Tugas halaman 247

Suasana Larik yang mendukung suasana

Resah Apakah kita tidak dimaksud Untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya
dipersiapkan Untuk menjadi alat saja?

Sedih Di dalam kegagapan Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa
mencipta

Kecewa Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan Tanpa
kegunaan Menjadi benalu di dahan

Jengkel Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum Dianggap sebagai bendera-bendera

upacara, Sementara hukum dikhianati berulang ka

Tugas halaman 250

No Makna Larik puisi

1 menggambarkan kondisi anak Kita adalah angkatan gagap yang

muda indonesia yang tidak
memahami keadilan karena
tidak diajarkan tentang ilmu
politik dan hukum.
diperanakkan oleh angkatan
takabur Kita kurang pendidikan
resmi di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik.
dan tidak diajar dasar ilmu hukum

2 memiliki mental menjadi orang kita melihat kabur pribadi orang

yang suka berprasangka dan karwena tidak diajarkan kebatinan
suka menilai orang lain tanpa atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti
dasar yang kuat uraian pikiran lurus, karena tidak
diajar filsafat atau logika.

3 mempertanyakan tentang Apakah kita tidak dimaksud Untuk

posisi anak muda yang mengerti itu semua? Apakah kita
kemungkinan hanya akan hanya dipersiapkan Untuk menjadi
menjadi alat saja alat saja?

4 menggambarkan kondisi Inilah gambaran rata-rata Pemuda

pemuda saat itu secara umum tamatan S.L.A., Pemuda
menjelang dewasa

5 menggambarkan pemuda saat Dasar pendidikan kita adalah

No Makna Larik puisi

ini dikondisikan untuk patuh, kepatuahn Bukan pertukaran

bukan berdialektika dan pikiran.
berpikir.

6 Ilmu hanya sekadar dihafalkan, Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,

bukan dipahami Dan bukan ilmu latihan
menguraikan

7 hakikat kemanusiaan yang Dasar keadilan di dalam

sesungguhnya diangap sebagai pergaulan, Serta pengetahuan
ilmu yang tidak penting akan kelakuan manusia, Sebagai
kelompok atau sebagai pribadi
Tidak dianggap sebagai ilmu yang
perlu dikaji dan diuji.

8 dengan segala keadaan yang Kenyataan di dunia menjadi

tidak menentu tersebut,
akhirnya pemuda cenderung
untuk menikmati masa bodoh
dan hidup santai.
remang-remang Gejala-gejala
yang muncul jadi lalu lalang Tidak
bisa kita hubung-hubungkan. Kita
marah pada diri sendiri. Kita sebal
terhadap masa depan. Lalu
akhirnya, Menikmati masa bodoh
dan santai.

9 menggambarkan kondisi Di dalam kegagapan Kita hanya

manusia yang hanya menjadi
konsumen dan dikuasai
sebagaimana generasi
sebelumnya
bisa membeli dan memakai, Tanpa
bisa mencipta Kita tak bisa
memimpin, Tetapi hanya bisa
berkuasa Persis seperti bapa-bapa
kita.

10 menggambarkan kondisi Pendidikan negeri ini berkiblat ke

tentang manusia yang hanya
menjadi alat birokrasi, ilmu
didominasi barat, dan hanya
menjadi benalu negara
Barat Di sana anak-anak memang
disiapkan Untuk menjadi alat dari
industri Dan industri mereka
berjalan tanpa berhenti. Tetapi
kita dipersiapkan untuk menjadi
alat apa? Kita hanya menjadi alat
birokrasi! Dan birokrasi menjadi
berlebihan Tanpa kegunaan
Menjadi benalu di dahan.

11 menceritakan kebingungan Gelap pandanganku gelap

No Makna
terhadap kondisi saat itu yang
melihat banyak pengangguran
karena pendidikan tidak
memiliki pengaruh apa-apa.
12 rasa frustasi membuat penulis Apakah yang terjadi di sekitarku
ingin melarikan diri ke ranah- ini? Karena tak bisa kita tafsirkan,
ranah estetika, yaitu puisi.
13 penulis melihat semua
fenomena yang terjadi sebagai
sebuah tanda tentang kecarut-
marutan.
14 banyak penguasa yang dipilih
tanpa melihat kemampuannya.
Di dalam bait ini disimbolkan
sebagai ijazah dan terpelajar
15 semua yang seharusnya
dihormati dan dilaksanakan
hanya dianggap sebagai
perhiasan smata. Hukum ada
tetapi dilanggar
Larik puisi
Pendidikan tidak memberikan
pencerahan Latihan-latihan tidak
memberikan pekerjaan Gelap,
keluh kesahku gelap Orang yang
hidup di dalam pengangguran.
Lebih enak kita lari dalam puisi
ganja.
Apa artinya tanda-tanda yang
rumit ini? Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan Wajah
berdarah Aku terlihat sebagai
bulan.
Mengapa kita harus terima hidup
begini? Seseorang berhak diberi
ijazah dokter, Dianggap sebagai
orang terpelajar, Tanpa diuji
pengetahuannya akan keadilan,
Dan bila ada tirani yang merajalela
ia diam tidak bicara kerjanya
hanya menyuntik saja
Bagaimana? Apakah kita akan
terus diam saja Mahasiswa-
mahasiswa ilmu hukum Dianggap
sebagai bendera-bendera upacara,
Sementara hukum dikhianati
berulang kali Mahasiswa-
mahasiswa ilmu ekonomi
Dianggap bunga plastik,
Sementara ada kebangkrutan dan
banyak korupsi.