Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGENAI DIARE dan CARA CUCI TANGAN

Topik : Diare dan Cuci Tangan

Sasaran : Ibu yang memiliki anak usia sekolah

Tempat : Zoom Meeting

Hari/tanggal : Senin / 7 Desember 2020

Waktu : 30 menit

Penyuluh : Febby Fereza ( 1710711135)

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan kegiatan / kunjungan webinar, diharapkan :
 Anak-anak usia sekolah dan orangtuanya mengerti dan memahami hal-hal
tentang pengertian, penyebab, dan tanda gejala diare.
 Anak-anak usia sekolah mampu mendemonstrasikan bagaimana cara
mencuci tangan pakai sabun yang baik dan orangtua mampu
mendemonstrasikan bagaimana cara membuat oralit.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu:
1) Menyebutkan pengertian penyakit diare
2) Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare
3) Menyebutkan penyebab diare
4) Menyebutkan tanda dan gejala diare
5) Menjelaskan pencegahan diare

3. Materi
1) Pengertian penyakit diare
2) Klasifikasi penyakit diare
3) Penyebab diare
4) Tanda dan gejala diare
5) Pencegahan penyakit diare
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) Power point
6. Susunan Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Kegiatan Perawat Kegiatan peserta Waktu

Pembukaan 1. Memperkenalkan diri Memperhatikan dan


mendengarkan penyaji
2. Mengadakan kontrak
waktu
3. Menjelaskan tujuan 5 menit
penyuluhan
4. Menyampaikan pokok-
pokok materi yang akan
dijelaskan
Pengembangan/materi 1. Menjelaskan materi Memperhatikan dengan 10 menit
meliputi diare: seksama dan
menyampaikan
a. Pengertian penyakit
pertanyaan setelah
diare
penyampaian materi
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala
diare
d. Pencegahan
penyakit diare
e. Makanan yang
harus dikonsumsi
dan tidak oleh balita
2. Menjelaskan materi
meliputi:
a. Pentingnya mencuci
tangan
b. Manfaat cuci tangan
c. Waktu mencuci
tangan
d. Cara mencuci tangan
(mendemonstrasikan
cara mencuci tangan
yang benar dan
sehat)
3. Diskusi dan tanya jawab
Penutup 1. Melakukan evaluasi Memperhatikan dan
dengan menanyakan menjawab pertanyaan
kembali materi-materi dari penyaji
yang telah disampaikan
2. Menyampaikan 5 menit
kesimpulan
3. Membagikan leaflet
4. Ucapan terima kasih

7. Evaluasi
1. Evaluasi struktur:
- Kesiapan ibu dalam mengikuti pendidikan kesehatan mengenai diare dan
PHBS.
- Media dan alat memadai.
- Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi proses:
- Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
- Audience aktif dan kooperatif selama proses pendidikan
kesehatan/penyuluhan.
8. Daftar Pustaka

Kesehatan, F., Kristen, U., & Maluku, I. (2020). Moluccas health journal.
2(April), 1–8.
Utami, N., & Luthfiana, N. (2016). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian
Diare pada Anak. Majority, 5, 101–106.
https://www.mendeley.com/catalogue/fdd61f29-e548-30b4-9a02-3d11c3c9b4aa/
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner
&
Suddart vol.2. Jakarta: EGC.
Puskesmas Pundong Bantul. Penanggulangan Penyakit. Diakses pada tanggal
14 Februari 2020 dari
https://puskesmas.bantulkab.go.id/pundong/penanggulangan-penyakit/
Irianty, Hilda., Hayati, Ridha. 2018 Juni 01. Hubungan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada Balita. Volume 8, Nomor 1.
Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin.

MATERI PENYULUHAN DIARE

1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih
dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093). Diare adalah
kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lendir saja dalam satu hari (24 jam). Dua kriteria
penting harus ada yaitu BAB cair dan sering. Apabila buang air besar sehari tiga
kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare, begitu juga apabila buang air
besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan
diare. Pengertian Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa
lambung dan usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat
kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit.

2. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
❖ Infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas).
❖ Infeksi virus: Enterovirus
❖ Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris, strongyloideus),
protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas
hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berupa sarana air bersih (SAB), jamban, saluran
pembuangan air limbah (SPAL), keadaan rumah, tempat pembuangan
sampah, kualitas bakteriologis air dan kepadatan tempat tinggal.
3) Faktor Sosial Ekonomi Masyarakat Sosial ekonomi merupakan pengaruh
langsung terhadap faktorfaktor penyebab diare. Kebanyakan anak mudah
menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli yang rendah,
kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang
memenuhi persyaratan kesehatan, oleh karena itu faktor edukasi dan
perbaikan ekonomi sangat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan
diare.

Penelitian oleh Lamberti (2011) menemukan bahwa faktor demografi yang


salah satunya adalah tingkat sosial ekonomi mempengaruhi terjadinya diare:
a) Pendidikan
Faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap kemampuan untuk
melanjutkan pendidikan yang akhirnya dapat berpengaruh juga
terhadap pengetahuan individu. Pengetahuan (knowledge) merupakan
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba di mana sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan seseorang salah satunya dipengaruhi
oleh tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan seseorang
maka kemampuan untuk menyerap dan menganalisis informasi yang
diterima juga semakin tinggi. Pendidikan dalam prosesnya mempunyai
tingkatan-tingkatan tertentu yang menjadi simbol tentang level seorang
individu telah menguasai atau menyelesaikan tingkat pendidikan
tertentu
b) Pekerjaan Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk
mendapatkan nafkah atau pencaharian oleh individu guna memenuhi
kebutuhan sehari-harinya, pekerjaan umumnya berkaita dengan tingkat
pendidikan dan pendapatan.(8) Ibu yang bekerja harus membiarkan
anaknya diasuh oleh orang lain, sehingga mempunyai resiko lebih
besar untuk terpapar penyakit

c) Perilaku Faktor prilaku orang tua khususnya ibu yang merupakan


penyebab langsung maupun tidak langsung sakit diare pada anaknya
yaitu tidak menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum
memberi ASI/ makan, setelah buang air besar (BAB) dan setelah
membersihkan BAB anaknya

3. Tanda dan Gejala Diare


a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi
tinja cair atau encer.
b. Muntah.
c. Demam.
d. Nyeri abdomen.
e. Badan terasa lemah.
f. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
h. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja
menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan.
j. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran
menurun.
k. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

4. Cara Pencegahan Diare


Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
(1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar,
sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
(2) Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan
cara merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
(3) Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan
jamban dengan tangki septik.
(4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
(5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah
air mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
(6) Menjaga kebersihan diri.
(7) Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah
yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu
ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan
lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.
5. Pengertian Cuci Tangan Pakai Sabun
Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan
dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit.
6. Tujuan Cuci Tangan Pakai Sabun
Tujuan mencuci tangan menggunakan sabun adalah:
 Mengurangi mikroorganisme pada tangan dan mencegah kontaminasi.
 Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi.
 Memelihara tekstur dan integritas kulit tangan dengan tepat

7. Pentingnya Mencuci Tangan


Penularan lewat tangan:
- Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri,
tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
- Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)
8. Manfaat Mencuci Tangan
- Sederhana dan efektif mencegah infeksi
- Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
- Mencegah penularan penyakit
- Tangan menjadi bersih
9. Waktu Mencuci Tangan
1) Sebelum dan setelah makan
2) Sebelum memegang makanan
3) Sebelum memasukkan kegiatan jari-jari ke dalam mulut atau mata
4) Setelah bermain/berolahraga
5) Setelah BAK dan BAB
6) Sesudah batuk, bersin, dan membersihkan hidung
7) Setelah buang sampah
8) Setelah menyentuh hewan/unggas termasuk hewan peliharaan
9) Sebelum mengobati luka.
10. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
leaflet

Anda mungkin juga menyukai