Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Untuk Memenuhi Tugas


Pendidikan Profesi Ners Departemen Jiwa

Oleh :
NANDA VEIR YURSYIDAH
NIM. 180070300011061

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. Kasus (Masalah Utama) :


Defisit Perawatan Diri
II. Proses Terjadinya Masalah
 Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes, 2000). Menurut Poter Perry (2005), Personal
hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah,
2004).
 Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya defisit perawatan diri,
yaitu:
Faktor prediposisi
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang
kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
d) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah
kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas,
lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri. Menurut Depkes (2000).
Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
 Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
 Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
 Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
 Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga
kebersihan kakinya.
 Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh
dimandikan.

 Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
 Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
 Tanda-tanda :
Menurut Depkes (2000) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
1. Fisik
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang
dan kotor gigi kotor disertai mulut bau penampilan tidak rapi
2. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif, menarik diri, isolasi diri, merasa tak
berdaya, rendah diri dan merasa hina.
3. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku sesuai
norma, cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat,
gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
Akibat
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik,
gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas
kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal
hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
 Jenis-jenis Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi/kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah
gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan
sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan
kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.
4. Kurang perawatan diri : Toileting
Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
toileting sendiri (Nurjannah, 2004).

III. Pohon Masalah

Perubahan persepsi sensori Defisit Perawatan Diri

Perilkau Kekerasan Isolasi social : Menarik diri Menurunnya Motivasi


Perawatan Diri

Gangguan konsep diri : HDR Waham

Data yang perlu dikaji


Defisit Perawatan Diri
- Data Subjektif :
Pasien mengatakan malas mandi, tidak mau menyisir rambut,tidak mau
menggosok gigi, tidak mau meotong kuku, tidak mau berhias, tidak bisa
menggunakan alat mandi/kebersihan diri.
- Data Objektif :
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan
kotor, gigi kotor, ulut bau, penampilan tidak rapi,tidak bisa menggunakan
alat mandi.

IV. Daftar Pustaka


Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Nurjannah, I. 2004. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.
Yogyakarta : Momedia
Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwoto, Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 –
2006. Jakarta : Prima Medika.

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Hipertensi
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • CKD + Alo
    CKD + Alo
    Dokumen16 halaman
    CKD + Alo
    Husnul the Upik
    Belum ada peringkat
  • Sap Nutrisi
    Sap Nutrisi
    Dokumen21 halaman
    Sap Nutrisi
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sepsis PDF
    Pathway Sepsis PDF
    Dokumen2 halaman
    Pathway Sepsis PDF
    Julia Dewi Eka Gunawati
    Belum ada peringkat
  • Pathway
    Pathway
    Dokumen1 halaman
    Pathway
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen1 halaman
    Leaflet
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diare
    Leaflet Diare
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diare
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • LP Ca Prostat
    LP Ca Prostat
    Dokumen21 halaman
    LP Ca Prostat
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Pathway CA Colon
    Pathway CA Colon
    Dokumen2 halaman
    Pathway CA Colon
    nanda veir
    100% (3)
  • LP Copd
    LP Copd
    Dokumen26 halaman
    LP Copd
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Aml
    Patofisiologi Aml
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Aml
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi CKD
    Patofisiologi CKD
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi CKD
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • LP Copd
    LP Copd
    Dokumen26 halaman
    LP Copd
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • LP Adhf
    LP Adhf
    Dokumen40 halaman
    LP Adhf
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • LP Copd
    LP Copd
    Dokumen23 halaman
    LP Copd
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Sap Nutrisi
    Sap Nutrisi
    Dokumen21 halaman
    Sap Nutrisi
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • LP DPD
    LP DPD
    Dokumen5 halaman
    LP DPD
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Sap Sleep Hygiene
    Sap Sleep Hygiene
    Dokumen16 halaman
    Sap Sleep Hygiene
    nanda veir
    100% (1)
  • LP Cva Trombosis
    LP Cva Trombosis
    Dokumen32 halaman
    LP Cva Trombosis
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Pathway CA Colon
    Pathway CA Colon
    Dokumen2 halaman
    Pathway CA Colon
    nanda veir
    100% (3)
  • Patofisiologi Aml
    Patofisiologi Aml
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Aml
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Sap Sleep Hygiene
    Sap Sleep Hygiene
    Dokumen9 halaman
    Sap Sleep Hygiene
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi CKD
    Patofisiologi CKD
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi CKD
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Cva Trombosis
    Patofisiologi Cva Trombosis
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Cva Trombosis
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Pathway Sepsis PDF
    Pathway Sepsis PDF
    Dokumen2 halaman
    Pathway Sepsis PDF
    Julia Dewi Eka Gunawati
    Belum ada peringkat
  • Sap Sleep Hygiene
    Sap Sleep Hygiene
    Dokumen16 halaman
    Sap Sleep Hygiene
    nanda veir
    100% (1)
  • 2 LP Atresia Ani
    2 LP Atresia Ani
    Dokumen21 halaman
    2 LP Atresia Ani
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • Woc Osteosarkoma
    Woc Osteosarkoma
    Dokumen3 halaman
    Woc Osteosarkoma
    nanda veir
    Belum ada peringkat
  • WOC Pathway Sepsis
    WOC Pathway Sepsis
    Dokumen3 halaman
    WOC Pathway Sepsis
    nanda veir
    Belum ada peringkat