Anda di halaman 1dari 4

Gangguan Mobilitas Fisik

Definisi

Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri.

Penyebab

1. Kerusakan integritas struktur tulang


2. Perubahan metabolism
3. Ketidakbugaran fisik
4. Penurunan kendali
5. Penurunan masa otot
6. Penurunan kekuatan otot
7. Keterlambatan perkembangan
8. Kekuatan sendi
9. Kontraktur
10. Malnutrisi
11. Gangguan muskuloskeletal
12. Gangguan neuromuscular
13. Indeks masa tubuh di atas persentil ke-75 sesuai usia
14. Efek agen farmakologis
15. Program pembatasan gerak
16. Nyeri
17. Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik
18. Kecemasan
19. Gagguan kognitif
20. Keengganan melakukan pergerakan
21. Gangguan sensoripersepsi

A. PENGKAJIAN
1. Gejalah dan Tanda Mayor
 Subjektif
a. Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas
 Objektif
a. Kekuatan otot manusia
b. Rentang gerak (ROM) menurun
2. Gejalah dan Tanda Minor
 Subjektif
a. Nyeri saat bergerak
b. Enggan melakukan pergerakan
c. Merasa cemas saat bergerak
 Objektif
a. Sendi kaku
b. Gerakan tidak terkoordinasi
c. Gerakan terbatas
d. Fisik lemah

B. DIAGNOSA
Masalah Gangguan Mobilitas Fisik berkaitan dengan :

3. Gejalah dan Tanda Mayor


 Subjektif
- Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas
 Objektif
- Kekuatan otot manusia
- Rentang gerak (ROM) menurun
a. Gejalah dan Tanda Minor
 Subjektif
- Nyeri saat bergerak
- Enggan melakukan pergerakan
- Merasa cemas saat bergerak
 Objektif
- Sendi kaku
- Gerakan tidak terkoordinasi
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah

C. Kriteria dan Tujuan (NOC) :


1. Keseimbangan 0202 :
- Mempertahankan keseimbangan saat duduk tanpa sokongan pada
punggung
- Mempertahankan keseimbangan dari posisi duduk ke posisi berdiri
- Mempertahankan keseimbangan ketika berdiri
2. Cara berjalan 0222 :
- Langkah mantap
- Keseimbangan tubuh saat berjalan
- Postur saat berjalan
3. Ambulsi 0200 :
- Menopang berat badan
- Berjalan dengan langkah yang efektif
- Berjalan dengan pelan
D. Perencanaan (NIC) :
1. Pengaturan Posisi : Kursi Roda 0846 :
- Pilih kursi roda yang sesuai untuk pasien (misalnya,standar dewasa,
setengah berbaring, berbaring penuh, di amputasi, ekstra lebar,
dalam)
- Pilih kursi roda dengan kursi yang dekat dengan antai untuk pasien
yang akan mendapatkan pendorong kaki
- Pilih model yang sesuai dengan kebutuhan pasien
- Gunakan (prinsip penggunaan) mekanik tubuh yang tepat ketka
memposisikan pasien
- Cek posisi pasien di kursi roda saat pasien duduk pada bantalan yang
di pilih dan pakai alas kaki yang sesuai
- Posisikan pelvis di tengah dan posisikan (pelvis) sejauh mungkin
menempel bagian belakang kursi jika jika memungkinkan
2. Perawatan Traksi/Imobilisasi :
- Posisikan kesejajaran tubuh yang sesuai
- Pertahankan posisi yang tepat pada tempat tidur untuk meningkatkan
traksi
- Yakinkan berat yang tepat di aplikasikan
- Yakinkan bahwa tali dan katrol tergantung bebas
- Yakinkan bahwa tarikan tali dan berat tetap di sepanjang aksis dari
tulang yang patah
- Pikul penahan traksi ketika menggerakan pasien
3. Pembidaian 0910 :
- Monitor sirkulasi pada areah yang mengalami trauma (misalnya, nadi,
waktu pengisian kapiler, dan sensasi)
- Monitor pergerakan di bagian distal di area trauma
- Monitor perdarahan pada area cedera
- Tutup luka dengan balutan luka dan kontral pendarahan sebelum di
pasang bidai
- Batasi pergerakan pasien , terutama pada bagian yang mengalami
trauma
- Identifikasi bahan bidai yang paling tepat (misalnya, kaku, lembut,
anatomis,atau traksi)

Sumber :

- Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia(SDKI)


- Nursing Outcomes Classification (NOC)
- Nursing Interventions Classification (NIC)

Anda mungkin juga menyukai