Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DARTO

KELAS : XI MIPA 3

MAPEL : BAHASA INDONESIA

Analisis Pementasan Drama Teater

Unsur-unsur dalam drama tersebut :

a.Penokohan :

1. Raden Saleh (Ayah dari Gunarto, Maiumun dan Mintarsih/mantan suami Tina) : Boros suka
berfoya-foya, pemalas, angkuh dan tidak setia.
2. Gunardo (Anak pertama Raden Saleh dan Tina) : Keras kepala,baik,realistis,pekerja keras,mudah
emosi dan kasar.
3. Tina (Ibu dari Gunarto,Miaumun dan Mintasih dan mantan istri dari Raden Saleh) : Besar
hati,penyabar,pekerja keras,dan kuat dalam menjalini hidup dan masalah.
4. Maimun (Anak kedua Raden Saleh dan Tina dan adik Gunarto) : Penurut,besar hati,berbakti
pada orang tua,pekerja keras.

Mintrasih (Anak bungsu Raden Saleh dan Tina,adiknya Gunarto dan maimun) : Besar
hati,penyabar,berbakti pada orang tua,baik dan pemaaf.

b. Tanggapan terhadap setting/latarnya, tata musik,lampu,kostum dan tata rias.

• Setting/latar :
-Latar tempat :
Didalam rumah (ruang tamu dan dapur) Ketika sedang duduk mengambarkan suasana didalam
rumah perdesaan masa lalu
-Latar waktu :
pada malam takbiran terjadi pada waktu setelah berbuka puasa dengan latar tempat di dalam
rumah bagiamn dapur.
-Latar suasana :
dengan suasana yang sedih,terharu,dan tegang.

• Tata musik :
Musik pada pertunjukan tersebut sangat sesuai dengan tema yg diambil d anadegan-
adegannya,dengan iringan bedug pada malam takbiran jadi lebih kerasa lebih nyata seperti pada
malam hari raya Idul Fitri.dan setiap bagian music instrumennya yang sedih dan tegang mampu
mebuat para penonton ikut dalam perasaan dan emosi yg dialami para pemain.
• Tata lampu :
Lighthingnya menurut saya sangat bagus sekali dari pengambilan cahaya dan warna
pencahayaannya yang mengambarkan suasan malam hari di rumah perdesaan zaman dulu yg
remang remang.

• Tata kostum :
Kostum yang digunakan sangat sesuai dengan temannya dan terlihat cocok dengan latar yg
digunakan.

• Tata rias :
Dari tata rias mungkin ada beberapa tokoh yang terlihat natural dan pas dengan make up nya
masing masing,dengan adanya riasan kita juga dapat membedakan sifat karakter satu sama yg
lainnya.

c. Cerita singkat.

Menceritakan kehidupan rumah tangga seorang ayah yang bernama Raden Saleh dengan istriya
yang bemama Tina, Biduk rumah tangga mereka kurang harmonis karena sang ayah tega
meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil demi kesenangannya. Saat itu putra
sulungnya yang bernama Gunarto berumur 8 tahun, Maimun anak keduanyu masih bulita
sedangkun putri ketiganya masih dalam kandungan yang bernama Mintarsih. Sejak kepergian
sang ayah, Gunarto kini menjadi pria dewasa dan menjadi tulung punggung keluarganya. Gunarto
bekerja di pabrik tenun dan memiliki watak keras karena beratnya perjuangan hidup yang harus
ia lalui tanpa kasih sayang dan didikan sosok ayahnya. Maimun juga bekerja demi keluarga agar
dapat membiayai pernikahan adiknya. Mintarsih, si bungsu juga bekerja dengan menerima jahitan
karena telah belajar menjahit dari ibunya. Pada malam hari raya, ibunya sedang melamun teringat
akan 20 tahun silam dimana malam itu suaminya pergi meninggalkan mereka semua. Gunarto
yang mengetahui membuat luka lama di hatinya kembali terbuka. la memilih tidak membicarakan
dan mengalihkan pembicaraan teatang Mintarsih. Kemudian maimun pulang dengan bahagia dan
membawa kabar bahwa Pak Tirko tetanggnya bahwa melihat seorang lai-laki tua yang mirip
dengan ayah mereka. Tak lama Mintarsih anak perempuan di rumah itu datang dan berkata
bahwa ada lelaki tua di seberang jalan sedang melihat kearah rumah mereka. Terjadilah
perdebatan dan sang ibu yakin bahwa itu mungkin suaminya yang telah lama pergi. Konflik
muncul saat kedatangan Raden saleh dengan penampitan yung berbeda, ia kini seperti pengemis.
Ibu kaget hampir tidak percaya namun bahagia dan akhirnya menyuruhnya untuk masuk. Ibu
langsung mengenalkan Raden Saleh kepada anak-anaknya. Maimun dan Mintarsih yang tidak
mengerti permasalahan apa yang dulu pernah terjadi, langsung saja menerima orang tersebut
sebagai ayah sedangkan Gunarto yang masih meiliki rasa dendam yang mendalam pada ayahnya
hanya diam. Kemarahan Gunarto semakin menjadi setelah mendengarkan cerita dari ayahnya
yang waktu di Singapura mempunyai istri, kemudisan tokonya terbakar habis dan kini kehidupan
terlunta-lunta. Ia mengingatkan ayah, ibu dan adik-adiknyu tentang kesalahan yang tekah
diperbuat oleh ayahnya di masa laki, serta mengingatkan perjuangannya selama ini. Sang ayah
menyesal dan memilih untuk pergi. Ibu dan Mintarsih menangis. Ibu menahan kepedihan dan
penderitaan yang dialaminya lagi, ditinggalkan suaminya saat malam hari raya. Maimun
menyesalkan perilaku Gunarto yang tidak mau menerima kembali ayah mereka dan bertekad
menentang kakaknya dan pergi untuk memanggil ayahnya pulang kembali. Tetapi maimun hanya
menemukan kopiah dan baju ayahnya saja dipinggir jembatan. Akhinya Maimun membawa
pulang kopiah dan baju sang ayahnya ke rumah. Saat itulah Gunarto terkejut dan menyesali
perlakuannya terhadap sang ayah.

Anda mungkin juga menyukai