Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

MANAJEMEN BENCANA KESEHATAN REPRODUKSI


“ANALISIS KASUS KESEHATAN REPRODUKSI PADA SAAT BENCANA”

OLEH :

DWI YULIANI (1811216023)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
Gempa Dan Tsunami Sulawesi Tengah Kota Palu Donggala

“Kekerasan berbasis gender yaitu kekerasan terhadap perempuan dan anak di shelter
pengungsian dan kasus pernikahan anak di kamp pengungsian korban gempa dan tsunami
yang tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah”

1. ASSESSMENT
a. Keadaan pasca Gempa Dan Tsunami Sulawesi Tengah Kota Palu Donggala
1) Total Korban :
 2.657 Meningga Dunia,
 4.471 Luka Berat,
 87.835 Luka Ringan
 172.635 Pengungsi
 400 Titik Pengungsian
2. Fasilitas Kesehatan Rusak
 186 FASKES RUSAK
 1 UPT LABKESDA
 18 RUMAH SAKIT
 50 PUSKESMAS
 117 PUSTU
 Tingkat kerusakan
a. 102 RUSAK RINGAN
b. 50 RUSAK SEDANG
c. 34 RUSAK BERAT
3. TENAGA KESEHATAN
 Dokter Umum 696
 Dokter Spesialis 139
 Dokter Gigi 13
 Perawat 714
 Bidan 175
 Penata Anastesi 22
 Tenaga Farmasi 74
 Non Medis/Paramedis1.350
 Tenaga Medis Lainnya 61
4. Pelayanan tetap berlangsung pelayanan kesehatan di posko pengungsian terhadapbayi,
balita, anak, dewasa, ibuhamil, ibumenyusui dan lansia serta penangananKLB.
 Pelayanan Kesehatan Bayi: 1391Orang
 Balita: 12004 Orang
 Anak: 10584
 Orang Dewasa: 42656
 Orang Ibu Hamil: 2431Orang
 Ibu Menyusui: 138 Orang
 Lansia: 18634 Orang
 Total Pelayanan Kesehatan: 93087 Orang

b. Permasalahan kesehatan reproduksi yang terjadi pasca gempa Gempa Dan Tsunami
Sulawesi Tengah Kota Palu Donggala
 Kekerasan berbasis gender yaitu kekerasan terhadap perempuan dan anak di
shelter pengungsian dan kasus pernikahan anak di kamp pengungsian korban
gempa dan tsunami yang tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi
Tengah
 Masalah Kesehatan maternal dan neonatal yaitu
1. terbatasnya akses layanan kesehatan ibu dan anak pasca gempa karna kerusakan
faskes dan kurangnya tenaga kesehatan
2. meningkatnya angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
3. penyakit malaria dan campak yang menyerang ibu hamil dan anak-anak pasca
gempa palu
 Masalah IMS dilaporkan seperti inveksi vagina, Hepatitis b, dan HIV
 Masalah KB
 kurangnya akses kesehatan reproduksi dan kesehatan reproduksi remaja bagi korban
gempa di titik pengungsian.
c. Penilaian Kebituhan/ need assessment terhadap satu masalah kesehatan reproduksi
yaitu
“Kekerasan berbasis gender kamp pengungsian korban gempa dan tsunami yang
tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah”

Di level komunitas:
 melakukan survey tentang Tingkat pemahaman tentang konsekuensi kesehatan dari
kekerasan berbasis gender serta waktu dan tempat untuk mengakses layanan yang
relevan. Didapatkan :
1. Pemerintah setempat, tokoh masyarakat yang ada di tempat pengungsian beserta
masyarakat memahami tentang kosekuensi kesehatan dari kekerasan seksual dan
pernikahan dini pada korban bencana.
2. Korban mengetahui tempat dan posko layanan kesehatan reproduksi yang telah
disediakan dan dapat selalu menaskes layanan tersebut saat dibutuhkan.

Di level program:
 Ada banyak lembaga swadaya masyarakat dan organisasi yang terlibat dalam
melakukan pencegahan dan penangulangan masalah kesehatan reproduksi khususnya
masalah kekerasan berbasis gender di tempat pengungsian diantaranya WHO,
UNICEF, organisasi IDI, IBI
 prosedur, protokol, praktek dan bentuk laporan; pelaksanaan nasional,
multisektor dan antar lembaga sudah dilakukan dan dijelaskan oleh dinas kesehatan
setempat
 kurangnya Lokasidan tipe layanan yang menyediakan pelayanan bagi
para korban/penyintas kekerasan berbasis gender
 laporan kasus kekerasan seksual sangat sulit didapatkan yang dilaporkan kepada
layanan kesehatan.

Di level nasional:
 protokol-protokol nasional yang berkaitan dengan pelayanan medis dan rujukan
kekerasan berbasis gender dan undang-undang nasional yang berkaitan dengan
kekerasan berbasis gender sudah ada
 adanya bantuan dana dari pusat dan organisasi kesehatan nasional dan internasional
untuk program kesehatan reproduksi pada korban gempa palu

d. Program dan Kegiatan yang Telah Dilakukan pada Klaster Kesehatan Reproduksi

1. Pelayanan terhadap kelompok rentan (Bumil, Anak Bayi, Balita dan Lansia)
2. Pendirian 15 tenda Kesehatan Reproduksi dan 8 Tenda Ramah remaja 20 tenda ramah
perempuan
3. Memobilisasi bidan serta peralatan pendukung kesehatan Ibu Koordinasi perlindungan
perempuan dan anak termasuk disabilitas
4. Pendistribusian Kit
5. Pembangunan

2. MONITORING
Monitoring dan pelaporan kasus-kasus dilakukan dengan melihat laporan, berita, informasi
yang berhubungan dengan kekerasan berbasis. walaupun kegiatan dan program intervensi
telah dilakukan untuk mencegah dan menangulagi kekerasan berbasis gender diantaranya
pendirian tenda kespro ramah remaja dan perempuan namun genderdari hasil monitoring
masih terdapat kasus dan laporan diperoleh beberapa kasus yang terjadi diantaranya:
1. lebih dari 20 kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami anak dan perempuan
korban gempa
2. 42 kekerasan berbasis gender di 6 tenda ramah perempuan yang di kelola di palu dan
sekitarnya
3. 4 kasus percobaan pemerkosaan di pengunsian
4. pemerkosaan terhadap anak usia 13 tahun oleh remaja laki-laki berusia 16 tahun
5. 7 kasus KDRT yang dilaporkan di tenda ramah perempuan dalam kurun waktu
November 2018-Mei 2019
6. tercatat setidaknya 12 kasus pernikahan anak di kamp pengungsian korban gempa dan
tsunami yang tersebar di Palu, Sigi, dan Donggala di Sulawesi Tengah

dari hasil survey terhadap korban bahwa didapatkan beberapa kebutuhan yang diperlukan
oleh korban yang harus dipenuhi demi mencegah kekerasan berbasis gender yaitu

1. Penyebaran informasi tentang kekerasan berbasis gender di tenda-tenda pengungsian


2. mereka tempat sanitasi yang ramah gender, seperti Kamar mandi dan Wc yang tertutup
3. mereka membutuhkan penerangan listrik , karna kejadian pelecehan terjadi kadang saat
malam hari dimana tidak listrik/ lampu
4. mereka butuh pengamanan dan pendampingan yang ketat di tenda pengungsian yang
sebaiknya adalah perempuan juga
5. kurangnya ekonomi dan keluarga dan keadaan korban yang putus sekolah membuat
pilihan menikah dini bahkan karna paksaan pun terjadi

3. EVALUASI
Dari hasil monitoring dapat di evaluasi tentang program dan kegiatan yang telah dilakukan.
berdasarkan jumlah kasus kekerasan berasis gender yang dilaporkan, program dan kegiatan
yang dilaksanakan dapat dikatakan belum mampu mencegah dan menangulangi secara
komperhensif permasalahan kekerasan berbasis gender. perlu kegiatan dan program lanjutan
demi menekan dan mengurangi jumlah kasus yang akan terjadi. Adapun program dan
kegiatan yang diperlukan adalah
1. memberikan edukasi, konseling dan penyuluhan terhadap korban gempa di tenda
pengungsian tentang kekerasan berbasis gender dan bahaya terhadap kesehatan
2. membangun sanitasi yang ramah gender di tempat pengungsian
3. mempercepat pemulihan fasilitas penerangan/listrik kususnya di tenda pengungsian
perempuan dan jalan menuju tenda ramah remaja dan tenda kesehatan reproduksi
4. memperkuat sistem pendampingan dan keamanan khususnya bagi korban gempa yang
berada di tenda perempuan
5. pemberdayaan masyarakat dalam penangulangan dan pencegahan kekerasan berbasis
gender
6. memperbaiki dan menambah lagi akses layanan kesehatan reproduksi dan kesehatan
reproduksi remaja
REFERENSI :

1. https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/rakerkesnas-2019/SESI
%20II/Kelompok%206/3-Kesiapan-Menghadapi-Bencana-di-Sulteng.pdf
2. ttps://theconversation.com/ancaman-penyakit-menular-setelah-gempa-dan-tsunami-palu-
bagaimana-mencegahnya-104320
3. berita/nasional/daerah/19/03/29/pp461s382-pelecehan-seksual-masih-terjadi-di-
pengungsian-gempa-palu
4. https://news.detik.com/bbc-world/d-4635763/pengakuan-anak-anak-yang-menikah-dini-
di-kamp-pengungsian-palu
5. https://www.humanitarianresponse.info/sites/www.humanitarianresponse.info/files/
documents/files/buletin_informasi_klaster_kesehatan_-_desember_2018.pdf
6. Buku Pedoman Lapangan Antar-lembaga Kesehatan Reproduksi dalam Situasi Darurat
Bencana REVISI 2010

Anda mungkin juga menyukai