Disusun oleh
MUCHAMMAD FARID AZADIN SN 171119
Hari : Kamis
A. Keluhan Utama
Kesulitan menggerakkan kaki pasca operasi ORIF hari ke 2, bila digerakkan sakit.
B. Diagnosa Medis
C. Diagnosis Keperawatan
DS :
Makan/Minum
Kekuatan Otot 5 2
Mandi
Rentang Gerak Bebas bergerak Terbatas
Toileting
Akral Hangat Hangat
Berpakaian
Edema Tidak ada Tidak ada Mobilitas ditempat tidur
E. Dasar Pemikiran
1. Definisi Pengertian
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah
dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit
khususnya penyakit degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008)
Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian bagi
seseorang (Ansari, 2011).
2. Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat mobilisasi seseorang diantaranya
menurut Aziz Alimul (2009) :
a) Gaya Hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan
mobilisasi seseorang karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau
kebiasaan sehari-hari.
b) Proses Penyakit/Cedera. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan
mobilisasi karena dapat memengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh,
orang yang mengalami fraktur femur akan mengalami keterbatasan
pergerakan dalam ekstremitas bawah. Ada kalanya klien harus istirahat di
tempat tidur karena menderita penyakit tertentu misalnya penyakit stroke
yang berakibat kelumpuhan typoid dan penyakit kardiovaskuler.
c) Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilisasi dapat juga dipengaruhi
kebudayaan. Contohnya orang yang memiliki budaya sering berjalan jauh
memiliki kemampuan mobilisasi yang kuat; sebaliknya ada orang yang
mengalami gangguan mobilisasi (kaki) karena adat dan kebudayaan tertentu
dilarang untuk beraktivitas.
d) Tingkat Energi. Energi adalah sumber untuk melakukan mobilisasi. Agar
seseorang dapat melakukan mobilisasi dengan baik, dibutuhkan energi yang
cukup.
e) Usia dan Status Perkembangan. Terdapat perbedaan kemampuan
mobilisasi pada tingkat usia yang berbeda dalam Potter and Perry (2005).
Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan
dengan perkembangan usia
b. Prosedur Khusus
1. Pergerakan bahu
3. Pergerakan tangan
- Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar
pergelangan tangan
- Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah
- Gerakan tangan sambil menekuk tangan keatas
4. Pergerakan jari tangan
- Putar jari tangan satu persatu
- Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari
jari telunjuk, lalu dekatkan pada jari jari yang lain.
5. Pergerakan kaki
- Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat
sampai 30 o lalu putar
- Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o
- Angkat kaki lalu dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan
menjauh
6. Putar kaki ke dalam dan ke luar
- Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan kedalam
- Jari kaki di tekuk tekuk lalu di putar
7. Pergerakan Leher
- Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan
- Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
Terminasi 1. Mengevaluasi hasil tindakan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
G. Analisis Tindakan
I. Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Hambatan NOC Label : NIC Label :
Mobilitas Fisik Ambulasi Terapi aktivitas, ambulasi :
berhubungan Mobilitas 1. Bantu pasien/keluarga untuk
dengan Perawatan diri mengidentifikasi keterbatasan dalam
intoleransi Pergerakan sendi melakukan aktivitas.
aktivitas Setelah dilakukan asuhan 2. Bantu melakukan aktivitas secara
ditandai dengan keperawatan ...x24jam reguler (ambulasi).
keterbatasan diharapkan pasien dapat 3. Berikan reinforcement positif di
kemampuan tetap mempertahankan setiap aktivitas dimana pasien ikut
melakukan pergerakannya, dengan berpartisipasi.
keterampilan criteria:
motorik kasar
mampu berjalan dari satu Terapi aktivitas : mobilitas sendi :
tempat ke tempat lain 1. Bantu pasien/keluarga untuk
diri. diperlukan.
Makan/Minum
Kekuatan Otot 5 4
Mandi
Rentang Gerak Bebas bergerak Terbatas
Toileting
sebagian
Akral Hangat Hangat Berpakaian
Ambulasi ROM
Keluhan Tidak ada Tidak ada
A:
Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian
Sebagian ADL terpenuhi secara mandiri
P:
Lanjutkan intervensi
1. Observasi kemampuan mobilitas pasien
2. Bantu pemenuhan kebutuhan mobilitas pasien dalam mobilisasi
3. Ajarkan latihan gerak ROM aktif dan pasif
4. Ajarkan gerak latihan secara bertahap
K. Evaluasi Diri
Perawat melakukan teknik ROM pasif dan mobilisasi sesuai SOP dan Clinical
Patways yang telah ada di Rumah Sakit Ortopedi Soeharso Surakarta
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Aziz, 2009. Kebutuhan Dasar Manusia, Jilid 2.Jakarta : Salemba Medika.
Alimul H., A. Aziz. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia-Aplikasi Konsep
dan Proses Keperawatan. Buku 1.Jakarta : Salemba Medika.
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba Medika
Joanne&Gloria. 2013. Nursing Intervension Classification (NOC)Sixth Edition, USA:
Mosby Elsevier
Moorhead, Sue. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth Edition. USA:
Mosby Elseviyer.
Mubarak, Wahit & Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan
Praktik,Ed.4. Vol.2. Jakarta : EGC.
T. Heather Herdman. 2015. NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2015-2017, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.