Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Maulidya Sismoyo

Nim : 30901800015

Kelas :A

RESUME KULIAH PAKAR

KEPERAWATAN BENCANA

KONSEP PELAYANAN KEPERAWATAN BENCANA PRE &


INTRA HOSPITAL

SAAT PANDEMI COVID-19

Dasar Hukum penanggulangan bencana:

1. Undang- undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.


2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
3. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
4. Undang- undang Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan.
5. Peraturan Menteru kesehatan Nomor 001 Thun 2012 tentang sistem
Rujukan pelayanan kesehatan perorangan.
6. Kepetusan menteri kesehatan Nomor 856/Mankes/SK/IX/2009 tentang
standar instalasi gawat darurat rumah sakit.
7. Keputusan Mneteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian coronavirus disease 2019( covid-19)

 Pokok Bahasan
 Definisi Bencana
 Macam-macam bencana
 Siklus bencana dan penanggulangan bencana
 Dampak bencana terhadap kesehatan
 Pelayanan Pre Hospital dan Intra Hospital saat bencana
 Peran perawat pada bencana

Definisi Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan ,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. ( UU No.24, 2007)

Setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan ekologis,


hilangnya nyawa manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan
kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau
wilayah yang terkena. (WHO)

Macam Bencana

 Bencana alam: tsunami, banjir erupsi, gempa bumi, angin topan,


tanah longsor.
 Bencana non alam: wabah pennyakit, terorisme biologi dan
biokimia, tumpahan bahan kimia, radiasi nuklir, kebakaran,
ledakan, kecelakaan transportasi
 Bencana sosial: diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas

Siklus Bencana

o Fase pra bencana : masa sebelum terjadi bencana.


o Fase bencana: waktu atau saat bencana terjadi.
o Fase pasca bencana tahapan setelah terjadi bencana.

Siklus Penanggulangan Bencana

 Kesiapsiagaan
 Tanggap darurat
 Mitigasi
 Pencegahan
 Pemulihan
 Rekonstruksi

Pra Bencana

Pencegahan: menghilangkan atau mengurangi ancaman melalui pengendalian


fisik dan lingkungan.

Mitigasi : Mengurangi dampak bencana ( pembuatan peraturan- peraturan,


upaya penyuluhan, upaya rekayasa bangunan struktur tahan ancaman bencana)

Kesiapsiagaan: Mengantisipasi bencana

1. Pengkajian terhadap kerentanan


2. Membuat perencanaan (Pencegahan bencana)
3. Pengorganisasian
4. Sistem informasi
5. Pengumpulan sumber daya
6. Sistem alarm
7. Mekanisme tindakan
8. Pendidikan dan pelatihan penduduk
9. Gladi resik

Saat Bencana
Tanggap bencana darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
segera saat kejadian bencana untuk melakukan kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
Setelah Bencana
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik untuk normalisasi semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat.
Rekontruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan
ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat.

DAMPAK BENCANA TERHADAP KESEHATAN


Bencana,
1) Korban massal yang dapat mengakibatkan luka, kecacatan dan
kematian.
2) Pengungsian
Kesakitan, kematian, kurang gizi, SAB&Lingk. (-)
Yankes lumpuh
3) Rusaknya sarana dan prasarana kesehatan
Gedung (RS/Pusk/Pustu) rusak
Alkes, transport, Alkomn rusak atau hilang
Stok obat rusak atau hilang.

Dampak psikologis bencana

o Reaksi stres pada bencana


a) Reaksi stres emosional ( lumpuh mental, gangguan tidur,
ketakutan, gelisah, depresi, marah, rasa berdosa)
b) Reaksi stres fisik ( sakit kepala, lemas tenggorokan serak,
nyeri otot, nyeri dada, mual, diare, kurang nafsu makan,
gangguan pernafasan, menggigil)
c) Reaksi stres kognitif (susah konsentrasi, daya pikirnya
lumpuh,kacau, apatis, kehilangan ingatan jangka pendek)
d) Reaksi stres perilaku ( tingkah laku kekerasan, menarik diri
Perbedaan antara Keperawatan bencana (fase akut) dan keperawatan gawat
darurat (saat normal)

 Keperawatan Bencana pada fase akut  Keperawatan gawat darurat pada saat
1. Banyak orang (komunitas)-korban normal
2. Terbatasnya SDM, bahan-bahan medis 1. Individu (pasien) dan keluarganya
3. Jumlah pasien melebihi daya tampung 2. SDM medis dapat di perkirakan dan
4. Tenaga keperawatan juga menjadi korban disiapkan
5. Pengumpulan dengan kelima panca indera 3. Mampu menggunakan ME(Medical
6. Pelayanan keperawatan terbatas Equipment) untuk memonitor pasien
7. Perawatan kesehatan diserahkan pasien/keluarganya kritis
8. Kesulitan membuat catatan tentang kondisi pasien 4. Keputusan berdasarkan data objektif
9. Kekurangan penyokong sosial 5. Dapat berkonsultasi perawat dan dokter
6. Mempraktikkan keperawatan s/prosedur
7. Perawatan di fokuskan untuk pasien luka
parah
8. Mampu membuat catatan untuk kondisi
pasien
9. Mampu menggunakan penyokong sosial

Anda mungkin juga menyukai