Anda di halaman 1dari 2

Derai-Derai Cemara

Cemara menderai sampai jauh


Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan ditingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan


Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada satu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan


Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah

Karya :Chairil Anwar

1. Apa tema puisi tersebut ?


Jawaban :
perubahan dalam diri manusia yang terpisah dari kehidupan masa lalu

2. Jelaskan makna yang terkandung dalam puisi tersebut ?


Jawaban :

Bait pertama :
Yang artinya adalah kesadaran akan perjalanan hidup yang selalu akan
berakhir dan tak dapat dipungkiri bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati.

Bait kedua :
Yang artinya dengan skemata yang ada pada otak kita akan terbayang seorang
anak-anak dengan sifatnya yang polos, lugu, dan lucu. Tapi, secara
keseluruhan bait 2, bukanlah anak-anak yang ada dibenak kita. “Bukan kanak”
ditunjang dengan kata-kata pendukungnya, menunjukkan sikap kedewasaan
“Aku” lirik

Bait ketiga :
Pada bait ini terasa kental sekali “aroma kematian” dan kepasrahan dari si Aku
lirik. Isi dalam puisi ini, sangat patut kita renungkan sebagai nasihat dan
pepatah hidup kita. Seperti, kata-kata hidup hanya menunda kekalahan telah
menjadi semacam pepatah dan terasa tidak asing di telinga kita. Kiasan
kekalahan sangat menarik untuk diperhitakan; padahal yang kita kenal selama
ini adalah hidup hanya menunda kemenangan. Kekalahan adalah simbol dari
kepasrahan dan sangat kental dengan aroma kematian
3. Tentukan Amanat puisi tersebut ?
Jawaban :

Puisi ini cocok dibaca oleh semua kalangan karena pada saat ini masyarakat
cenderung bekerja keras tetapi lupa pada penciptanya. Puisi ini dapat
mengajarkan kita bahwa sesungguhnya sekeras apapun kita berusaha tetap
saja semua jalan hidup dan keputusan Allah Swt yang menentukannya.

4. Bagaimana Suasana yang tergambar pada puisi tersebut ?


Jawaban :
1. Suasana sepi karena pada sajak "tambah terasing dari cinta" sang tokoh merasakan
kesepian yang bertambah karena bilang rasa cinta nya
2. Malam melambangkan waktu yang telah berkali kini memasuki saat-saat akhir
3. Cemara menderai sampai jauh menandakan ia telah berkelana jauh dari posisi
awalnya

5. Carilah satu majas yang ada pada puisi tersebut ?


Jawaban :

a.) Majas Personifikasi (perumpamaan benda mati sebagai makhluk hidup)

“Dipukul angin yang terpendam”

Kalimat diatas menggunakan majas personifikasi karena yang sifatnya bisa


memukul adalah manusia bukan angin.

b.) Majas Alegori (menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran)

“Hidup hanya menunda kekalahan”

Kalimat diatas menggunaan majas alegori karena memiliki makna bahwa


hidup itu berarti sia-sia.

Nama :
No Absen :
Kelas : VIII-C

Anda mungkin juga menyukai