PEMBAHASAN
A. Pengertian Status dan Peran.
Status dan peranan merupakan unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti
penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal
balik antara individu dengan masyarakat. Dalam hubungan timbal balik tersebut status dan
peran individu mempunyai peranan yang penting karena kelanggengan masyarakat
tergantung pada keseimbangan kepentingan-kepentingan individu yang bersangkutan. Secara
empiris, perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial.
Orang yang menduduki status tinggi mempunyai sikap yang berbeda dengan orang yang
statusnya rendah. Status seseorang menentukan perannya dan peran seseorang menentukan
apa yang diperbuat (perilaku) (Maryati,kun,2001).
1. Kedudukan atau status.
Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status) dan kedudukan social (social
status).kedudukan diartikan tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok social,
sedangkan kedudukan social tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya,
serta hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama
dan digambarkan dengan kedudukan (status) saja. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat
seseorang dalam suatu tempat tertentu. Masyarakat pada umumnya mengembangkan tiga
tiga macam kedudukan yaitu:
a. Ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena
kelahiran. Pada umumnya ascribed status dijumpai pada masyarakat dengan system lapisan
tertutup, misalnya masyarakat feodal, atau masyarakat tempat system lapisan bergantung
pada perbedaan rasial.
b. Achieved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang
disengaja.misalnya seseorang dapat menjadi sarjana kesehatan masyarakat asalkan memenuhi
persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut bergantung pada yang bersangkutan bisa atau tidak
menjalaninya. Apabila yang bersangkutan tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut ia tidak
akan mendapat kedudukan yang diinginkannya.
c. Assigned status, merupakan kedudukan yang diberikan kepada seseorang. Kedudukan
ini mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status. Artinya suatu kelompok atau
golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang
telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
2. Peranan (role).
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Jika seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan
suatu peranan. Persamaan antara kedudukan dan peranan adalah untuk kepentingan ilmu
pengetahuan. Tidak ada peranan tanpa kedudukan,dan tidak ada kedudukan tanpa peranan.
Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Orang yang bersangkutan
akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya.
Hubungan-hubungan social yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara
peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan juga diatur oleh norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan
dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat
merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu dalam organisasi masyarakat.
Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi
seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan.
Peranan mencakup tiga hal yaitu sebagai berikut:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang
membingbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
social masyarakat.
(Waluya, bagja,2007)
DAFTAR PUSTAKA
Secara sederhana, status berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Status
sosial adalah suatu posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan
orang-orang lain dalam arti lingkungan pergaulannya, prestasinya, dan hak-hak serta
kewajibannya.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, status adalah jenjang atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok atau dari satu kelompok dalam hubungannnya dengan
kelompok lain. Sedangkan menurut Suryono Sukanto status diartikan sebagai posisi
Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu
dalam tingkah lakunya. Status social sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi,
peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu
terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RT, camat,
lurah, guru, dan sebagainya. Menurut Ralph Linton, status sosial adalah sekumpulan hak dan
kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki status sosial
yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan
• Kekayaan
• Politis
• Keturunan
• Agama
• Prestasi
kedudukan (status) dan peran (role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan
masyarakat. Kedudukan dan peran seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam
sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dari
masyarakatnya.
1. Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini
sudah diperoleh sejak lahir. Contoh : jenis kelamin, gelar bangsawan, keturunan, dan lain-
lain.
2. Achieved status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan sengaja. Contoh :
kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua
3. Assigned status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status
melalui usaha. Status ini diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas
jasa perjuangan untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh : gelar kepahlawanan,
berlawanan, akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan
timbulnya suatu yang disebut dengan konflik status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status
sosial seseorang adalah timbulnya konflik status. Konflik status ada berbagai macam,
diantaranya :
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. Contoh : seorang wanita
yang harus memilih sebagai wanita karir atau ibu rumah tangga, seorang anak yang harus
Konflik status yang terjadi antar individu yang satu dengan individu yang lain, karena status
yang dimilikinya. Contoh : perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga
Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain. Contoh : peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan
departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang memiliki tanggung jawab
terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara)
yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan
baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon
dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), karena membocorkan pipa air. Keempat
seseorang dan dibuat atas dasar tugas-tugas yang nyata dilakukan seseorang. Peran adalah
tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang memegang status tertentu.
sosialnya. Peran ini adalah merupakan tuntutan dari masyarakat terhadap individu untuk
memberikan sumbangan sosial dari anggotanya dalam rangka menjaga keutuhan sosial dan
meningkatkan kebaikan dalam masyarakat tersebut. Peran sosial bisa berupa aktivitas
individu dalam masyarakat dengan cara mengambil bagian dalam kegiatan yang ada di
masyarakat dalam berbagai sektor, baik social, politik, ekonomi, keagamaan, dan lain-lain.
Pengambilan peran ini tergantung pada tuntutan masyarakat dan atau pada kemampuan
b. Prestice, yang meliputi gengsi, kehormatan, dan pengaruh yang menyertai status social.
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih peranan dari dua atau lebih
status yang dimilikinya. Pada umumnya, konflik peranan timbul ketika seseorang dalam
keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu melaksanakan
dengan sempurna. Contoh, Ibu Tina sebagai seorang ibu dan guru di suatu sekolah. Ketika
puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk mengajar atau mengantarkan anaknya ke
dokter. Dalam dirinya terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus berperan sebagai
1. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat seseorang
dalam masyarakat. Contoh : sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri
teladan para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan dan norma-
2. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat. Contoh : seorang ulama, guru, dan sebagainya harus bijaksana, baik hati, sabar,
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang dapat dikatakan sebagai
perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Contoh : suami, isteri,
karyawan, pegawai negeri, dan sebagainya merupakan peran-peran dalam masyarakat yang
Menurut S. Bellen dkk , ada beberapa jenis peran social dalam masyarakat, yaitu :
1. Peran yang diharapkan (expected roles) dan peran yang terlaksana dalam kenyataan (actual
roles)
2. Peran yang terberi (peran yang terberi (ascribed roles ) dan peran yang
Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun orang lain. Fungsi tersebut
antara lain :
2. Peranan yang dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu mereka yang
tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan individu tersebut memerlukan pengorbanan seperti
3. Peranan yang dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi diri, seperti seorang
lelaki sebagi suami atau ayah, seorang wanita sebagai isteri atau ibu, seorang seniman dengan
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang
dimilikinya, maka ia telah menjalankan peranannya. Artinya, status dan peran tidak dapat
dipisahkan. Tidak ada peran tanpa status dan status tidak berfungsi tanpa peranan. Contoh :
dalam rumah tangga, tidak ada peranan ayah, jika seorang suami tidak mempunyai anak, atau
seseorang tidak bisa memberikan surat tilang kalau dia bukan polisi.
Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang. Karena dengan peran yang
dimilikinya, ia akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain. Seseorang dapat
memainkan beberapa peran sekaligus disaat yang sama seperti seorang wanita dapat
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, dkk. 2009. Pengembangan Pendidikan IPS SD . Bahan Ajar Cetak : Departemen
Pendidikan Nasional
ipsn20.blogspot.com/2009/02/status-dan-peran-sosial.html?m=1
luluvikar.wordpress.com/2010/12/05/status-sosial-dan-peranan-sosial/
Taneo, Silvester Petrus, dkk. 2009. Kajian IPS SD. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.