Waktu : 30 menit
3. Materi
1) Pengertian penyakit diare
2) Klasifikasi penyakit diare
3) Penyebab diare
4) Tanda dan gejala diare
5) Pencegahan penyakit diare
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) Power point
6. Susunan Kegiatan Penyuluhan
7. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
- Kesiapan ibu dalam mengikuti pendidikan kesehatan mengenai diare dan
PHBS.
- Media dan alat memadai.
- Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi proses:
- Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
- Audience aktif dan kooperatif selama proses pendidikan
kesehatan/penyuluhan.
8. Daftar Pustaka
Kesehatan, F., Kristen, U., & Maluku, I. (2020). Moluccas health journal.
2(April), 1–8.
Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian
Diare pada Anak. Majority, 5, 101–106.
https://www.mendeley.com/catalogue/fdd61f29-e548-30b4-9a02-3d11c3c9b4aa/
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner
&
Suddart vol.2. Jakarta: EGC.
Puskesmas Pundong Bantul. Penanggulangan Penyakit. Diakses pada tanggal
14 Februari 2020 dari
https://puskesmas.bantulkab.go.id/pundong/penanggulangan-penyakit/
Irianty, Hilda., Hayati, Ridha. 2018 Juni 01. Hubungan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada Balita. Volume 8, Nomor 1.
Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin.
1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093). Diare adalah
kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja dalam satu hari (24 jam). Dua kriteria
penting harus ada yaitu BAB cair dan sering. Apabila buang air besar sehari tiga
kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare, begitu juga apabila buang air
besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan
diare. Pengertian Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa
lambung dan usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat
kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit.
2. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
❖ Infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas).
❖ Infeksi virus: Enterovirus
❖ Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus),
protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas
hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berupa sarana air bersih (SAB), jamban, saluran
pembuangan air limbah (SPAL), keadaan rumah, tempat pembuangan
sampah, kualitas bakteriologis air dan kepadatan tempat tinggal.
3) Faktor Sosial Ekonomi Masyarakat Sosial ekonomi merupakan pengaruh
langsung terhadap faktorfaktor penyebab diare. Kebanyakan anak mudah
menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah,
kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang
memenuhi persyaratan kesehatan, oleh karena itu faktor edukasi dan
perbaikan ekonomi sangat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan
diare.