disusun oleh
kelompok SGD 7
anggota :
Eliza Nova Nurcahyani 0120015
Nurkholis 0120027
Devyani Dwi Restu Aseptiadedi 0120041
Evi oktavia (mengulang) 0119019
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
C. TUJUAN..................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Definisi ...................................................................................................................6
2. Etiologi....................................................................................................................6
3. Patofisiologi.............................................................................................................8
4. Pathway....................................................................................................................8
5. Tanda dan gejala......................................................................................................10
6. Klarifikasi................................................................................................................10
7. Penatalaksanaan ......................................................................................................12
8. Penunjang diagnosa.................................................................................................12
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian................................................................................................................12
2. Diagnosa keperawatan.............................................................................................14
3. Intervensi keperawatan............................................................................................14
4. Implementasi keperawatan......................................................................................16
5. Evaluasi keperawatan..............................................................................................16
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Patofisiologi keganasan pada system hematologi dan asuhan
keperawatan pada anak” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum- sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.
(Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495). Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari
sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi. Sifat khas leukemia
adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam sumusm tulang,
menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi di hati, limpa
dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges, traktus
gastrointesinal, ginjal dan kulit (Reeves, 2001)
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dasar penyakit leukimia?
b. Bagaimana konsep asuhan keperawatan leukimia?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep dasar penyakit leukimia.
b. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan leukimia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175). Leukimia adalah proliferasi
tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan
elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 ).
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-
sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495). Leukemia adalah neoplasma akut
atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi. Sifat
khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam
sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi
di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti
meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit (Reeves, 2001).
Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembulu darah yang sering
ditemui pada anak- anak disebabkan karena penyakit ganas dari sumsum tulang dan
sistem limfatik (Wong et al, 2009)
2. Etiologi
Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a. Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan
mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang
mendukung :
1. Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
c. Virus
misalnya proliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologis sel dan
infiltrasi organ. Lebih dari itu kelainan sum-sum kronis lain dapat berubah bentuk
akhirnya menjadi leukemia akut, misalnya polisefemia vera, mielosklerosis atau
anemia aplastik.
e. Infeksi
Leukemia pada tikus dan unggas dapat ditransnamsi oleh filtrate bebas sel. Partikel
virus dapat ditunjukkan dengan mikroskop elektron. Pada manusia terdapat bukti
kuat untuk etiologi baik pada satu jenis leukemia / limfoma sel T dan pada limfoma
burkit.
f. Keturunan
Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada satu keluarga dan pada kembar
identik ada insiden yang meningkat pada beberapa penyakit kerediter, khususnya
sindroma down (dimana leukemia terjadi dengan peningkatan frekuensi 20 – 30
kali lipat) anemia panca sindroma down dan ataksia – talangiektasia.
6
3. Patofisiologi
Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat cepat.
Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem diatur sesuai kebutuhan
tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel tersebut terganggu, sel akan
membelah diri sampai ke tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik).
Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang akibat radiasi,
virus onkogenik, maupun herediter.
Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya dalam sumsum
tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen
(kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam
sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka
dibutuhkan dalam sirkulasi. Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat
radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi proliferasi sel-sel darah putih yang
berlebihan dan imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan kanker pada
sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum
tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih
dibentuk pada banyak organ ekstra medula.
8
5. Tanda dan gejala
a. Pilek tak sembuh-sembuh
g. Nyeri abdomen
h. Hepatosplenomegali, limfadenopati
i. Abnormalitas WBC
j. Nyeri kepala
6. Klasifikasi
Secara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe
sel asal yaitu :
a. Leukemia akut
10
7. Penatalaksanaan
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang
diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi,
konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak
menerima berbagai agens kemoterapi untuk menimbulkan remisi. Periode intensif
diperpanjang 2-3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan
sistem syaraf pusat dan oragan vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa
tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai
untuk leukemia anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metrotreksat,
merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid, dan daunorubisin
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hitung darah lengkap (CBC).
.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1) Pengkajian Identitas
a. Identitas Anak
a) Umur: ALL lebih sering terjadi pada umur kurang dari 5 tahun. Angka
kejadian tertinggi adalah pada umur 3 tahun.
b) Jenis kelamin: leukemia limpfositik akut paling sering terjadi pada laki-
laki dibandingkan perempuan.
b. Identitas Orang Tua
a) Pendidikan: Pendidikan yang rendah pada orang tua mengakibatkan
kurangnya pengetahuan terhadapa penyakit anaknya.
b) Pekerjaan: Pekerjaan orang tua yang berhubungan dengan bahan kimia,
radiasi sinar X, sinar radioaktif, berpengaruh kepada anaknya. Selain itu
sejauh mana orang tua mempengaruhi pengobatan penyakit anaknya.
2) Keluhan Utama
Nyeri sendi dan tulang sering terjadi, lemah, nafsu makan menurun, demam
(jika disertai infeksi) bisa juga disertai dengan sakit kepala, purpura, penurunan
berat badan dan sering ditemukan suatu yang abnormal. Kelelahan dan petekie
berhubungan dengan trombositopenia juga merupakan gejala-gejala umum terjadi
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang Biasanya pada anak mengeluh nyeri pada
tulang-tulang, mual muntah, tidak nafsu makan dan lemas.
b. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dahulu biasanya mengalami demam yang naik turun,
gusi berdarah, lemas dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat karena
belum mengetahui tentang penyakit yang diderita.
c. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit keluarga adakah keluarga yang pernah mengalami
penyakit sama dengan klien karena merupakan penyakit ginetik (keturunan)
12
d. Riwayat Tumbuh Kembang
Pada penderita ALL pertumbuhan dan perkembangannya mengalami
keterlambatan akibat nutrisi yang didapat kurang karena penurunan nafsu
makan, pertumbuhan fisiknya terganggu, terutama pada berat badan anak
tersebut. Anak keliatan kurus, kecil dan tidak sesuai dengan usia anak.
4) Riwayat pada faktor-faktor pencetus
Riwayat pada faktor- faktor pencetus seperti pada dosis besar, radiasi dan obat-
obatan tertentu secara kronis.
a. Data fokus
a) Aktivitas : kelelahan, malaise, kelemahan otot dansomnolen
b) Sirkulasi : palpasi, takikardia, membran mukosa pucat
c) Eliminasi : diare,nyeritekan perianal, darah pada urin, penurunan haluan
urin dan feces hitam
d) Integritas ego : perasaan tidak berdaya, depresi, menarik diri, ansietas
dan takut
e) Makanan/cairan: anoreksia, muntah, BB turun, distensi abnormal,
disfagia dan perubahan rasa.
f) Neurosensori : disorientasi, pusing, parestesi dan kesemutan
g) Nyeri : nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri sendi dan kram otot
h) Pernafasan : nafas pendek dengan kerja minimal, dispnea, batuk, ronkhi
dan penurunan bunyi nafas
i) Keamanan : pendarahan tak terkontrol, demam purpura, pendarahan gusi,
pembesaran nodus limfe, limfa atau hati
j) Seksualitas : perubahan libido, aliranmenstruarsi
b. Pemeriksaan fisik head to toe
a) Kepala dan Leher
Rongga mulut: apakah terdapat peradangan (infeksi oleh
jamur atau bakteri), perdarahan gusi, pertumbuhan gigi
apakah sudah lengkap, ada atau tidaknya karies gigi.
Mata: Konjungtiva (anemis atau tidak), sclera (kemerahan,
ikterik)
Telinga : ketulian
Leher: distensi vena jugularis
Perdarahan otak: Leukemia system saraf pusat: nyeri
kepala, muntah (gejala tekanan tinggi intrakranial),
perubahan dalam status mental, kelumpuhan saraf otak,
terutama saraf VI dan VII, kelainan neurologic fokal.
c. Pemeriksaan Dada dan Thorax
b) Inspeksi: bentuk thorax, kesimetrisan, adanya retraksi dada,
penggunaan otot bantu pernapasan
c) Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
d) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
e) Auskultasi: suara nafas, adakah ada suara napas tambahan: ronchi
(terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I,
II, dan III jika ada
d. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran pada kelenjar
limfe, ginjal, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltik usus,
palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak.
e. Pemeriksaan Genetalia
f. Pemeriksaan integument
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat, sianosis, ikterik, eritema, petekie,
ekimosis, ruam)
b) nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh, luka bernanah,
diaforesis (gejala hipermetabolisme).
c) peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh, sianosis perifer.
14
g. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Adakah sianosis, kekuatan otot
b) Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel
leukemia
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi leukosit jaringan sistematik (D.0077)
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah,
anoreksia, dan efek toksik obat kemoterapi (D.0032)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia (D.0056)
4. Resiko tinggi penurunan volume cairan berhubungan dengan perdarahan (D.0034)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik :
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi:
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Gangguan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi I.03119
kurang dari keperawatan didapatkan dengan Tindakan
kebutuhan tubuh kriteria hasil : Observasi :
berhubungan dengan Status Nutrisi L.03030 1. Identifikasi status
mual, muntah, 1. Perasaan cepat kenyang 5 nutrisi
anoreksia, dan efek 2. Nyeri abdomen 5 2. Identifikasi alergi dan
toksik obat 3. Frekuensi makan 5 intoleransi aktivitas
kemoterapi (D.0032) 4. Nafsu makan 5 3. Identifikasi makanan
16
5. Bising usus 5 yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien
5. Monitor asupan
makanan
6. Monitor berar badan
7. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene,
bila perlu
2. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
3. Berikan makanan tinggi
serat, untuk mencegah
konstipasi
4. Berikan makanan tinggi
protein dan protein
5. Berikan sumplemen
makanan
Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk,
jika perlu
2. Anjarkan diet yang
diprogamkan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
Edukasi :
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
18
stimulus
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
Edukasi :
1. Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis, IV
hipotonis
2. Kolaborasi pemberian
koloid
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implemantasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
4. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan
yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.
20
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175). Leukimia adalah proliferasi tak
teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen
sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 ).
Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti: Radiasi, Faktor
Leukemogenik, virus, neoplasia, infeksi, keturununan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
didalamnya baik dalam struktur, maupun pembahasannya. Jadi, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan dan semoga makalah ini juga bisa bermanfaat bagi
pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Deah. 2012. Asuhan keperawatan klien dengan leukemia. Scribd. Diakses pada 25 September
2022
Magdalena, ria. 2019. Asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia. Scribd. Diakses pada
24 September 2022
Novi. 2019. Patofisiogi keganasan pada system hematologi dan asuhan keperawatan pada anak
leukemia. Scribd. Diakses pada 25 September 2022
22