Anda di halaman 1dari 12

TREND DAN ISSUE

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun Oleh :

Nama : Ainun Rohmah

NIM : 201901010

Kelas : 3A

Prodi : S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO 2020/2021

Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto, (0321) 390203


TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KOMUNITAS

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan
dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah
kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari
segi - segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dilakukan
secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan
kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran
masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan
adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan
dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan  fisik
dan  mental,  keterbatasan  pengetahuan  serta kurangnya  kemauan, sehingga  dengan
bantuan  yang  diberikan  tersebut  diperoleh  kemampuan melaksanakan   kegiatan   hidup   
sehari – hari   secara   mandiri.   Kegiatan   pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), sertya
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative).

Upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer (Primary
Health Care/ PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan
sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan
produktif.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud


kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan – perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap
saat. Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari
adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit
dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas isu kecenderungan
keperawatan komunitas dan setting praktik keperawatan komunitas.
Pengertian isu keperawatan komunitas

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.

Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat juga
dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian, yang terlintas,
desas desus atau banyak lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok persoalan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah “masalah
yang     dikedepankan”. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1993, isu adalah :

a.       Masalah yang dikedepankan untuk ditangani;

b.      Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya;

c.       Kabar, desas-desus.

Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi atau   akan
terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita hangat. Jadi, isu
keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk ditangani atau desas
- desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.

Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh:

1.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat,

2.      Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus


menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,

3.      Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

2.      Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas

1.      Pengaruh politik terhadap keperawatan professional

Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah
mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai
sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai
masalah keperawatan komunitas.

2.      Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan

Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin berkembang
dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan
masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang terjadi di
masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan
tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan
kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya
kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok,
dan masyarakat.

3.      Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang


memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai
pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga
merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang
memenuhi harapan Masyarakat”.

Keperawatan kesehatan komunitas di masa mendatang

Saat ini, pcrmasalahan kesehatan yang dihadapi komunitas cukup komleks. Upaya
kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa terobosan
dalam upaya pembangunan dalam bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan maslh
tingginya angka kematian bayi, yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003) dan
angka kematian ibu, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002—2003).

Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit – penyakit yang mengancam jiwa
(emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, serta penyakit – penyakit menular (re-
emerging diseases) seperti tuberkulosis, malaria, dan penyakit yang dapat dicegah dengan
imuntsasi. Sementara itu, untuk penyakit – penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah, juga terjadi angka kesakitan. Selain penyakit, krisis dalam
komunitas seperti bencana dan terjadinya kekerasan juga menjadi fokus perhatian kesehatan
komunitas. Oleh karena itu, di masa mendatang dapat diprediksi bahwa kebutuhan akan
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat. Pada
akhirnya, kemampuan perawat kesehatan komunitas untuk menangkap peluang dan
berespons terhadap perubahan dan tantangan di masa mendatang merupakan dasar yang kuat
bagi perkembangan keperawatan komunitas. Kompetensi komunitas, perawatan kesehatan di
rumah, perawat puskesmas di komunitas, kepemimpinan, pemakaian informasi diprediksi
menjadi fokus dari sistem kesehatan komunitas di masa mendatang.

B.     SETTING PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNTAS

1.      Kegiatan praktik keperawatan komunitas

Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang
luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat
tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

a.      Tahap persiapan

1)      Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek.

2)      Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan kesehatan
utama.

3)      Penyusunan instrumen data.

4)      Uji coba instrumen pengumpulan data.

5)      Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan program
praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.

6)      Melaksanakan  pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan setempat.

7)      Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi, epidemiologi dan
statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.

8)      Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan


melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.

9)      Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:

a)      Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat

b)      Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar rencana
kegiatan

c)      Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan.
d)      Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari instansi
terkait.

b.      Tahap Pelaksanaan:

1)      Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan  kelompok kerja
kesehatan.

2)      Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan:

a)      Pelatihan kader kesehatan

b)      Penyuluhan kesehatan

c)      Simulasi/demonstrasi

d)      Pembuatan model/percontohan

e)      Kunjungan rumah (home health care)

f)       Kerja bakti, daan lain-lain.

3)      Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

c.       Tahap Evaluasi:

1)      Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian, kefektifan
dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.

2)      Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan
pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.

2.      Area praktik keperawatan kesehatan komunitas

Menurut Depkes RI (2006), pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat


diterapkan langsung pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, seperti:

a.      Unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan (rumah sakit,
puskesmas, dan sebagainya).

b.      Rumah. Perawat home care memberikan pelayanan keperawatan pada keluarga di rumah


yang menderita penyakit akut dan kronis. Peran home care adalah untuk meningkatkan
fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang beresiko tinggi mengalami masalah
kesehatan.
c.       Sekolah. Area praktik perawat komunitas juga mencakup seluruh warga di lingkungan
institusi pendidikan seperti siswa, guru dan karyawan baik di TK, SD, SMP, SMA maupun
perguruan tinggi. Perawat sekolah dapat memberikan pelayanan sesaat (day care), screening
(proses mengidentifikasi penyakit-penyakit yang tidak diketahui/tidak terdeteksi dengan
menggunakan berbagai test/uji), maupun memberikan pendidikan kesehatan.

d.      Tempat kerja atau industri. Perawat melakukan kegiatan perawatan langsung terhadap
kejadian kesakitan maupun kecelakaan minimal yang terjadi di tempat kerja, industri rumah
tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu perawat memberikan pendidikan kesehatan tentang
keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stres, olahraga, penanganan
perokok, serta pengawasan makanan.

e.       Barak penampungan. Perawat memberikan perawatan langsung terhadap kasus akut,
penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda dan mental.

f.        Kegiatan Puskesmas keliling. Pelayanan keperawatan dalam puskesmas keliling diberikan
kepada individu, kelompok masyarakat di pedesaan, dan kelompok terlantar. Pelayanan
keperawatan yang diberikan meliputi pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan
kasus penyakit akut dan kronis, serta pengelolaan dan rujukan penyakit. 

g.      Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda, panti sosial lain,
rumah tahanan serta lembaga pemasyarakatan.

h.      Pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Kelompok resiko tinggi seperti (1) kelompok
wanita, anak-anak, dan lansia yang mendapat perlakuan kekerasan, (2) pusat pelayanan
kesehatan jiwa dan penyalahgunaan obat, (3) tempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan, pengemis, kelompok orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan wanita tuna susila
(WTS).

Keperawatan kesehatan komunitas identik dengan penyuluhan kesehatan. Hal ini tidak
sepenuhnya salah karena penyuluhan kesehatan juga bagian dari keperawatan kesehatan
komunitas. Akan tetapi tugas perawat komunitas ternyata tidak sesimpel itu. Banyaknya area
praktik dari perawat komunitas menuntut agar seorang perawat komunitas memahami konsep
dari berbagai area dan melakukan fungsi advokasi pada berbagai tingkat sistem.

Sasaran keperawatan kesehatan komunitas

Menurut DEPKES tahun 2006, sasaran keperawatan kesehatan komuntas antara lain :

a.      Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia Ianjut,
penderita penyakit menular (tuberkulosis pare, kusta, malaria, demam berdarah, diare, dan
ISPA atau pneumonia), dan penderita penyakit degeneratif.

b.      Keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan teridap masalah kesehatan
(vulnerable group) atau risiko tinggl (high risk group) dengan prioritas sebagai berikut :

1)      Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (puskesmas
dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.

2)      Keluarga yang sudah memanfaatkan sarana kesehatan serta mempunyai masalah kesehatan
terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reprcuduksi, dan penyakit
menular.

3)      Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah kesehatan prioritas serta
belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.

c.       Kelompok

Sasaran kelompok adalah kelompok khusus yang rentan terhadap masalah kesehatan baik
yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.

1)      Kelompok tidak terikat dalam suatu institusi seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil,
usia lanjut, penderita penyakit tertentu, dan pekerja informal.

2)      Kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi seperti sekolah, pesantren,
panti asuhan, panti wreda, rutan, dan lapas.

d.      Masyarakat

Sasaran masyarakat adalah yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya
masalah kesehatan seperti berikut :

1)      Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, kelurahan, desa) yang mempunyai:

a)      Bayi meninggal tinggi dibandingkan daerah lain;

b)      Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain;
c)      Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.

2)      Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dan
lainnya).

3)      Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau akibat lainnya.

4)      Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil dan
perbatasan.

5)      Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit sepertl daerah transmigrasi.

4.      Prinsip dasar dalam praktik  perawatan kesehatan komunitas adalah sebagai berikut:

a.       Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

b.      Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

c.       Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat.

d.      Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif
dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.

e.       Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.

f.        kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah
sakit.

g.      Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.

h.      Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat
masyarakat.

i.        Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga
dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.

j.        Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.

k.      Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang
sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah
sakit.

l.        Home visite sangat penting.


m.    Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

n.      Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan
yang ada.

o.      Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas,
institusi seperti sekolah, panti,  dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.

Faktor yang mempengaruhi praktik keperawatan komunitas

a.      Ilmu pengetahuan dan teknologi baru

Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti
oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan
jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti
laser, terapi perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih professional dan butuh
tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.

b.      Pergeseran nilai masyarakat

Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka
dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang
sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih
dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada
masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem
pelayanan kesehatan.

c.       Aspek legal dan etik

Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa


pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai
hukum dan etika yang ada di masyarakat.

d.      Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat.
Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah
dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat
sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat
mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.

e.       Politik

Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali
dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli.(2009).Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik
dalam Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta.

http://www.scribd.com/doc/48222370/Isu-Tren-Keperawatan-Komunitas

Anda mungkin juga menyukai