
7. Antifrasis adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang bermakna kebalikannya
dan bernada ironis.
Contoh :
Ya, kau memang orang kaya yang paling dermawan. (maksudnya orang kaya yang sangat kikir)
Contoh :
2. Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna
yang berbeda.
3. Anafora adalah gaya bahasa yang berujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama
menjadi kata dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
Hak asasi manusia merupakan hak mutlak yang wajib kita junjung tinggi dalam membangun
bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia
internasional.
4. Anadilopsis adalah gaya bahasa yang selalu mengulang kata terakhir atau frase terakhir dalam
suatu kalimat atau frase pertama dari klausa dalam kalimat berikutnya.
Contoh :
Dalam laut ini ada tiram, dalam tiram ada mutiaranya, dalam tiram, ah tidak ada apa-apa.
5. Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh :
6. Simploke adalah gaya bahasa repetisi berbentuk pengulangan kata pada awal atau akhir dari
baris kata atau kalimat secara berturutan.
Contoh :
Kamu bilang aku ini tidak mempunyai pengertian, aku bilang biarin.
Contoh :
8. Epanalipsis adalah gaya bahasa repetisi perulangan kata terakhir pada kalimat atau klausa.
Contoh :
Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
9. Epizeukis adalah gaya bahasa repetisi yang bersifat langsung dari kata-kata yang dipentingkan
dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.
Contoh :
Kemerdekaan kita bukan hasil pemberian, tetapi hasil perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.
Majas
Majas adalah Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan
yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.
A.Majas Perbandingan
1.Personifikasi
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada mempunyai
sifat seperti manusia atau beda hidup
contoh:
-baru 3 km berjalan mbilnya sudah batuk-batuk
-angin berbisik menyampaikan salamku padanya
2. Metafora
majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar
sifat yang sama atau hampir sama.
contoh:
-raja siang telah prgi ke peraduannya
(raja siang = matahari)
-dewi malam telah keluar dari balik awan
(dewi malam = bulan)
3.Eufimisme
adalah majas perbandign yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk
meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang)
contoh:
-para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah
-orang ini berubah akal
4. Alegori
adalah majas perbandingan yang memperihatkan satu perbandingan utuh; perbandingan
itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
contoh: hidup ini dierbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan:
suami: nahkoda
istri: jurumudi
gelombang: cobaan dalam kehidupan
5. Hiperbola
adalah ajas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan
sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untu menyangatkan arti
contoh:
-harga bensin membumbung tinggi
-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya
6. Simbolik
adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagi
pebandingan
-ia adalah seorang lintah darat
(lintah darat: pemeras, pemakan riba)
7. Litotes
adalah majas perbandingan yang melukiskan kedaan dengan kata-kata yang belawanan artinya
dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh:
-perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas
8. Alusio
adalah majas prbndingan dengan menggunakan ungkaan pribhasa yang artinya sudah diketahui
umum
contoh:
ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya
B.Majas Sindiran
1.Ironi
adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan seblikanya dari aa yang
sebenarnya dengan maksud untukmenyindir orang
contoh:
-harum benar baumu sore ini!
2.Sinisme
adalah gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar
contoh:
-muntah aku melihat perangaimu yang ta pernah berubah!
3.Sarkasme
ialah majas sindiran yang terakasar langsung menusuk perasaan
contoh:
-otakmu memang otak udang!
C.Majas penegasan
1.Pleonasme
adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karea
arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
contoh:
-saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu
-salju putih itu sudah mulai turun ke bawah
2.Repetisi
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapkat bekli-kali,
yang biasanya dipergunakan dalam pidato
contoh:
-cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah keindaan, cinta adalah pengorbanan
3.Tautologi
adalah majas penegasan yang meukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama
artinya (bersinonim) untuk m empertegas arti
contoh:
-saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
4.Simetri
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata
atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang
pertama
contoh:
-ayah diam serta tak suka berkata-kata
5.Retorik
ialah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan
jawaban karena sudah diketahuinya.
contoh:
-mana mungkin orang mati hidup kembali?
D.Majas Pertentangan
1.Antitesis
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang
berlawanan arti
contoh:
-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
2.Paradoks
ialah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya
tidk karna objeknya bertentangan.
contoh:
-hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai
3.Okupasi
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi
penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka
muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
4.Kontradiksi intermiris
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
Ungkapan
Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus
(makna unsur yang membentuknya, sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan/menjadi
kabur).Ungkapan disebut juga idiom.
Konstruksi Ungkapan
Kata
contoh : simpanan
gula-gula
dibumihanguskan
Frasa
buah hati
sebatang kara
kak lim
rendah budi
Contoh ungkapan :
o selaras dengan
o berbicara tentang
o bermanfaat bagi
o terbagi atas
o membanting tulang
o menarik hati
o berkeras kepala
o mandi darah
JENIS UNGKAPAN
o Berdasarkan makna yang timbul dari unsur-unsur pembentuknya ungkapan terbagi atas :
n Ungkapan penuh (idiom penuh)
merupakan ungkapan/idiom yang salah satu unsur pembentuknya masih memiliki makna leksikalnya
Bentuk Ungkapan
berdasarkan pengungkapan isi dan makna yang muncul yang ditujukan kepada lawan bicara, bentuk
ungkapan terbagi atas :
peribahasa
pemeo
majas
Contoh :
o Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai (Prb.)
Makna Ungkapan
makna ungkapan muncul sesuai dengan perkembangan pola pikir masyarakat sehari-hari baik
melalui percakapan resmi (pidato, diskusi, dsb ) maupun nonresmi (lawakan, iklan, dan publikasi
lainnya)
Contoh :
berkenaan dengan
hormat kepada
hati kecil
Peribahasa
Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung
pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu
perbandingan makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak,
seperti, laksana, macam, bagai dan umpama.
1. Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud
tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).
Peribahasa bisa dikatakan sebagai filsafat mini yang mengandung kebijaksanaan hidup yang
dirumuskan secara singkat dan padat. Peribahasa bisa digunakan sebagai pandangan hidup dalam
pergaulan sehari-hari.
Peribahasa dibagi menjadi:
Pepatah, yaitu jenis peribahasa yang mengandung nasihat atau arahan yang berasal dari
orang tua.
Ungkapan, yaitu kelompok kata yang khusus untuk mengatakan sesuatu maksud dengan arti
kiasan.
Contoh Peribahasa :
Bagai ikan pulang ke lubuk.
Artinya: orang yang pulang ke tempat asal.
Yang bulat tidak datang menggolek, yang pipih tidak datang melayang.
Artinya: Sesuatu benda tidak akan datang tanpa usaha untuk mendapatkannya.