Kami ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS dengan judul
”Trend Dan Isue Dalam Pelayanan Keperawatan Komunitas”, dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mahasiswa dalam memahami
Asuhan Keperawatan Komunitas Dalam Kesehatan Masyarakat. Isi dari makalah ini, terdapat
uraian dan penjelasan tentang trend dan issue keperawatan di Indonesia yang akan kami uraikan
dalam bentuk tulisan yang ringkas dan jelas. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas
kesempatan dan masukan positif yang diberikan oleh dosen Asuhan Keperawatan Komunitas
bagi kesempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada teman-teman
yang telah bekerja sama dan terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan. Kami
sebagai penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan
bagi kita semua. Amien.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus
menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini
dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan
secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam
interaksinya dengan keluarga dan komunitas.Tren praktik keperawatan meliputi
perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang
lebih besar.Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini
disebabkan oleh : -Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
sehingga informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi
dengan cepat diketahui oleh masyarakat, - Perkembangan era globalisasi yang
menyebabkan keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan
keperawatan di negara yang telah berkembang , - Sosial ekonomi masyarakat semakin
meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi,
tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan
yang murah dan terjangkau.
Sejauh ini, bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam
system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain,
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai pertimbangan
terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan,
seperti kasus-kasus penyakit terminal, keterbatasan kemampuan masyarakat untuk
membiayai pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit,
banyak orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan
di rumah yang dirasakan lebih nyaman ( Depkes RI,2002 ).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memahami trend dan issue dalam pelayanan keperawatan komunitas
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam pendidikan Keperawatan komunitas
b. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam penelitian Keperawatan Komunitas
c. Untuk mengetahui Trend dan Issue dalam keprofesian terkait Keperawatan
Komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang.
3. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat
dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat pelayanan ini
dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta dampak
dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran. Bentuk tingkat
pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survei pencarian
kasus baik secara individu maupun masyarakat, survei penyaringan kasus serta
pencegahan terhadap meluasnya kasus.
5. Rehabilitation ( rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap kecacatan
sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada pasien, kemudian
memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan kembali atau gairah hidup
kembali ke masyarakat dan masyarakat mau menerima dengan senang hati karena
kesadaran yang dimilikinya.
2) Pendidikan Akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan
keperawatan secara mendalam. Berdasarkan pada UU NO 34 tahun 2014
tentang Keperawatan pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program
sarjana keperawatan, program megister keperawatan, dan program doktor
keperawatan.. (S2) dengan peminatan Keperawatan Komunitas sudah banyak
beredar pada Universitas Negeri diantaranya UI, UGM, Universitas Brawijaya
dan UNDIP. Doktor Keperawatan Komunitas (S3) sudah diterapkan di
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
3) Pendidikan Profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah program
sarjana dimana mahasiswa memiliki skill dalam pekerjaan dengan keahlian
khusus dalam bidang profesi dan spesialis tertentu.Dimana peserta didik
Jenjang pendidikan profesi Ners.Komunitas dan Spesialis Komunitas sudah
diterapkan pada Universitas Indonesia Pendidikan profesi menurut UU NO 34
tahun 2014 tentang Keperawatan pada pasal 8 terdiri atas program profesi
keperawatan dan program spesialis keperawatan.
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu profesi yang memiliki organisasi profesi yang
sangat bermanfaat dalam menetapkan standar praktek, pelayanan dan pendidikan
keperawat. Keperawatan sebagai sebuah profesi yang didalamnya terdapat Body of
Knowledge yang jelas, memiliki dasar pendidikan yang kuat sehingga dapat
dikembangkan setinggi-tingginya. Masih banyak para perawat yang masih tidak percaya
diri dengan berjalan membungkuk-bungkuk seperti orang ketakutan kerika berharap
dengan dokter, semua itu adalah jelas merupakan kebiasaan dan kebudayaan yang sangat
tidak produktif. Hal itu terjadi karena perawat tidak cukup percaya diri dengan ilmu yang
sangat untuk berubah. Untuk itu kita harus melakukan perubahan secara total dan berlaku
sebagai mitra profesi dan bukan sebagai asisten atau pembantu bagi profesi lain. Hal
tersebut merupakan nampak karena masih rendahnya pengetahuan perawat. Masih belum
menyeluruhnya keinginan untuk berubah, sehingga percaya diri perawat untuk dikatakan
sebagai mitra dokter menjadi tidak ada.
B. Saran
Untuk mendapatkan langkah strategis dalam menghadapi tren issue perubahan
perawat di masa depan. Untuk itu diharapkan adanya suatu kemauan dari diri perawat
sendiri untuk berubahan dan adanya penerangan secara langsung pendidikan yang akan
diterapkan dalam suatu pelayanan keperaqatan yang profesional kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA