PSIKONEUROIMONOLOGI
01.05.PNI.2K
SEMESTER : 5
BEBAN STUDI : 2 sks (2T/P/PL)
TAHUN AKADEMIK : 2022 /2023
DOSEN PENGAMPU Anik Supriani,S.Kep.Ns.,M.Kes
Dosen Pengajar 1. Anik Supriani,S.Kep.,N.,M.Kes (14 jam)/7 TM
2. Dr. Joni Haryanto, S.Kp.,M.Si (14 jam)/7 TM
3. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan psikoneuroimunologi sebagai pendekatan dalam asuhan
keperawatan
b. Menjelaskan konsep stressor dan adaptasi
c. Menjelaskan konsep psikobiologi, imunologi dan psikoneuroimunologi
d. Menjelaskan proses pembelajaran dan koping individu terhadap stress
e. Menjelaskan psikoneuroimunologi berbasis molekuler
f. Menganalisa mekanisme infeksi dalam psikoneuroimunologi
g. Menjelaskan mekanisme kejadian alergi berbasis psikoneuroimunologi
h. Menjelaskan mekanisme imunodefisiensi dalam konsep psikoneuroimunologi
i. Menjelaskan mekanisme keganasan sel sistem imun dalam konsep
psikoneuroimunologi
i. Menjelaskan perilaku keperawatan dan modulasi respon imun
j. Menjelaskan konsep psikoneuroimunologi pada kebugaran
k. Menjelaskan penyakit jiwa dan psikoneuroimunologi
2
4. Daftar Referensi
3
4. Rencana Pembelajaran Semester
2 Memahami konsep Mampu Konsep stress, stressor, Lecture Google 1x100’ Anik
stress, stressor dan memahami dan adaptasi clasroo (1 TM) Supriani,S.Kep.,
adaptasi stress, 1. Pengertian stressor m,/Zoo Ns.,M.Kes
dan stress
stressor dan m/GM
2. Konsep persepsi dan
adaptasi koping
3. Local adaptation dan
general adaptation
4
4. Efek stressor
terhadap imunitas
3 Memahami Konsep Mampu Konsep psikobiologi, Mini lecture Zoom 1x100’ Dr. Joni
psikobiologi, memahami imunologi, dan Discovery meeting ( TM) Haryanto,
imunologi, dan konsep psikoneuroimunologi Learning /google S.Kp.,M.Si
psikoneuroimunolo 1. Konsep nerve-
psikobiolog (DL) meeting
gi imune bidirectional
i, imunologi 2. Interaksi
dan neuroimune
psikoneuroi 3.Jalur neuroendokrin
munologi dan sistem imun
4.Peran neuropeptida,
hormon dan sitokin
dalam
psikoneuroimunologi
5.Neuromudulasi pada
sistem saraf
6. Faktor-faktor
intelegensia emosi,
social dan spiritual
5
terhadap 5. Adaptasi tingkat sel
stresor 6. Ekspresi gen terhadap
stress
7. Tingkatan struktural
6
7 Memahami dan Mampu Mekanisme SGD 4 Google 1x100’ Anik
mampu menjelaska imunodeficiency dalam clasroo (1 TM) Supriani,S.Kep.,
menjelaskan n konsep m,/Zoo Ns.,M.Kes
Mekanisme psikoneuroimunologi
Mekanisme m/GM
imunodeficiency 1. Jenis
dalam konsep imunodefici imunodefisiensi
psikoneuroimunolo ency 2. Pemeriksaan
gi imunodefisiensi
3. Peran psikis dalam
mekanisme
imunodefisiensi
8 Memahami Perilaku Mampu Perilaku keperawatan Mini lecture Google 1x100’ Dr. Joni
keperawatan dan memahami dan modulasi respon Discovery clasroo (1 TM) Haryanto,
modulasi respon perilaku imun Learning (DL m,/Zoo S.Kp.,M.Si
imun keperawata 1. Paradikma
m/GM
n dan psikoneuroimunologi
modulasi dan keperawatan
respon 2. Perawat sebagai
imun stressor dan respon
imunitas pasien
3. Perilaku caring
sebagai imunomodulasi
4. Bentuk caring dan
respon imunitas tubuh
9 Memahami konsep Mampu Konsep Mini lecture Google 1x100’ Dr. Joni
psikoneuroimunolo memahami psikoneuroimunologi Discovery clasroo (1 TM) Haryanto,
gi pada kebugaran konsep pada kebugaran Learning (DL m,/Zoo S.Kp.,M.Si
psikoneuroi 1. Modulator versus
7
munologi stressor m/GM
pada 2. Regulator faal sel
kebugaran 3. Kebugaran dan
respon imun
4. Pola hidup sehari-
hari dan
psikoneuroimunologi
5. Pengaruh opiad
tubuh terhadap imunitas
tubuh
10 Memahami dan Mekanisme keganasan Mini lecture Google 1x100’ Dr. Joni
mampu sel sistem imun dalam Discovery clasroo (1 TM) Haryanto,
menjelaskan konsep Learning (DL m,/Zoo S.Kp.,M.Si
mekanisme psikoneuroimunologi
m/GM
keganasan sel 1. Mekanisme
sistem imun dalam keganasan sel sistem
konsep imun dalam konsep PNI
psikoneuroimunolo 2. Monoklonalitas
gi sebagai ciri keganasan
3. Imunofenotif
sebagai faktor pronostik
4.
Gamaptimonoklonal
5. Kegagalan
imunosurvei
11 Memahami Mampu Perkembangan konsep Mini lecture Google 1x100’ Dr. Joni
8
Perkembangan memahami stress dan clasroo Haryanto,
konsep stress dan perkemban penggunaannya dalam Discovery m,/Zoo (1 TM) S.Kp.,M.Si
penggunaannya gan konsep paradigma Learning m/GM
dalam paradigma stress dan Psikoneuroimonologi
(DL)
psikoneuroimunolo penggunaan
gi nya dalam
paradigma
psikoneuroi
munologi
13 Memahami Mampu Mekanisme keganasan Mini lecture Zoom 1x100’ Dr. Joni
keganasan sel memahami sel sistem imun dalam Discovery meeting (1 TM) Haryanto,
system imun dalam keganasan konsep Learning /google S.Kp.,M.Si
konsep sel system psikoneuroimunologi
(DL) meeting
psikoneuroimunolo imun dalam 1. Mekanisme
gi konsep keganasan sel sistem
psikoneuroi imun dalam konsep PNI
munologi 2. Monoklonalitas
sebagai ciri keganasan
3. Imunofenotif
sebagai faktor pronostik
4. Gamaptimonoklonal
5. Kegagalan
9
imunosurvei
Ader, Fellen D. L., Cohen. (1991). Psychoneuroimmunology. New York : Academic Press Inc.
b. Putra, S. T. (2004). Psychoneuroimmunologic Mechanism in Infectious Disease. Malang : Universitas Brawijaya.
c. Abul K. Abbas, et al. (2000). Celluler and Moleculer Immunology, 4th Edition. Philadelphia : WB Saunders Company.
d. Suhartono Taat Putra. (2005). Psikoneuroimmunologi Kedokteran. Surabaya : Gramik FK Unair.
6. Deskripsi Tugas
10
Learning (DL) (materi) 3. Rapi
2. Uraian Tugas: Sebelum kegiatan
pembelajaran mahasiswa wajib
mecncari dan membaca sumber literatur
yang tentang materi dan menyusun
resume materi tersebut. Resume
dikerjakan secara individu, ketik dg Ms
Word dan dikumpulkan setiap akhir
pembelajaran pada fasilitator
11
pengantar, daftar isi, bab 1
(pendahuluan), bab 2 (tinjauan
teori), bab 3 (pembahasan), bab 4
(penutup), daftar pustaka.
Makalah diketik dengan spasi 1,5,
font times new roman, size 12,
kertas HVS, margin kiri 3 cm,
margin kanan, atas, bawah 1,5
cm. Soft file dikirim ke fasilitator
H-1 sebelum PBM
Anik Supriani,S.Kep.Ns.,M.Kes
0704037604
Mengetahui
12
Luthfiah Nur Aini,S.Kep,Ns.,M.Kep Nur Chasanah, S.Kp.,M.Kep
NIDN:0719037801 NIDN: 0720097602
13
TAMBAHAN
Lampiran 1. Halaman Judul Makalah
Judul Makalah
Nama Mhs
NIM
14
Lampiran 2. Lembar Pernyataan (dilampirkan dalam makalah)
15
FORMAT PENILAIAN MAKALAH:
NILAI MAKSIMAL 25
Komentar Fasilitator:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
16
Presentasi Kelompok (5%)
Soft skill yang dinilai selama diskusi: team work, berpikir kritis, komunikasi
Komentar Fasilitator:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................
17
Lampiran 4.Panduan cara menulis referensi (APA)
Referensi harus dicantumkan setiap kali:
melakukan parafrase (mengekspresikan ide orang lain dalam kata-kata Anda sendiri)
meringkas (mengekspresikan ide seseorang ringkas dengan kata lain Anda sendiri)
membuat kutipan (menuliskan secara tepat/sama persis ide-ide orang lain berdasarkan
apa yang mereka tulis/kemukakan)
meng-copy (mereproduksi diagram, tabel atau grafis lainnya).
Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi menurut APA,
untuk penjelasan lebih detail silahkan baca:
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nded.). The USA: Houghton Mifflin Co.
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari beberapa
website.
Referensi dalam teks/tesis:
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) ATAU Morse (1996) menjelaskan bahwa ...
2. Dua pengarang:
(Ringsven& Bond, 1996) ATAU Dalam penelitiannya, Ringsven dan Bond (1996)...
3. Tigasampai 5 pengarang:
Menyebutkan pertama kali : (Johnson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson, Brunn and Platt
(2002)
Selanjutnya: (Johnson et al., 2002). Tahun tidak perlu disebutkan jika pengarang yang sama
dikutip dalam paragraph yang sama
4. Enam atau lebih pengarang:
(Arpin et al., 2001) ATAU Arpin et al. (2001)
5. Kelompok sebagai pengarang:
(The Michener Institute, 2002) ATAU The Michener Institute (2002) reported that...
6. Komunikasi pribadi: sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat
penting dan tidak tersedia dalam sumber-sumber public. Komunikasi personal tidak
perludisebutkan dalam daftar pustaka.
(T. K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) ATAU
T.K. Lutes (komunikassi personal, 28 September 1998)
7. Kutipan langsung: tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam
paragraph dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraf yang sama ditandai dengan
tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari paragraph danmasuk ke
dalam. Halaman harus ditulis dalam referensi di teks:
Secara garis besar bisa dijelaskan "mekanisme nyeri dipengaruhi...” (Miele, 1993, hal. 276)
ATAU Miele (1993) menemukan bahwa " mekanisme nyeri dipengaruhi...” (hal. 276).
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak.
18
ATAU
Borland (2003) menegaskan peentingnya bermain bagi perkembangan jholistik seorang anak:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak (hal. 107).
19