Anda di halaman 1dari 6

KONFLIK SOSIAL SAMPIT

Konflik Sampit yang terjadi pada Februari 2001 merupakan salah satu
rangkaian konflik yang telah terjadi bertahun-tahun sebelumnya.
Tabel 1.1. Perjalanan Konflik Etnis Madura dan Etnis Dayak

No Tahun

Lokasi

1972

Palangkaraya

1982

1983

1996

1997

1997

1998

1999

Kronologi Peristiwa

Seorang gadis dayak digodai dan diperkosa.


Diselesaikan dengan perdamaian menutut
hukum adat.
Pembunuhan terhadap seorang Dayak oleh
Orang Madura. Pelakunya tidak ditangkap,
pengusutan hukum tidak ada.
Kec. Bukit Batu, Seorang Etnis Dayak dibunuh, perkelahian 30
Kasongan
Orang Madura melawan satu Orang Dayak.
Dilakukan perdamaian yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, isinya: Jika Orang
Madura mengulangi perbuatan jahatnya,
mereka siap untuk keluar dari Kalimantan
Tengah.
Palangkaraya
Seorang gadis dayak diperkosa di gedung
Bioskop Panala oleh Seorang Madura, lalu
dibunuh secara kejam. Penyelesainannya
dihukum ringan.
Desa
Karang Orang Dayak dikeroyok oleh Orang Madura,
Langit,
Barito dengan perbandingan 2:40, dan Orang Madura
Selatan
meninggal semua. Orang Dayak ditindak
dengan hukuman berat, padahal dalam
konteks membela diri
Desa Tumbang Seorang anak laki-laki dibunuh oleh seorang
Samba,
Kec. Suku Madura penjual sate. Padamulanya
Katingan
pertikaian antara Tukang Sate dengan pemuda
Dayak, namun ketika dikejar tidak didapat.
Maka, Seoarang anak yang kebetulan lewat
pada akhirnya menjadi korban.
Palangkaraya
Orang Dayak dikeroyok oleh empat Orang
Madura, pelaku tidak dapat ditangkap dan
korban meninggal. Tidak ada penyelesaian
secara hukum.
Palangkaraya
Seorang petugas Ketertiban Umum (Tibum)

1999

10 1999

11 1999

12 2000

13 2000

14 2000

15 2001

dibacok oleh Seorang Madura. Pelakunya


ditahan, namun esoknya dibebaskan tanpa
tuntutan hukum.
Palangkaraya
Seorang Dayak dikeroyok beberapa Orang
Madura, terkait masalah sengketa tanah. Dua
orang dayak meninggal. Pembunuh lolos
karena pergi ke Pulau Jawa. Saksi yang berasal
dari Suku Jawa di hukum 1,5 tahun.
Desa Pangkut, Perkelahian massal antara Suku Dayak dan
Kec. Arut Utara, Madura karena Orang Madura memaksa
Kab.
Kota mengambil emas pada saat Suku Dayak
Waringin Barat menambang emas. Tidak ada penyelesaian
hukum.
Desa Tumbang Terjadi penikaman terhadap suami isteri Orang
Samba
Dayak oleh tiga Orang Madura. Biaya
perawatan ditanggung Pemda. Pelaku tidak
ditangkap, karena sudah pergi ke Pulau Jawa.
Desa Pungkut, Satu keluarga Suku Dyak meninggal dibunuh
Kota
Waringin oleh Orang Madura, pelaku pembunuhan lari.
Barat.
Tidak ada penyelesaian hukum.
Palangkaraya
Satu Orang Dayak meninggal dikeroyok oleh
Suku Madura di depan Gereja Imanuel. Pelaku
lari dan tidak ada proses hukum.
Desa
Kereng Terjadi pembunuhan terhadap seorang Suku
Pangi,
Dayak, dikeroyok oleh Orang Madura. Pelaku
Kasongan.
kabur, pergi ke Pulau Jawa. Tidak ada
penyelasaian hukum.
Sampit
Konflik Sampit

Kronologis konflik Sampit yang terjadi dimulai pada tanggal 18 Februari


2001 diawali oleh terjadinya perkelahian antara Suku Madura dengan
kelompok Suku Dayak di Jalan Padat Karya, yang mengakibatkan lima orang
meninggal dunia dan satu orang luka berat, kesemuanya berasal dari Suku
Madura. Setelah itu terjadi pembakaran rumah Suku Dayak sebanyak dua
buah, yang dilakukan oleh Suku Madura dan satu rumah lagi dijarah.
Kejadian ini mengakibatkan tiga orang meninggal yang kesemuanya berasal
dari Suku Dayak. Kerusuhan semakin berkembang dan terjadi pembalasan
antar suku yang pada akhirnya kerusuhan tersebut merambat hingga ke Kota
Palangkaraya, berdasarkan laporan LMMDDKT, tercatat bahwa korban
meninggal sebanyak 383 orang, korban luka-luka 38 orang, korban materiil
793 rumah terbakar, 48 buah rumah rusak, dan sebanyak 57.492 orang

dievakuasi melalui laut untuk kembali ke Pulau Madura. (Laporan LMMDKT,


2001).
PENYEBAB
Menurut Dr Thamrin Amal Tomagola, sosiolog dari Universitas Indonesia,
ada empat faktor utama akar konflik di Kalimantan, yaitu;

Terjadinya proses marginalisasi suku Dayak. Pendidikan yang minim


dan sedikitnya warga Dayak yang bisa menikmati pendidikan
mengakibatkan sedikitnya warga Dayak yang duduk di pemerintahan
daerah. Pemerintahan daerah lebih banyak di pegang oleh warga
pendatang.

Penempatan
transmigran
di
pedalaman
Kalimantan
yang
mengakibatkan singgungan hutan. Hutan bagi masyarakat Dayak
adalah tempat tinggal dan hidup mereka. Ketika transmigran
ditempatkan di pedalaman Kalimantan, dan mereka melakukan
penebangan hutan, kehidupan masyarakat Dayak terganggu. Sejak
tahun 1995 para transmigran di tempatkan di pedalaman Kalimantan,
tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang selalu menempatkan
transmigran di pesisir. Para pendatang baru inilah, yang dikenal keras
dan
pembuat
masalah,
tidak
seperti
pendatang-pendatang
sebelumnya. Selain soal transmigrasi, pemerintah juga telah
memberikan keleluasaan bagi para pengusaha untuk membuka hutan
melalui HPH.

Masyarakat Dayak kehilangan pijakan, terganggunya harmoni


kehidupan masyarakat Dayak mengakibatkan masyarakat Dayak
kehilangan pijakan. Kekuatan adat menjadi berkurang. Kebijakankebijakan pemerintah telah menghilangkan atau mengurangi identitas
mereka sebagai masyarakat adat.

Hukum yang tidak dijalankan dengan baik mengakibatkan banyaknya


terjadi tindak kekerasan dan kriminal yang dibiarkan. Proses
pembiaran ini berakibat pada lemahnya hukum dimata masyarakat,
sehingga
masyarakat
menggunakan
caranya
sendiri
untuk
menyelesaikan berbagai persoalan, diantaranya dengan menggunakan
kekerasan.

DAMPAK
Dampak yang ditimbulkan akibat konflik tersebut yang terjadi selama
berpuluh-puluh tahun tidak hanya merugikan penduduk sekitar tetapi juga
merugikan negara. Kerugian yang ditimbulkan dari konflik tersebut terhadap

negara adalah sulitnya investor masuk untuk menanamkan modalnya karena


para investor menganggap jika ia menanamkan modalnya maka resiko yang
ia akan hadapi terlalu besar selain itu memburuknya nama Indonesia di mata
dunia.
Hal ini menimbulkan citra negatif tersendiri bagi Indonesia terlebih lagi
Indonesia merupakan negara dunia ketiga yang membutuhkan bantuan
terhadap negara maju. Jika pencitraan negatif telah diberikan kepada
Indonesia maka sulit sekali bagi Indonesia untuk mendapatkan kepercayaan
dari pihak asing.
Dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat adalah timbulnya rasa
ketakutan tidak hanya dari kedua etnis tersebut saja tetapi juga bagi
masyarakat lain yang berbeda etnis tapi tinggal di daerah konflik. Mereka
akan takut apabila menjadi korban selanjutnya atau mereka takut untuk
berusaha dan bekerja karena mementingkan keselamatan mereka masingmasing. Hal ini menimbulkan ketidakproduktifan masyarakat dan hingga
akhirnya banyak sekali orang yang akan kehilangan mata pencahariannya.
Selain itu hilangnya korban nyawa, yang sangat disayangkan adalah
hilangnya korban nyawa yang tidak berdosa seperti anak-anak. Konflik di
Kalimantan Barat ini tidak pandang bulu dalam melakukan aksinya. Mereka
sering sekali melakukan tindakan kekerasan pada anak-anak yang tidak
memiliki kesalahan apapun. Selain itu kerusakan rumah atau fasilitas umum
yang menyebabkan sebagian orang tidak memiliki rumah lagi akibat
rumahnya itu dibakar atau dirusak oleh salah satu etnis yang marah. Mereka
terpaksa harus mencari tempat perlindungan sementara dan dengan
kejadian seperti itu maka akan menimbulkan trauma tersendiri bagi anakanak.
Dampak lain yang penting adalah pada relasi sosial di Kalteng, yakni
segregasi sosial antara warga Madura dan non-Madura, yang setelah konflik
terlihat semakin lebar. Warga non-Madura (Dayak dan lainnya) cenderung
menyalahkan perilaku Madura atas sebab terjadinya konflik. Oleh sebab itu,
kembalinya Madura ke Kalteng dikuatirkan akan memicu konflik berikutnya,
karena perilaku ini sangat melekat dengan kultur Madura. Selain itu,
terhadap dinamika politik lokal kiranya terjadi secara tidak langsung. Setelah
konflik pemekaran beberapa kabupaten dilakukan dan ini agaknya dapat
mengadopsi kompetisi dan kepentingan politik elit lokal sekaligus
menurunkan tensi konflik. Kehadiran warga Madura mungkin saja tidak
terkait langsung dengan kompetisi politik lokal, namun dapat menjadi obyek
dan korban dari kompetisi tersebut.

TINDAKAN SEBELUM

Selain itu dalam sudut pandang kewarganegaraan, seharusnya


pemerintah menaati undang-undang Dasar yang telah ditetapkan mengenai
persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam kasus konflik ini terlihat sekali, bahwa suku dayak sangat
terdeskriditkan diwilayah mereka sendiri, justru masyarakat suku Madura
yang berkuasa. Pemerintahpun kurang melakukan pemerataan dalam
berbagai aspek untuk masyarakat suku dayak. Pendidikan, kesejateraan,
tanah adat, dan lain sebagainya banyak terlupakan untuk masyarakat suku
dayak. Sehingga, tak heran apabila ketika masayrakat suku Madura masuk
kewilayah sampit. Mereka dapat mendominasi wilayah itu secara pesat.
Karena landasan mereka adalah hukum Indonesia, bukan Hukum Adat Dayak
yang tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah.
TINDAKAN SESUDAH
Secara sosiologis, secara umum ada dua metode dalam
penanggulangan masalah sosial, yaitu metode yang bersifat preventif dan
metode yang bersifat represif. Metode preventif dilakukan dengan
mengadakan penelitian yang mendalam terhadap kemungkinan gejala-gejala
sosial yang dapat menimbulkan masalah sosial. Sedangkan metode represif
adalah proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial
yang sedang tumbuh dan dirasakan oleh masyarakat. Artinya, tindakan
penanggulangan baru akan dilakukan setelah gejala-gejala sosial itu dapat
dipastikan sebagai masalah social.
Metode analisis dan perencanaan sosial pun dapat dilakukan untuk
menangani konflik sampit ini. yaitu dengan cara melakukan penelitianpenelitian secara ilmiah. Para penelitinya mengumupulkan data sebagai
dasar untuk mencari penyebab-penyebab timbulnya masalah sosial yang
sedang terjadi atau secara langsung menerapkan hasil keputusan pemikiranpemikiran tertentu untuk meniadakan masalah sosial tersebut. Metode ini
tidak semata-mata mendasarkan pada kenyataan yang ada, tetapi juga
mempertimbangkan cara-cara yang bersifat tradisional. Metode ini berusaha
menyesuaikan diri terhadap kebiasaan-kebiasaan masyarakat, sebab jika
tidak akan sulit dapat bekerja sama dengan msayarakat desa, lantara
mereka biasanya bersifat konsservatif. Penerapan metode ini selalu disertai
oleh pertimbangan-pertimbangan tertentu terhadap nilai-nilai sosial berserta
adat istiadat masyarakat setempat agar terdapat keseimbangan dan
kerjasama yang harmonis dalam usaha penanggulangan masalah-masalah
sosial tersebut. Dan perencanaan sosial ialah metode yang didasarkan pada
fakta-fakta menurut hasil penelitian ilmiah dan bukan berdasarkan

pengalaman-pengalaman
praktis
atau
penelitian-penelitian
tanpa
perhitungan. Pemikirannya adalah usaha yang berorientasi pada masa depan
dengan ukuran waktu dan biaya yang telah ditetapkan. Perencanaan sosial
berarti usaha memperhitungkan dan menciptakan kehidupan masyarakat
yang lebih serasi sesuai dengan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Secara sosiologis, perencanaan sosial pada dasarnya
merupakan alat untuk mempermudah usaha manusia menuju kepada suatu
kemajuan sosial (social progress).

UPAYA PEMERINTAH
1.
2.
3.

4.
5.

6.

7.
8.

Memberikan Toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan yang berbeda


dengan kebudayaan kita
Menghargai suku,agama,dan ras yang berbeda
Jika permasalahnnya karena miss communication bisa dengan
mengadakan mediasi antar kepala suku atau kepala daerah yang ada di
daerah sampit
Pemerintah harus lebih telaten dalam mengurusi masalah-masalah yang ada
di sudut-sudut Negara, jangan hanya terpaku pada ibu kota saja
Pemerintah harus lebih peka dan adil dalam pembuatan peraturanperaturan agar tidak ada yang merasa di anak tirikan dan merasa tidak di
perdulikan oleh pemerintah.
Perbaikan pada manajemen konflik agar mampu mengurangi konflik yang
terjadi antara kelompok minoritas dengan minoritas maupun antara
kelompok minoritas dengan mayoritas. Misalnya di adakan manajemen
konflik pada suku dayak dan suku Madura yang merupakan kelompok
mayoritas, sehingga suku dayak tidak merasa di diskriminasikan.
Diadakannya pendidikan multikultural sebagai pengembangan pola positif
masyarakat pada masyarakat sampit dan Madura
Mengenali dan mencintai budaya lain dengan pengenalan budaya seperti
misalnya suku Madura di pertunjukan tari-tarian suku dayak agar kedua suku
tersebut bisa memiliki simpati satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai