Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi

neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi somatik
sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia. Leukimia
Peringkat Pertama Penyakit Kanker pada Anak
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker pada
anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah
sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah
memasuki stadium lanjut.
Pendapat itu disampaikan dr Maria Abdulsalam dari Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo kepada Media, di sela-sela seminar
ilmiah bertema Kanker pada anak yang diselenggarakan Yayasan Onkologi Anak
Indonesia
Pengobatan penyakit leukemia memerlukan waktu yang lama. Paling cepat
lima tahun, bahkan bisa lebih, apalagi jika saat ditemukan penyakitnya sudah
mencapai stadium tiga. Pengobatannya sendiri merupakan kombinasi antara operasi,
radioterapi, dan kemoterapi. Jadi, tidak berbeda dengan pengobatan kanker pada
orang dewasa.
B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana konsep penyakit leukimia ?

2.

Bagaimana penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan kasus penyakit

leukimia ?

3.

Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus penyakit leukimia ?

C.

Tujuan

Tujung umum
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep penyakit leukemia beserta asuhan
keperawatannya
Tujuan khusus :
1.

Mampu menjelaskan pengertian penyakit leukemia

2.

Mampu menjelaskan jenis-jenis leukemia

3.

Mampu menjelaskan penyebab penyakit leukemia

4.

Mampu menjelaskan perjalanan penyakit leukemia

5.

Mampu menjelaskan tanda dan gejala penyakit leukemia

6.

Mampu menjabarkan komplikasi penyakit leukemia

7.

Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit leukemia

8.

Mampu menjelaskan penatalaksanaan dari peyakit leukemia

9.

Mampu melakukan pengkajian pada klien yang mengalami penyakit leukemia

10. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami


leukemia
11. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami penyakit leukemia

12. Mampu menerapkan rencana yang telah disusun pada klien yang mengalami
penyakit leukemia
13. Mampu menyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami penyakit leukemia.
D.

MANFAAT

Agar mahasiswa benar-benar mampu memahami penyakit Leukemia sehingga dapat


memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien dengan penyakit
Leukemia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian

Menurut teori :
1.

Danielle, 1999

Leukemia adalah keganasan yang berasal dari sel-sel induk sistem hematopoitik yang
mengakibatkan proliferasi sel-sel darah putih tidak terkontrol dan pada sel-sel darah
merah namun sangat jarang.
2.

Sachaarin Rossa,1996

Leukemia adalah penyakit maligna proliferasi generalist dari jaringan pembentukan


darah, biasanya melibatkan leukosit.
3.

Reeves, 2001

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa nadi .
4.

Smeltzer, 2002

Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal
5.

Mansjoer, 2002.

Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa leukemia adalah


suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang
menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. Sifat khas leukemia
adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumusm tulang
menggantikan elemen sumsum tulang normal. Juga terjadi proliferasi di hati, limpa
dan nodus limfatikus, dan invasi organ non hematologis, seperti meninges, traktus
gastrointesinal, ginjal dan kulit.

B.

Jenis jenis Leukemia

1.

Leukemia Akut

adalah suatu penyakit yang ditandai oleh proliferasi neoplastik dari salah satu sel
darah yang terjadi secara akut/ mendadak. Leukimia akut mempunyai kejadian yang
cepat dengan tipe yang progresif, dimana pasien dapat meninggal beberapa hari atau
beberapa bulan jika tidak diobati
Leukimia akut terdiri dari :
1)

Leukemia Mielositik Akut (LMA)

Merupakn leukimia yang mengenai sel stem hematopoitik yang berdiferensiasi


kesemua sel mieloid. LMA merupakan leukimia non limfositik yang paling sering
terjadi. Gejalan klinis yang dapat terlihat yaitu rasa lelah, pucat, nafsu makan hilang,
anemia, nyeri tulang serta infeksi
2)

Leukemia Limfositik Akut (LLA)

Adanya kerusakan pada limfoid dengan karakteristik proliferasi sel limfoid imatur
pada sumsum tulang. Gejala tersering yang dapat terjadi adalah rasa lelah, nyeri
tulang dan sendi, penurunan berat badan, malaise, demam dan karena menyerang

daerah ekstramedyular pasien LLA biasanya mengalami limfadenopati ( kelenjar


getah bening yang membesar) dan hepasplenomegali (lien dan hepar membesar)
2.

Leukemia kronis

Yaitu suatu penyakit yang ditandai dengan proliferasi neuplastik dari salah satu sel
yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.
Leukimia kronis terdiri dari :
1)

Leukemia Mielogenus Kronis (LMK)

Merupakan suatu penyakit yang mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi


berlebihan seri granulosit yang relatif matang. LMK merupakan leukimia kronis
dengan gejala yang timbul perlahan-lahan dan leukimianya berasal dari transformasi
berasal dari sel induk mieloid.
Gejala yang biasa terjadi yaitu BB menurun, lemah, anoreksia, splenomegali, anemia
dan asimtomatik.
2)

Leukemia Limfositik Kronis (LLK)

Merupaka sutu gangguan limpoproliferatip yang ditemuan pada orang tua (umur 60
thn). Karakteristik leukimia jenis ini adalah adanya proliferasi awal limposit B.
Gejala yang biasa muncl berkaitan dengan hiper metabolik: kelelahan, penurunan
berat badan, diaporesis meningkat dan tidak tahan panas.
C.

Penyebab

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukemia yaitu :
ntuk penyebab sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi kebanyakan
telah ditemukan beberapa faktor penyebabnya. Antara lain:

1.

Radiasi

Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK sendiri
jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw, jadi ada kemungkinan pegawai
radiologi bisa memiliki kemungkinan terkena serangan Leukemia dong? Sebenarnya
untuk serangan Leukemia pada anak-anak sendiri meningkat setelah pengeboman
Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Semenjak itu, mulai banyak laporan mengenai
anak-anak yang menderita Leukemia ini. T-T
2.

Faktor Leukemogenik

Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun lingkungan
seperti benzena; Insektisida; obat-obatan terapi kaya kemoterapi juga akan
memungkinkan terjadinya Leukemia. Weh jadi Kemoterapi di Leukemia juga akan
mengakibatkan Leukemia jenis baru dong? Untuk itu dibawah nanti Aeon jelasin
lebih dalem kok..! Hehe..
3.

Virus

Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV itu T-cell Leukemia
Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak normalan perkembangan sel
darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II. Virus lainnya antara lain retrovirus atau
virus leukemia feline.
4.

Herediter

Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom Down
lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan terkenanya
sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang normal.

D.

Patofisiologi

Leukimia mempunyai sifat khas proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah
putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal. Ada dua
masalah terkait dengan sel leukimia yaitu adanya over produksi dari sel darah putih,
kedua adanya sel-sel abnormal atau imutur dari sel darah putih, sehingga fungsi dan
strukturnya tidak normal. Produksi sel darah putih yang sangat meningkat akan
menekan elemen sel darah yng lain seperti penurunan produksi eritrosit
mengakibatkan anemia, trombosit menjadi menurun mengakibakan trombositopenia
dan leukopenia dimana sel darah putih yng normal menjadi sedikit. Adanya
trombositopenia mengakibatkan mudahnya terjadi perdarahan dan keadaan
leukopenia menyebabkan mudahnya terjadi infeksi. Sel-sel kangker darah putih juga
dapat meninvasi pada sumsum tulang dan perioseteum yang dapat mengakibatkan
tlang menjadi rapuh dan nyeri tulang.disaping itu infiltrasi ke berbagai rgan seperti
otak, ginjal, hti, limpa, kelenjar limfe menyebabkan pembesaran dan gangguan pada
organ terkait.
Jika penyebab leukemia adalah virus, maka virus tersebut akan mudah masuk ke
dalam tubuh manusia, jika struktur antigen virus sesuai dengan struktur antigen
manusia. Begitu juga sebaliknya, bila tidak sesuai maka akan ditolak oleh tubuh.
Stuktur antigen manusia terbentuk oleh struktur antigen dari berbagai alat tubuh
terutama kulit dan selaput lendir yang terletak dipermukaan tubuh. Istilah HL A
(Human Leucocyte Lotus A) antigen terhadap jaringan telah ditetapkan (WHO).
Sistem HL A individu ini diturunkan menurut hukum genetika, sehingga adanya
peranan faktor ras dan keluarga dalam etiologi leukemia tidak dapat diabaikan
(Ngastiyah, 1997).
Factor lingkungan berupa pajanan dengan radiasi pergion dosis tinggi di sertai
manifestasi leukimia yang bertahun-tahun kemudian. Zat-zat kimia ( misal Benzen,
arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen antineoplastic ) di kaitakn

dengan frekuensi yang meningkat, khususnya agen-agen alkil. Kemungkian


leukimian meningkat pada penderita yang di obati baik dengan radiasi atau
kemotrapi. Setiap keadaan sumsum tulang hipopastik keliatannya merupakan
predidposisi terhadap leukimia. Agen kemotrapi yang sering di gunakan untuk
mengobati keganasan hematologic akan menghancurkan sel dengan berbagai
mekanisme seperti mengganguu maturasi dan metabolisme sel.
Penurunan produksi sel- sel darah merah menyebabkam anemia. Pucat terjadi karena
umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah, berkurangnya hemoglobin
dan vasokontriksi untuk memperbesar pengiriman oksigen ke organ vital neutropenia
menyatakan penurunan jumlah absolut netrofil. Karena peranan netrofil adalah untuk
pertahanan hospes, maka akan mempengaruhi individu terhadap infeksi. Dan
kurangnya pemeliharaan pada endhotelial dari pembuluh pembuluh darah
menyebabkan perdarahan kecil dan petekia pada jaringan kutaneus. Perlu dicurigai
adanya perdarahan besar pada paru- paru, saluran pencernaan dan sistem syaraf
sentral, kemungkinan besar terjadi pada arackhnoid dan kemudian terjadi peningkatan
tekanan intra kranial dan tanda- tanda meningitis seperti ; sakit kepala, lethargi,
muntah dan edema pupil. (Gede Yasmin, 1993).
E.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai
berikut :
1)

Gejalan anemia ( lemah, lesu,pucat dll)

2)

Demam

3)

Mimisan

4)

Anoreksia , mual, muntah

5)

Hepasplenomegali (lien dan hepar membesar)

6)

limfadenopati ( kelenjar getah bening yang membesar)

Gejala penyakit leukemia biasanya ditandai dengan adanya anemia. Infeksi akan
mudah atau sering terjadi karena sel darah putih tidak dapat berfungsi dengan baik,
rasa sakit atau nyeri pada tulang, serta pendarahan yang sering terjadi karena darah
sulit membeku. Jika tidak diobati, maka akan mengakibatkan leukemia akut dan
akhirnya dapat menyebabkan kematian. Penyebab yang pasti belum diketahui, akan
tetapi terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu
Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis
leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia
tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko
terjadinya leukemia. Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya
sindroma Down dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.
F.

Komplikasi

1)

Nyeri tulang (terutama pada tulang belakang atau tulang rusuk)

2)

Pengeroposan tulang sehingga tulang mudah patah

3)

Anemia

4)

Infeksi bakteri berulang

5)

Gagal ginjal

G.

Pemeriksaan penunjang

1)

Pemeriksaan laboratorium

a.

Darah tepi, gejala yang terlihat pada darah tepi berdasarkan pada kelainan

sumsum tulang berupa adanya pansitopenia, limfositosis yang kadang- kadang


menyebabkan gambaran darah tepi monoton dan terdapat sel blas. Terdapatnya sel
blas dalam darah tepi merupakan gejala patognomik untuk leukimia.

b.

Kimia darah, kolesterol mungkin rendah, asam urat dapat meningkat,

hipogamaglobinemia.
c.

Sumsum tulang dari pemeriksaan sumsum akan ditemukan gambaran yang

monoton,yaitu hanya trdiri dari sel limfopoetik, patologis sedangkan sistem lain
terdesak (aplasia skunder).
2)

Cairan cerebrospinal

Bila terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein, berarti suatu leukimia
menigeal. Kelinan ini dapat terjadi setiap saat pada perjalanan penyakit baik dalam
keadaan remisi maupun kambuh. Untuk mencegahnya di berikan MTX secara
intratecal secara rutin pada setiap pasien baru atauy pasien yang menunjukan tanda
tanda tekanan intrakranial meninggi.
3)

Biopsi limpa

Pemeriksaan ini memperlihatkan proliperasi sel leukemia dan sel yang berasal dari
jaringan limpa yang terdesak seperti : limposit mormal, RES, granulosit, pulp cell.
H. Terapi
Pengobatan leukemia ditentukan berdasarkan klasifikasi prognosis dan penyakit
penyerta, antara lain :
a.

Radioterapi dan Kemoterapi, dilakukan ketika sel leukemia sudah terjadi

metastasis. Kemoterapi juga dilakukan pada fase induksi remisi yang bertujuan
mempertahankan remisi selama mungkin.
b.

Terapi modlitas, untuk mencegah komplikasi, karena adanya pansitopenia,

anemia, perdarahan, dan infeksi. Pemberian antibiotik dan transfusi darah dapat
diberikan.
c.

Pencegahan terpaparnya mikroorganisme dengan isolasi.

d.

Transplantasi sumsum tulang, transplantasi sumsum tulang merupakan alternatif

terbaik dalm penanganan leukemia. Terapi ini juga biasa dilakukan pada pasien
dengan limphoma,dan anemia aplastik.
BAB IV
PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Leukimia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh proliferasi abnormal dari selsel leukosit yang menyebabkan terjadinya kanker pada alat pembentuk darah.
Leukemia ini disebabkan karena mutasi salah satu sel yang kemungkinan
berproliferasi secara tidak terkendali sebagai penyebab sering dihubungkannya
dengan radiasi, zat kimia, virus dan faktor genetik. Tanda dan gejala yang terdapat
pada leukemia seperti anemia,mimisan,demam,dan hepasplenomegali dan
limfadenopati. Pengobatan leukemia ditentukan berdasarkan klasifikasi prognosis dan
penyakit penyerta, antara lain : Radioterapi dan Kemoterapi, Terapi modlitas,
Pencegahan terpaparnya mikroorganisme dan Transplantasi sumsum tulang.
DAFTAR PUSTAKA

Baldy CM. 2005. Gangguan sel darah putih dan sel plasma. Dalam: Patofisiologi
konsep klinis proses-proses penyakit. Ed 6. Terjemahan oleh: Hartanto H, Wulansari
P, Susi N. Jakarta: EGC; Hal.277-8
Guilhot F, Roy L. 2005. Chronic myeloid leukemia. In: Textbook of malignant 5. hematology.
New York: Mcgraw Hill 2005: 696-725

Robbins RL, Kumar V.1999. Sistem hematopoiesis dan limfoma. Dalam: Oswari J, Erla
n, Setiawan I, Hartanto H, Komala S, editor. Buku ajar patologi II. Ed 4.
Terjamahan oleh: Putra ST. Jakarta:EGC. Hal. 79- 85
Sylvia A, Brahm UP. 2006. Gangguan Sistem Hematologi. Dalam: Patofisiologi konsep
klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC:278-7

DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. Penerbit :


Erlangga 2006. Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Istamar Syamsuri, dkk.2006.Biologi untuk SMP Kelas VIII. Jilid 2.
Jakarta : Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai