Anda di halaman 1dari 10

ISU KEPERAWATAN KOMUNITAS

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi pembelajaran keperawatan komunitas

Oleh Kelompok 2
Bellia Fega Fransiska
Chelsa Yuliana Putri 221211991
Cinda Oktaria
Cinta Angela
Dina Lorenza 221211996
Echa Irza Sahrira
Fathur Syukri 221211999
Muhammad Ismail
Putri Oktaviani 221212023
Rendy Alfikri Rahman

Dosen Pengampu
Ns . Nurleny M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAN KESEHATAN DAN SAIN
UNIVERSITAS MERCUBAKTIJAYA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Issue Dalam
Keperawatan Komunitas” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yakni untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Keperawatan Komunitas
Dalam makalah ini kami mangucapkan terima kasih kepada Ibu Nurleny yang telah
membimbing penulis dalam pembuatan makalah asuhan keperawatan ini. Selain itu, tugas ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi penulis. Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan yang
disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan serta pengalaman penulis. Namun
demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
Penulis berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah, namun penulis
menyadari banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,untuk itu penulis meminta
kritik yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan denganmasalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri.
Demikian pula pemecahan masalah kesehatanmasalah, tidak hannya di lihat
dari kesehatan sendiri tapi harus dilihat dari segi segi yangada pengaruhnya
terhadap masahh "sehat sakit" atau kesehatan tersebut. Tujuan utama
dilakukan secara pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM
yang berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia
sehat 2025.
Gambaran masyarakat di masa depan yang inging dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai
penduduknya, oleh hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memiliki kemampuanuntuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajatkesehatan yang tinggi.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena
adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnya kemauan, sehing ga dengan bantuan yang diberikan tersebut
diperoleh kemampuan melaksanakan kegiat an hidup Sehari hari Secura
mandiri. Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), sertya
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative). perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut
seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi
keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai isu yang menuntut peningkatanpelayanan asuhan
Keperawatan.Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas
isu kecenderungan keperawatan komunitas dan setting praktik keperawatan
komunitas
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan defenisi issue dalam keperawatan komunitas
2. Apa saja issue yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas
3. Bagaimana perkembangan keperawatan di indonesia saat ini saat ini
sangat pesat
4. Bagaimana keperawatan kesehatan komunitas di masa datang
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi issue dalam keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui issue yang sedang di bicarakan dalam keperawatan
komunitas
3. Untuk mengetahui perkembangan keperawatan di indonesia saat ini
sangat pesat
4. Untuk mengetahui keperawatan kesehatan komunitas di masa mendatang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi issue Keperawatan Komunitas
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun
tentang krisis.
Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat
juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian, yang
terlintas, desas desus atau banyak lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah pokok
persoalan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah “masalah
yang dikedepankan”. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1993, isu
adalah :
a. Masalah yang dikedepankan untuk ditangani.
b. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya.
c. Kabar, desas-desus
Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi
atau akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang banyak dan merupakan berita
hangat. Jadi, isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan
untuk ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh:
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang
sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh Masyarakat
2) Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di
Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di
negara yang telah berkembang
3) Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak
bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang
murah dan terjangkau
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan teknologi dalam bidang kesehatan dalam
merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi Kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan
informasi, melalui internet atau telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan)
lewat email
4. Individu yang menyalahgunakan erahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek
2. Issue yang sedanag di bicarakan dalam keperawatan komunitas

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional


Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock telah
mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di hargai
sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat mengenai
masalah keperawatan komunitas.
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat
kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang
terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan. Dampak
perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi
keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar
dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan
individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat.
3. Puskesmas Idaman
Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi pelayanan yang sesuai dengan
standart operating procedure (SOP) pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai
pelayanan masyarakat, akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga
merubah paradigma dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang
memenuhi harapan Masyarakat”.
4. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi
Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian utama antara
lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta tingkat kesejahteraan
sosial masyarakat; masih rentannya ketahanan budaya dan belum diberdayakannya kesenian
dan pariwisata secara optimal; masih rendahnya kedudukan dan peranan perempuan
diberbagai bidang kehidupan dan pembangunan; masih rendahnya partisipasi aktif pemuda
dalam pembangunan nasional, belum membudayanya olahraga dan masih rendahnya prestasi
olahraga. Berbagai permasalahan tersebut akan diatasi melalui pelaksanaan berbagai program
pembangunan yang mengacu pada arah kebijakan sosial dan budaya yang telah diamanatkan
dalam GBHN 1999–2004.
Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan bidang sosial dan budaya
adalah desentralisasi; peningkatan peran masyarakat termasuk dunia usaha; pemberdayaan
masyarakat termasuk pemberdayaan perempuan dan keluarga; penguatan kelembagaan
termasuk peningkatan koordinasi antarsektor dan antarlembaga. Lingkungan sosial budaya
yang erat kaitannya dengan masalah kesehatan harus dilihat dari segi kehidupan masyarakat
secara luas. Faktor – faktor kemasyarakatan tersebut antara lain struktur sosial, ekonomi dan
budaya. Ini meliputi kecerdasan rakyat, kesadaran rakyat untuk memlihara kesehatan dirinya
sendiri.
Makin bertambah tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan tercipta perilaku dan sikap
yang baik terhadapa hidup sehat yang menguntungkan upaya kesehatan. Masyarakat agraris
pada umumnya lebih lamban menanggapi perubahan nilai sosila budaya termasuk ekonomi,
hingga sulit mengatasi masalah kemiskinan maupun pengembangan sosial dan budaya, yang
justru berpengaruh pada sikap dan perilaku hidup sehat.
5. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Upaya pengendalian pertumbuhan telah berhasil dengan baik terutama melalui gerakan
Keluarga Berencana. Namun pertambahan jumlah penduduk dan perbandingan penduduk
usia muda yang masih besar, serta penyebaran peduduk yang masih belum merata,
menimbulkan masalah. Perbandingan jumlah penduduk wanita dan pria, tidak akan banyak
berubah dari keadaan sekarang, yaitu 100 orang wanita terhadap 96,8 pria. Jumlah penduduk
berusia 40 tahun keatas, secara relatif akan bertambah. Ini berarti perlunya peningkatan
pelayanan untuk penyakit – penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, dan
penyakit degeneratif lainnya yang biasa diderita oleh penduduk berusia 40 tahun keatas, yang
relatif lebih mahal pelayanannya dibandingkan dengan penyakit menular.
Dengan demikian ciri kependudukan di Indonesia sampai sekarang masih cenderung
bergerak lamban dari penduduk usia muda ke arah penduduk usia tua. Karena itu upaya
kesehatan masih ditujukan terutama kepada penyakit-penyakit yang banyak dideriita oleh
anak-anak di bawah usia 5 tahun, dengan tidak melupakan pula berbagai penyakit yang lazim
diderita oleh golongan umur produktif yang makin besar jumlahnya serta perubahan ciri-ciri
penyakit di masa akan datang kondisi kesehatan lingkungan masih rendah; Pencemaran
lingkungan dewasa ini selain terutama disebabkan karena kebiasaan membuang kotoran yang
tidak semestinya juga disebabkan oleh pencemaran air dan tanah serta udara karena bahan
buangan industri, limbah pertanian dan pertambangan serta pencemaran udara karena
kenderaan bermotor. Pencemaran makanan dan minuman dapat terjadi karena hygiene dan
sanitasi yang belum memadai, pemakaian bahan tambahan, pemakaian pestisida untuk
menyelamatkan produksi pangan dan keadaan lingkungan yang makin tercemar.
Mengenai perumahan, bahwa dewasa ini masih banyak penduduk menempati rumah
dan pemukiman yang tidak layak, yang merugikan kondisi kesehatan diri sendiri dan
lingkungan.
6. Keterbatasan pelayanan kesehatan
Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat,
khususnya yang berpenghasilan rendah, telah dibangun Pusat-Pusat Kesehatan Masyarakat.
Dewasa ini seluruh kecamatan sudah mempunyai sekurang-kurangnya sebuah Puskesmas
serta beberapa Puskesmas Pembantu. Jangkauan upaya pelayanan Puskesmas dan Puskemsas
pemantu masih belum memadai terutama di daerah pedesaan yang sulit perhubungannya atau
daerah terpencil. Untuk mengatasi itu diadakan Puskesmas Keliling dan Polindes untuk
membantu memberiakan pelayanan kepeda penduduk. Namun belum semua desa bisa
terjangkau.
Upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu hanya mungkin diwujudkan
jika sistem rujukan dikembangkan dengan meningkatkan sarana dalam arti luas, yakni
pengembangan rumah sakit yang memenuhi syarat medis teknis serta kejelasan tanggung
jawab antara Puskesmas dan Rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta.,
3.Perkembangan keperawatan di indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh ;
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat,
2. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,
3. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau.

4.Keperawatan kesehatan komunitas di masa mendatang


Saat ini, pcrmasalahan kesehatan yang dihadapi komunitas cukup komleks. Upaya
kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa terobosan
dalam upaya pembangunan dalam bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan maslh
tingginya angka kematian bayi, yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003) dan
angka kematian ibu, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002—2003).
Masalah kesehatan lainnya adalah munculnya penyakit – penyakit yang mengancam
jiwa (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, serta penyakit – penyakit menular (re-
emerging diseases) seperti tuberkulosis, malaria, dan penyakit yang dapat dicegah dengan
imuntsasi. Sementara itu, untuk penyakit – penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah, juga terjadi angka kesakitan. Selain penyakit, krisis dalam
komunitas seperti bencana dan terjadinya kekerasan juga menjadi fokus perhatian kesehatan
komunitas. Oleh karena itu, di masa mendatang dapat diprediksi bahwa kebutuhan akan
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat. Pada
akhirnya, kemampuan perawat kesehatan komunitas untuk menangkap peluang dan
berespons terhadap perubahan dan tantangan di masa mendatang merupakan dasar yang kuat
bagi perkembangan keperawatan komunitas. Kompetensi komunitas, perawatan kesehatan di
rumah, perawat puskesmas di komunitas, kepemimpinan, pemakaian informasi diprediksi
menjadi fokus dari sistem kesehatan komunitas di masa mendatang.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk ditangani
atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Tren dan isu yang sedang
dibicarakan dalam keperawatan komunitas :
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas Idaman
Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih cukup
tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi dan mobilitas penduduk
yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di masa mendatang diprediksi
bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas yang berkualitas akan
semakin meningkat.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan
evaluasi. Area praktik keperawatan kesehatan komunitas yaitu unit pelayanan kesehatan,
rumah, sekolah, tempat kerja atau industri, barak penampungan, kegiatan puskesmas keliling,
panti atau kelompok khusus lain serta pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Sasaran
keperawatan kesehatan komunitas antara lain individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Diharapkan perawat Indonesia dapat mengubah isu isu yang terjadi pada masyarakat
Indonesia sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli.(2009).Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan
Praktik dalam Keperawatan.Salemba Medika : Jakarta.
Ayu, K. 2013. Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Dermawan, D. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta: Gosyen
Publishing

Anda mungkin juga menyukai