Disusun Oleh
Koko Gunarto (2002101056)
A. LATAR BELAKANG
Bullying merupakan fenomena lama yang terjadi di berbagai bidang kehidupan,
termasuk dunia pendidikan, dan dapat mempengaruhi psikologi siswa. Bullying adalah
perilaku agresif dan destruktif yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang dengan
tujuan merugikan korban (UNICEF, 2004). Bullying itu sendiri merupakan tindakan
mengintimidasi seorang melalui sikap, tindakan, & perkataan. Jadi, bullying tidak
terbatas dalam penyiksaan secara fisik, namun juga psikis. Mengucilkan seorang juga
termasuk tindakan bullying. Bullying telah diidentifikasi sebagai pemicu masalah
kesehatan pada anak sekolah, terutama anak sekolah dasar, terkait dengan berbagai
masalah adaptasi, termasuk kesehatan mental yang buruk dan perilaku kekerasan
(Kusuma, 2016). SDN Teguhan 02 kec jiwan, kab. Madiun masih belum ada korban
yang melapor ke pihak yang berwajib tapi keluarga merka memilih menggunakan jalur
kekeluargaan. Hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas IV yang bermain saat
istirahat, data menunjukkan bahwa ada seorang siswa yang memiliki kepribadian pemalu
di kenal jarang berkomunikasi,disitulah siwa yang memiliki pribadi pemalu dibully
teman sebayanya karena mereka pikir orang yang memiliki pribadi pemalu adalah lemah
tidak pantas untuk bergabung dalam kelompoknya.Di dunia Pendidikan di negara
Indonesia ini khususnya di SDN Teguhan 02 kasus bullying seolah-olah seperti roda
berputar tidak ada berhentinya. Kasus bullying bukan lagi sesuatu yang baru di telinga
kita Di Indonesia aneka macam masalah bully sudah tidak asing terdengar pada
pendengaran para pengamat media massa. Seringkali aturan & pemerintah kurang cepat
& cermat pada menangani masalah bully di negara kita ini. Akhirnya pelaku & korban
bully terus bertambah seiring berjalannya waktu. Semakin pula yg jahat, semakin pula
juga yg tertindas.
Menurut Jung, introvert, mengarahkan orang pada pengalaman subjektif, realitas ada
dalam bentuk pengamatan, cenderung menjauhkan, tidak tenang dan ramah, dan bahkan
antisosial. Fokus pada target dan dunia pribadi. Umumny Introvert bahagia Introvert dan
sibuk dan batin mereka memiliki kehidupan. Dari sifat inilah di SDN Teguhan 02
cenderung dan pasti mendapakan tindakan bullying setiap harinya karena yang dianggap
pelaku bullying mereka hanyalah orang-orang yang lemah.
Berdasarkan fenomena Bullying yang sering terjadi di SDN Teguhan 02 disini
penulis tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Bullying Pada Siswa Introvert Di SDN
Teguhan 02 Jiwan, Madiun”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Bullying yang terjadi di SDN Teguhan 02 terjadi secara terus menerus yang
dilakukan pelaku bullying yang memliki kelompok berteman atau geng untuk
mengintimidasi siswa yang memiliki sifat introvert dan yang terlihat lemah. Dengan
adalanya tindakan bullying ini siswa yang merasa jadi korban ,merasa dirinya tertekan
dan nantinya juga menghambat perkembangan mental, akademik, dan kehidupan sosial
lainnya. Bullying yang terjadi diSDN Teguhan 02 dapat di tinjau dari berbagai problem
sebagai berikut:
1. Dampak bullying yang terjadi di SDN Teguhan 02 kurang perhatian guru
2. Bentuk bullying yang terjadi di SDN Teguhan 02 yaitu berupa bullying verbal,
fisik dan psikologis.
3. Bentuk bullying yang terjadi karena faktor korban yang memiliki kepribadian
introvert, fisik yang kurang ideal dan akademik yang lemah.
4. Terjadinya bullying di SDN Teguhan 02 saat jam pelajaran dan saat jam istirahat
5. Dampak bullying yang terjadi mengakibatkan korban tertekan,trauma dan dari
segi mental sangat menurun
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bentuk bullying apa saja yang dialami siswa introvert di SDN teguhan 02?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan korban introvert di bullying di SDN Teguhan
02?
3. Dampak Bullying apa saja yang pernah dialami korban introvert di SDN Teguhan
02?
4. Bagaimana treadment untuk mengatasi terjadi bullying di SDN Teguhan 02?
BAB Ⅱ
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bullying
Bullying adalah tindakan ofensif yang dilakukan berulang-ulang secara sengaja
untuk menyerang target dan korban yang lemah, terhina, dan tidak terlindungi
(SEJIWA, 2008). Bullying juga didefinisikan sebagai kekerasan fisik dan psikologis
jangka panjang oleh seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu
melindungi dirinya sendiri dalam situasi di mana ia memiliki keinginan untuk menyakiti,
menakut-nakuti atau menekannya. (Wicaksana, 2008). Menurut Black dan Jackson
(2007, Margaretha 2010), bullying adalah jenis perilaku ofensif agresif yang memiliki
sisi kontrol yang disengaja, sakit hati, atau penghapusan.Berulang kali dilakukan oleh
satu atau lebih anak dengan memperhatikan keterampilan ketidakseimbangan kekuatan
fisik, usia, dan kognitif, keterampilan, dan status sosial, dan anak-anak lainnya. Elliot
(2005) mendefinisikan bullying sebagai tindakan disengaja oleh seseorang untuk
menakut-nakuti atau mengancam orang lain. Penindasan menakut-nakuti, mengancam,
atau setidaknya membuat korban merasa tidak bahagia. Olweus mendefinisikan bullying
sebagai perilaku negatif seseorang di atas terhadap korban bullying berulang dan sesekali.
Bullying juga mencakup ketidakseimbangan kekuatan dan kekuasaan yang membuat
korban tidak dapat secara efektif melindungi diri dari perilaku negatif korban (Krahe,
2005). Dari penjelasan berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bullying adalah
penggunaan agresif yang ditujukan untuk melukai fisik dan mental orang lain dan
dilakukan berulang kali. Perilaku bullying dapat berupa perilaku fisik, bahasa,
emosional/psikologis. Dalam hal ini, korban bullying secara fisik atau mental lemah dan
tidak dapat melindungi atau membela diri.
BAB Ⅲ
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan data, melakukan investigasi, temuan diskusi wawancara dan
informasi yang diperoleh dari lapangan sebagai hasil dari investigasi bullying yang
menakjubkan. Informasi diperoleh dari informan yang berkaiatan dengan subjek
penelitian ini. Dan untuk menjaga keprivasian subjek dan informan peneliti hanya
menggunakan nama samaran.
A. Deskripsi Data
Data Subjek 1
Nama : Ibrahim
Agama : Islam
Kelas :5
Alamat Rumah : Ds.Teguhan
Pendidikan : Siswa SDN Teguhan 02
Data Subjek 2
Nama : Iman
Agama : Islam
Kelas :6
Alamat Rumah : Ds. Teguhan
Pendidikan : Siswa SDN Teguhan 02
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
No Subjek Tanggal Tanggal Tempat Tempat
wawancara wawancara pelaksanaa pelaksanaan
1 2 n1 2
1 Ibrahim 20 25 Dirumah Dirumah
November November Ibrahim Ibrahim
2021 2021
2 Suminah (orang tua 20 25 Dirumah Dirumah
Ibrahim) November November Ibrahim Ibrahim
2021 2021
3 Iman 22 26 Dirumah Dirumah
November November Iman Iman
2021 2021
4 Marsi (orang tua 22 26 Dirumah Dirumah
Iman) November November Iman Iman
2021 2021
5 Dwi Nur 27 30 Dirumah Ibu Dirumah Ibu
Asmorowati, S.pd November November Nur Nur
2021 2021
1. Observasi
Dalam teknik observasi ini peneliti mengamati tingkah laku siswa SDN Teguhan
02 dan sambil melakukan hal-hal yang dilakukan siswa , sehingga nantinya data
yang didapat lebih akurat dan lengkap. Sehingga peneliti dapat mengetahui
tingkah laku siswa. Peneliti juga melengkapi peralatan seperti catatan lapangan
untuk mencatat tingkahlaku siswa SDN Teguhan 02.
No Kegiatan Keterangan
1 Mengamati kondisi lingkungan SDN
Teguhan 02
2 Mengamati Perilaku siswa SDN Teguhan
02 saat kegiatan pembelajaran dan saat
jam istirahat
3 Mengikuti proses belajar mengajar yang
diselenggarakan untuk mengamati pelaku
dan korban bullying
2. Wawancara
Wawancara ini adalah kegiatan pertemuan subejek dengan peneliti untuk saling
berbagi informasi melaluli tanya jawab yang mengarah pada suatu topik
pembicaraan yang sudah ditentukan sebelumnya, (Esterberg, Sugiono,2013).
Peneliti menggunakan teknik wawancara secara terprogram dan tidak terprogram.
Hal-hal yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan wawancara yaitu
menentukan subjek yang ingin diwawancarai sehingga dalam kegiatan wawancara
ini bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan informasi-informasi yang
berguna untuk penelitian ini nantinya
Tabel
Pedoman Wawancara
No Indikator Sumber Data Pertanyaan
1 Bentuk bullying apa a. Korban Apa kamu pernah
saja yang dialami b. Orang tua mendapatkan
siswa introvert di SDN c. Guru Bk tindakan bullying
teguhan 02 Dalam bentuk
bullying apa yang
kamu terima
Bentuk bullying
yang diterima
subjek
2 Faktor apa saja yang a. Korban Hal apa saja yang
menyebabkan siswa b. Orang tua menyebabkan
yang introvert di bully c. Guru Bk temanmu membully
di SDN Teguhan 02 kamu
Apakah kamu
pernah membuat
kesalahan sehingga
temanmu membuly
kamu
Faktor apa yang
membuat subje di
bully
3 Dampak bullying apa a. Korban Apakah kamu
saja yang dialami b. Orang tua merasa tertekan
korban di SDN c. Guru Bk saat atau bahkan
Teguhan 02 kamu merasa sakit
saat kamu di bully
Dampak apa saja
yang kamu rasakan
saat mendapatkan
perlakuan bully
Dampak yang
dialami subjek
3. Dokumentasi
Dalam Kegiatan dokumentasi ini untuk melengkapi data dari observasi dan
wawancara dimana,data yang diambil pada permasalahan ini untuk menyatakan
pembuktian dan kepercayaan pada suatu kejadian , dokumentasi yang diambil
peneliti sebagai berikut:
a) Fotografi
b) Pertanyaan lisan
2. Subjek Iman
N Indikator Subjek Orang Tua Guru Bk Kesimpulan
o Iman Iman
1 Bentuk Aku di Iman itu Dari Bentuk
bullying apa olok-olok kalau pulang laporan bullying
saja yang sama sekolah guru-guru yang dialami
dialami siswa dijitaki sering ibrahim itu subjek yaitu
introvert di kepalaku merasa sering olokan
SDN mas sama pusing dijitaki dengan kata
Teguhan 02 teman- kepala kepalanya Goblok dan
teman dan teriaki tindakan
dengan kata jitakan
yang sangat dikepala
membuat yang
dirinya dilakukan
merasa pelaku
tertekan
yaitu
dengan kata
Goblog
2 Faktor apa Karena aku Kalau Dari Faktor yang
saja yang tidak bisa dirumah itu laporan menyebabka
menyebabka mengerjaka anaknya,say guru yang n subjek di
n siswa yang n soal di a perhatikan mengajar bully yaitu
introvert di depan kelas emang waktu itu, karena tidak
bully di SDN mas terus kayak katanya bisa
Teguhan 02 teman- kesulitan menyuruh mengerjakan
teman satu belajar mas Iman maju soal yang
kelas sumua untuk diberikan
nerikai aku mengerjaka guru di
Goblog n soal di depan kelas
papan tulis
tapi dia
tidak bisa
dan semua
siswa yang
ada didalam
kelas itu
pada
neriakin
Iman Anak
yang bodoh
dan
anaknya itu
emang
pendiem
dan pemalu
sekali
3 Dampak Aku malu Iman itu Pas habis Dampaknya
bullying apa dan takut kerap minta jam istirahat subjek
saja yang sekali mas di izin kan dan merasa malu,
dialami kalau temen untuk tidak waktunya Trauma dan
korban di setiap hari masuk saya masuk tertekan,
SDN mengolok- sekolah untuk takut kalau
Teguhan 02 olok aku, karena mengajar di tindakan
dan aku kepalanya kelasnya bully yang
juga merasa pusing Iman, di dilakukan
pusing banget tempat terjadi malah
setelah duduknya semakin
dijitaki itu Iman parah
sama menangis
temen- saya tanya
temen kenapa?
Jawabnya
kepala saya
pusing
banget bu
habis dijitak
I sama
temen-
temen
sambil
menangis,
akhirnya
saya bawa
ke UKS dan
saya
memberikan
nasehat
pada temen-
temennya.
E. ANALISIS DATA
Tujuan dari analisis data adalah untuk menganalisis data agar pembaca bisa Sangat
mudah untuk membaca, menafsirkan, dan sering menggunakan deskripsi kualitatif
sebagai alatnya. Dan pada umumnya analisis data menggunakan metode ini Triangulasi
sebagai cara untuk memastikan kemurnian data yang dikumpulkan. Disini peneliti
menggunakan triangulasi sumber, Triangulasi metode dan triangulasi teknik.
F. HASIL
1. WAWANCARA DENGAN SUBJEK 1 (IBRAHIM) ORANG TUA
IBRAHIM DAN GURU IBRAHIM
a. Bentuk bullying apa saja yang dialami subjek introvert di SDN
Teguhan 02
Apa Ibrahim pernah mendapatkan tindakan bullying di sekolahan
“ Aku dikatain manusia Hulk mas atau manusia monster karena badanku
gemuk mas, olokan seperti itu hampir setiap hari aku dengar mas,dan juga
dilempar I pengahapus sama tas saya dibuat lempar-lemparan sama temen-temen
mas,dan belum lagi kalau ban sepedahku dikempesin sama temen-temen mas jadi
kalu pulang sekolah aku paling lama soalnya sepedahnya aku dorong”
Hal tersebut juga diungkapkan oleh orang tua Ibrahim yaitu Ibu suminah
“ Iya tau mas, soalnya pas waktupengambilan rapot itu saya diberi laporan
gurunya bahwa anak saya setiap dikelas sering diolok-olok dan dilempar I kertas
dan penghasupus. soalnya Ibrahim itu kalau ada apa-apa tidak mau ngasih tau
malahan kalau ditanya tidak mau jawab, tapi saya juga penasaran setiap saya
nyuci bajunya pasti ada bekas warna hitamnya,dan ban sepedahnya itu sering di
kempesin soalnya saya kerap sekali kalau pulang sepedahnya didorong”
“ya dulu pas semester 1 itu Ibrahim pernah dilempari penghapus dan dia
sampai menangis. Ibrahim itu memang anaknya Introvert sekali mas, dia itu
kalau dikelas jarang sekali bicara, apa lagi saat jam istirahat dia itu dikelas
sendirian, tidak ikut bermain sama temen-temennya. Padahal itu temennya ada
yang main sepak bola, ada yang kejar-kejaran tapi ibrahim lebih memilih
sendirian dikelas, waktu itu saya pernah nyuruh siswa yang satu kelas sama
ibrahim untuk ngajak ibrahim keluar kelas untuk main sepak bola gitu mas, tapi
jawabnya tidak mau. Yaitu mas singkatnya nya sifat Ibrahim saat dikelas.”
“ karena badanku gemuk aku sering dikatain Hulk mas atau manusia
monster, kalau dikelas aku diem aja mas karena aku malu sama temen-
temen”
“ Iya karena anakini pemalu sekali mas, dan pendiam ya mungkin itu yang
menyebabkan anak saya di bullydi olok-olok itu.”
“ ya Ibrahim itu emang pendiem anaknya seperti yang saya bilang diawal tadi,
anaknya introvert sekali ya karena sifatnya itu ibrahim jadi bahan olok-olokan
oleh teman-temannya karena dia juga tidak mau berbaur sama teman-temannya”
Apakah Ibrahim merasa tertekan saat mengalami tindakan bullying atau bahkan
Ibrahim merasa sakit.
“ya tertekan dan sebel mas karena setiap hari mereka mengolok-olok saya,
aku juga pernah sakit gara-gara dilempar pakai penghapus itu keras dan seketika
itu aku nangis didalam kelas”
“Ibrahim itu punggungnya sering sakit karena lemparan pengahapus itu, dan
dia sering tidak masuk sekolah dan ingin pindah sekolah, ya trauma mas kalau
dilakukan lagi sama teman-temannya”
Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Guru Ibrahim
( Ibu Nur)
Apa Iman pernah mendapatkan perlakuan bullying yang dilakukan oleh teman-
teman sekelas
“Pernah mas”
“Aku dikatakan goblog-goblog gitu mas karena waktu itu saya pernah
disuruh bu guru untuk mengerjakan soal didepan kelas dan aku tidak bisa
mengerjakannya,sampai sekarang aku masih dikatakan goblog gara gara aku tidak
bisa mengerjakan soal itu, dan kepalaku juga sering di jitaki sama teman-teman
mas dan kadang aku juga di tempel I kertas yang bertuliskan aku orang gila
goblog”
Hal tersebut juga diungkapkan oleh orang tua Iman yaitu Ibu marsi
“ ya tidak pernah mas, tapi sering sekali kalau pulang sekolah itu dia merasa
pusing kepala, saya tanya itu juga tidak mau mengaku”
Sifat Ibrahim itu seperti apa sih bu saat dirumah, mungkin bisa Ibu jelaskan
“ ya ananya pemalu dan tidak banyak bicara mas kalau dirumah, untuk masalah
belajar dirumah memang sering sekali saya melihat Iman itu kalau belajar merasa
kesulitan, tapi kalu saya bantu itu malah marah-marah dan langsung menutup
bukunya, dari situ saya berniat untuk mendaftarkan les dan akhirnya iman saya
ikutkan les”
Hal tersebut juga diperkuat peneliti saat melakukan wawancara dirumah Iman,
iman tidak banya bicara jawabanya simpel.dan ketika itu Iman lagi mengerjakan
PR dan peneliti mencoba membantu tapi malah iman menutup bukunya, katanya
sudah selesai, padahal kata si ibu baru saja mulai untuk mengerjakan
Hal yang sama juga diungkapkan oleh guru Iman (Ibu Nur)
“Sama kayak Ibrahim tadi ya mas Iman itu juga Introvert dan tidak banyak
bicara anak ini juga diem aja kalau dikelas dan waktu jam istirah itu juga didalam
kelas”
“ waktu itu aku pernah disuruh bu guru maju ke kedepan untuk mengerjakan soal
tapi aku tidak bisa mas, dari situlah aku dikatakan goblog sampai sekarang”
“ iya pernah itu tadi mas, aku disuruh mengerjakan soal tidak bisa akhirnya
dikatakan goblog”
Hal ini juga diungkapkan oleh orang tua Iman (Ibu Marsi)
“ Iya anaknya itu kalau saya perhatikan setiap belajar dan mengerjakan PR
anaknya itu merasa kesulitan dan anak ini ini juga pendiam sekali mas tidak
banyak bicara”
Hal yang sama juga diunkapkan oleh guru Iman (Ibu Nur)
“ awal mula Iman di bully secara verbal itu waktu dia saya suruh mengerjakan
soal di papan tulis tapi dia tidak bisa dan akhirnya semua satu kelas itu neriakin
goblog-goblog seketika saya tenangkan kondisi dikelas,emang dari segi kognitif
dan akademiknya Iman itu lambat ya mas ya bukan lambat sih lebih tepatnya
harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dari teman-temannya. Ya
dari hal-hal itulah yang menyebabkan Iman mendapatkan Bullying verbal sampai
sekarang
c. Dampak bullying apa saja yang dialami korban di SDN Teguhan 02
Dari hasil wawancara dengan subjek iman yang menjadi korban
bullying di kelas subjek merasa pusing , trauma untuk maju didepan
kelas,dan tertekan sehingga hal tersebut menghampat proses pembelajaran
Iman, dan menyebabkan Iman bisa anti sosial.
Apakah Iman merasa tertekan saat mengalami tindakan bullying atau bahkan
Iman merasa sakit
“ ya tertekan mas, saya risih sekali saat diolok-olok apalagi kalau ditempeli kertas
di punggung saya sangat malu sekali mas, kepala saya sering pusing saat dijitaik I
mas karena tidak hanya satu orang banyak orang mas yang jitak in kepala saya
“kerap sekali dia minta di izinkan untuk tidak masuk sekolah karena
kepalanya pusing banget. Kalau pulang sekolah itu saya kerap lihat pasti megang
kepala saya tanya katanya pusing buk, kerap sekali kok mas dia merasa pusing”
“Emang saya lihat dari daftar kehadirannya Iman itu emang banyak izin
tidak masuk, dan saya juga pernah melihat punggung Iman itu ditempel I kertas
yang tulisannya saya orang gila, terus saya mencopotnya dan bertanya pada
temannya siap tadi yang nempelin tidak ada yang mau mengaku, akhirnya saya
gertak kalu tidak ada yang mau mengaku ibu suruh lari-lari dilapang lo, akhirnya
ada yang mau mengaku akhirnya saya hukum menulis saya tidak akan
mengulangi lagi satu lembar folio itu mas. Dan dampak yang dialami Iman itu dia
merasa tertekan sehingga perkembangan belajarnya malah semakin menurun
sejak ia di bully sama teman-temannya dan ia juga trauma sekali kalau disuruh
maju kedepan takut teman-temannya neriakin goblog.”
PEMBAHASAN
Subjek Ibrahim mengalami tindakan bullying verbal dan fiik dimana bullying
verbal berupa ejekan dan olok-olok an karena tubuhnya yang gemuk kerap sekali
dia di katakan manusia hulk atau manusia monster dan bullying fisiknya berupa
lemparan penghapus yang menyebabkan sakit diarea tubuh yang terkena lemparan
Dan subjek Ibrahim juga memiliki sifat Introvert yang erat sehingga dia dijakikan
bahan bullyian di kelas oleh teman-temannya.
Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Sejiwa bahwa ada beberapa
macam tindakan bullying namun yang sering dilakukan adalah bullying fisik,
verbal dan psikologis(Sejiwa,2008). Bentuk bullying fisikyang dialami kedua
subjek yaitu lemparan penghapus, jitakan dikepala, dan tempelan kertas di
punggung yang bertuliskan orang gila, kemudian dalam bentuk bullying verbal
yang dialami subjek yaitu berupa olokan karena tubuhnya gemuk dan olokan kata
goblog karena tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan gurudan yang terakhir
adalah bullying psikologis dimana bullying ini adalah subjek di kucilkan dan
didiamkan sehingga subjek tidak memiliki teman.
2. FAKTOR YANG MENYEBABKAN SUBJEK DI BULLY
Dari hasil wawancara dengan subjek dapat dilihat kedua subjek Ibrahim dan
Iman, sama -sama mempunyai sifat introvert dan penyebab mereka di bully yaitu
Ibrahim mempunyai badan gemuk yang sering dikatakan “Hulk” oleh temannya
sedangkan Iman memiliki akademik dan kognitif yang lambat membuat dirinya
dijadikan bahan bully oleh temannya dengan cara meneriaki kata goblog saat
tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan guru di depan kelas
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Sejiwa(2008) bahwa bullying tidak dapat
dilawan dengan bullying . mengapa misal anak kita di pukuli oleh anak orang
lain, jangan menyuruh anak kita untuk balas dendam memukul balik karena hal
tersebut tidak menbuat anak menjadi baik malah menjadikan masalah yang baru.
Setidaknya anak-anak diajari cara menghindari kekerasan sehingga kita bisa
mendorong mereka untuk belajar bela diri.
Peniliti menyimpulkan bahwa buntuk tindakan bullying yang dialami Subjek Ibrahim dapat
memberikan efek yang panjang bagi individunya, bentuk bullying fisik yang dialami Ibrahim
yaitu dilempar I penghapus , dan bullying verbal yaitu dikatakan manusi hulk atau manusia
moster kemudian bullying psikologinya Ibrahim merasa tertekan dan malu. Dampaknya Ibrahim
merasa tertekan dan sebel sekali dan ia juga merasakan kesakitan saat dilempar I penghapus.
Bentuk bullying yang dialami subjek Iman ,bullying verbal yaitu meneriaki dengan kata
“goblog” dan bullying fisik yaitu dalam bentuk jitakan di kepala, Dampaknya yang dialami Iman
adalah trauma untu maju kedepan kelas dan merasa pusing saat pulang sekolah. Dampak
bullying yang dialami kedua subjek sangat berdampak besar sekali bagi proses
perkembangannya, bila hal ini tidak segera diatasi oleh pihak sekolah maka subjek ini semakin
hari semakin terpuruk. Maka dari itu guru harus sesering mungkin memberikan stimulus kepada
korban maupun pelaku dan memberikan dampingan yang lebih kepada korban supaya korban
merasa aman dan memliki dukungan yang penuh dari orang sekitarnya agar dapat mencapai hasil
yang positif sehingga bulllying tidak terjadi di lingkungan Sdn teguhan 02 lagi, dan dapat
menjadi subjek menuju individu yang lebih bermakna untuk mencapai proses perkembangan
yang maksimal tanpa adanya bullying
TREATMENT
1. Konseling
Konseling adalah langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua. Berbicara
dengan psikolog atau psikiater dapat membantu anak-anak berbicara tentang
pengalaman bullying mereka. Nantinya, terapis akan membantu anak menemukan
cara yang efektif untuk mengatasi situasi tersebut.Sehingga subjek merasa dirinya
ada yang memperhatikan
2. Peran Orang Tua
Peran orang tua juga harus mendukung sehingga anak bisa merasakan kasih
sayang, anak juga lebih merasa dirinya dihargai dan disayang orang tua dan orang
tua yang baik adalah yang bisa menjadi pendengar anaknya
3. Guru di SDN Teguhan 02 harus siaga setiap saat agar tindakan bullying ini tidak
terjadi lagi sehingga korban bisa merasa tenang karena adanya guru yang selalu
mengawasi
4. Alternatif solusi mengatasi bullying di sekolah Pertama-tama, kesadaran harus
dibangun di lingkungan sekolah Memahami intimidasi dan bagaimana hal itu
memengaruhi semua orang Di sekolah, oleh siswa, guru, kepala sekolah, Staf
sekolah dan orang tua. Humas sedang mengerjakan anti-program Bullying harus
dilakukan pada tahap ini agar semua orang yang terlibat dapat melakukan
bullying. Pahami dan pahami apa itu bullying dan apa akibatnya. Kedua, Anda
perlu membangun sistem atau mekanisme Untuk pencegahan dan penanganan
kasus bullying di sekolah. dari Pada tahap ini, Anda perlu mengembangkan aturan
sekolah atau kode etik sekolah. Menyediakan lingkungan sekolah yang aman dan
nyaman Kurangi insiden intimidasi dan sistem dengan semua anak Menangani
korban bullying di semua sekolah. Sistem ini Catat bahwa anak akan menjadi
korban Penindasan dapat melaporkan apa yang terjadi tanpa rasa takut Atau
berurusan dengan korban rasa malu, intimidasi, dll. Tidak kalah Penting untuk
tidak bertindak dengan kekerasan Sekolah dan rumah yang mendukung bullying
Pola pendidikan ramah anak dengan aplikasi positif Disiplin di rumah dan di
sekolah. Untuk langkah ini Komitmen kuat dari guru dan orang tua untuk
menghentikan ini Praktik kekerasan dalam membesarkan anak. pelatihan Guru
dan orang tua perlu mengadopsi metode disiplin positif Armenna ambang Jilid 2,
No. 2, Juli 2018 79 Dalam fase ini. Yang terakhir adalah untuk meningkatkan
keterampilan anak Kami dari perspektif perlindungan dari pengganggu kejahatan.
Hal ini memungkinkan anak-anak untuk diikutsertakan dalam pelatihan
Berpartisipasi aktif dalam kampanye anti-intimidasi dan anti-intimidasi di
sekolah. Pada tahap ini, metode anak-ke-anak (child-to-child) Anak-anak) dapat
digunakan dalam kampanye dan kursus pelatihan. Ketiga, pemerintah dalam hal
ini Pendidikan memperhatikan masalah bullying di sekolah Dan cobalah untuk
mengatasi kemampuan perangkatnya masalah ini. Langkah strategis yang harus
dilakukan adalah memasukkan masalah Materi pelatihan guru dan pengembangan
program Penindasan di semua sekolah. Dalam beberapa kasus, intimidasi
Terhubung dengan masalah hukum dan libatkan lembaga penegak hukum
Undang-undang program anti-intimidasi sangat efektif.
BAB Ⅳ
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan ada beberapa pokok-pokok permasalahan yang
dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk bullying yang dialami subjek penelitian ini adalah bullying verbal, fisik,
dan psikologis. Tindakan bullying yang yang dialami subjekIbrahim adalah
bullying verbal yaitu tindakan mengejek dengan mengolok-olok dengan sebutan
manusia hulk atau manusia moster karena tubuhnya yang gemuk, kemudian
bullying fisik yaitu dalam bentuk lemparan penghapus dan ban sepedahnya
kerapsekali dikempesin,bullying psikologisnya dijahui oleh teman-teman
sekelasnya sehingga subjek tidak mempunyai teman. Selanjutnya subjek Iman,
Iman mengalami tindakan bullying fisik yaitu dalam bentuk jitakan di kepala
sehingga subjek mengalami pusing kepala setiap pulang sekolah atau setelah di
intimidasi oleh pelaku, kemudian bullying verbal yaitu dalam bentuk
menggatakan “Goblok” kepada subjek yang mengakibatkan subjek trauma untuk
maju mengerjakan soal kedepan kelas.
2. Faktor yang menyebabkan subjek di intimidasi yaitu kedua subjek memiliki sifat
introvert yang kuat kemudian ditambah subjek Ibrahim memiliki badan gemuk
sehingga di olok-olok pelaku dengan sebutan manusia “Hulk” kemudian subjek
Iman memiliki keterbatasan akademik dan kognitif yang lambat sehingga subjek
di intimidasi pelaku dengan menggunakan ejekan kata “Goblok”
3. Dampak bullying yang dialami subjek dapat menyebabkan kedua subjek merasa
tertekan ,trauma, malu , dan tidak mempunyai semangat belajar sehingga
perkembangan akademiknya semakin menurun jika hal ini terus-menerus terjadi
kepada dua subjek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA