Anda di halaman 1dari 49

(LORDOSIS, KIFOSIS, DAN SKOLIOSIS)

LOR DOSIS
DEFINISI LORDOSIS
kelainan pada vertebra lumbalis yang mengalami deviasi secara
berlebihan kebagian anterior. Orang yang mengalami kelainan
ini,pinggangnya terlihat lebih menonjol kedepan
ETIOLOGI
- Obesitas (kegemukan yang berlebih)
- Osteoporosis (hilangnya kepadatan tulang)
- Discitis (peradanganpadadiskus spinal vertebra)
- Postur tubuh yang buruk
- Spondylolisthesis (pergeseran verterbra)
- Achondroplasia (kelainan herediter congenital pada
pembentukan kartilago
PATOFISIOLOGI
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastis yang tersusun atas
banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksibel (diskus intervertebralis) yang diikat satu
sama lain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligament dan otot paravertebralis.
Konstruksi punggung normal yang unik memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain
tulang punggung memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang
belakang. Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat
berlari atau melompat. Batang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-
otot abdominal dan toraks sangat penting pada aktivitas mengangkat beban.

Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan dan posisi tulang individu
mengalami kelainan. Kelainan tulang ini disebabkan oleh kebiasaan duduk yang salah.
Lordosis ini paling sering terlewatkan diantara ketiga bentuk kelainan tulang punggung.
Bahkan lordosis ringan cenderung memberikan penampilan gagah. Namun penderita
lordosis ini akan sering mengalami sakit pinggang.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala pada setiap penderita mungkin berbeda-beda, namun yang paling terlihat yaitu
pantat tampak menonjol, gejala lain yang muncul yaitu :
- Sakit punggung
- Nyeri pada kaki
- Nyeri pinggang
- Nyeri yang menjalar ke tungkai
- Perubahan dalam usus dan kandung kemih terkadang juga dirasakan
- Tulang belakang tampak bengkok terutama di punggung bagian bawah
- Perubahan pola BAB dan BAK, tetapi jarang
- Menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya
- Dysplasia pada panggul
- Distrofi otot
- Otot-otot pada tulang punggung menegang
KOMPLIKASI
• Nyeri punggung : Penderita tentu saja akan sering merasakan nyeri
punggung yang berlebih apalagi jika keadaan semakin parah.
• Komplikasi pada penatalaksanaan konservatif (Cidera neurologis (4-
5%), Kebocoran cerebrospinal (sampai 7,4%), Pseudoarthrosis (10-
22%))
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (lengkungan
punggung yang abnormal). Juga dilakukan pemeriksaan neurologis (saraf) untuk
mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi).
- Rontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang
belakang.
- Sinar X. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan
menilai kebengkokan,serta sudutnya.
- Magnetic resonance imaging (MRI)
- Computed tomography scan (CT Scan)
- Pemeriksaan darah
PENATALAKSANAAN
- Tujuan pengobatan lordosis adalah menghentikan semakin
membengkoknya tulang belakang dan mencegah deformitas (kelainan
bentuk). Penatalaksanaan lordosis tergantung pada penyebab lordosis.
Latihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat dilakukan jika lordosis
disebabkan oleh kelainan sikap tubuh.
- Penanganan bergantung pada tingkat keparahan lordosis.
WOC
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
lakukan inspeksi terhadap pasien pada saat berdiri,duduk maupun berbaring. Perawat juga
harus mempertimbangkan factor perkembangan dan faktor lain yang mempengaruhi
bodyalignment. Mereview catatan kesehatan pasien untuk menentukan masalah
keperawatan dan medis baik yang lalu maupun yang sekarang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

- Nyeri kronis b.d gangguan muskuloskeletal kronis (00133)


- Hambatan mobilitas fisik b.d kontraktur (00085)
- Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk tulang (00118)
NYERI KRONIS B.D GANGGUAN MUSKULOSKELETAL KRONIS
• NOC • NIC
- Tidak ada gangguan tidur - Pain Manajemen
- Tidak ada gangguan konsentrasi - Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen
- Tidak ada gangguan hubungan nyeri
interpersonal - Tingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat
- Tidak ada ekspresi menahan nyeri - Kolaborasi untuk pemberian analgetik
dan ungkapan secara verbal
- Jelaskan pada pasien penyebab nyeri
- Tidak ada tegangan otot
- Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi,
masase punggung)
HAMBATAN MOBILITAS FISIK B.D KONTRAKTUR

• NOC
• NIC
kriteria hasil:
 Exercise therapy : ambulation
- Klien meningkat dalam aktivitas fisik
- Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat
- Mengerti tujuan dari peningkatan respon pasien saat latihan
mobilitas
- Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana
- Memverbalisasikan perasaan dalam ambulasi sesuai dengan kebutuhan
meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah - Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan
dan cegah terhadap cedera
- Memperagakan penggunaan alat
Bantu untuk mobilisasi - Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
teknik ambulasi
- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara
mandiri sesuai kemampuan
GANGGUAN CITRA TUBUH B.D PERUBAHAN BENTUK TULANG

• NOC • NIC
Kriteria hasil:
 Body image enhancement
- Body image positif
- Kaji secara verbal dan nonverbal respon
- Mampu mengidentifikasi klien terhadap tubuhnya
kekuatan personal - Kaji secara verbal dan nonverbal respon
- Mendiskripsikan secara faktual klien terhadap tubuhnya
perubahan fungsi tubuh - Monitor frekuensi mengkritik dirinya

- Mempertahankan interaksi sosial - Jelaskan tentang pengobatan, perawatan,


kemajuan, dan prognosis penyakit
- Dorong klien mengungkapkan perasaannya
- Identifikasi arti pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
- Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam
kelompok kecil
SKOLIOSIS
DEFINISI
SKOLIOSIS adalah kelengkungan
tulang belakang yang abnormal ke
arah samping, yang dapat terjadi
pada segmen servikal (leher),
torakal (dada) maupun lumbal
(pinggang).Skolisis merupakan
penyakit tulang belakang yang
menjadi bengkok ke samping
kiri atau kanan sehingga
wujudnya merupakan bengkok
benjolan yang dapat dilihat
dengan jelas dari arah belakang.
ETIOLOGI
1. Genetik
2. Postur
3. Abnormalitas anatomi vertebra
4. Ketidakseimbangan dari kekuatan dan massa otot di punggung.
KLASIFIKASI
skoliosis fungsional
Disebabkan kerena posisi yang salah atau tarikan otot paraspinal
unilateral, karena nyeri punggung dan spasme otot. Perbedaan
panjang tungkai, herniasi diskus, spondilolistesis, atau penyakit
pada sendi panggul juga dapat menyebabkan terjadinya skoliosis
fungsional.

Skoliosis struktural (tidak dapat diperbaiki)


- Skoliosis Idiopatik
- Skoliosis Neuromuskuler
degenerative scoliosis terjadi pada dewasa dewasa yang lebih
tua. Ia disebabkan oleh perubahan-perubahan pada spine yang
disebabkan oleh arthritis
PATOFISIOLOGI

berawal dari adanya syaraf yang lemah atau bahkan


lumpuh yang menarik ruas-ruas tulang belakang. Tarikan
ini berfungsi untuk menjaga ruas tulang belakang berada
pada garis yangnormal yang bentuknya seperti penggaris
atau lurus. Tetapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan
duduk yang miring, membuat sebagian syaraf yang
bekerja menjadi lemah. Bila ini terus berulang menjadi
kebiasaan, maka syaraf itu bahkan akan mati.
MANIFESTASI KLINIS

- Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping


- Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
- Nyeri punggung
- Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
- Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 )
bisa menyebabkan gangguan pernafasan
KOMPLIKASI
- Sakit paru-paru dan jantung
- Nyeri tulang belakang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Rontgen tulang belakang
- Pengukuran dengan skoliometer (alat untuk mengukur
kelengkungan tulang belakang)
- MRI (jika ditemukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen)
PENATALAKSANAAN
- Pengobatan konservatif (Non operatif)
Observasi, Fisioterapis, Orthosis (Brace).
- Pengobatan operatif
ASUHAN KEPERAWATAN
Anamnesa
- Data demografi : meliputi nama, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, diagnosa
masuk, pekerjaan dll.
- Keluhan utama : pasien biasanya merasakan nyeri punggung, tulang belakang
melengkung secara abnormal ke arah samping, dan kelelahan pada tulang belakang
setelah duduk/berdiri lama.
- Riwayat penyakit sekarang : kebanyakan pada punggung bagian atas tulang belakang
membengkok ke kanan dan pada punggung bagian bawah, tulang belakang membengkok
ke kiri sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggung kanan juga mungkin lebih
tinggi dari pinggul kiri. Pada skoliosis yang berat (dengan kelengkungan >60) perubahan
progresif pada rongg a toraks dapat menyebabkan perburukan pernapasan
dan kardiovaskular
- Riwayat penyakit dahulu : hal yang perlu dikaji apakah pasien pernah mengalami
kondisi osteopatik, seperti fraktur, penyakit tulang, penyakit arthritis dan infeksi.
- Riwayat penyakit keluarga : karena skoliosis bisa disebabkan karena kongenital
(bawaan) yang dalam hal ini berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan
tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu maka perlu dikaji adakah anggota
keluarga pasien yang pernah/ mempunyai kelainan yang sama.
ASUHAN KEPERAWATAN

B1(Breathing) : secara umum pasien skoliosis tidak mengalami


gangguan pernapasan kecuali jika ia telah sampai pada skoliosis berat
(>60 derajat). Pada pasien dengan skoliosis berat akan
didapatkan pasien tidak leluasa untuk bernapas.
B2(Blood) : tidak ditemukan gangguan kecuali jika nyeri sudah
tidak bisa ditoleransi lagi.
B3(Brain) :-
B4(Bladder) :-
B5(Bowel) :-
B6(Bone) : Mengkaji skelet tubuh, Mengkaji tulang belakang, Mengkaji
sistem persendian, Mengkaji system otot , Mengkaji cara berjalan,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Ketidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan penekanan paru
- Nyeri kronis pada punggung yang berhubungan dengan posisi tubuh
miring ke lateral
- Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan postur tubuh yang
tidak seimbang.
- Gangguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan
postur tubuh yang miring ke lateral
- Kelelahan berhubungan dengan ketidakseimbangan dan
ketidakmampuan menopang beban tubuh
HAMBATAN MOBILITAS FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN
POSTUR TUBUH YANG TIDAK SEIMBANG

• NOC
Tujuan:
• NIC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
hambatan mobilitas fisik teratasi  Exercise Therapy : Balance :
dengan kriteria: - Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi
- Keseimbangan (4) dalam kegiatan yang membutuhkan keseimbangan
- Koordinasi (4) - Anjurkan pasien tentang pentingnya terapi latihan
- Gaya berjalan (4) dalam menjaga dan meningkatkan keseimbangan
- Mendorong program latihan intensitas rendah dengan
kesempatan untuk berbagi perasaan
- Pantau pasien untuk menyeimbangkan latihan
GANGGUAN CITRA TUBUH ATAU KONSEP DIRI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN POSTUR TUBUH YANG MIRING KE LATERAL

• NOC • NIC

Tujuan:  coping enhancement


- nilai penyesuaian pasien terhadap perubahan citra tubuh, seperti
• setelah dilakukan tindakan keperawatan
yang ditunjukkan
gangguan citra tubuh teratasi dengan
kriteria: - nilai dan diskus alternatif respon terhadap situasi

- gambar internal diri - gunakan pendekatanyang tenang dan meyakinkan

- sikap terhadap menggunakan strategi untuk - berikan suasana penerimaan


meningkatkan fungsi - body image enhancement:
- kepuasan dengan fungsi tubuh - tentukan apakah tidak suka yang dirasakan untuk karakteristik
fisik tertentu menciptakan kelumpuhan sosial disfungsional untuk
remaja dan kelompok berisiko tinggi lainnya
- bantu pasien menentukan sejauh mana perubahan aktual dalam
tubuh atau tingkat fungsi
- bantu pasien untuk membahas stressor mempengaruhi citra
tubuh karena kondisi bawaan, cedera, penyakit, atau operasi
KELELAHAN BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKSEIMBANGAN DAN
KETIDAKMAMPUAN MENOPANG BEBAN TUBUH

• NOC
Tujuan:
• NIC
 exercise therapy : joint mobility
setelah dilakukan tindakan keperawatan
kelelahan teratasi - Tentukan keterbatasan gerakan sendi dan berpengaruh pada
fungsi
- Dengan kriteria:
- Berkolaborasi dengan terapi fisik dalam mengembangkan dan
- Keletihan (4) melaksanakan program latihan

- Kelemahan (4) - Tentukan tingkat motivasi pasien untuk menjaga atau


mengembalikan gerakan sendi
- Stress level (4)
- Pantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau nyeri selama
gerakan / aktivitas
- Lakukan tindakan pengendalian nyeri sebelum memulai latihan
bersama
- Mendorong rentang-of-gerak (rom) latihan aktif, menurut
teratur, jadwal terencana
KIFOSIS
DEFINISI KIFOSIS
Kyphosis adalah melengkungnya punggung
bagian atas, yang juga dikenal sebagai
bungkuk. Bagian punggung atas (daerah
toraks), biasanya melengkung ke depan. Jika
kurva melebihi 508 itu dianggap abnormal
(kyphotic)
ETIOLOGI
Kyphosis dapat dibagi menjadi tiga waktu akusisi, kelahiran, usia tua, dan waktu di
antaranya
- Cacat lahir spinal bisa menghasilkan sudut yang normal dan lebih dari normal. Cacat
bawaan dan bawaan pada pertumbuhan tulang bisa melemahkan tulang dan
menghasilkan lekukan yang berlebihan dimana gravitasi atau otot menariknya.
- Selama hidup, beberapa kejadian bisa mendistorsi tulang belakang. Karena
kecenderungan alami tulang belakang toraks adalah melengkung ke depan, setiap
kelemahan struktur pendukung akan cenderung ke arah depan. Vertebra toraks yang
berpenyakit (tulang belakang) biasanya akan menghancurkan ujung depannya terlebih
dahulu, meningkatkan kurva kyphotic. Kondisi yang bisa dilakukan ini termasuk
kanker, tuberkulosis, penyakit Scheuermann, dan beberapa jenis arthritis.
- Di akhir hidup (lansia), kifosis disebabkan oleh osteoporosis, kelemahan tulang, dan
tulang jatuh ke depan
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi kyphosis tergantung pada faktor etiologi. Postur yang buruk di masa
kecil, seperti membungkuk, bersandar di kursi dan membawa tas sekolah yang
berat, dapat menyebabkan ligamen dan otot yang mendukung tulang belakang
untuk meregang. Hal ini dapat menarik vertebra toraks dari posisi normal
mereka, sehingga terjadi kyphosis. (U.S. National Library of Medicine, 2012)
MANIFESTASI KLINIS
Menurut AAOS tanda-tanda gejala kifosis bervariasi, tergantung pada penyebab dan keparahan dari
lekukan. Berikut ini tanda dan gejala dari kifosis:
- Bahu yang bungkuk
- Sebuah gundukan yang terlihat di bagian belakang
- Sakit punggung
- Kelelahan
- Kekakuan tulang belakang
- Otot-otot di belaang paha terasa kencang
- Pada kasus yang jarang, gejala kifosis yang parah yaitu:
- Kelemahan, mati rasa, atau kesemutan di kaki
- Hilangnya sensasi
- Sesak nafas atau kesulitan bernapas
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

- Cara cepat untuk melihat adanya kifosis adalah dengan melihat langsung bentuk
tulang belakangnya.
- Foto Rontgen tulang belakang akan lebih memvalidasi mendiagnosis dan
mengidentifikasi penyebabnya.
PENCEGAHAN
Pada wanita menopause bisa dimulai lebih awal dengan penggantian estrogen,
suplementasi kalsium, dan olahraga yang tepat. Aktivitas pola hidup sehat harus
berlanjut sepanjang masa hidup. Bukti menunjukkan bahwa asupan kalsium yang
rutin selama tahun-tahun menunda timbulnya osteoporosis simtomatik. Produk susu
adalah sumber utama dari kalsium.
PENATALAKSANAAN
- Cacat bawaan harus diperbaiki dengan pembedahan. Biasanya perangkat keras
ortopedi harus ditempatkan untuk menstabilkan tulang belakang. Ada sebuah alat
yang disebut penyangga Milwaukee bisa menahan bagian belakang dari luar.
- Kyphosis yang terjadi pada saat muda selama tahun-tahun, memerlukan
perawatan yang diarahkan pada penyebabnya. Pembedahan bedah atau
pengikatan mungkin juga diperlukan.
- Kyphosis yang disebabkan oleh osteoporosis umumnya tidak dapat diobati kecuali
tindakan pecegahan untuk mengurangi terjadinya pengeroposan tulang.

PROGNOSIS
Kyphosis kongenital dapat diatasi sampai batas tertentu dengan pembedahan dan
penguat. Kyphosis yang terjadi di kemudian hari bisa memburuk seiring berjalannya
waktu.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Data demografi : meliputi nama, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, diagnosa
masuk, pekerjaan dll.
Keluhan utama : keluhan utama yang biasanya dirasakan oleh pasien dengan
skoliosis adalah berupa nyeri punggung dan tulang belakang melengkung secara
abnormal.
Riwayat penyakit sekarang : kaji nyeri punggung pada pasien dengan
menggunakan metode PQRST ( Faktor pemicu,kualitasnya, daerah, skala dan
waktu).
Riwayat penyakit dahulu : hal yang perlu dikaji apakah pasien pernah mengalami
kondisi osteopatik, seperti fraktur, penyakit tulang, penyakit arthritis dan infeksi
(Sandra, 2001).
Riwayat penyakit keluarga : karena kifosis bisa disebabkan karena kongenital
(bawaan) yang dalam hal ini berhubungan dengan suatu kelainan dalam
pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu maka perlu dikaji
adakah anggota keluarga pasien yang pernah/ mempunyai kelainan yang sama.
ASUHAN KEPERAWATAN
Review of System
B1(Breathing): secara umum pasien kifosis tidak mengalami gangguan
pernapasan hanya terkadang merasa susah bernafas karena tidak nyaman pada
dada
B2(Blood) : tidak ditemukan gangguan
B3(Brain) : tidak ada gangguan (composmentis).
B4(Bladder) : tidak ditemukan gangguan
B5(Bowel) : tidak ada gangguan
B6(Bone) :
Look : pada pasien dengan kifosis akan tampak cara berjalan yang condong ke
depan
Feel : biasanya pada pasien kifosis, mereka akan mengeluh nyeri punggung
akibat postur tubuh membungkuk yang membuat mereka merasa lelah
karena berat
Move : pasien dengan kifosis akan mengeluh kesulitan dalam bergerak, karena
beban mereka terasa kedepan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan posisi tubuh menghambat


ekspansi paru-paru
- Nyeri kronis berhubungan dengan posisi tubuh membungkuk
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan postur tubuh yang tidak
seimbang
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan postur tubuh membungkuk
- Kelelahan berhubungan dengan ketidakmampuan menopang beban tubuh
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS BERHUBUNGAN DENGAN
POSISI TUBUH MENGHAMBAT EKSPANSI PARU-PARU

• NOC • NIC
-Meningkatkan tingkat pernapasan - Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
pasien (3) - Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

-Memonitoring irama pernapasan (3) - Monitor pola nafas dan vital sign

-Meningkatkan kedalaman inspirasi (3) - Informasikan pada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas
-Mengoptimalkan retraksi dada (3)
NYERI KRONIS BERHUBUNGAN DENGAN POSISI TUBUH MEMBUNGKUK

• NOC • NIC
- Ketidaknyamanan (4) Managemen nyeri
- Gangguan hubungan interpersonal (4) - Ajarkan relaksasi kepada pasien untuk mengurangi
- Gangguan moibilitas fisik (4) nyeri

- Gangguan kinerja peran (4) - Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk


mengakui pengalaman rasa sakit dan menyapaikan
- Kelemahan aktifitas fisik (4)
penerimaan respn pasien terhadap nyeri
- Pastikan pasien mendapatkan perawatan analgesic
- Tingkatkan istirahat
- Jelejahi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
pasien
GANGGUAN MOBILITAS FISIK BERHUBUNGAN DENGAN POSTUR TUBUH
YANG TIDAK SEIMBANG

• NOC • NIC
- Setelah dilakukan tindakan Exercise therapy : balance :
keperawatan gerakan sendi selama - Tentukan keterbatasan gerak dan efesien pada
16 – 30 menit diharapkan masalah fungsi sendi

defisit keperawatan diri teratasi - Jelaskan kepada pasien atau keluarga tujuan dan
rencana dan latihan bersama
- Aktivitas fisik klien meningkat
- Pantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan nyeri
- Memperagakan penggunaan laat selama gerakan/aktivitas
bantu untuk mobilisasi - Berikan penguatan positif untuk melakukan latihan
GANGGUAN CITRA TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN POSTUR TUBUH
MEMBUNGKUK

• NOC • NIC
- Gambar internal diri  Body Image Enhacement

- Sikap terhadap menggunakan strategi - Bantu pasien menentukan sejauh mana perubahan
aktual dalam tubuh atau tingkat fungsi
untuk meningkatkan fungsi
- Tentukan persepsi pasien dan keluarga dari
- Kepuasan dengan fungsi tubuh perubahan dalam citra tubuh dengan kenyataan
- Membantu pasien dalam mengidentifikasi bagian /
tubuhnya yang memiliki persepsi positif
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi tindakan yang
akan meningkatkan penampilan
KELELAHAN BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKMAMPUAN MENOPANG
BEBAN TUBUH

• NOC • NIC
- Penurunan energy (4)  Exercise Therapy : Joint Mobility
- Tentukan keterbatasan gerakan sendi dan
- Gangguan rutinitas (4)
berpengaruh pada fungsi
- Aktivitas fisik terganggu (4)
- Berkolaborasi dengan terapi fisik dalam
- Kinerja peran terganggu (4) mengembangkan dan melaksanakan program
latihan
- Membantu dengan gerak sendi berirama teratur
dalam batas rasa sakit, daya tahan, dan bergabung
mobilitas

Anda mungkin juga menyukai