Anda di halaman 1dari 4

RESPON DALAM BENCANA

SKENARIO 3 : Berita dari Lombok


Berita tentang keindahan pulau Lombok hari ini berubah menjadi berita duka. Hari ini
diberitakan bahwa gempa dengan kekuatan 7 SR di Lombok telah mengakibatkan ratusan orang
meninggal dunia. Selain berdampak pada korban jiwa, gempa tersebut juga telah menghancurkan
rumah warga yang membuat ribuan warga harus mengungsi. Bencana gempa yang terjadi di
Lombok bukanlah kejadian pertama di Indonesia. Pada tahun 2004, bencana gempa yang diikuti
oleh tsunami juga pernah terjadi di Aceh. Hal tersebut dikarenakan wilayah Indonesia
merupakan negara yang termasuk bagian dari lintasan ring of fire.
Setelah ditetapkan status tanggap darurat, bantuan dari lembaga kemanusiaan nasional
dan internasional sudah mulai berdatangan di lokasi kejadian. Nuke yang merupakan dokter di
salah satu rumah sakit di Aceh ikut serta menjadi relawan di Lombok. Di lokasi kejadian, Nuke
melihat tenaga medis sudah mulai memberikan pengobatan gratis untuk korban bencana dan
Nuke ikut memantau aktivitas Rapid Health Assesment disana.
Nuke yang berpartisipasi menjadi relawan di lokasi bencana membuat laporan kondisi
yang ditemukan di lapangan dalam segi kesehatan, seperti bagaimana disaster preparedness
disana, bagaimana acute medical response-nya, kebutuhan air dan sanitasi, kebutuhan pangan
serta aspek kesehatan jiwa dan psikososial para korban gempa. Bagaimana Saudara menjelaskan
respon terhadap bencana khususnya di bidang kesehatan?

JUMP 1: TERMINOLOGI
1. Ring of fire: zona dimana terdapat banyak aktivitas sistemik yang terdiri dari busur vulkanik
dan parit-parit didasar laut.
2. Rapid Health Assesment: pengumpulan data atau informasi dengan analisis besaran masalah
sebagai dasar mengambil keputusan akan kebutuhan untuk tindakan penanggulangan segera.
3. Disaster preparedness: proses perencanaan yang lebih komprehensif dan memerlukan
pertimbangan strategi jangka pendek dan jangka Panjang untuk mengurangi dampak dari
disaster apabila terjadi.
4. Acute medical respon: pertolongan pertama kali yang diberikan pada saat kejadian.

JUMP 2:
1. Bagaimana dampak yang disebabkan oleh gempa yang di lokmbok seperti yang di scenario?
- Mengakibatkan kerusakan parah diliat dari berbagai sector
- Sector kehidupan macet dan mengalami kelumpuhan total, mulai dari sector pendidikan,
kesehatan social, agama maupun budaya
- Sector ekonomi merupakan sector yang ter[parah terkena imbas

2. Mengapa lokasi ring of fire bisa menyebabkan gempa ?


Ring of fire  dimana terdapat banyak gunung api dan lengkungan lempeng-lempeng yang
menyebabkan gempa (vulkanik).
Indonesia  posisi geologis Indonesia yang berada pada pertemuan tiga lempeng aktiv yaitu
lempeng Indonesia-australia dibangian selatan, lempeng eropa-asia dibagian utara, dan
lempeng pasifik dibagian timur dengan demikian posisi Indonesia sangat rawan terhadap
bencana baik aktivitas vulkanik/tetonik

3. Bagaimana damapak bencana karena ring of fire?


Dampak positif: Indonesia berada di ring of fire maka Indonesia memiliki banyak gunung
berapi yang masih aktiv. Karna banyaknya gungung berapi yang masih aktiv ini akan
menimbulkan tangah yang sangat subur karna kaya akan mineral dan bagus untuk tanaman
serta banyaknya gunung berapi juga bisa menjadi lokasi pertambangan mineral dan potensi
geo park yang sangat beras.
Dampak negative: daerah yang rawan akan bencana gunung Meletus dan juga daerah
Indonesia sangat rawan akan gempa bumi bahkan menjadi salah satu negara yang intensitas
gempanya sangat sering terjadi diwilayah ring of fire.

4. Bagimana metode dan menentukan prioritas RHA pada saat bencana?


Rapid Health Assesment Metode: Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi
langsung. Analisis RHA : Diarahkan pada faktor risiko, penduduk yang berisiko, situasi
penya- kit dan budaya lokal, potensi sumber daya lokal, agar diperoleh gambaran terkait.
Triase Memilah berdasar beratnya kelainan. Menentukan prioritas siapa yang ditolong lebih
dulu. Oleh petugas pertama tiba / berada ditempat. Untuk memudahkan survei primer . Pada
bencana / pra RS, sumber daya terbatas. Dengan cara tagging / pelabelan / pemasangan pita
warna, ditulis, dll

5. Bagaimana status tanggap darurat pada lokasi kejadian?


Penetapan status bencana dilaksanakan oleh pemerintah sesuai dengan skala bencana. Untuk
skala nasional dilakukan oleh presiden, skala provinsi dilakukan oleh gubernur, dan skala
kabupaten/ kota dilakukan oleh bupati/walikota. Dalam konteks hukum, penanggulangan
bencana diatur melalui 3 instrumen regulasi yaitu UU No 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, PP No 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana, dan Peraturan Presiden No 17 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan Tertentu
Untuk penentuan status dan tingkatan bencana diatur melalui ketentuan Pasal 7 ayat (1)
huruf c jo Pasal 7 ayat (2) dan ayat (3) UU 24/2007 yang selengkapnya berbunyi:
(1) Wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: c.
penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan daerah;
(2) Penetapan status dan tingkat bencana nasional dan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c memuat ?indikator yang meliputi:
1.
A. jumlah korban;
B. kerugian harta benda;
C. kerusakan prasarana dan sarana;
D. cakupan luas wilayah yang terkena bencana; dan
E. dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan status

6. Apakah ada penanganan khusus untuk wilayah yang ada dilintasan ring of fire?
- Penghindaran/ relokasi
- Melalui proteksi
- Sistem evakuasi

7. Bagaimana disaster preparedness pada suatu bencana?


- Bentuk tim prencanaa untuk menyususn disaster plan
- Tentukan ruang lingkup dan tujuan disaster plan
- Tentukan scenario hal hal yang dapat mengakibatkan disaster
- Tentukan dampak yang mungkin terjadi akibat disaster
- Tentukan tugas/tanggung jawab disaster control team
- Bentuk organisasi bencana
- Lakukan latihan secara berskala
- Penilian dan revisi distater plan secara berkala

8. Bagaimana acute medical respon pada suatu bencana?


AMR  pertologan pertama pada saat bencana yang memiliki kemampuan medis dalam
penangan kasus gawat darurat baik emergency , urgency maupun nonemergency yang
dilebeli dengan warna merah, kuning , hijau dan hitam. Hal yang dilakukan adalah
rescuetriase, resusitasi, stabilisasi, diagnosis dan terapi difinitif.

9. Bagaimana kebutuhan air dan sanitasi pada saat bencana?


- Pengungsi kesulitan untuk mendapat fasilitas air bersih
- Diupayakan untuk meningkatkan volume air  kebutuhan minum, masak, mencuci
- Jika tidak terpenuhi  penyakit berbasis lingkungan
- Lakukan penjernihan air secara cepat apabila tingkat kekeuruhannya cukup tinggi.

10. Bagimana aspek kesehatan jiwa dan psikososial para korban bencana?
- Intervensi social: tersedianya informasi
- Intervensi psikologis
- Rapid assessment on Mental Health on Resources and Needs, yang merupakan kegiatan
pendataan tentang masalah-masalah kesehatan mental dan kebutuhan segera pasca
bencana, melakukan kegiatan pelayanan kesehatan mental di daerah yang terkena
bencana bekerja sama dengan puskesmas dan dinas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai