leukemia
Disusun Oleh :
Annisa nuralam
211121055
2023
JUDUL
1. PENGERTIAN
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam
sumsum tulang dan limfa (Reeves, 2001). Sifat khas leukemia adalah proliferasi tidak
teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen
sumsum tulang normal. Proliferasi juga terjadi di hati, limpa, dan nodus limfatikus.
Terjadi invasi organ non hematologis seperti meninges, traktus gastrointestinal, ginjal,
dan kulit.
anak-anak terkena kanker dan tumor, diingatkan bahwa para orangtua perlu perhatian
dengan gejala kanker. Lebih ditekankan para orangtua, terutama masyarakat awam,
mengetahui dan mendapatkan informasi cukup tentang kanker dan tumor yang
akhirnya berbuat sesuatu untuk menghadapi kanker ini. Sekarang seluruh warga
Indonesia harus memberikan perhatian khusus pada kanker anak yang antara lain
adalah kanker darah atau leukemia, kanker tulang, saraf, ginjal, dan getah bening.
Pengobatan penyakit-penyakit ini pada anak-anak berbeda dari orang dewasa, karena
bertambahnya sel darah abnormal --sel sarah putih-- secara berlebihan dan tidak
terkendali, dan penyebarannya ke seluruh tubuh sangat cepat. bertahan lama dengan
tulang. Leukemia akut merupakan keganasan primer sumsum tulang yang berakibat
terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal (blastosit) yang
ditemukan ekspansi dan akumulasi dari sel tua dan sel muda.
mempengaruhi sel myeloid seperti neutrofil, basofil, dan esinofil, disebut Leukimia
mielositik. Dari klasifikasi ini, maka Leukimia dibagi menjadi empat type yaitu :
Merupakan tipe Leukimia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini
juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.
Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya
Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun.
Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, hampir tidak ada pada
anak-anak.
Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun
sangat sedikit
2. ETIOLOGI
Penyebab leukemia sampai sekarang belum jelas, tapi beberapa faktor diduga
1. Etiologi
Etiologi sampai saat ini belum jelas, diduga kemungkinan besar
disebabkan oleh virus (Virus onkogenik). Namun faktor lain yang turut
berperan adalah :
a. Factor eksogen
1) Efek dari penyinaran seperti : sinar X, sinar radioaktif
2) Hormon, bahan kimia (benzol, arsen, preparat sulfat)
3) Infeksi (virus dan bakteri
b. Factor endogen
1) Faktor ras (orang yahudi)
2) Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom (Aberasi kromosom)
3) Herediter : kasus leukimia pada kakak beradik/ kembar satu telur,angka kejadian
pada anak lebih tinggi sesuai dengan usia maternal.
4) Genetik : virus tertentu mygx perubahan struktur gen (T.cellleukimia-lymphoma
virus/ HTLV).
2. Klasifikasi
a. Leukemia mieloblastk
1. Leukemia Mieloblastik Akut (LMA)
Angka kejadian 80% leukimia akut pada orang dewasa.
Permulaannya mendadak atau progresif dalam masa 1-6 bulan, jika
tidak diobati, kematian kira-kira 3-6 bulan. Insiden pada pria dan
wanita 3:2.
2. Leukemia Mieloblastik Kronik (LMK) Paling sering terjadi pada usia pertengahan
(orang dewasa) umur 20-60 tahun, puncak kejadian pada umur 40 tahun, dapat juga
terjadi pada anak-anak (Sylvia, 2006). Leukimia mieloblastik dimulai dengan produksi
sel mielogenosa muda yang bersifat kanker di sumsum tulang dan kemudian
menyebar ke seluruh tubuh, sehingga sel darah putih diproduksi diberbagai organ
ekstramedular terutama
di nodus limfe, limpa dan hati.
b. Leukemia lomfoblastik
1. Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) Merupakan kanker darah yang
paling sering menyerang anak-anak berumur dibawah umur 15 tahun,
dengan puncak insiden antara 3-4 tahun, insiden pada pria dan wanita
5 : 4.
2. Leukemia Limfoblastik Kronik (LMK) Merupakan suatu gangguan
limfoproliferatif yang ditemukan pada kelompok umur tua (± 60
tahun), pada pria dan wanita angka kejadian 2 : 1 Walaupun penyebab
dasarnya tidak diketahui, predisposisigenetik maupun faktor- faktor
lingkungan keliatannya memainkan peranan. Jarang ditemukan
leukemia familial, tetapi keliatannya terdapat insiden leukemia lebih
tinggi dari saudara kandung anak-anak yang terserang, dengan insiden
yang meningkat sampai 20 % pada kembar monozigot (identik).
Individu dengan kelainan kromosom, seperti sindrom Down,
keliatannya mempunyai insiden leukemia akut dua pulauh kali lipat
(Sylvia, 2006).
3. PATOFISIOLOGI/PATHWAY
a) Anemia
Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan
sesak nafas.
c) Perdarahan
mukosa seperti gusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit yang sering
disebut petekia. Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma.
Apabila kadar trombosit sangat rendah, perdarahan dapat terjadi secara spontan.
d) Penurunan kesadaran
5. KLASIFIKASI
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Pemeriksaan laboratorium
a. Darah tepi
b. Kimia darah
hipogamaglobinemia.
c. Sumsum tulang
Hanya terdiri dari sek limfopoetik patologis sedangkan sistem lain terdesak
2.Pemeriksaan lain
a) Biopsi limpa
Memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan
limpa akan terdesak seperti limfosit normal, RES, granulosit, pulp cell.
b) Lumbal puksi
peningkatan jumlah sel patologis dan protein. Kelainan ini dapat terjadi setiap
saat pada perjalanan penyakit baik dalam keadaan remis atau pada keadaan
kambuh.
c) Sitogenik
2000).
7. PENATALAKSANAAN KLINIK
a.Kemoterapi
1. Fase induksi
2. Fase konsolidasi
dan prognosis. Salah satu sistem penderajatan yang dipakai ialah klasifikasi
Rai:
1.Fase Kronik
2. Fase Akselerasi,
b. Radioterapi
1. Identitas
a. Identitas Anak
Pekerjaan: Pekerjaan orang tua yang berhubungan dengan bahan kimia, radiasi
sinar X, sinar radioaktif, berpengaruh kepada anaknya. Selain itu sejauh mana orang
BAB III
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Anak
Pekerjaan: Pekerjaan orang tua yang berhubungan dengan bahan kimia, radiasi
sinar X, sinar radioaktif, berpengaruh kepada anaknya. Selain itu sejauh mana orang
2. Keluhan Utama
Nyeri sendi dan tulang sering terjadi, lemah, nafsu makan menurun, demam
(jika disertai infeksi) bisa juga disertai dengan sakit kepala, purpura, penurunan
berat badan dan sering ditemukan suatu yang abnormal. Kelelahan dan petekie
Saat hamil ibu sering mengkomsumsi makanan dengan bahan pengawet dan
penyedap rasa. Radiasi pada ibu selama kehamilan dapat meningkatkan resiko
Saat hamil ibu sering mengkomsumsi makanan dengan bahan pengawet dan
penyedap rasa. Radiasi pada ibu selama kehamilan dapat meningkatkan resiko
pada janinnya. Lebih sering pada saudara sekandung, terutama pada kembar.
4. Riwayat Keluarga
Insiden Leukemia lebih tinggi berasal dari saudara kandung anak-anak yang
keterlambatan akibat nutrisi yang didapat kurang karena penurunan nafsu makan,
pertumbuhan fisiknya terganggu, terutama pada berat badan anak tersebut. Anak
a. Riwayat Perkembangan
1. Motorik Kasar
melakukan aktivitas secara normal, tapi mereka cepat merasa lelah saat
2. Motorik Halus
ringan tidak membutuhkan energi yang banyak dan anak tidak mudah
Lelah
a. Psikologi
financial keluarga.
b. .Sosial
berat. Dirumah anak bermain dengan orang tua dan saudaranya, tetapi
c. Spiritual
Sebelum tidur anak diingatkan oleh orang tua untuk berdoa. Saat anak
melihat orang tuanya berdoa anak mengikuti cara orang tuanya berdoa.
7. ADL
a. Nutrisi
nafsu makan. Anak suka makan makanan siap saji maupun jajan diluar
sehingga zat besi yang diperlukan berkurang. Selain itu pengaruh ibu yang
Saat tidur anak ditemani oleh ibunya. Tidur anak terganggu karena nyeri
c. Eliminasi
dan penurunan haluran urin. BAB 3-5x sehari, dengan konsistensi cair.
Haluan urin sedikit yang disebabkan susahnya masukan cairan pada anak,
warna urine kuning keruh. Saat BAK anak merasa nyeri karena nyeri tekan
diperianal.
d. Personal hygiene
Anak mandi 2x sehari, gosok gigi 2x setelah makan dan mau tidur.
8. Keadaan Umum
9. Pemeriksaan TTV
b. Nadi: terdapat manifestasi klinik nadi teraba kuat dan cepat (takikardia)
(Aziz, 2005)
2010)
3) Telinga : ketulian
neurologic fokal.
c. Pemeriksaan Abdomen
d. Pemeriksaan Genetalia
e. Pemeriksaan integument
ekimosis, ruam)
f. Pemeriksaan Ekstremitas
2) Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel
Leukemia
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN