Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA PADA ANAK


Dosen fasilitator : Luthfiah Nur Aini,S.Kep., Ns.,M.Kep

disusun oleh
kelompok SGD 7
anggota :
Eliza Nova Nurcahyani 0120015
Nurkholis 0120027
Devyani Dwi Restu Aseptiadedi 0120041
Evi oktavia (mengulang) 0119019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA
MOJOKERTO
2022
Daftar isi

KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
C. TUJUAN..................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Definisi ...................................................................................................................6
2. Etiologi....................................................................................................................6
3. Patofisiologi.............................................................................................................8
4. Pathway....................................................................................................................8
5. Tanda dan gejala......................................................................................................10
6. Klarifikasi................................................................................................................10
7. Penatalaksanaan ......................................................................................................12
8. Penunjang diagnosa.................................................................................................12
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian................................................................................................................12
2. Diagnosa keperawatan.............................................................................................14
3. Intervensi keperawatan............................................................................................14
4. Implementasi keperawatan......................................................................................16
5. Evaluasi keperawatan..............................................................................................16
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Patofisiologi keganasan pada system hematologi dan asuhan
keperawatan pada anak” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Mojokerto, 25 September 2022

penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum- sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.
(Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495). Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari
sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi. Sifat khas leukemia
adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam sumusm tulang,
menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi di hati, limpa
dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges, traktus
gastrointesinal, ginjal dan kulit (Reeves, 2001)
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dasar penyakit leukimia?
b. Bagaimana konsep asuhan keperawatan leukimia?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui konsep dasar penyakit leukimia.
b. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan leukimia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR LEUKIMIA PADA ANAK


1. Definisi

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175). Leukimia adalah proliferasi
tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan
elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 ).
Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-
sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495). Leukemia adalah neoplasma akut
atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi. Sifat
khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi ssel darah putih dalam
sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi
di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti
meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit (Reeves, 2001).
Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembulu darah yang sering
ditemui pada anak- anak disebabkan karena penyakit ganas dari sumsum tulang dan
sistem limfatik (Wong et al, 2009)
2. Etiologi
Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a. Radiasi

Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan
mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang
mendukung :
1. Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia

2. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia


3. Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan
Nagasaki, Jepang
b. Faktor Leukemogenik

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi


frekuensi leukemia:
1. Racun lingkungan seperti benzena

2. Bahan kimia industri seperti insektisida

3. Obat untuk kemoterapi

c. Virus

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline,


HTLV-1 pada dewasa.
d. Neoplasia

Ada persamaan jelas antara leukemia dan penyakit neoplastik lain,

misalnya proliferasi sel yang tidak terkendali, abnormalitas morfologis sel dan
infiltrasi organ. Lebih dari itu kelainan sum-sum kronis lain dapat berubah bentuk
akhirnya menjadi leukemia akut, misalnya polisefemia vera, mielosklerosis atau
anemia aplastik.
e. Infeksi

Leukemia pada tikus dan unggas dapat ditransnamsi oleh filtrate bebas sel. Partikel
virus dapat ditunjukkan dengan mikroskop elektron. Pada manusia terdapat bukti
kuat untuk etiologi baik pada satu jenis leukemia / limfoma sel T dan pada limfoma
burkit.
f. Keturunan

Ada laporan beberapa kasus yang terjadi pada satu keluarga dan pada kembar
identik ada insiden yang meningkat pada beberapa penyakit kerediter, khususnya
sindroma down (dimana leukemia terjadi dengan peningkatan frekuensi 20 – 30
kali lipat) anemia panca sindroma down dan ataksia – talangiektasia.

6
3. Patofisiologi
Jaringan pembentuk darah ditandai oleh pergantian sel yang sangat cepat.
Normalnya, produksi sel darah tertentu dari prekusor sel stem diatur sesuai kebutuhan
tubuh. Apabila mekanisme yang mengatur produksi sel tersebut terganggu, sel akan
membelah diri sampai ke tingkat sel yang membahayakan (proliferasi neoplastik).
Proliferasi neoplastik dapat terjadi karena kerusakan sumsum tulang akibat radiasi,
virus onkogenik, maupun herediter.
Sel polimorfonuklear dan monosit normalnya dibentuk hanya dalam sumsum
tulang. Sedangkan limfosit dan sel plasma dihasilkan dalam berbagai organ limfogen
(kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil). Beberapa sel darah putih yang dibentuk dalam
sumsum tulang, khususnya granulosit, disimpan dalam sumsum tulang sampai mereka
dibutuhkan dalam sirkulasi. Bila terjadi kerusakan sumsum tulang, misalnya akibat
radiasi atau bahan kimia, maka akan terjadi proliferasi sel-sel darah putih yang
berlebihan dan imatur. Pada kasus AML, dimulai dengan pembentukan kanker pada
sel mielogen muda (bentuk dini neutrofil, monosit, atau lainnya) dalam sumsum
tulang dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh sehingga sel-sel darah putih
dibentuk pada banyak organ ekstra medula.

Sedangkan secara imunologik, patogenesis leukemia dapat diterangkan


sebagai berikut. Bila virus dianggap sebagai penyebabnya (virus onkogenik yang
mempunyai struktur antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk
ke dalam tubuh manusia dan merusak mekanisme proliferasi. Seandainya struktur
antigennya sesuai dengan struktur antigen manusia tersebut, maka virus mudah
masuk. Bila struktur antigen individu tidak sama dengan struktur antigen virus, maka
virus tersebut akan ditolaknya. Struktur antigen ini terbentuk dari struktur antigen dari
berbagai alat tubuh, terutama kulit dan selaput lendir yang terletak di permukaan
tubuh atau HL-A (Human Leucocyte Locus A). Sistem HL-A diturunkan menurut
hukum genetik, sehingga etiologi leukemia sangat erat kaitannya dengan faktor
herediter. Akibat proliferasi mieloid yang neoplastik, maka produksi elemen darah
yang lain tertekan karena terjadi kompetisi nutrisi untuk proses metabolisme (terjadi
granulositopenia, trombositopenia). Sel-sel leukemia juga menginvasi tulang di
sekelilingnya yang menyebabkan nyeri tulang dan cenderung mudah patah
tulang. Proliferasi sel leukemia dalam organ mengakibatkan gejala tambahan : : nyeri
akibat pembesaran limpa atau hati, masalah kelenjar limfa; sakit kepala atau muntah
akibat leukemia meningeal.
4. Pathway

8
5. Tanda dan gejala
a. Pilek tak sembuh-sembuh

b. Pucat, lesu, mudah terstimulasi

c. Demam, anoreksia, mual, muntah

d. Berat badan menurun

e. Ptechiae, epistaksis, perdarahan gusi, memar tanpa sebab

f. Nyeri tulang dan persendian

g. Nyeri abdomen

h. Hepatosplenomegali, limfadenopati

i. Abnormalitas WBC

j. Nyeri kepala

6. Klasifikasi
Secara sederhana leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan maturasi sel dan tipe
sel asal yaitu :
a. Leukemia akut

Leukimia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat


terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit)
yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain.32 Leukemia akut memiliki
perjalanan klinis yang cepat, tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-rata
dalam 4-6 bulan
1) Leukemia Limfositik Akut (LLA)

LLA merupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi


dan akumulasi sel-sel patologis dari sistem limfopoetik yang mengakibatkan
organomegali (pembesaran alat-alat dalam) dan kegagalan organ.LLA lebih
sering ditemukan pada anak-anak (82%) daripada umur dewasa (18%).Insiden
LLA akan mencapai puncaknya pada umur 3-7 tahun. Tanpa pengobatan
sebagian anak-anak akan hidup 2-3 bulan setelah terdiagnosis terutama
diakibatkan oleh kegagalan dari sumsum tulang.

2) Leukemia Mielositik Akut (LMA)

LMA merupakan leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik yang


akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid. LMA merupakan leukemia
nonlimfositik yang paling sering terjadi. LMA atau Leukemia Nonlimfositik
Akut (LNLA) lebih sering ditemukan pada orang dewasa (85%) dibandingkan
anak-anak (15%).Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1 sampai
3 bulan dengan durasi gejala yang singkat. Jika tidak diobati, LNLA fatal
dalam 3 sampai 6 bulan
b. Leukemia kronik

Leukimia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik


dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi
1) Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

Adalah suatu keganasan klonal limfosit B (jarang pada limfosit T).


Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang
berjalan lambat dari limfosit kecil yang berumur panjang. LLK cenderung
dikenal sebagai kelainan ringan yang menyerang individu yang berusia 50
sampai 70 tahun dengan perbandingan 2:1 untuk laki-laki.
2) Leukemia Granulositik/Mielositik Kronik (LGK/LMK)

Adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi


berlebihan sel mieloid (seri granulosit) yang relatif matang.34 LGK/LMK
mencakup 20% leukemia dan paling sering dijumpai pada orang dewasa usia
pertengahan (40-50 tahun). Abnormalitas genetik yang dinamakan kromosom
philadelphia ditemukan pada 90-95% penderita LGK/LMK. Sebagian besar
penderita LGK/LMK akan meninggal setelah memasuki fase akhir yang
disebut fase krisis blastik yaitu produksi berlebihan sel muda leukosit,
biasanya berupa mieloblas/promielosit, disertai produksi neutrofil, trombosit
dan sel darah merah yang amat kurang.

10
7. Penatalaksanaan
Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis obat yang
diberikan pada anak. Proses remisi induksi pada anak terdiri dari tiga fase : induksi,
konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi (kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak
menerima berbagai agens kemoterapi untuk menimbulkan remisi. Periode intensif
diperpanjang 2-3 minggu selama fase konsolidasi untuk memberantas keterlibatan
sistem syaraf pusat dan oragan vital lain. Terapi rumatan diberikan selama beberapa
tahun setelah diagnosis untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai
untuk leukemia anak-anak adalah prednison, vinkristin, asparaginase, metrotreksat,
merkaptopurin, sitarabin, alopurinol, siklofosfamid, dan daunorubisin
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hitung darah lengkap (CBC).

b. Pungsi lumbal, untuk mengkaji keterlibatan SSP.

c. Foto thoraks, untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum

d. Aspirasi sumsum tulang, ditemuakannya 25% sel blast memperkuat diagnosis.

e. Pemindaian tulang atau survei kerangka, mengkaji keterlibatan tulang.

f. Pemindaian ginjal, hati, dan limpa, mengkaji infiltrat leukemik

g. Jumlah trombosit, menunjukkan kapasitas pembekuan.

.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
1) Pengkajian Identitas
a. Identitas Anak
a) Umur: ALL lebih sering terjadi pada umur kurang dari 5 tahun. Angka
kejadian tertinggi adalah pada umur 3 tahun.
b) Jenis kelamin: leukemia limpfositik akut paling sering terjadi pada laki-
laki dibandingkan perempuan.
b. Identitas Orang Tua
a) Pendidikan: Pendidikan yang rendah pada orang tua mengakibatkan
kurangnya pengetahuan terhadapa penyakit anaknya.
b) Pekerjaan: Pekerjaan orang tua yang berhubungan dengan bahan kimia,
radiasi sinar X, sinar radioaktif, berpengaruh kepada anaknya. Selain itu
sejauh mana orang tua mempengaruhi pengobatan penyakit anaknya.
2) Keluhan Utama
Nyeri sendi dan tulang sering terjadi, lemah, nafsu makan menurun, demam
(jika disertai infeksi) bisa juga disertai dengan sakit kepala, purpura, penurunan
berat badan dan sering ditemukan suatu yang abnormal. Kelelahan dan petekie
berhubungan dengan trombositopenia juga merupakan gejala-gejala umum terjadi
3) Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang Biasanya pada anak mengeluh nyeri pada
tulang-tulang, mual muntah, tidak nafsu makan dan lemas.
b. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dahulu biasanya mengalami demam yang naik turun,
gusi berdarah, lemas dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat karena
belum mengetahui tentang penyakit yang diderita.
c. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit keluarga adakah keluarga yang pernah mengalami
penyakit sama dengan klien karena merupakan penyakit ginetik (keturunan)

12
d. Riwayat Tumbuh Kembang
Pada penderita ALL pertumbuhan dan perkembangannya mengalami
keterlambatan akibat nutrisi yang didapat kurang karena penurunan nafsu
makan, pertumbuhan fisiknya terganggu, terutama pada berat badan anak
tersebut. Anak keliatan kurus, kecil dan tidak sesuai dengan usia anak.
4) Riwayat pada faktor-faktor pencetus
Riwayat pada faktor- faktor pencetus seperti pada dosis besar, radiasi dan obat-
obatan tertentu secara kronis.
a. Data fokus
a) Aktivitas : kelelahan, malaise, kelemahan otot dansomnolen
b) Sirkulasi : palpasi, takikardia, membran mukosa pucat
c) Eliminasi : diare,nyeritekan perianal, darah pada urin, penurunan haluan
urin dan feces hitam
d) Integritas ego : perasaan tidak berdaya, depresi, menarik diri, ansietas
dan takut
e) Makanan/cairan: anoreksia, muntah, BB turun, distensi abnormal,
disfagia dan perubahan rasa.
f) Neurosensori : disorientasi, pusing, parestesi dan kesemutan
g) Nyeri : nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri sendi dan kram otot
h) Pernafasan : nafas pendek dengan kerja minimal, dispnea, batuk, ronkhi
dan penurunan bunyi nafas
i) Keamanan : pendarahan tak terkontrol, demam purpura, pendarahan gusi,
pembesaran nodus limfe, limfa atau hati
j) Seksualitas : perubahan libido, aliranmenstruarsi
b. Pemeriksaan fisik head to toe
a) Kepala  dan Leher
 Rongga mulut: apakah terdapat peradangan (infeksi oleh
jamur atau bakteri), perdarahan gusi, pertumbuhan gigi
apakah sudah lengkap, ada atau tidaknya karies gigi.
 Mata: Konjungtiva (anemis atau tidak), sclera (kemerahan,
ikterik)
 Telinga : ketulian
 Leher: distensi vena jugularis
 Perdarahan otak: Leukemia system saraf pusat: nyeri
kepala, muntah (gejala tekanan tinggi intrakranial),
perubahan dalam status mental, kelumpuhan saraf otak,
terutama saraf VI dan VII, kelainan neurologic fokal.
c. Pemeriksaan Dada dan Thorax
b) Inspeksi: bentuk thorax, kesimetrisan, adanya retraksi dada,
penggunaan otot bantu pernapasan
c) Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
d) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
e) Auskultasi: suara nafas, adakah  ada suara napas tambahan: ronchi
(terjadi penumpukan secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I,
II, dan III jika ada
d. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran pada kelenjar
limfe, ginjal, terdapat bayangan vena, auskultasi peristaltik usus,
palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak.
e. Pemeriksaan Genetalia
f. Pemeriksaan integument
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat, sianosis,  ikterik, eritema, petekie,
ekimosis, ruam)
b) nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh, luka bernanah,
diaforesis (gejala hipermetabolisme).
c) peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh, sianosis perifer.

14
g. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Adakah sianosis, kekuatan otot
b) Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel
leukemia

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi leukosit jaringan sistematik (D.0077)
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah,
anoreksia, dan efek toksik obat kemoterapi (D.0032)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia (D.0056)
4. Resiko tinggi penurunan volume cairan berhubungan dengan perdarahan (D.0034)

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri I.08238
dengan infiltrasi keperawatan didapatkan dengan Tindakan
leukosit jaringan kriteria hasil : Observasi
sistematik (D.0077) Tingkat Nyeri L.08066 1. Identifikasi lokasi,
1. Tampak meringis 5 karakteristik, durasi,
2. Bersikap protektif 5 frekuensi, kualitas,
3. Gelisah 5 intensitas nyeri.
4. Frekuensi nadi meningkat 5 2. Identifikasi respon nyeri
5. Sulit tidur 5 nonverbal
3. Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik :
1. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur

Edukasi:
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.

Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Gangguan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi I.03119
kurang dari keperawatan didapatkan dengan Tindakan
kebutuhan tubuh kriteria hasil : Observasi :
berhubungan dengan Status Nutrisi L.03030 1. Identifikasi status
mual, muntah, 1. Perasaan cepat kenyang 5 nutrisi
anoreksia, dan efek 2. Nyeri abdomen 5 2. Identifikasi alergi dan
toksik obat 3. Frekuensi makan 5 intoleransi aktivitas
kemoterapi (D.0032) 4. Nafsu makan 5 3. Identifikasi makanan

16
5. Bising usus 5 yang disukai
4. Identifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien
5. Monitor asupan
makanan
6. Monitor berar badan
7. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene,
bila perlu
2. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
3. Berikan makanan tinggi
serat, untuk mencegah
konstipasi
4. Berikan makanan tinggi
protein dan protein
5. Berikan sumplemen
makanan

Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk,
jika perlu
2. Anjarkan diet yang
diprogamkan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan

Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi (I.05178)


berhubungan dengan keperawatan didapatkan dengan Observasi :
anemia (D.0056) kriteria hasil : 1. Monitor kelelahan fisik
Toleransi aktivitas L.05047 dan emosional
1. Frekuensi nadi normal 5 2. Monitor pola dan jam
2. Kemudahan dalam tidur
melakukan aktivitas 5 3. Monitor lokasi dan
3. Kekuatan tubuh bagian atas ketidaknyamanan
dan bawah meningkat 5 selama melakukan
4. Keluhan lelah menurun 5 aktivitas
5. Perasaan lemah menurun 5
Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus
2. Lakukan latihan rentang
gerak pasif dan atau
aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan

Edukasi :
1. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah

18
stimulus
2. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang

Resiko tinggi Setelah dilakukan tindakan Risiko Hipovolemia ( D.0034)


penurunan volume keperawatan didapatkan dengan Observasi :
cairan berhubungan kriteria hasil 1. Periksa tanda dan gejala
dengan perdarahan Perfusi Perifer( L.02011) hipovolemia
(D.0034) 1. Warna kulit 5 2. Monitor intake dan
2. Edema Perifer 5 output cairan
3. Turgor kulit 5
Terapeutik :
4. Akral tidak dingin 5
1. Hitung kebutuhan cairan
5. Tekanan darah normal 5
2. Berikan posisi modified
trendelenburg
3. Berikan asupan cairan
oral

Edukasi :
1. Anjurkan
memperbanyak asupan
cairan oral
2. Anjurkan menghindari
perubahan posisi
mendadak

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis, IV
hipotonis
2. Kolaborasi pemberian
koloid

3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implemantasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
4. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan
yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses keperawatan.

20
BAB III

PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001 : 175). Leukimia adalah proliferasi tak
teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen
sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002 : 248 ).

Penyebab (etiologi) leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti: Radiasi, Faktor
Leukemogenik, virus, neoplasia, infeksi, keturununan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
didalamnya baik dalam struktur, maupun pembahasannya. Jadi, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan dan semoga makalah ini juga bisa bermanfaat bagi
pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Deah. 2012. Asuhan keperawatan klien dengan leukemia. Scribd. Diakses pada 25 September
2022

Magdalena, ria. 2019. Asuhan keperawatan pada anak dengan leukemia. Scribd. Diakses pada
24 September 2022

Novi. 2019. Patofisiogi keganasan pada system hematologi dan asuhan keperawatan pada anak
leukemia. Scribd. Diakses pada 25 September 2022

22

Anda mungkin juga menyukai