Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN KEPERAWATAN PALIATIF

PENYAKIT TERMINAL (LEUKEMIA)

Oleh :
Kelas C/ Sem V
Kelompok 5
1. Clauswitz W Masalah 16061051
2. Veronika Maarebia 16061021
3. Alisia A Bambakanan 16061048
4. Justisia N. Manalang 16061088
5. Fransin Junita Palit 17161185
6. Virginia Lumanaw 16061115
7. Imelda Pricilia Kembuan 16061166

PROGRAN STUDI ILMU KEEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIKA DE LA SALLE MANADO
2018/20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih
yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu, fisik,
psikologis, dan social. Leukemia adalah kanke yang disebabkan oleh pertumbuhan tidk
normal pada sel darah putih (leukosit), dimana sel darah putih muda tidak menjadi
matang seperti seharusnya melainkan menjadi sel yang dikenal leukemia (Yayasan
Kanker Indonesia (YKI), 2008). Leukemia adalah penyakit yang dapat menyeang semua
jenis usia, tidak terkecuali anak-anak. Leukemia merupakan jenis kanker yang sering
termukan pada anak di bawah usia 15 tahun. Leukemia merupakan penyakit kronis yang
meempati uutan kedua dan ketiga sebagai penyebab kematian anak (Andra dalam
Farmacia, 2007).
Anak dengan leukemia mengalami berbagai masalah yang dapat menganggu
tumbuh kembangnya. Hal ini membuat anak mengalami masa sulit selama proses
pertumbuhannya. Tanda dan gejala yang muncul pada anak dengan leukemia antara lain
pilek yang tidak sembuh-sembuh, pucat, lesu, demam, anoreksia dan penurunan berat
badan, petekie, memar tanpa sebab, nyeri pada tulang dan persendian, nyeri abdomen
limfadenopati, dan hepatosplemegali (Suriadi & Yuliani, 2010).
Peneyabab leukemia sampai sekarang belum di ketahui secara pasti. Namun dari
beberapa penelitian ada beberapa factor resiko yang dapat menyebabkan leukemia
dianataranya adalah penggunaan pestisida, medan listik, riwayat keguguran pada ibu
radiasi, bahan kimia (benzene), virus, kelainan genetic, ibu umurnya relative tua saat
melahirkan, ibu yang merokok saat hamil, medan magnet, radiasi prental dan vitamin K
(Simanjorang, 2010).
BAB II

ISI

A. Definisi Leukemia
 Leukemia adalah suatu tipe dari kanker. Leukemia berasal dari kata bahasa
Yunani leukos-putih, haima-darah. Leukemia adalah kanker yang mulai di sel-sel
darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah memiliki sifat kanker yaitu membelah
tidak terkontrol dan mengganggu pembelahan sel darah normal. Leukemia
(kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih
yang di produksi oleh sumsum tulang belakang.
 Leukemia adalah penyakit neoplastik yang di tandai oleh proliperasi abnormal
dari sel-sel hemotopeitik (Silvia, A.Price, 2006)

B. Etiologi

Penyebab dari penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Faktor yang diduga
mempengaruhi :

1. Radiasi
Hal ini berdasarkan riset pada pegawai radiologi lebih berisiko untuk terkena leukemia.
2. Leukemgenik
Beberapa zat kimia telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia,
misalnya racun lingkungan seperti benzene, bahan kimia industri seperti insektisida serta
obat-obatab yang di gunakan kemoterapi pada pasien kanker yang di rawat dengan obat-
obat melawan kanker tertentu adakalanya di kemudian hari mengembangkan leukemia.
3. Herediter
Penderita sindrom Down. Suatu penyakit yang disebabkan oleh kromosom-kromosom
abnormal mungkin meningkatkan resiko leukemia. Ia memiliki insidensi leukemia akut
20 kali lebih besar dari orang normal.
4. Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1
pada dewasa.
C. Tipe-tipe leukemia
 Berdasarkan kecepatan perkembangannya, leukemia dibagi menjadi 2 yaitu:
 Leukemia Akut
Perjalanan penyakit pada leukemia akut sangat cepat, mematikan dan
memburuk. Dapat dikatakan waktu hidup penderita tanpa pengoobatan
hanya dalam hitungan minggu dan bahkan hari. Leukemia akut merupakan
akibat dari terjadinya komplikasi pada neoplasma hematopoietic secara
umum.
 Leukemia Kronis
Berbeda dengan akut, leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang
tidak begitu cepat, sehingga dapat dikatakan bahwa waktu hidup penderita
tanpa pengobatan dalam hitungan sampai 5 tahun.

 Berdasarkan jenis sel kanker, leukemia diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:


 Myelocytic/Myelogeneus leukemia
Sel kanker yang berasal dari sel darah merah, granulocytes, macrophages
dan keping darah.
 Lymphocytic leukemia
Sel kanker yang berasal dari lymphocyte cell.
 Berdasar kedua klasifikasi diatas, maka leukemia dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
 Leukemia limfositik akut (LLA)
Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit
ini juga terdapat pada orang dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun
atau lebih.
 Leukemia mielositik akut (LMA)
Ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dari pada anak-anak. Tipe ini
dahulu disebut leukemia nonlimfositik akut.
 Leukemia limfositik (LLK)
Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55
tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hamper tidak
ada pada anak-anak. Sebagian besar leukosit pasien diatas 50.000/ul.
 Leukemia mielositik kronis (LMK)
Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak,
namun sangat sedikit. Leukosit dapat mencapai lebih dari 150.000/ul yang
memerlukan pengobatan.

D. Anatomi dan Fisiologi


Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah itu keaadaanya tidak tetap tergantung pada banyaknya
oksigen dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan
jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme di
dalam tubuh.
Darah selamanya beredar didalam tubuh oleh karena adanya atau pompa jantung. Selama
darah berada dalam pembuluh maka akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari
pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan
mencampurkan kedalam darah tersebut sedikit obat anti pembekuan atau sitras natrikus.

1. Fungsi darah
a. Sebagai alat pengangkut, yaitu :
 Mengambil oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan
ke seluruh jaringan tubuh.
 Mengangkat karbon dioksida dari jaringan untuk di keluarkan melalui
paru-paru
 Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan keseluruh jaringan atau alat tubuh.
 Mengangkata atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk di keluarkan melalui kulit atau ginjal.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh
dengan perantaraan leukosit dan antibody untuk mempertahankan tubuh terhadap
invasi mikroorganisme dan benda asing (leukosit) dan proses hemeostatis
(tombosit).
c. Sebagai pengatur regulasi yaitu :
 Mempertahankan pH dan kosentrasi pada cairan intersital melalui
pertukaran ion-ion dan molekul pada cairan interstitial.
 Darah mengatur suhu tubuh melalui transport panas menuju kulit dan
paru-paru.
2. Tempat pembentukan sel darah
a. Pembentukan sel darah (hemopoises) terjadi pada awal masa embrional,
sebagian besar pada hati dan sebagian kecil pada limfa.
b. Dari kehidupan fetus hingga bayi dilahirkan, pembentukan sel darah darah
merah berlangsung dalam 3 tahap :
 Pembentukan di saccus vitellius
 Pembentukan di hati, kelenjar limfe dan limpa
 Pembentukan di sumsum tulang
c. Pembentukan sel darah mulai terjadi pada sumsum tulang setelah minggu ke
20 masa embrionik
d. Dengan bertambahnya usia janin, produksi sel darah semakin banyak terjadi
pada sumsum tulang dan peranan hati dan limfa semakin berkurang
e. Sesudah lahir semua sel darah di bauat pada sumsum tulang, kecuali limfosit
yang juga dibentuk di kelenjar limfe, tymus dan lien.

3. Komposisi darah
Secara umum darah digolongkan dalam dua komponen yaitu :

a. Plasma darah
 91 % AIR
 8 % SUBSTANSI LAIN terdiri dari albumin, fibrinogen, globulin
 0,9 % ENZIM diantaranya asam amino, lemak, glukosa, urea, garam, sodium
bikarbonat
 0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS

b. Sel-sel Eritrosit
 Eritrosit
Erythros = merah
Kytos = ruang sel
Warna merah pada sel dikarenakan adanya unsur haem yang lebih dikenal
dengan kata Haemoglobin (Hb)
Fungsinya mengangkut zat makanan, oksigen dan zat sisa metabolime

Karakteristik Erythrocyte

Terdapat Di pembuluh darah

Komponen dasar Haemolobin yang mengandung unsur besi (Fe)

Bayi : hati
Dihasilkan
Orang dewasa: sumsum tulang belakang

Bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti

umur 120 hari

inti Tidak ada


 Leukosit
a. Agranulosit
Limfosit

 Berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 mikron


 Dibentuk di sumsum tulang (janin di hati)
 Limfosit, tidak dapat bergerak
 berinti satu
 berfungsi untuk membentuk antibodi

b. Monosit

 Berinti satu
 Berbentuk kepal kuda atau ginjal dengan ukuran diameter 12-20 mikron
 Bersifat fagosit
c. Basofil

 Bentuknya bulat atau oval


 Meninggalkan sistem sirkulasi dan terakulmulasi dalam cairan
interstitial pada tempat infeksi atau peradangan, melepas toksin yang
membunuh mikroorganisme penyusup dan parasit.

Trombosit

 Masa hidupnya 5-9 hari


 Memainkan peran penting dalam pembekuan darah.

Karakteristik Trombosit

Terdapat Dalam pembuluh darah

Dihasilkan Sumsum tulang


Bentuk Berbentuk bulat, bulat lonjong atau spindle, cakram

umur 5-9 hari

inti Tidak memiliki inti

Perbandingan sel-sel darah

No Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit

1. Tempat Sumsum tulang Sumsum tulang & Sumsum

2. Produksi 3 buku limfa tulang


5.000.000/mm
3 3
3. Jumlah 7.000/mm 250.000/mm
7,5 µm
4. Ukuran 5 – 9 µm 2 – 4 µm
Bulat pipih,
5. Bentuk bikonkaf Tidak beraturan Tidak
6. Struktur  Tanpa  Ada Nukleus beraturan
Fungsi nukleus  Tanpa  Tanpa
 Ada Hemoglobin Nukleu
hemoglobin  Memakan s
(Hb) kuman  Tanpa

Membawa O2 dari  Menghasilkan Hb


antibodi untuk Pembekuan
paru-paru ke
membunuh darah
seluruh bagian
kuman
tubuh

E. Patofisiologi
Bila virus dianggap sebagai penyebab (virus onkogenetik yang mempunyai struktur
antigen tertentu), maka virus tersebut dengan mudah akan masuk ke dalam tubuh
manusia jika struktur antigennya sesuai dengan struktur antigen manusia itu (hospes).
Bila struktur antigen irus tidak sesuai dengann struktur antign individu, maka virus
tersebut akan di tolak, sepeti pada penolakan terhadap benda asing lain. Struktur antign
manusia terbentuk oleh struktur antigen dari berbgai alat, terutama kulit dan selaput
lender yang terletak di permukaan tubuh (kulit di sebut juga antigen jaringan) atau HL-A
(Human Leucocyte locus A).
Normalnya tulang marrow di ganti dengan tumor malignan, imaturnyasel blast.
Adanya proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu akan menimbulkan
anemia dan trombositopenia. System retikuloendotelial akan terpengaruh dan
menyebabkan gangguan system pertahanan tubuh sehingga mudah mengalami infeksi.
Manifestasi akan tampak pada gambaran gagalnya bone marrow dan infiltrasi
organ, SSP. Gangguan nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang dan berdampak
pada penurunan leukosit, eritrosit factor pembukuan dan peningkatan tekanan jaringan.
Adanya infiltrasi pada ekstra medular akan menyebabkan terjadinya pembasaran hati,
limfe dan nodur limfe dan nyeri persendiaan (Silvia, 2006).

F. Patoflow
G. Gejala-Gejala
1. Demam atau keringat waktu malam
2. Infeksi-infeksi yag seringkali
3. Perasaan lelah atau lemah
4. Sakit kepala
5. Pendarahan dan mudah memar (gusi-gusi yang berdarah, tanda keungu-unguan pada
kulit, atau titik-titik merah kecildi bawah kulit)
6. Nyeri pada tulang atau persendian
7. Pembengkakan atau ketidakenakan pada perut

H. Komplikasi
1. Sepsis
2. Perdarahan
3. Gagal organ
4. Iron Deficiency anemia (IDA)
5. Kematian

I. Penatalaksanaan Medis
Penanganan penyakit leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti
anemia, perdarahan dan infeksi. Secari garis besar penanganan dan pengobatan leukemia
bisa dilakukan dengan tunggal ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini :

1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah bentuk utama pengobatan untuk leukemia. Perawatan ini
menggunakan senyawa kimia untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada
jenis leukemia yang anda miliki, anda mungkin akan menerima satu jenis obat atau
kombinasi dari satu atau lebih obat-obatan. Obat ini dapat berbentuk pil, atau suntikan
langsung ke pembuluh darah.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan sinar X atau sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel
leukemia dan menghentikan pertumbuhan mereka. Anda mungkin menerima radiasi
di satu wilayah tertentu dari tubuh anda dimana terdapat kumpulan sel-sel leukemia,
atau anda mungkin menerima radiasi yang diarahkan pada seluruh tubuh anda.
3. Transplantasi sumsum tulang
Proses ini menggantikan sumsum tulang leukemia dengan sumsum tulang bebas
leukemia. Dalam perawatan ini, anda menerima kemoterapi dosis tinggi atau terapi
radiasi, yang menghancurkan sumsum tulang menghasilkan leukemia. Sumsum ini
diganti oleh sumsum tulang dari pedonor yang kompatibel.
4. Terapi obat lain
Arsenic trioksida dan semua trans retinoic acid (ATRA) adalah obat anti kanker yang
dokter dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk
mengobati subtype tertentu dari AML disebut promyelocytic leukemia. Obat ini
menyebabkan sel-sel leukemia dengan mutasi gen spesifik menjadi dewasa dan mati.
5. Pengobatan pada leukemia akut terdiri dari tiga fase yaitu, terapi induksi resmi
(bertujuan untuk mempercepat induksi remisi klinik dan hematologi lengap), terapi
konsilidasi dan terapi pemeliharaan pada ALL (untuk AML terdapat 2pilihan yaitu
transplantasi hematopoietic stem cell atau pembehentian terapi).

J. Pencegahan Leukemia
1. Diet
Penelitian juga mengatakan bahwa diet yang sehat dapat membantu mencegah
perkembangan kanker, termasuk kanker darah. Diet ini bisa dilakukan dengan cara
memperbanyak mengonsumsi makanan kaya biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran,
serta meminimalkan konsumsi lemak, khususnya lemak hewan. Menjaga berat badan
yang ideal karena obesitas merupakan faktor resiko yang dapat meningkatkan peluang
anda terkena kanker. Hindari juga makanan yang siap saji, karena ini juga berbahaya.
2. Menghindari rokok dan alkohol
Anda juga harus menghindari rokok, baik sebagai perokok aktif ataupun pasif. Rokok
merupakan penyebab sebagian kanker yang terjadi. Rokok selain menyebabkan
kanker paru-paru, bisa juga menyebabkan kanker jenis lain, seperti kanker darah dan
kanker leher rahim. Selain itu, anda juga harus menghindari alkohol. Alkohol sama
berbahaya dengan rokok.
3. Menghindari zat karsinogenik
Hindari zat karsinogenik, karena juga dapat menyebabkan kanker. Zat karsinogenik
adalah zat penyebab kanker
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. Pengkajian
a. Data demografi
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
 Kemungkinan klien pernah terpajan zat kimiawi atau mendapatkan
pengobatan seperti benzol, arsen, preparat sulfat.
 Kemungkinan klien pernah kontak atau terpajan radiasi dengan kadar
ionasasi yang lebih besar.

Kemungkinan klien pernah menderita demam tinggi yang tidak di ketahui


penyebabnya.

2) Riwayat kesehatan keluarga


Penyakit leukemia tidak diwarisikan, tapi sejumlah individu memiliki faktor
predisposisi, misalnya pada kembar satu telur.
3) Riwayat kesehatan sekarang
 Adanya perdarahan seperti, ptakie, purpura dan epistaksis
 Nyeri sendi dan tulang
 Penigkatan suhu tubuh, sakit kepala, anokresia, mual dan muntah
 Mengeluh tidak enak pada perut dan BAB tidak teratur.

c. Kebutuhan dasar
1) Pola aktivitas sehari-hari
Keletihan, malaise, kelemahan, kelelahan otot
2) Sirkulasi
- Palpitasi, tachycardia, mur mur jantung, membrane mukosa dan kulit
pucat
- Munculnya tanda-tanda perdarahan pada serebral
3) Eliminasi
- Diare, nyeri tekanan peranal, feses hitam
- Darah pada urine, peurunan haluaran urin
4) Intergritas ego
- Perasaan tidak berdosa, tidak ada harapan
- Depresi, ansietas, takut, marah dan mudah tersinggung
- Perubahan alam perasaan
5) Makanan dan cairan
- Penurunn nafsu makan
- Mual dan muntah
- Perubahan rasa kecap dan rasa
- Disfagia dan pharyngitis
- Distensi abdomen, penurunan bising usus
- Spenomegali, hepatomegali dan ikterus
- Stomatitis, hipertropi gusi
6) Neurosensory
- Penurunan kondisi atau kesadaran
- Perubahan dalam perasaan, kacau
- Disorientasi/ kurang kosentrasi
- Pusing, parastesia
- Otot-otot mudah teransang dan kejang
7) Nyeri dan kenyamanan
- Saki kepala, nyeri abdomen, nyeri sendi dan tulang
- Nyeri tekan pa sternum
- Kram otot
- Gelisah
8) Pernapasan
- Napas pendek, Dyspnea, Takipnea, Ronchi, Batuk dan Penurunan buyi
napas
9) Keamanan
Gangguan pnglihatan, jatuh, injuri, demam dan infeksi
10) Seksualitas
Penurunan libido, perubahan siklus mestruasi.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
b. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen penting
darah (hemoglobin)
c. Resiko pendarahan berhubungan dengan penurunan komponen pembekuan darah
(trombosit)
d. Resiko / gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anokreksia
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
f. Kecemasan berhubungan dengan adanya penyakit, ancaman kematian

3. Intervensi

Rencana keperawatan merupakan serangkaian atau intervensi untuk mencapai tujuan


pelaksanaan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk
perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan
oleh perawat. Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat disusun rencana keperawatan
sebagai berikut (Wong,D.L: 2004)

a. Resiko infeksi b/d menurunya system pertahanan tubuh


Tujuan : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam di harapkan tidak
mengalami gejala-gejala

Intervensi :
a) Pantau suhu dengan teliti
Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
b) Tempatkan anak dalam ruangan khusus
Rasional: untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi
c) Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk menggunakan
Teknik mencuci tangan dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif
d) Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasif
Rasional: untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
e) Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti
tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi
Rasional: untuk intervensi dini penanganan infeksi
f) Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik
Rasional: rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan
organisme Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional: menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler
g) Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Rasional: untuk mendukung pertahanan alami tubuh
h) Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Rasional: diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia


Tujuan: terjadi peningkatan toleransi aktifitas
Intervensi:
a) Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau
dibutuhkan
Rasional: mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan
intervensi
b) Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan
Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau
penyambunganjaringan
c) Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi
Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri
d) Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam aktifitas sehari-hari
Rasional: menentukan derajat dan efek ketidakmampuan
c. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keeawatan selama 3x24 jam di harapkan pasien
tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun
Intervensi :
a) Kaji PQRSTU
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau
keefektifan intervensi
b) Jika mungkin, gunakan prosedur -prosedur misalnya, pemantauan suhu non
invasif alat akses vena.
Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman
c) Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi
Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian obat
d) Ajar pasien untuk Teknik relaksasi
Rasional : yaitu untuk mengurangi rasa nyeri yang di deita oleh pasien

Kolaborasi :

e) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat (analgesic


Rasional : yaitu untuk mengurangi rasa nyeri serta mencegah kambuhnya nyeri

Anda mungkin juga menyukai