0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan16 halaman
Perawatan paliatif terhadap pasien kanker bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi penderitaan fisik, psikologis, dan sosial melalui identifikasi dini dan pengobatan gejala seperti nyeri, gangguan mobilitas, dan kecemasan. Langkah-langkah perawatan paliatif meliputi manajemen gejala, dukungan psikososial, dan peningkatan kualitas sisa hidup pasien.
Perawatan paliatif terhadap pasien kanker bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi penderitaan fisik, psikologis, dan sosial melalui identifikasi dini dan pengobatan gejala seperti nyeri, gangguan mobilitas, dan kecemasan. Langkah-langkah perawatan paliatif meliputi manajemen gejala, dukungan psikososial, dan peningkatan kualitas sisa hidup pasien.
Perawatan paliatif terhadap pasien kanker bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi penderitaan fisik, psikologis, dan sosial melalui identifikasi dini dan pengobatan gejala seperti nyeri, gangguan mobilitas, dan kecemasan. Langkah-langkah perawatan paliatif meliputi manajemen gejala, dukungan psikososial, dan peningkatan kualitas sisa hidup pasien.
2. Arif priyanto 8. Aura ramadina 3. Arina ikhfiyani 9. Aurellia azharine 4. Arini setiani 10. Ayu andini 5. Ashfa jauharoh 11. Bagus imawan 6. Atikah khairunnisa’ 12. Bella pratiwi 13. Choirunnisa Pengertian kanker Kanker adalah penyakit tidak menular bersifat kronis ditandai adanya pertumbuhan sel abnormal dan pada stadium lanjut tidak bisa disembuhkan. Penderita kanker dapat mengalami masalah fisik, psikologis maupun sosial. Dampak fisik seperti keluhan sesak nafas, luka, pembengkakan, dan stres psikologis. Kondisi yang dialami pasien kanker, membutuhkan perawatan paliatif untuk mencapai hidup yang berkualitas. Penyakit kanker sebagai penyakit kronis membutuhkan perawatan jangka panjang Penyakit kanker adalah salah satu penyakit katastropik yang memiliki karakteristik berbiaya tinggi (high cost), banyak penderitanya (high volume) dan berisiko kematian tinggi (high risk). Etiologi Kanker Faktor Keturunan Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi menderita kanker tertentu dibandingkan keluarga lainnya. Faktor Lingkungan Merokok meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.Faktor lingkungan lainnya, yaitu Sinar Ultraviolet matahari serta radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom hingga menjangkau jarak sangat jauh. Faktor Makanan Berbahan Kimia Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Faktor Terserang Virus Infeksi Faktor Perilaku Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol. Gangguan Keseimbangan Hormonal Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker Faktor Kejiwaan Stres berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Radikal Bebas Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Patofisiologi
Patofisiologi Penyakit Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat
berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya.Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker.Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum). Macam-macam Kanker Karsinoma Limfoma Leukaemia Sarkoma Glikoma Kanker payudara Tanda dan Gejala Pembengkakan pada organ tubuh yang terkena ( misal ada benjolan di payudara, diperut. Terjadi perubahan warna (misal perubahan warna tahi lalat). Demam kronis Terjadinya batuk kronis (terutama kanker paru) atau perubahan suara (pada kanker leher). Terjadinya perubahan pada sistem pencernaan/ kandung kemih (misal perubahan pola BAB, BAB berdarah,dsb) Penurunan nafsu makan dan berat badan. Keluarnya cairan atau darah tidak normal (misal keluar cairan abnormal dari puting payudara). Sedangkan dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat kanker dibagi 3 yaitu : Akibat langsung kanker (misalnya, sumbatan saluran cerna pada kanker usus, patah tulah pada kanker tulang, dst). Akibat tidak langsung (misalnya, demam, penuruna berat badan, anemia, penurunan kekebalan tubuh, dsb). Akibat pengobatan (misalnya, pembengkakan akiba sumbatan kelenjar getah bening pada radiasi kanker payudara, gangguan saraf tepi, penurunan kadar sel darah, kebotakan pada kemoterapi) Perawatan Paliatif Pelayanan paliatif pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual.
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan,
memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan support kepada keluarga penderita. Langkah-langkah pelayanan paliatif
Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
Memahami pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir Pengobatan penyakit penyerta dan aspek social Tatalaksana gejala Informasi dan edukasi Dukungan psikologis, cultural dan social Respon fase terminal Pelayanan pasien fase terminal Diagnosa perawatan Nyeri kronis berhubungan dengan tumor Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan keganasan Ansietas berhubungan dengan penyakit neurologis Harga diri rendah situasional berhubungan dengan pembedahan Resiko infeksi berhubungan dengan kanker Defisit pengetahuan berhubungan dengan manajemen kanker Defisit nutrisi berhubungan dengan kanker Intervensi keperawatan No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Keperawatan 1. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri Observasi : b.d tumor keperawatan 3 x 24 jam - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, diharapkan tingkat nyeri instensitas nyeri menurun dengan kriteria - Identifikasi skala nyeri - Identifikasi respon nyeri non verbal hasil : - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan 1. Keluhan nyeri menurun nyeri 2. Meringis menurun - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 3. Gelisah menurun - Monitor efek samping penggunaan analgetik Terapeutik : - Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri - Fasilitas istirahat dan tidur - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi : - Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri - Jelaskan strategi meredakan nyeri - Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi : - Kolaborasikan pemberian analgetik, jika perlu 2. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Ambulasi Observasi mobilitas tindakan - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya fisik b.d keperawatan 3 x 24 - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi keganasan jam diharapkan - Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi mobilitas fisik Terapeutik - Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat, kruk) meningkat dengan - Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu kriteria hasil : - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi Edukasi 1. Pergerakan - Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi ekstermitas - Anjurkan melakukan ambulasi dini - Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai meningkat toleransi) 2. Kekuatan otot meningkat 3. Nyeri menurun 4. Kelemahan fisik menurun
3. Ansietas b.d Setelah dilakukan Reduksi Anxietas
Observasi penyakit tindakan - Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor) neurologis keperawatan 3 x 24 - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan - Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal) jam diharapkan Terapeutik tingkat ansietas - Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan menurun dengan - Pahami situasi yang membuat anxietas kriteria hasil : - Dengarkan dengan penuh perhatian - Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan 1. Ekspetasi - Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan membaik - Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang Edukasi 2. Perasaan - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami keberdayaan - Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis - Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu membaik - Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan 3. Orientasi - Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi - Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan membaik - Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat - Latih teknik relaksasi Kolaborasi - Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu 4. Harga diri Setelah dilakukan Dukungan Penampilan Peran rendah tindakan keperawatan 3 Observasi : situasional x 24 jam diharapkan - Identifikasi berbagi peran dan periode transisi seuai tingkat perkembangan b.d terjadi peningkatan - Identifikasi peran yang ada dalam keluarga - Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi pembedahan terhadap perasaan positif Terapeutik : pada diri sendiri dengan - Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak kriteria hasil : diinginkan 1. Penilaian diri positif - Fasilitasi bermain peran dalam menganstipasi reaksi orang lain terhadap perilaku meningkat - Fasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik 2. Penerimaan Edukasi penilaian positif diri - Diskusi perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran sendiri meningkat - Diskusikan perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau 3. Perasaan malu ketidakmampuan menurun
5. Resiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi b.d kanker tindakan keperawatan 3 x Observasi: 24 jam diharapkan tingkat Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistematik infeksi menurun Terapeutik Dengan kriteria hasil: - Batasi jumlah pengunjung 1. kemerahan menurun - Berikan perawatan kulit pada area edema 2. nyeri menurun - kontak dengan pasien dan lingkungan 3. bengkak menurun - pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi 4. kultur area luka Edukasi: membaik - Jelaskan tanda dan gejala infeksi - Ajarkan memeriksa kondisi luka atau luka operasi - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi - Anjurkan meningkatkan asupan cairan
6. Defisit pengetahuan b.d Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan manajemen kanker keperawatan 3 x 24 jam Observasi diharapkan tingkat - Edukasi identifikasi Kesehatan dan pengetahuan membaik kemampuan menerima informasi - Identifikasi faktor-faktor yang dengan kriteria hasil: dapat meningkatkan dan 1. kemampuan menjelaskan menurunkan motivasi prilaku pengetahuan tentang suatu hidup bersih dan sehat topik meningkat Terapeutik 2. kemampuan - Sediakan materi dan media menggambarkan pengalaman Pendidikan Kesehatan sebelumnya yang sesuai - Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan topik meningkat - Berikan kesempatan untuk 3. verbalisasi minat dalam bertanya belajar meningkat Edukasi 4. pertanyaan tentang - Jelaskan faktor resiko yang dapat masalah yang dihadapi mempengaruhi Kesehatan menuun - Ajarkan prilaku hidup bersih dan sehat - Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prilaku bersih dan sehat 7. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi kanker keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi status nutrisi membaik dengan - Identifikasi status nutrisi kriteria hasil: - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan - Identifikasi makanan yang disukai 1. pengetahuan tentang pilihan - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrian makanan yang sehat meningkat - Identifikasi perlunya pengunaan selang nasogastrip 2. verbalisasi keinginan untuk - Monitor asupan makanan meningkatkan nutrisi meningkat - Monitor berat badan 3. indeks massa tubuh (IMT) - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium membaik Terapeutik 4. nafsu makan membaik - Melakukan oral hygiene sebelum makan , jika perlu - Fasilitasi menentukan pedoman diet - Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai - Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi - Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein - Berikan suplemen makanan, jika perlu - Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat di toleransi Edukasi - Anjurkan posisi duduk jika mampu - Ajarkan diet yang di programkan Kolaborasi - Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (miss.pereda nyeri, anti emetic) , jika perlu - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis yang dibutuhkan , jika perlu