Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mustikaningtyas Dewi Q.

NIM : 30901800121
Kelas : B / Smt 7

Resume Keperawatan Bencana

KONSEP PELAYANAN KEPERAWATAN BENCANA PRE DAN INTRA


HOSPITAL SAAT PANDEMI COVID-19

Berbagai macam bencana yang ada diindonesia apalagi memasuki musim pengujan yaitu
bencana banjir dan BMKG memberi peringatan adanya tsunami di pantai selatan

Semua rumah sakit yang sudah terakreditas pasti sudah mempersiapkan dalam menghadapi
bencana

Dasar Hukum

1. UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulanagn Bencana

2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Definisi Bencana

Menurut UU No. 24 tahun 2007, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan mayarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulanya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Macam-macam Bencana

1. Bencana alam : gempa bumi, angin topan, tanah longsor, banjir, erupsi, dan tsunami

2. Bencana non alam : teorisme, wabah penyakit, biologi, kimia, tumpahan bahan kimia,
radiasi nuklir, kebakaran, ledakan, dan kecelakaan transportasi.

3. Bencana sosial : diakibtakan oleh manusia sendiri yang meliputi konflik sosial atar
kelompok.

Siklus Bencana

1. Fase pra bencana (masa sebelum terjadinya bencana)

a. Pencegahan : menghilangkan atau mengurangi ancaman melalui pengendalian


fisik dan lingkungan.

b. Mitigasi : mengurangi dampak bencana, pembuatan peraturan-peraturan,


upaya penyuluhan, upaya rekayasa bangunan, strukutur tanah anacaman bencana

c. Kesiapsiagaan : mengantisipasi bencana

- Pengkajian terhadap kerentanan(HVA sudah dibentuk disetiap daerah)

- Membuat perencanaan

- Pengorganisasin

- Sistem informasi

- Pengumpulan sumber daya

- Sistem alam

- Mekanisme tindakan

- Pendidikan dan pelatihan penduduk

- Gladi resik (simulasi bencana)

2. Fase bencana (saat terjadinya bencana)

a. Tanggap darurat : serangkaian kegiatan yang dilakukan saat kejadian bencana untuk
melakukan kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan, pengungsian, penyelamatan, serta
pemulohan, prasarana.

Saat bencana tidak hanya dari tim medis tetapi dari tim SAR, masyarakat, jajaran
kepolisisan, TNI, dan Basrda.

3. Fase pasca bencana (setelah terjadinya bencana)

a. Rehabilitasi : perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik untuk


normalisasi semua aspek pemrintah kehidupan masyrakat.

b. Rekontruksi: pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kegiatan


perekonomian, sosail, budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran
serta masyrakat dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
Segala jenis bencana bisa diantisipasi misalnya banjir, kebakaran, untuk bom sulit diantisipasi
Dampak Bencana

1. Korban masal
- Luka
- Cacat
- Kematian
2. Pengungsian

- Kesakitan

- Kematian

- Kurang gizi

- Sanitasi air bersih dan lingkungan negatif

- Yankes lumpuh

3. Rusaknya sarana prasarana

- Gedung rusak

- Alkes, trnasportasi, alkom rusak atau hilang

- Stok obat rusak atau hilang


Ibu hamil, ank-anak dan lansia sangat terdamak dan rentan akan sakit.

Dampak Psikologis Bencana

1. Reaksi stress pada bencana


a. Reaksi stress emosional

b. Lumpuh mental

c. Gangguan tidur

d. Rasa berdosa

2. Reaksi stress fisik

a. Lemas

b. Sakit kepala

c. Diare

d. Lemas

e. Trngorokan serak
f. Nyeri otot

g. Nyeri dada

h. Mual

3. Reasksi stress kognitif

a. Susah konsentrasi

b. Daya pikir lumpuh

4. Reaksi stress perilaku

Perbedaan Keperawatan Gadar dengan Keperawatan Bencana

1. Keperawatan gadar berfokus pada individual


2. Keperawatan bencana berfokus pada banyak orang atau masal

Tindakan keperawatan gawat darurat dan bencana secara prinsip bahwa untuk perawatan
bencana itu memang kebutuhan peralatan untuk menolong banyak orang ya itu lebih
ditekankan di situ sedangkan gawat darurat itu adalah untuk menolong individu saja.

Pelayanan Pre dan Intra Hospital Saat Bencana

1. Pre Hospital : SAR, triage

2. Intra Hospital :

- Triage,/re- triage

Anak anak (jump star) dewasa (star)

Trias ini yang memang di lapangan di sekitar pun cukup simpel Jadi kalau merah
kuning kemudian hijau kemudian nanti kita ya hitam itu untuk yang sudah
meninggal jangan lupa udah meninggal nanti juga dikasih penanda dengan kita
boleh dengan warna yang lain juga boleh bisa punya apa label atau punya balon
silakan kalau di lapangan itu sangat sangat fleksibel Jangan lupa nanti untuk
melakukan proses triase ini ditempelkan dengan teks ini kondisi terakhir yang
disobek kalau misalnya pasien kategorikan, jangan lupa identitas kemudian kondisi
pasien dicatat di sini dibawa ke rumah sakit rujukan evakuasi dan transportasi ini
kalau untuk pandemi saat ini kita tetap menggunakan protokol kesehatan jangan
lupa nanti sesuai dengan levelnya. kemudian prioritas evakuasi ini yang
diamanahkan di undang-undang penanggulangan bencana jadi untuk putus
kelompok rentan yang di Prioritas dia ada ibu hamil anak-anak usia kemudian
orang-orang dengan hambatan.
- Primary survey

- Secondaru suurvey

- Definitif care

Pelayanan Intra Hospital

• Kode emergency

1. Code red : bahaya kebakaran

2. Code blue : henti jantung

3. Code yellow : bencana internal (kebocoran gas, penyakit menular)

4. Code brown: bencana ekternal (KLL, huru hara, banjir)

5. Code black : penculikan bayi, anak, kekerasan

6. Code purple : ancaman bom/paket mencurigakan

7. Code orang : evakuasi

Bencana Internal dan Eksternal

• Bencana Internal ( Terjadi didalam RS)


1. Kebakaran
2. Kebocoran gas
3. Penyakit menular/KLB : wabah penyakit covid-19
4. Keracunan makanan

• Bencana eksternal (Terjadi diluar RS)


Menerima korban encana eksternal : ledakn/bom, kecelakaan trasnportasu, keracunan
massal, gempa bumi, tsunami, bajir bandang, angin pting beliung, kebakaran, tanah longsor,
wabah dan letusan gunung berapi.
Hospital Disaster Plan

1. Training dan edukasi


2. Simulasi

3. Partisipasi

4. Kecukupan perhatian
Tujuan Hospital Disaster Plan (HOSDIP)

1. Menyiapkan sistem kesiapsiagaan rumah sakit dalam penanggulangn bencana baik internal
maupun eksternal

2. Pembentukan sistem komunkasi, kontrol dan komando dalam waktu cepat pada lintas
sektor dan lintas program

3. Menyiapkan sarpas (alat medis dan non medis) farmasi dan SDM

4. Menyiapkan kemamouan semua staf dalam penangan bencana sesuai tugas masing”

Pengurangan Resiko Bencana

1. PRB dalam perencanaa program kerja


2. Tanggap darurat

3. Pemulihan pasca bencana

4. Infrastrukstur mitigasu dan kesiapsiagaan

5. Sistem peringatan dini

6. Peningkatan kapasitas masyarkat sekitar RS

7. (Mmou) PEMERINTAH, skpd, ngo

8. Penguatan kelembagaan

Komponen Pedoman Penanganan Bencana

1. Peta lokasi berkumpul saat benacan internal


2. Peta petunjuk area evakuasi saat terjadi bencana pada setiap tempat aman

3. Peta lokasi runagn perawatan pasien pasca emergency

4. Kartu intruksikerja

5. Kartu identitas

6. Disaster kit

7. Buku pendoman

Rumah Sakit membentuk tim siaga bencana melibatkan beberapa kmponen secara
menyeluruh, jika terjadi bencana tim ini akan melakukan tanggumg jawabnya masing- masing.

Penanganan bencana untuk pengurangan risiko bencana dari rumah sakit sudah menetapkan
bagaimana untuk pengurangan resiko bencana yang pertama dalam pembuatan perencanaan atau
perencanaan program kerja kemudian tanggap darurat kemudian pemulihan pasca bencana
kemudahan infrastruktur kemudian adanya emo- emo penting ya dengan SKPD ini penting jadi
lembaga-lembaga swasta juga perlu dilibatkan dalam penanganan bencana jadi ketika terjadi
bencana yang kemarin itu kan banyak yang kemudian ikut terlibat.

Merupakan keputusan dari direktur direktur Rumah Sakit sebagai komandan bencana ini jadi
dalam rumah sakit yang sudah menyiapkan ini sudah ada tim siaga bencana siaga bencana ini
melibatkan beberapa komponen yang ada di rumah sakit itu tidak hanya dari kesehatan tapi ini
secara menyeluruh menyeluruh dari bagian operasional ada bagian logistik ada bagian anggaran
ada bagian penunjang ada semua ada di situ jadi nanti ketika terjadi bencana maka TNI yang
kemudian akan melakukan job description yang masing-masing ya tanggung jawabnya masing-
masing sesuai dengan job description nya tadi itu semua ada disini termasuk TPI juga sudah
masuk di sini ini sebagai contoh saja sebagai contoh yang ditampilkan itu komponen apa saja
yang masuk dalam keadaan siaga bencana di rumah sakit ini yang sebagai penanggung
Jawabnya ini tugasnya sebagai contoh saja komandan rumah sakit itu selaku sebagai Direktur
adalah pemandangan rumah sakit jadi ketika terjadi bencana yang tugasnya memberikan arahan
komandan bencana untuk pengolahan korban kemudian melaporkan proses penanganan bencana
Gubernur Jawa Tengah ke Kementerian Kesehatan ini kan harus dilaporkan data-data ini penting
dia jadi temen-temen yang di lapangan Ini Memang harusnya memang untuk sistem
pencatatannya harus betul betul betul betul akurat.

Proses tugas tadi trim intersect vital tadi itu saat pandemi seperti ini ini bisa disinkronisasi
sudah di sinkronisasi dengan kondisi yang ada untuk menelpon inginkan untuk pasien yang
profit maupun yang tidak terbakar dengan mobil algoritma untuk Trias ya Jadi pada masa kopi
di IGD ini sudah dari awal dia datang oleh petugas Trias ini sudah dilakukan skrining dia terkait
dengan orbit ya dalam hal ini klinisnya ISPA terkait dengan ISP atau tidak Kalau tidak terkait
dengan inspirasi dimasukkan dalam paket yang dalam IGD yang area yang non profit atau kalau
kita sebut di tempat kita namanya jadi reguler ya dimasukkan ke sana tapi kalau kemudian terkait
dengan ISPA dia tetap untuk proses proses biasanya tetap jalan sesuai dengan metode yang kita
gunakan sebaik itu kalau silakan di tempat lain karena saya pakai es yg ada yang pakai ATM
ada yang pakai dari Kemenkes yang 3 level itu ya atau yang ada yang menggunakan dari
Singapura Ibu silakan Ya silakan jadi masing-masing Rumah Sakit punya kebijakan untuk
penentuan metode Tri adanya tapi ini tidak mengurangi esensi dari tindakan atau proses Tri
akhirnya tidak hanya di sini lebih ditekankan pada nanti penggunaan APD pada waktu
melakukan proses triase pasien triase kalau misalnya biasanya ini.

Misalnya ini misalnya terkait dengan konflik atau tidak Ini di petugas ini adalah kategori
menggunakan level 2 level 2 di situ disebutkan menggunakan baju kerja kemudian penutup
kepala sarung kepala menggunakan gaun dan masker bedah ya kemudian pensil dan versus
versus ya pensil dan kampus ini masih level 2 masih level 2 updatenya Tapi nanti kalau sudah
masuk nya ini di keputusan Trias Misalnya ini memang di IGD masuk dalam IG Insta ya ini
dilakukan rws warning system untuk paket ini sudah masuk kita makan ini disarankan di sini
menggunakan APD level 3 di sana menggunakan tambahan adalah kn95 jadi menggunakan
masker kn95 masker kn95 kemudian nanti menggunakan katrol katrol tapi perkembangannya
Sampai dengan saat ini ia Kami mendapatkan pengarahan dari penyakit dalam infeksi ya itu
penyakit kelamin infeksi maksud saya sudah mensosialisasikan bahwa transmisi virus itu
konflik khususnya itu adalah melalui droplet melalui droplet jadi transmisi virus itu melalui
droplet jadi tidak melalui misalnya kontak fisik seperti itu tidak ada yang kedua adalah dengan
aerosol jadi Microsoft memang apa tuh molekul kecil yang bertebangan Ketika batuk dan bersin
itu atau akan dilakukan tindakan intubasi itu ada tempatnya isolasi adalah tindakan yang
memang harus menggunakan APD level 3.

Tapi saat ini menurut rekomendasi dari steknya bahwa cara transmisi virus yang sudah jelas
maka sebetulnya di tempat kita itu sudah tidak disarankan lagi menggunakan katrol yang tidak
menggunakan katrol saat ini untuk pasien yang konsen ya itu yang sudah isiannya positif Ya
apapun untuk pasien yang robek-robek dipilihnya memang betul-betul sudah buruk mengarah
ke kopi tapi dia pihaknya belum keluar tadi itu kita yang sudah tidak lagi menggunakan kalau
jadi kalau mengirim pasien konfirm ya sekarang kita menggunakan gaun tapi masternya harus
dengan kn95 sekarang malah ditambah lagi masternya double ya masker N95.

Peran perawat pada bencana perang bencana ini menurut sumber yang ini
dikategorikanmenjadi ada yang rencana di rumah sakit dan klinik berjalan ini peran peran
perawat di Rumah Sakit perut tahun 2009 itu pertama sebagai manajer sebagai arsip dan
kemudian sebagai pemberi asuhan Jadi sebetulnya kalau saya lihat dari penjelasan dari masing-
masing fungsinya ini fungsi perawat ini sebelumnya yang kita masuk semua di situ yang
mengelola dan ia mengelola obat-obatan semua

Jadi setelah pasca bencana bencana itu maka pasien pasien khususnya yang mengalami
dampak dampak dampak fisik dan psikologis ini memang harus dilakukan pemantauan
kemudian Bagaimana pasien yang mengalami ptsd juga harus diidentifikasi dan yang pasti dapat
dikenali dan begitu salah ulang tahun kemudian ini tanda-tanda kita ini akan muncul ini biasanya
setelah 1 bulan sampai dengan 3 bulan setelah terjadinya bencana itu itu memang cukup panjang
waktunya ini biasanya kalau di perawatan berjanji itu masa tanggap darurat nya sudah selesai
karena masakan umumnya dua minggu kalau masih perlu diperpanjang lagi dua
minggu biasanya sudah selesai kalau kita ini biasa tinggal perawat yang di komunitas ini yang
kerja menindak lanjuti yang lebih jauh.

Anda mungkin juga menyukai