Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang Tragedi Sampit

Tragedi Sampit 2001 tidaklah hanya satu insiden berdarah pada suku dayak serta madura, karna terlebih
dulu memanglah ke-2 suku ini seringkali memanas. kehadiran suku madura di kalimantan tengah
sesungguhnya adalah hasil dari program transmigrasi yang dikerjakan leh kolonial hindia belanda pada
tahu 1930 serta dilanjutkan pemerintah Indonesia Pada th. 2000.

Ada suku beda yang menentap didaerahnya Dayak terasa kurang senang, ditambah dengan terdapatnya
persaingan perebutan yang buat ke-2 suku ini memanas. beberapa orang madura salah satunya sudah
sukses dalam mengontrol hukum serta kuasai banyak industri perkayuan dibandigkan suku asli.

Terdapat beberapa versus yang mengatakan jadi latar belakang perseteruan sampit, salah satunya
meceritakan semula tragedi sampit dipicu oleh perkelahian pada siswa SMK di Baamang, perkelahian itu
melibatkan anak Suku Madura dengan anak suku Sampit.

Perkelahian antar anak maduran serta dayak menyebabkan juga perseteruan antar keluarga, antar Etnis,
sampai terjadi tragedi sampit yang mengahbatkan beberapa ratus orang terpenggal kepalanya.

Lalu Versus yang lain bercerita kalau Tragedi Sampit dipicu Oleh serangan orang madura kerumah ruah
suku dayak, lalu suku dayak juga membalas aksi yang dikerjakan oleh suku madura.

Setelah itu menurut Prof. Usop dari perwakilan Asosiasi suku dayak menyebutkan kalau perseteruan
dayak serta madura adalah bentuk pertahanan diri sesudah sekumpulan suku dayak terserang orah
madura sampai tewas.

Jalan Narasi Perseteruan Sampit

1972, Palangka Raya, Berlangsung masalah gadis dayak diperkosa oleh madura, tetapi dikerjakan oleh
hukum kebiasaan setempat

1982, Pembunuhan oleh orang madura pada suku dayak.

1983, seseorang warga dayak dikeroyok 30 orang madura sampai tewas.


1996, Palangka Raya, Seseorang gadis dayak di perkosa di bioskop panala lalu di bunuh dengan kejam.
tetapi hukumannya begitu enteng.

1997, Barito Selatan, Orang dayak dikeroyok madura dengan perbadingan 2 : 40 yang pada akhirnya
warga dayak mati semuanya.

1997, Rubuh Samba, Seseorang anak lelaki dibunuh oleh seseorang penjual sate karna salah tujuan.

1998, Palangka Raya, Pengkroyokan pada orang dayak yang dikerjakan oleh orang madura yang
menyebabkan tewasnya orang dayak.

1999, Palangka Raya, petugas ketertiban umum di bacok oleh warga madura

1999, Palangka Raya, Seseorang orang-orang dayak di keroyok warga madura karna masalah sengketa
tanah, yang mengakhibatkan tewasnya dayak.

1999, Pangkut, teradi perkelahian masal pada suku dayak serta suku madura

1999, Rubuh Samba, Berlangsung penikaman seseorang pasangan suami istri yang dikerjakan oleh orang
madura.

2000, Pangkut, 1 keularga dayak di bantai oleh seseorang etnis madura

2000, Kereng Pangi, Pembunuhan yang dikerjakan oleh suku madura pada sedung.

2001, Sampit Penyerangan warga madura pada suku dayak

18 Februari 2001

Pkl. 01. 00 WIB berlangsung pertikaian pada suku dayak serta madura yang menyebabkan 5 orang tewas

Pkl. 08. 00 WIB Berlangsung pembakaran 2 buah tempat tinggal suku dayak yang dikerjakan oleh madura

Pkl. 09. 30 WIB pasukan BRIMOB datang dari kalimantan selatan untuk mengamankan sampit

Pkl. 10. 00 WIB 38 orang suku dayak di tangkap karna satu masalah.

Pkl. 20. 30 WIB sampit, diketemukan satu mayat warga dari suku dayak

19 Februari 2001
Pkl. 02. 00 WIB sampit, pembakaran 1 buah mobil punya orang madura

Pkl. 16. 00 WIB dsampit, diketemukan sebagian mayat terbakar dari grup suku dayak

Pkl. 17. 00 WIB swepping diselenggarakan untuk suku dayak serta madura

Pkl. 22. 00 WIB deretan pemerintahan kalimantan tengah mulai turun ke lapangan unuk lihat keadaan
pada suku dayak serta madura

tanggal 18, 19, 20 kota sampit seutuhnya di kuasai Madura

20 Februari 2001

jam 08. 30 WIB diselenggarakan pertemuan besar yang dibarengi oleh DANREM 102/PP, KAPOLDA, Wakil
Gurbernur serta MUSPIDA kabupaten kotawaringin Timur, tokoh sampit (Tokoh dayak, Madura, tokoh
orang-orang) untuk mengusahakan perdamaian.

Warga sipil yang ketakutan di ungsikan di gedung balai budaya sampit, kantor DPRD kalimanan tengah,
tempat tinggal dinas bupati. dll

Kenyataan Menarik Tragedi Sampit

1. Berlangsung pemenggalan Kepala pada sekurang-kurangnya 100 orang Madura oleh suku dayak
sepanjang perseteruan sampit berjalan. ini dikerjakan karna dayak mempunyai praktek pemburuan
kepala yang sesungguhnya telah punah pada era 20.

2. Menurut Narasi, Suku Dayak bisa mencium aroma suku Madura hingga gampang dalam menembakan
senjatanya.

3. Warga non Suku madura diwajibkan menempatkan tali atau kain warna merah serta kuning ditiang
tempat tinggalnya serta ditambah dengan daun sawang jadi sinyal kalau bukanlah tempat tinggal orang
madura.

4. banyak diketemukan tulisan tulisan sinyal kalau mereka satu diantara suku madura, dayak ataupun
yang netral seperti : ULUH ITAH DAYAK (Saya Orang Dayak), ULUH ITAH JAWA (Saya Orang Jawa).
5. Banyak Orangtua yang memoleskan kapur sirih ke dahi anak anaknya yang tak tahu apa peranannya.

6. Tiap-tiap malam, anak anak disuruh emut gula merah yang tak tahu apa peranan serta yujuannya.

7. Anehnya, api yang membakar tempat tinggal suku madura tidak merambat ke tempat tinggal suku
beda meskipun jaraknya cukup berdekatan.

8. Menurut narasi yang mengedar, senjata punya orang dayak (Mandau) dapat lakukan beberapa hal di
luar akal sehat seperti terbang.

9. Juga, saat suku dayak telah meniupkan sumpitnya jadi pintu dengan automatis juga akan terbuka.

10. beberapa orang suku dayak yang kebal dengan senjata ataupun api.

11. Orang dayak pedalaman turut menolong dayak sampit.

12. Dalam tragedi Sampit, keluar mengenai Panglima perang dayak, panglima burung, dan lain-lain yang
diakui turut ambil sisi dari tragedi Sampit.

Anda mungkin juga menyukai