Anda di halaman 1dari 4

RESUME KEPERAWATAN PADA An.

A DI RUANG BAITUN NISSA 1 DENGAN


VOMITUS

Nama mahasiswa : Erna Nur Safitri


Tempat Praktik : Baitunnissa 1
Tanggal : 11 Maret 2022

I. Identitas klien
Nama : An. A
Umur : 0 Tahun 7 bulan 22 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Kudu Baru RT 03/06 Kudu Genuk Semarang
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan :-
Lama kerja :-

Tanggal masuk : 11 Maret 2022 / 01.00


Tanggal pengkajian : 11 Maret 2022
Sumber informasi : Keluarga pasien

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama saat masuk RS
Keluarga pasien mengatakan anaknya muntah.
2. Riwayat penyakit sekarang
Keluarga pasien mengatakan muntah lebih dari 15 kali sejak pagi,
riwayat BAB cair lebih dari 3 kali kemarin.
3. Diagnosa medis dan pemeriksaan penunjang
Diagnosa medis : DADS + Vomituf profus
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Keterangan
HEMATOLOGI
Darah rutin 3
Hemoglobin 12.2 10.1-1297 g/dL Sesuai SADT
Hematokrit 40.0 31.0-43.0 % Sesuai SADT
Leukosit H 21.49 ribu/uL
Trombosit H 595 ribu/uL
Golongan O positif
darah/Rh
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
(Na, K,Cl)
Natrium (Na) 133,2 129-143
Kalium (K) 3.97 3.6-5.8
Klorida (C) 104.0 93-112

5. Pengkajian data fokus


DS : ibu pasien mengatakan An. A diare ampas lendir 5 kali, mual, muntah,
dan sering rewel.
DO : pasien tampak lemas, mata cekung dan turgor kulit menurun,
Pemeriksaan TTV
S : 36,6ºC
N : 120 x/ menit
Spo2 : 100 %
RR : 22 x/menit
TD :-
III. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah TTD
1 DS : ibu pasien mengatakan An. Proses Diare D.0020
A diare ampas lendir 5 infeksi
kali, mual, muntah, dan
sering rewel.
DO : pasien tampak lemas, mata
cekung dan turgor kulit
menurun,
Pemeriksaan TTV
S : 36,6ºC
N : 120 x/ menit
Spo2: 100 %
RR : 22 x/menit
2 DS : ibu pasien mengatakan An. Kehilangan Hipovolemi
A diare ampas lendir 5 cairan aktif a (D.0023)
kali, mual, muntah, dan
sering rewel.
DO : pasien tampak lemas, mata
cekung dan turgor kulit
menurun,
Pemeriksaan TTV
S : 36,6ºC
N : 120 x/ menit
Spo2: 100 %
RR : 22 x/menit
IV. Diagnosa Prioritas
1. Diare b.d Proses infeksi
2. Hipovolemia b.d Kehilangan cairan aktif
V. Intervensi
1. Intervensi Diare
Manajemen diare
a. Observasi
 Identifikasi riwayat pemberian makanan
 Identifikasi gejala invaginasi (tangisan keras, kepucatan pada bayi)
 Monitor keamanan penyiapan makanan
b. Terapeutik
 Berikan asupan oral
 Pasang jalur intravena, dan berikan cairan intra vena
c. Edukasi
 Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
 Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan
mengandung laktosa
 Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
d. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas, jika perlu
2. Intervensi hipetermia
Manajemen Hipovolemia
a. Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor intake dan output cairan
b. Terapeutik
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Longgarkan atau lepaskan pakaian
c. Edukasi
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberikan cairan IV isotonis (NaCl, RL)
VI. Implementasi dan Evaluasi
1. Diagnosa : Diare b.d Proses infeksi
 Mengidentifikasi riwayat pemberian makanan
 Mengidentifikasi gejala invaginasi (tangisan keras, kepucatan pada bayi)
 Memberikan asupan oral
 Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI
Evaluasi:
S: ibu pasien mengatakan An. A diare ampas lendir 5 kali, mual, muntah, dan
sering rewel.
O: pasien tampak lemas, mata cekung dan turgor kulit menurun,
Pemeriksaan TTV
S : 36,6ºC
N : 120 x/ menit
Spo2: 100 %
RR : 22 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2. Diagnosa : Hipovolemia b.d Kehilangan cairan aktif
 Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia
 Memberikan asupan cairan oral
 Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
 Menganjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
 Mengkolaborasi pemberikan cairan IV isotonis (NaCl, RL)
Evaluasi:
S: ibu pasien mengatakan An. A diare ampas lendir 5 kali, mual, muntah, dan
sering rewel
O: pasien tampak lemas, mata cekung dan turgor kulit menurun,
Pemeriksaan TTV
S : 36,6ºC
N : 120 x/ menit
Spo2: 100 %
RR : 22 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai