Anda di halaman 1dari 8

Masalah Generasi Muda

Dalam Masyarakat Modern

Anggota kelompok :
1. I Gede Dafa Darma Wijaya
2. Keevan Tiandri Albar
3. Latigo Defiza Wicaksana
4. Laysha Nabila Widyaningrum
Masalah generasi muda pada umumnya di tandai oleh dua ciri yang
berlawanan. Yakni, keinginan untuk melawan dan sikap yang apatis. Sikap
melawan mungkin disertai dengan suatu rasa takut bahwa masyarakat akan
hancur karena perbuatan perbuatan menyimpang. Sedangkan sikap apatis
biasanya disertai dengan rasa kecewa terhadap masyarakat.
Generasi muda biasanya menghadapi masalah sosial dan biologis. Apabila
seseorang mencapai usia remaja, secara fisik dia telah matang, tetapi untuk
dapat dikatakan dewasa dalam arti sosial masih diperlukan faktor faktor lainnya.
Dia perlu belajar banyak mengenai nilai dan norma norma masyarakatnya. Pada
masyarakat bersahaja hal itu tidak menjadi masalah, karena anak memperoleh
pendidikan dalam lingkungan kelompok kekerabatan. Perbedaan kedewasaan
sosial dengan kematangan biologis tidak terlalu mencolok ; posisinya dalam
masyarakat antara lain di tentukan oleh usia.
Lain halnya dengan masyarakat yang sudah rumit, terdapat pembagian kerja
dan pengkotakan fungsional bidang bidang kehidupan. Kecuali terhadap
perkerjaan fisik, maka masyarakat tidaklah semata mata menurut adanya
kemampuan kemampuan fisik, tetapi juga kemampuan di bidang ilmiah, misalnya
kemampuan timbul ketidakseimbangan antara kedewasaan sosial dengan
kedewasaan biologis terutama di dalam proses modernisasi. Dalam situasi
demikian, seorang pemuda merasa dirinya telah dewasa secara biologis, tetapi
secara sosial belum.
Memang di dalam masyarakat sederhana meningkatnya usia berarti
meningkatnya kebijaksaan seseorang, hal mana merupakan ukuran bagi
pengalaman pengalamannya. Karena itu, kedudukan kedudukan penting diduduki
oleh orang orang yang telah berusia. Dalam masyarakat yang sudah kompleks,
kemajuan seseorang telah ditentukan oleh kemampuan, bukan oleh senioritas.
Pada masyarakat yang mengalami transisi, generasi muda seolah olah
terjepit antara norma norma lama dengan norma norma baru. Generasi
tua seolah olah tidak menyadari bahwa sekarang ukurannya bukan lagi
segi usia akan tetapi kemampuan. Akan tetapi persoalannya adalah bahwa
generasi muda sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membuktikan
kemampuannya setidak tidaknya demikianlah pendapat mereka.
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya, karena
pada periode itu seseorang meniggalkan tahap kehidupan anak anak,
untukmenuju ke tahap selanjutnya yaitu tahap kedewaaan. Masa ini
dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan sedangkan
kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Pada waktu itu, dia
memerlukan bimbingan, terutama pada orang tuanya.
Di zaman sekarang generasi muda ini mengalami kekosongan,
lantaran kebutuhan akan bimbingan orang tua tidak ada atau kurang.
Hal ini disebabkan oleh keluarga mengalami disorganisasi. Pada keluarga
keluarga yang secara ekonomis kurang mampu, keadaan tersebut
disebabkan orang tua mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu sama
sekali untuk mengasuh anak anaknya.
Sedangkan pada keluarga yang mampu, persoalannya adalah karena
orang tua terlalu sibuk dengan urusan urusan di luar rumah dalam
rangka mengembangkan pretise. Keadaan tersebut ditambah lagi
dengan kurangnya tempat tempat rekresi atau bila tempat tempat
tersebut ada dan biayanya mahal.
Anak anak dari orang orang yang menduduki lapisan yang tinggi dalam
masyarakat biasanya menjadi pusat sorotan dan sumber bagi imitasi
untuk anak anak yang berasal dari lapisan yang lebih rendah. Timbulnya
organisasi organisasi pemuda yang tingkah lakunya tidak disukai oleh
masyarakat pada umumnya. Timbulnya usaha usaha generasi muda yang
bertujuan untuk mengadakan perubahan perubahan dalam masyarakat
yang disesuaikan dengan nilai nilai kaum muda.
Usaha usaha tersebut kemudian ditampilkan dalam organisasi
organisasi formal dimana dinamika sosial generasi muda mewujudkan
diri dengan penuh ikut sertanya generasi muda dalam suatu gejala
social. Di dalam organisasi organisasi itulah terwujud cita cita dan pola
kehidupan baru, cita cita tentang kebebasan dan spontanitas, aspirasi
terhadap kepribadian dan lain sebagainya.
Berikut berbagai masalah yang ada di dalam generasi muda saat ini:
- Berkurangnya jiwa idealisme, patriostisme, dan nasionalisme.
- Pergaulan bebas.
- Sikap apatis.
- Kurangnya harga diri dalam kecemasan.
- Kurangnya pasrtisipasi dalam masyarakat.
- Kurangnya percaya diri.
- Akibat dari pengalaman tidak terduga.
- Ketidakseimbangan jumlah generasi muda.
- Kurangnya lapangan kerja ataupun kesempatan kerja
Berikut potensi generasi muda yang harus dikembangkan:
- Idealisme dan kritisme
- Dinamika dan kreatifitas.
- Berani untuk mengambil resiko.
- Optimisme.
- Mandiri dan disiplin.
- Terdidik
- Keanekaragaman persatuan dan kesatuan.
- Fisik kuat dan kuantitas.
- Sikap ksatria.
- Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai