Anda di halaman 1dari 18

PERBEDAAN UNGKAPAN, PERIBAHASA, DAN GAYA BAHASA(MAJAS)

Sabtu, 07 Mei 2011


PERBEDAAN UNGKAPAN, PERIBAHASA, DAN GAYA BAHASA(MAJAS)

1. Ungkapan
Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya.
Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan
berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
Contoh :
Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna hitam,
melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)

2. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa mengisahkan suatu
maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal, perumpamaan, dan ungkapan.
Contoh :
v Tak ada gading yang tak retak
Artinya : tidak ada sesuatu yang sempurna.
v Murah di mulut, mahal di timbangan
Artinya : banyak janji, tetapi tidak pernah ditepati.

3. Gaya Bahasa
Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata
atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai
semaksimal mungkin.
Contoh :
Majas Personifikasi : Nyiur melambai di tepi pantai.
Diposkan oleh Is Pratiwi Mainingrum di

1. Idiom
Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru di mana
tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Berikut ini adalah beberapa contoh idiom
dengan artinya :

- cuci mata = cari hiburan dengan melihat sesuatu yang indah


- kambing hitam = orang yang menjadi pelimpahan suatu kesalahan yang tidak dilakukannya
- jago merah = api dalam kebakaran
- kupu-kupu malam = wanita penghibur atau pelacur komersial
- ringan tangan = kasar atau suka melakukan tindak kekerasan
- hidung belang = pria yang merupakan pelanggan psk atau pekerja seks komersil

2. Peribahasa
Peri bahasa adalah suatu kiasan bahasa yang berupa kalimat atau kelompok kata yang bersifat
padat, ringkas dan berisi tentang norma, nilai, nasihat, perbandingan, perumpamaan, prinsip dan
aturan tingkah laku. Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa dengan artinya :

- Di mana bumi dipijak di sana langit di junjung


artinya : jika kita pergi ke tempat lain kita harus menyesuaikan, menghormati dan toleransi dengan
budaya setempat.
- Tiada rotan akar pun jadi
artinya : tidak ada yang bagus pun yang jelek juga tidak apa-apa.
- Buah yang manis biasanya berulat
artinya : kata-kata yang manis biasanya dapat menyesatkan atau menjerumuskan.
- Tak ada gading yang tak akan retak
artinya : Tidak ada satu pun yang sempurna, semua pasti akan ada saja cacatnya

Macam-Macam Ungkapan :
1.Ungkapan dengan bagian tubuh
2.Ungkapan dengan indra
3.Ungkapan dengan nama warna
4.Ungkapan dengan nama benda alam
5.Ungkapan dengan nama binatang
6.Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
7.Ungkapan dengan kata bilangan

A.Ungkapan dengan bagian tubuh


Contoh:
a. Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong)
b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)

B.Ungkapan dengan indra


Contoh:
a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)

C.Ungkapan dengan nama warna


Contoh:
a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini. (mati)
b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)

D.Ungkapan dengan nama benda alam


Contoh:
a. Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang
baik)
b. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)

E.Ungkapan dengan nama binatang


Contoh:
a. Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
b. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk
kepentinganmu)

F.Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan


Contoh:
a. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik.
(dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan
karangan beberapa orang)

G.Ungkapan dengan kata bilangan


Contoh:
a. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan.(tidak sungguh-sungguh)

PERIBAHASA
1.Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
2.Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat,
prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Jenis Peribahasa :
1.Pepatah
2.Perumpamaan
3.Pemeo
4.Ungkapan

A.Pepatah, Jenis peribahasa yang berisi nasihat atau ajaran dari orang tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.(orang pendiam, tetapi berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah. ( dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya
selalu berhati-hati)

B.Perumpamaan, Jenis peribahasa yang berisi perbandingan yang menggunakan kata seperti, bagai,
bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan bulan. (mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam sangkar. (seseorang yang terikat oleh keadaan)

C.Pemeo, Jenis peribahasa yang biasanya digunakan untuk semboyan.


Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang. (terus berusaha hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. (seia sekata atau bersatu padu)

D.Ungkapan, Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna
unsur yang membentuknya.
Contoh:
a.Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman)
b.Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri)

1. Ungkapan

Ungkapan adalah satuan bahasa yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya.
Dengan kata lain, ungkapan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan
berdasarkan kaidah umum yang berlaku.

Contoh :

Dalam peristiwa itu dia menjadi kambing hitam. (bukan berarti kambing yang berwarna
hitam, melainkan menjadi orang yang dituduh atau dipersalahkan)

2. Peribahasa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasa mengisahkan suatu
maksud tertentu. Dalam peribahasa ini tercakup bidal, perumpamaan, dan ungkapan.

Contoh :

v Tak ada gading yang tak retak

Artinya : tidak ada sesuatu yang sempurna.

v Murah di mulut, mahal di timbangan

Artinya : banyak janji, tetapi tidak pernah ditepati.

3. Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata
atau kalimat tertentu. Dengan cara itu, kesan dan efek yang ditimbulkannya dapat dicapai
semaksimal mungkin.

Gaya bahasa terbagi atas empat golongan, yaitu :

1) Gaya bahasa penegasan

2) Gaya bahasa perbandingan

3) Gaya bahasa pertentangan

4) Gaya bahasa sindiran

Gaya bahasa penegasan

Gaya bahasa penegasan, terdiri atas beriktu ini.

a) Repetisi
Repetisi adalah gaya bahasa penegasan yang mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut
dalam suatu kalimat atau mengulang-ulang suatu kata secara berturut-turut dalam suatu kalimat
atau wacana.

Contoh :

Sekali merdeka tetap merdeka.

b) Paralelisme

Paralelisme adalah gaya bahasa pengulangan seperti repetisi yang khusus terdapat dalam puisi.

Paralelisme dibagi dua :

1) Anafora adalah pengulangan kata pada awal kalimat atau sajak.

Contoh :

sunyi itu duka

sunyi itu kudus

sunyi itu lupa

sunyi itu lampus

2) Epifora adalah pengulangan kata pada akhir atau di tengah kalimat.

Contoh :

oh ibu

yang kurindu adalah kasihmu

yang kudamba adalah kasihmu

aku ingin selalu bermanja

dengan kasihmu

Gaya bahasa perbandingan

Gaya bahasa perbandingan, terdiri atas berikut ini.

1. Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, misalnya
dengan membesar-besarkan suatu hal dari yang sesungguhnya.

Contoh :

Air matanya mengalir menganak sungai.

2. Metonimia adalah gaya bahasa penamaan terhadap suatu benda dengan mempergunakan
nama pabrik, merek dagang, nama penemu, nama jenis, dan lain-lain.

Contoh :

Ayah pulang pergi naik kijang.

3. Personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-
olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh :

Badai mengamuk dan merobohkan rumah-rumah penduduk.

4. Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja
dianggap sama.

Contoh :

Semangatnya keras bagaikan baja.

5. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan atau analogi dengan membandingkan dua hal
secara langsung, tetapi dengan cara yang singkat dan padat.

Contoh:

Ribuan ‘bunga-bunga bangsa’ Bosnia tewas di ujung senjata kaum agresor Serbia.

6. Sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama
keseluruhannya atau sebaliknya.

Contoh :

Indonesia meraih mendali emas dalam kejuaraan itu.

7. Alusi adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa
yang sudah diketahui bersama.

Contoh :

Pulau Bali, karena keindahan alamnya yang mengagumkan, disebut sebagai ‘Pulau Dewata’

8. Smile adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat implisit.

Contoh :

Bibirnya seperti merah delima yang sedang merekah

9. Asosiasi adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat memperbandingkan sesuatu dengan
keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.

Contoh :

Wajahnya pucat pasi bagaikan bulan kesiangan.

10. Eufimisme adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat menggantikan satu pengertian
dengan kata lain yang hampir sama untuk menghaluskan maksud.

Contoh :

Hati-hati bila berbicara di dalam hutan ini, nanti kakek dan nenek kita marah. (maksudnya harimau
jantan dan harimau betina).

11. Pars pro toto adalah gaya bahasa yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan.

Contoh :

Sudah tiga hari, dia tidak kelihatan batang hidungnya.


12. Epitet adalah gaya bahasa berwujud seseorang atau suatu benda tertentu sehingga namanya
dipakai untuk menyatakan sifat itu.

13. Eponim adalah gaya bahasa yang dipergunakan oleh seseorang untuk menyebutkan suatu hal
atau nama dengan menghubungkannya dengan suatu berdasarkan sifatnya.

Contoh :

Kecantikannya bagai Cleopatra.

14. Hipalase adalah gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu,
namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.

Contoh :

Dia berenang di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).

Gaya Bahasa Pertentangan

Gaya bahasa pertentangan terdiri atas berikut ini.

1. Paradoks adalah gaya bahasa yang bertentangan dalam satu kalimat. Sepintas lalu hal tersebut
tidak masuk akal.

Contoh :

Ia merasa kesepian di kantor yang seramai ini.

2. Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.

Contoh :

Suka duka, susah gembira kita hadapi bersama-sama.

3. Litotes adalah gaya bahasa yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh :

Kami harap Anda dapat menerima pemberian yang tidak berhaga ini.

4. Oksimoron adalah gaya bahasa yang antara bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang
bertentangan.

Contoh :

Nuklir dapat menjadi pemusnah masal, tetapi juga dapatmenyejahterakan kehidupan manusia.

5. Histeron Prosteron adalah gaya bahasa yang berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis.

Contoh :

Jalan kalian sungguh sangat cepat bagaikan semut.

6. Okupasi adalah gaya bahasa pertentangan yang mengandung bantahan, tetapi disertai
penjelasannya.

Contoh :
Merokok itu merusak kesehatan, tetapi si perokok sendiri seakan tidak mau peduli dengan
peringatan yang sangat baik itu.

Gaya Bahasa Sindiran

Gaya bahasa sindiran terdiri atas berikut ini.

1. Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud
yang berlawanan dari apa yang diucapkannya. Ironi merupakan gaya bahasa sindiran yang paling
halus.

Contoh :

Pagi benar kamu datang. (maksudnya kesiangan)

2. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang cara pengucapannya lebih kasar

Contoh :

Sungguh merdu suaramu, rasanya pecah anak telingaku mendengarkannya.

3. Inuendo adalah gaya bahasa sindiran yang mencecilkan maksud yang sebenarnya.

Contoh :

Bisnisnya selalu sukses karena sedikit menipu.

4. Melosis adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang merendah dengan tujuan
menekankan/mementingkan hal yang dimaksud agar lebih berkesan dan bersifat ironis.

Contoh :

Tampaknya kantor kecamatan tersebut membutuhkan orang sepandai Saudara. (Maksudnya dia
dimutasikan ke kantor kecamatan)

5. Sarkasme adalah gaya bahasa yang sindirannya paling kasar dalam pengungkapannya.

Contoh :

Mulutnya berbisa bagai ular kobra

6. Satire adalah gaya bahasa berbentuk penolakan dan mengandung kritikan (sindiran) dengan
maksud agar sesuatu yang salah itu dicari kebenarannya.

Contoh :

Sepintas lalu laki-laki itu memang seperti perampok, tetapi kita jangan tergesa-gesa
menuduhnya begitu, kita harus menyelidikinya dari dekat.

7. Antifrasis adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang bermakna kebalikannya
dan bernada ironis.

Contoh :

Ya, kau memang orang kaya yang paling dermawan. (maksudnya orang kaya yang sangat kikir)

Gaya Bahasa Perulangan

Gaya bahasa perulangan terdiri atas berikut ini.


1. Aliterasi adalah gaya bahasa yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.

Contoh :

Keras hati, keras kepala, sekaligus keras adat.

2. Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna
yang berbeda.

3. Anafora adalah gaya bahasa yang berujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama
menjadi kata dalam kalimat berikutnya.

Contoh :

Hak asasi manusia merupakan hak mutlak yang wajib kita junjung tinggi dalam membangun
bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia
internasional.

4. Anadilopsis adalah gaya bahasa yang selalu mengulang kata terakhir atau frase terakhir dalam
suatu kalimat atau frase pertama dari klausa dalam kalimat berikutnya.

Contoh :

Dalam laut ini ada tiram, dalam tiram ada mutiaranya, dalam tiram, ah tidak ada apa-apa.

5. Asonansi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama.

Contoh :

Kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu.

6. Simploke adalah gaya bahasa repetisi berbentuk pengulangan kata pada awal atau akhir dari
baris kata atau kalimat secara berturutan.

Contoh :

Kamu bilang hidup ini brengsek, aku bilang biarin.

Kamu bilang hidup ini tidak berarti, aku bilang biarin.

Kamu bilang aku tidak berkepribadian, aku bilang biarin.

Kamu bilang aku ini tidak mempunyai pengertian, aku bilang biarin.

7. Mesodiplosis adalah gaya bahasa repetisi yang menggunakan pengulangan di tengah-tengah


baris atau kalimat secara berurutan.

Contoh :

Hidup bagaikan surga kalau kita anggap sebagai surga,

Hidup bagaikan neraka kalau kita ciptakan sebagai neraka.

Namun, yang penting hidup ini bagaikan panggung sandiwara sementara.

8. Epanalipsis adalah gaya bahasa repetisi perulangan kata terakhir pada kalimat atau klausa.

Contoh :
Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.

9. Epizeukis adalah gaya bahasa repetisi yang bersifat langsung dari kata-kata yang dipentingkan
dan diulang beberapa kali sebagai penegasan.

Contoh :

Kemerdekaan kita bukan hasil pemberian, tetapi hasil perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.

Majas, Ungkapan dan Peribahasa

Majas

Majas adalah Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan
yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

Macam - macam Majas dan Contohnya

A.Majas Perbandingan

1.Personifikasi
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat manusia kepada mempunyai
sifat seperti manusia atau beda hidup
contoh:
-baru 3 km berjalan mbilnya sudah batuk-batuk
-angin berbisik menyampaikan salamku padanya
2. Metafora
majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar
sifat yang sama atau hampir sama.
contoh:
-raja siang telah prgi ke peraduannya
(raja siang = matahari)
-dewi malam telah keluar dari balik awan
(dewi malam = bulan)
3.Eufimisme
adalah majas perbandign yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk
meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang)
contoh:
-para tunakarya perlu perhatin yang serius dari pemerintah
-orang ini berubah akal
4. Alegori
adalah majas perbandingan yang memperihatkan satu perbandingan utuh; perbandingan
itu membentuk kesatuan yang menyeluruh.
contoh: hidup ini dierbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan:
suami: nahkoda
istri: jurumudi
gelombang: cobaan dalam kehidupan
5. Hiperbola
adalah ajas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan
sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pegertiannya untu menyangatkan arti
contoh:
-harga bensin membumbung tinggi
-kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya
6. Simbolik
adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagi
pebandingan
-ia adalah seorang lintah darat
(lintah darat: pemeras, pemakan riba)
7. Litotes
adalah majas perbandingan yang melukiskan kedaan dengan kata-kata yang belawanan artinya
dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
contoh:
-perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas
8. Alusio
adalah majas prbndingan dengan menggunakan ungkaan pribhasa yang artinya sudah diketahui
umum
contoh:
ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya

B.Majas Sindiran

1.Ironi
adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan seblikanya dari aa yang
sebenarnya dengan maksud untukmenyindir orang
contoh:
-harum benar baumu sore ini!
2.Sinisme
adalah gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar
contoh:
-muntah aku melihat perangaimu yang ta pernah berubah!
3.Sarkasme
ialah majas sindiran yang terakasar langsung menusuk perasaan
contoh:
-otakmu memang otak udang!

C.Majas penegasan

1.Pleonasme
adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karea
arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
contoh:
-saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu
-salju putih itu sudah mulai turun ke bawah
2.Repetisi
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapkat bekli-kali,
yang biasanya dipergunakan dalam pidato
contoh:
-cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah keindaan, cinta adalah pengorbanan
3.Tautologi
adalah majas penegasan yang meukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama
artinya (bersinonim) untuk m empertegas arti
contoh:
-saya khawatir dan was-was akan keselamatannya
4.Simetri
ialah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata
atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang
pertama
contoh:
-ayah diam serta tak suka berkata-kata
5.Retorik
ialah majas penegasan degan mempegunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan
jawaban karena sudah diketahuinya.
contoh:
-mana mungkin orang mati hidup kembali?

D.Majas Pertentangan

1.Antitesis
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang
berlawanan arti
contoh:
-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
2.Paradoks
ialah majas pertentangan yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya
tidk karna objeknya bertentangan.
contoh:
-hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai
3.Okupasi
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi
penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka
muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
4.Kontradiksi intermiris
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.

Ungkapan
Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata yang menyatakan makna khusus
(makna unsur yang membentuknya, sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan/menjadi
kabur).Ungkapan disebut juga idiom.

Konstruksi Ungkapan

Ungkapan dapat dibentuk oleh unsur :

Kata

contoh : simpanan

gula-gula

dibumihanguskan

Frasa

contoh : kaki langit

buah hati

sebatang kara

kak lim

rendah budi

Contoh ungkapan :

o selaras dengan

o berbicara tentang

o bermanfaat bagi

o terbagi atas

o membanting tulang

o menarik hati

o berkeras kepala

o mandi darah

JENIS UNGKAPAN

o Berdasarkan makna yang timbul dari unsur-unsur pembentuknya ungkapan terbagi atas :
n Ungkapan penuh (idiom penuh)

n Ungkapan sebagian (idiom sebagian)

Ungkapan Penuh/idiom penuh :

merupakan ungkapan/idiom yang unsur-unsur pembentuknya telah kehilangan makna leksikalnya

Contoh ungkapan penuh : Gulung tikar = bangkrut

analisis makna leksikalnya :

gulung memiliki arti lipatan benda/ melipat benda

tikar memiliki arti anyaman pandan untuk tidur/duduk

Ungkapan Sebagian/Idiom Sebagian :

merupakan ungkapan/idiom yang salah satu unsur pembentuknya masih memiliki makna leksikalnya

Contoh ungkapan sebagian: lapangan hijau= lapangan sepak bola

analisis makna leksikalnya :

lapangan memiliki arti tempat/tanah yang luas dan rata

hijau memiliki arti jenis warna seperti warna rumput

Bentuk Ungkapan

berdasarkan pengungkapan isi dan makna yang muncul yang ditujukan kepada lawan bicara, bentuk
ungkapan terbagi atas :

peribahasa

pemeo

majas

Contoh :

o Habis manis sepah dibuang (Prb.)


o Bahasa menunjukkan bangsa (Prb.)

o Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai (Prb.)

Makna Ungkapan

makna ungkapan muncul sesuai dengan perkembangan pola pikir masyarakat sehari-hari baik
melalui percakapan resmi (pidato, diskusi, dsb ) maupun nonresmi (lawakan, iklan, dan publikasi
lainnya)

Contoh :

bertanggung jawab atas

berkenaan dengan

hormat kepada

hati kecil

Peribahasa

Peribahasa adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung
pengertian tertentu, bidal, pepatah. Beberapa peribahasa merupakan perumpamaan yaitu
perbandingan makna yang sangat jelas karena ia didahului oleh perkataan seolah-olah, ibarat, bak,
seperti, laksana, macam, bagai dan umpama.

Pengertian peribahasa (menurut KBBI) yaitu:

1. Kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan maksud
tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).

2. Ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas, padat, yang berisis perbandingan, perumpamaan,


nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Peribahasa bisa dikatakan sebagai filsafat mini yang mengandung kebijaksanaan hidup yang
dirumuskan secara singkat dan padat. Peribahasa bisa digunakan sebagai pandangan hidup dalam
pergaulan sehari-hari.
Peribahasa dibagi menjadi:

 Pepatah, yaitu jenis peribahasa yang mengandung nasihat atau arahan yang berasal dari
orang tua.

 Perumpamaan, yaitu peribahasa yang berupa perbandingan.

 Ungkapan, yaitu kelompok kata yang khusus untuk mengatakan sesuatu maksud dengan arti
kiasan.

Contoh Peribahasa :
Bagai ikan pulang ke lubuk.
Artinya: orang yang pulang ke tempat asal.

Bak cendawan tumbuh selepas hujan.


Artinya: terlalu banyak pada sesuatu masa.

Bara yang digenggam biar sampai jadi arang.


Artinya: mengerjakan sesuatu yang sukar hendaklah sabar, sehingga mencapai kejayaan.

Bulat air karena pembentung, bulat manusia karena mufakat.


Artinya: kata sepakat yang dicapai dalam masyarakat.

Dayung sudah ditangan, perahu sudah di air.


Artinya: segala yang dikehendaki sudah diperoleh.

Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.


Artinya: Dua orang yang sama derajatnya dalam adat.

Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicacah.


Artinya: pemberian yang sama banyak.

Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri kita.


Artinya: walau bagaimanapun kelebihan di negaraa orang, tetap negeri sendiri lebih baik.

Ibarat telur sesangkak pecah sebiji pecah semua.


Artinya: Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang menyebabkan orang lain yang menerima
akibatnya.

Indah kabar daripada rupa.


Artinya: Berita tentang sesuatu yang dilebi-lebihkan.

Kalau takut dilambung ombak, jangan berumah di tepi pantai.


Artinya: Kalau takut berhdapan dengan penderitaan, lebih baik jangan melakukan sesuatu yang
susah.
Masuk kandang kambing mengembek, masuk kandang kerbau menguak.
Artinya: menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan.

Melentur buluh biarlah dari rebungnya.


Artinya: mendidik anak biarlah sejak mereka kecil.

Seperti lembu dicucuk hidung.


Artinya: berjaga-jaga dulu sebelum dapat bencana.

Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.


Artinya: Sesuatu yang tetap utuh.

Yang bulat tidak datang menggolek, yang pipih tidak datang melayang.
Artinya: Sesuatu benda tidak akan datang tanpa usaha untuk mendapatkannya.

Yang kita kejar tak dapat, yang kita gendong berciciran.


Artinya: Bernasib malang karena menghilangkan sesuatu yang sudah ditangan.

Contoh lain peribahasa :


Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.
Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.


Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.
Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.
Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.
Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam
pikirannya.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Anda mungkin juga menyukai