PENDAHULUAN
1
perawatan keluarga. Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang
ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan
budaya keluarga dimana proses keperawatan sendiri suatu metode sistematis dan ilmiah
yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis,sosial, dan spiritual yang optimal, melalui
tahap pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan,
melaksananakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan.
1.2 Tujuan umum
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta atau yang sedang booming, actual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang
namun belum jelas faktannya atau buktinya dimana suatu peristiwa atau kejadian
yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut
ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga
merupakan sesuatu yang booming, actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta
desas-desus dalam ruang lingkup keperawatan keluarga.
Keperawatan keluarga merupakan serangkaian kegiatan yang diberi via
praktek perawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam
konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat
menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga dalam unit dan
memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat.
2.2 Tren dalam Keperawatan keluarga
a. Perubahan ekonomi
b. Kependudukan
3
lebih menekankan pada pemberian pelayanan kesehatan atau perawatan pada
“hospital-based” ke “comunity based”.
1. Praktik keperawatan
a. Pengurangan anggaran
Perawat indonesia saat ini di hadapkan pada suatu dilema,di satu sisi dia harus
terus mengupayakan peningkatan kualitas layanan kesehatan, dilain pihak pemerintah
memotong alokasi anggaran untuk pelayan keperawatan. Keadaan ini dipicu dengan
menjadikan rumah sakit swadan dimana juga berdampak terhadap kinerja perawat.
Dalam melaksanakn tugasnya perawat sering jarang mengadakan hubungan
4
interpersonal yang baik karena mereka harus melayani pasien lainnya dan dikejar oleh
waktu.
c. Teknologi
d. Tempat praktik
5
ditentukan oleh hasil kajian-kajian dan pembaharuan yang dilaksanakan berdasarkan
hasil penelitian.
1. Isu Praktik:
Penulis lain yaitu Bowden dkk menyoroti bahwa kecenderungan teknologi dan
ekonomi seperti pengurangan layanan dan staf, keragaman dalam populasi klien yang
lebih besar. Sedangkan menurut Hanson kurangnya alat pengkajian keluarga yang
komperehensif dan strategi intervensi yang baik, perawat terikat dengan model
kedokteran (berorientasi pada individu dan penyakit), dan sistem pemetaan yang kita
lakukan serta sistem diagnostik keperawatan menyebabkan penerapan perawatan yang
berfokus pada keluarga sulit diwujudkan.
6
rumah sakit, pelayanan dan staf, serta pertumbuhan pelayanan berbasis komunitas.
Perubahan ini me nyebabkan peningkatan tekanan kerja dan kelebihan beban kerja
dalam profesi keperawatan.
Waktu kerja perawat dengan klien individu dan klien keluarga menjadi
berkurang. Oleh karena itu, mengembangkan cara yang bijak dan efektif untuk
mengintegrasikan keluarga ke dalam asuhan keperawatan merupakan kewajiban
perawat keluarga. Menurut Wright dan Leahey, mengatasi kebutuhan ini dengan
menyusun wawancara keluarga selama 15 menit atau kurang. Pencetusan gagasan dan
strategi penghematan waktu yang realistik guna mempraktikan keperawatan keluarga
adalah isu utama praktik dewasa ini.
7
menerima dan merasakan dunia, khusunya keadaan sehat dan sakit. Dalam pengertian
yang lebuh luas, budaya (termasuk etnisitas, latarbelakang agama, kelas sosial, afiliasi
regional dan politis, orientasi seksual, jenis kelamin, perbedaan generasi) membentuk
persepsi kita, nilai, kepercayaan, dan praktik. Faktor lainnya, seperti pengalaman
sehat dan sakit, membentuk cara kita memandang sesuatu. Meskipun terdapat semua
upaya tersebut guna dapat bekerja lebih efektif dengan keluarga yang beragam,
memberikan perawatan yang kompeten secara budaya tetap menjadi tantangan yang
terus dihadapi.
Dengan makin kecilnya dunia akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi,
perawat keluarga disuguhkan dengan kesempatan baru dan menarik utnuk belajar
mengenai intervensi serta program yang telah diterapkan oleh negara lain guna
memberikan perawatan yang lebih baik bagi keluarga. Globalisasi adalah proses
bersatunya individu dan keluarga karena ikatan ekonomi, politis, dan profesional.
Globalisasi mempunyai dampak negatif yang bermakna bagi kesehatan yaitu ancaman
epidemi diseluruh dunia seperti HIV/AIDS menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi
positifnya, pembelajaran yang diperoleh perawat amerika dari perawat diseluruh
dunia melalui konferensi internasional, perjalanan, dan membaca literatur kesehatan
internasional memberikan pemahaman yang bermanfaat.
8
2. Isu Pendidikan:
Menurut Hanson dan Heims, yang melaporkan sebuah survei pada sekolah
keperawatan di Amerika Serikat yang mereka lakukan terkait cakupan keperawatan
keluarga di sekolah tersebut, terdapat perkembangan pemaduan muatan keperawatan
keluarga dan ketrampilan klinis kedalam program keperawatan pascasarjana dan
sarjana. Masih belum jelas muatan apa yang tepat diberikan untuk program sarjana
dan pascasarjana dan bagaimana cara mengajarkan ketrampilan klinis. Tidak
kesepakatan mengenai fokus program sarjana dan pascasarjana terkait dengan
keperawatan keluarga. Akan tetapi, terdapat beberapa konsensus bahwa praktik
keperawatan tingkat lanjut pada keperawatan keluarga melibatkan pembelajaran
muatan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dengan seluruh keluarga dan
individu anggota keluarga secara bersamaan.
Perawat keluarga dengan praktik tingkat lanjut dapat bekerja sebagai terapis
keluarga pada keluarga yang bermasalah. Akan tetapi, masih belum jelas muatan dan
ketrampilan apa yang dibutuhkan dalam keperawatan keluarga untuk para perawat
yang dipersiapkan di program praktik tingkat lanjut lainnya (program perawat
spesialis klinis dan praktisi). Bahasa lebih lanjut mengenai cakupan dan level muatan
dan ketrampilan klinis perlu dilakukan.
3. Isu Penelitian:
9
dalam editorial “Wanted :Family Nursing Intervention,” mengeluhkan mengenai
kurangnya naskah penelitian intervensi keperawatan yang ia terima untu dikaji.
4. Isu kebijakan:
10
d. Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan
yang diperlukan rehabilitasi atau perawatan paliatif.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Permasalahan Trend Dan Isu Keperawatan Keluarga Yang Muncul Di Indonesia
a. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum
adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
b. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
f. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
h. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transportasi yang cukup.
k. Lahan praktek yang terbatas, sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
Dalam kemajuan teknolgi ini seorang perawat mempunyai peran yang besar,
baik di masyarakat maupun di rumah sakit. Peran perawat sebagi educator seperti
memberikan informasi kepada klien mengenai tindakan yang akan diberikan. Juga
12
sebagai care giver dalam memberikan layanan kesehatan menggunakan dan
memanfaatkan teknologi telehealth guna mempermudah dan meningkatlkan hasil
kerja dalam memberikan layanan asuhan keperawatan. sebagai change agent
teknologi sebelumnya perawat merupakan tenaga yang paling sering berhubungan
dengan pasien oleh karena itu setiap sistem teknologi yang baru maka perawat harus
mempu mengusai dan menerapkannya. Perawat saat ini harus mampu mencari
informasi terbaru mengenai dunia teknologi kesehatan agar tidak ketinggalan zaman.
Dengan mempelajarinya maka kita akan mengetahui bagaimana cara mengoperasikan
teknologi baru dan mampu memanfaatkannya didunia kesehatan.
b. Tindakan prefentif :
Agar keluarga mampu mencegah munculnya masalah pada perkembangan berikutnya.
13
3.4 Perbandingan Tori Dan Fakta Pada Tren Dan Isu Pendidikan Dan Penelitian
Keperawatan Kelarga
a) Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.
b) Kemajuan dan pertukaran IPTEK
c) Kemajuan teknologi transportasi migrasi dan mudah interaksi keluarga berubah
d) Kesiapan untuk bersaing secara berkualitas dan sekolah-sekolah berkualitas
e) Kompetensi global tenaga kesehatan/ keperawatan.
1) SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada perawat keluarga.
3) Bersikap pasif.
6) Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
14
4) Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
a. Promoting and protecting people health. Merupakan perubahan pradigma dari cure
menjadi care melalui tindakan preventif.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya Keperawatan keluarga adalah
serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan kepada keluarga untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada
anggota keluarga individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari
identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota
keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat.
a) Dunia tanpa batas (global vilage) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,dkk. (2013) Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta:
EGC
Wahid Iqbal Mubarak, N. C. (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika.
17