Anda di halaman 1dari 8

PAPER

MATA KULIAH : MANAJEMEN BENCANA

DISUSUN OLEH :

FITRI

KASRIMANTO

OLIVIA PUTRI

RIRI ANGGRAINI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES HANGTUAH PEKANBARU

2017/2018
Tugas 1

1. Jelaskan masalah yang terjadi dalam bencana (permasalahan kesehatan fisik, kesehatan
mental dan psikososial, lingkungan, K3, gizi, pelayann kesehatan, koordinasi,
pengungsian, logistik dan surveilans) yang sesuai dengan kasus?
2. Jelaskan dampak permasalahan yang terjadi baik untuk korban dan tenaga kesehatan?
3. Jelaskan persiapan yang harus dilakukan tenaga kesehatan sebelum turun ke daerah
bencana?
4. Jelaskan peranan setiap tenaga kesehatan pada saat terjadi bencana sesuai dengan profesi
masing-masing?

Jawab

Bencana merupakan bagian dalam kehidupan manusia yang datang tanpa diduga,
bencana selalu menimbulkan dampak buruk bagi manusia yang menjadi korban.
Memahami bencana menjadi hal yang sangat penting bagi setiap individu agar dapat
tanggap dan mengetahui langkah yang harus dilakukan saat bencana datang. Pada tanggal
27 Agustus 2010 gunung sinabung yang terletak di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera
Utara sudah menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas yang lain dari pada
biasanya, gunung berapi yang sudah lebih dari 400 tahun ini tidak menunjukkan aktivitas
atau seperti gunung berapi yang tidur tiba-tiba menunjukkan aktivitas yang sangat
signifikan. Untuk pertama kalinya Pada tanggal 29 Agustus 2010 pukul 01:00 dini hari
gunung sinabung meletus dan mengeluarkan larva panas.
1. Permasalahan yang terjadi
a. kesehatan fisik, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Karo diketahui bahwa saat bencana terjadi penyakit yang sering
menyerang para pengungsi seperti flu, sakit perut,batuk, ISPA. Pada letusan
pada tahun 2014, 14 orang tewas dan 3 orang luka-luka terkena luncuran
awan panas ketika sedang mendatangi Desa Suka Meriah Kecamatan Payung
yang berada di zona bahaya 1, pada 21 Mei 2016 gunung sinabung
mengeluarkan awan panas yang menyelimuti Desa Gember yang
menewaskan 7 0rang, 2 lainnya mengalami luka bakar
b. kesehatan mental dan psikososial , banyaknya pengungsi yang mengalami
trauma karena bencana yang tiba-tiba
c. Pengungsian, adanya larangan dari pemerintah kabanjahe untuk
meninggalkan pengungsian karena keadaan yang masih belum aman, namun
warga enggan mematuhi dan di siang hari masih kembali meninggalkan
pengungsian untuk melihat desa untuk melihat tanaman dan mengamankan
ternak mereka sehingga seringkali tempat pengungsian di siang hari kosong
dan di malam hari padat yang menyebabkan tidak optimalnya pendataan
kebutuhan pengungsi yang berakibat pada kurang optimalnya pelayanan yang
diberikan kepada pengungsi.
d. Koordinasi yang dilakukan antara pemerintah kabupaten karo, pemerintah
Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat, bencana gunung sinabung merupakan
salah satu bencana yang dahsyat dan berkepanjangan bahkan masih terjadi
sampai awal tahun 208 dimana bencana mengahanguskan semua yang ada di
daerah radius 5 km dari gunung sinabung.
e. Logistik dan surveilands , kejadian di lapangan ditemukan bahwa logistik
yang ada belum mencukupi kebutuhan pengungsi, penyaluran logistik baik
dari pemerintah maupun sumbangan dari para donatur belum optimal dalam
penyebarannya dikarenakan sebagian pengungsian yang ingin mendapat
bantuan sama dengan pengungsi lain padahal tidak disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga menyebabkan penumpukkan logistik bantuan di tempat-
tempat tertentu
2. Dampak permasalahan yang terjadi baik untuk korban maupun tenaga kesehatan
a. Korban, masalah yang sampai hari ini masih menyisakan berbagai polemik dan solusi
yang di rasa warga masih membingungkan dan berpotensi konflik antara dan warga
setempat dimana berada nya pos pengungsian adalah soal relokasi lahan yang
digunakan warga untuk mengungsi selama ini. Sekitar 400 kepala keluarga
kehilangan tempat tinggalnya dan mata pencarian akibat erupsi gunung sinabung
yang berkepanjang sejak tahun 2010 sampai awal 2018. Solusi yang diberikan oleh
pemerintah kabupaten karo, pemerintah provinsi sumatera utara dan pemerintah pusat
melalui BNPB salah satunya adalah penanganan melalui huntara (hunian sementara)
yang menyela dari lahan warga setempat yang di lengkapi listik dan air bersih yang
dibangun di 4 lokasi yang mana pemerintah harus menyediakan data yang valid yang
dikeluarkan melalui surat keputusan Bupati.
b. Tenaga Kesehatan
a. Seorang tenaga medis dr. Daulat Tampubolon menyebutkan, sejak hari pertama
musibah (Minggu. 29 Agustus 2010) di lokasi pengungsian di Desa Tanjung
Mbelang , hanya ada satu dokter dibantu dengan seorang perawat dan empat
orang bidan yang sejak hari pertama belum berhenti melayani para pengungsi
yang jumlahnya mencapai 900 orang
b. Lambatnya bantuan logistik kesehatan sehingga tenaga kesehatan di lapangan
kekurangan ketersedian obat, masker
c. Sanitasi yang tidak layak dan kekurangan air bersih membuat penyakit mudah
menular
3. Persiapan tenaga kesehatan sebelum turun ke lokasi bencana adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan penilaian kebutuhan dan dampak keselamatan secara cepat (Rapid
Health Assesment) sebagai dasar untuk pemahaman dan penyusunan sarana
pendukung guna memobilisasi bantuan
b. Melaksanakan skalasi pelayanan dan memobilisasi organisasi yang terkaiy dalam
penanggulangan masalah akibat bencana dilapangan, mempersiapkan sarana
pendukung guna memaksimalkan pelayanan
c. Melakukan mobilisasi tim pelayanan ke lokasi bencana (on site) beserta tim
surveilas yang terus menerus mengamati keadaan lingkungan dan kecenderungan
perubahan-perubahan terjadi
4. Peranan tenaga kesehatan sesuai dengan profesi masing-masing
a. Dokter, memiliki peranan sebagai pendiagnosa penyakit, memberikan terapi
secara tepat dan cepat,menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi
standar,memberikan pelayanan kedokteran secara aktif pada pasien saat sehat dan
sakit, menangani penyakit akut dan kronik
b. Perawat, sebagai kolaborator yang dilakukan perawat melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi. Konsultan yang memberikan informasi
keperawatan kepada pasien, sebagai peneliti yang mengadakan perencanaan, kerja
sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan kesehatan. Koordinator yang mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasian pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien
c. Bidan , sebagai pelaksana tugas mandiri yang menetapkan manajemen kebidanan,
memberikan pelayanan dasar, memberikan asupan tentang kehamilan kepada
pasien dalam masa persalinan, memberikan informasi dan edukasi kepada ibu
hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama, memberikan pelayanan
rujukan kepada pasien yang membutuhkan pertolongan lebih intensif

Tugas 2

1. Apakah permasalahan terkait kesehatan masyarakat pada kasus bencana yang diberikan ?
2. Bagaimana dampak bencana tersebut terhadap kesehatan masyarakat (lingkungan, gizi,
K3)?
3. Apa rencana anda untuk program yang akan dilakukan terkait perbaikan kondisi
kesehatan masyarakat baik pada fase pencegahan, tanggap darurat dan pemulihan
bencana?

Jawaban

1. Permasalahan terkait kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :


a. Menurunnya kualitas hidup masyarakat yang terkena bencana dimana korban bencana
yang tinggal di radius 5 km dari meletusnya gunung sinabung kehilangan rumah,
mata pencarian mereka berupa perkebunan sayuran dan buahan-buahan juga kebun
bunga yang pada saat itu sedang menunggu masa panen
b. Bencana meletusnya gunung sinabung yang berkepanjangan sampai bertahun-tahun
yang diikuti dengan pengungsian yang berpotensi menimbulkan konflik dengan
warga setempat yang mempunyai lahan yang di sewa untuk area pengungsian
c. Resiko penyakit menular yang mudah terjadi pada saat pengungsian yang dalam
jangka pendek dapat menimbulkan korban jiwa, masalah kesehatan yang
membutuhkan perawatan yang intensif, peningkatan resiko penyakit menular lebih
tinggi ke depannya
2. Dampak bencana terhadap kesehatan masyarakat
a. Lingkungan , pencemaran udara adalah akibat pasti yang ditimbulkan dari erupsi
gunung berapi, karena banyak mengeluarkan debu vulkanik yang akan mengotori
udara yang mana udara itu di hirup oleh masyarakat yang tinggal di sekitar gunung
sinabung
b. Gizi , persediaan pangan yang tidak mencukupi merupakan awal dari terjadinya
proses penurunan derajat kesehatan yang dalam jangka panjang akan mempengaruhi
secara langsung tingkat kebutuhan gizi yang berpengaruh kepada perkembangan
korban bencana khusunya balita dan anak-anak, yang secara tidak langsung dapat
menurunkan daya tahan tubuh dan bila tidak segera di tangani akan menimbulkan
masalah kesehatan yang serius di kemudian hari
c. K3
4. Fase pencegahan adapun tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pencegahan (prevension) upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
timbulnya suatu ancaman
b. Mitigasi (mitigation) yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk
dari suatu ancaman
c. Kesiap-siagaan (preparedness) yaitu persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi
atau kemungkinan terjadi bencana dengan lebih memperbaiki sarana dan prasarana
pendeteksi bencana, sebagai peringatan dini
d. Diharapkan dengan adanya musibah-musibah yang telah terjadi di Kabupaten Karo
dapat dijadikan kewaspadaan untuk masa ke depannya, dibuatkan road map persiapan
yang matang baik dari pemerintah yang di wacanakan dan di tetapkan oleh BNPB
berupa manajemen bencana
e. Mengedukasi warga warga dengan komunikasi bencana yang efektif sehingga resiko
bencana dapat di minimalisir

Fase tanggap darurat adapun tindakan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Menringankan penderitaan sementara seperi : kegiatan search and rescue (SAR)


b. Bantuan darurat untuk korban bencana dan pengungsian
c. Menjalankan opsi penyelamatan dan evakuasi korban bencana berdasarkan SOP yang
telah di tetapkan dimana pada saat bencana yang terlebih dahulu di selamatkan adalah
korban yang mempunyai kemungkinan hidup lebih besar
d. Pendistribusian bantuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar mulai dari pemenuhan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan,obat-obat, sanitasi yang memadai, kebutuhan
akan makanan, dan pakaian juga selimut korban bencana.

Fase pemulihan bencana sebagai berikut :

a. Pemulihan (recovery) adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok yang
dipenuhi yang terdiri dari dari rehabilitasi, perbaikan yang dibutuhkan secara
langsung yang sifatnya sementara atau jangka pendek. Rekonstruksi, perbaikan yang
sifatnya permanen
b. Melakukan upaya terapi psikologis secara bertahap dan terus menerus kepada korban
bencana khusunya pada anak-anak dapat dilakukan saat di pengungsian berupa
hiburan dan terapi rohani untuk menguatkan mental para korban bencana.
c.
REFERENSI

Gunung Sinabung Meletus, Warga 5 Desa Mengungsi. Kompas Daring. Edisi Minggu, 15
September 2013

Letupan Dini Hari Gunung Sinabung, Ribuan Warga Mengungsi. Harian Analisis.2010-08-29.

Pengungsi Capai 10 Ribu Jiwa, Ditampung di 8 Lokasi. DetiNews.2010-08-29

Sinabung, Global Volcanism Program, Smithsonian Institution.

Status Gunung Sinabung Menjadi Awas. Kompas 2010-08-29.

Anda mungkin juga menyukai