Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn.

A” DENGAN PERILAKU
KEKERASAN DI RUANG ARIMBI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

GONDO SEPI PRABANGKORO


3213045

STASE KEPERAWATAN JIWA


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN V
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA “Tn.A” DENGAN PERILAKU
KEKERASAN DI RUANG ARIMBI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

GONDO SEPI PRABANGKORO


3213045

Telah disetujui pada


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Akademik Preceptor

( ) (Yonni Prianto, S.Kep., Ns.)

Mahasiswa

(Gondo Sepi Prabangkoro, S.Kep)


FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES JEND. A. YANI YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Gondo Sepi Prabangkoro


NPM : 3213045
Ruangan : Arimbi
Tanggal Praktik : 27 Januari 2014

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN ”Tn. A” DENGAN PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG ARIMBI RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 36 thn
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status : Duda
5. Agama : Islam
6. Alamat : Ngagel, 05/04, Wiladeg, Karangmojo, Gunung Kidul
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Penjaga sekolah (PNS)
9. Tanggal masuk : 24 Januari 2014
10. No. RM : 024133
11. Diagnosis medis : F 20.04
12. Penanggung jawab : Tn. U
13. Tanggal pengkajian : 27 Januari 2014

B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI


1. Klien mengatakan alasan masuk rumah sakit Grhasia dibawa keluarga karena
memukul orang, sulit tidur dirumah dan berdasarkan catatan rekam medis karena
memukul orang tua.
2. Klien mengatakan memukul orang karena ada sesuatu yang membisikkan dirinya
untuk memukul orang yang bersangkutan dan klien sudah melakukan pemukulan
sebanyak satu kali
3. Faktor presipitasi : klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSUP Dr.
Sardjito beberapa kali rawat inap dengan mendapatkan pengobatan Haloperidol dan
Trihexypenidyl tetapi putus obat.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa:
 Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
 Berhasil  Belum berhasil  Tidak berhasil
3. Trauma:
 Pernah  Tidak

Page | 3
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
 Aniaya fisik
 Aniaya seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam keluarga 35thn Tn.A Orang tua Tn.A Kakak Tn.A
 Tindakan kriminal

Penjelasan :
Sebelum masuk RSJ Grhasia Tn.A melakukan pemukuln terhadap orangtuanya
dikarenakan mendengarkan bisikan yang membuat dirinya menjadi emosi, ketika
ditanyakan bisikannya klien mengatakan tidak tahu.

4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:


 Ada  Tidak
Hubungan keluarga: tidak ada
Gejala: tidak ada
Riwayat pengobatan: tidak ada

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


Klien mengatakan cerai dengan istrinya 2 tahun yang lalu, klien mengatakan tidak
tahu alasan perceraian dengan istrinya, pernikahannya berjalan selama 6 tahun (tahun
2006) tetapi dari pihak klien dan istrinya tidak menginginkan untuk memiliki anak
dan klien tidak mau memberitahukan alasan tidak mau memiliki anak (ketika ditanya
klien menjawab: ”nggak pa-pa, nggak pengen punya anak aja”)

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD: 110/80 mmHg
2. HR: 86 x/menit
3. RR: 14 x/menit
0
4. S: C
5. TB: 175 cm
6. BB: 57 kg
7. Keluhan fisik:  Ya  Tidak
Yaitu: tidak ada

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (minimal 3 generasi ke atas)

”Tn.A (36)”

Penjelasan:
Tn.A memiliki tiga bersaudara yang sudah menikah. Tn.A cerai dengan istrinya dua tahun
yang lalu.

Page | 4
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Tn. A mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya dan menyukai
serta mensyukuri apa yang ada pada dirinya.
b. Identitas diri
Tn.A mengatakan dirinya seorang laki-laki dengan status duda yang sudah cerai
dengan istrinya dan merasa puas dengan dirinya saat ini, Tn.A mengatakan setelah
keluar dari RS belum ada rencana untuk menikah lagi.
c. Peran
Tn.A mengatakan dirinya didalam keluarga sebagai anak dan tugasnya sebagai
anak membantu orang tuanya.
d. Ideal diri
Tn.A mengatakan harapan saat ini ingin segara pulang dan segera ingin kumpul
dengan orangtuanya. Tn.A juga mengatakan ingin segera bertugas sebagai penjaga
sekolah lagi, ingin bekerja lagi.
e. Harga diri
Tn.A mengatakan hubungan dengan orangtuanya baik-baik saja dan dengan
lingkungan Tn.A jarang sekali bersosialisasi dengan tetangga dan masyarakat
sekitar, Tn.A mengatakan malas keluar ketika sudah pulang dari bekerja.

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat/yang berarti:
Klien mengatakan didalam keluarga dekat dengan kakak kandungnya yang nomor
dua dan kadang masih menjenguk di RS dengan membawakan rokok dan
makanan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan sebelum masuk RS klien aktif dalam kegiatan masyarakat,
tetapi di RS klien tidak mau ikut dalam kegiatan atau aktivitas yang ada di RS,
klien mengatakan malas dan lebih suka beraktivitas sendiri seperti merokok atau
mengajak ngobrol dengan petugas atau pegawai RS atau dengan mahasiswa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan malas untuk berkumpul dengan pasien yang lain.

4. Spiritual sebelum di RS
a. Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan sebelum masuk RS tidak pernah melakukan sholat atau berdo’a
baik dirumah atau tempat ibadah meskipun mengakui dirinya beragama islam,
klien mengatakan malas untuk beribadah, selama diRS juga tidak pernah
menjalankan ibadah.
b. Kegiatan Ibadah:
Klien mengatakan tidak pernah menjalankan ibadah baik sebelum maupun selama
di RS.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Page | 5
Jelaskan:
Penampilan klien mengenakan seragam RS ruang Arimbi tampak rapi, tidak tercium
bau yang tidak sedap. Tn.A mengatakan mandi setiap pagi dan sore, serta menggosok
gigi tetapi dikamarnya tampak berantakan dan.

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoheren
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Pada saat berkomunikasi dengan klien, komunikasi klien tampak koheren, nada pelan,
berbicara singkat dan seperlunya, klien cenderung banyak diam.

3. Aktivitas motorik
 Lesu
 Tegang
 Gelisah
 Agitasi
 Tic
 Grimace
 Tremor
 Kompulsif
Jelaskan:
Klien tampak tenang, tidak tampak adanya tremor pada ekstremitas, tampak suka
mondar-mandir.

4. Alam perasaan
 Sedih
 Takut
 Putus asa
 Khawatir
 Euphoria
Jelaskan:
Klien mengatakan biasa saja, tidak memikirkan apa-apa atau merasakan apa-apa,
merasa senang tinggal di RS.

5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan:
Ketika berbincang dengan klien, klien tidak menunjukkan ekspresi senyum atau
tertawa kecuali mendapat stimulus dari lawan bicara (mahasiswa), ekspresi/mimik
wajah hipomimik, terkadang senyum sendiri.

Page | 6
6. Interaksi selama wawancara
 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga

Jelaskan:
Selama proses interaksi klien tampak kooperatif dan kontak mata klien kurang,
terkadang tatapan mata klien tampak tajam dengan ekspresif muka datar dan bibir
mengatup seperti gregetan.

7. Persepsi
Halusinasi:
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan:
Klien mengatakan sebelum dirawat di RS pernah mendengar suara-suara yang
membisikkan dirinya tetapi tidak jelas apa yang dikatakan dan selama di RS klien
mengatakan terkadang masih mendengar suara yang membisikkan dirinya yang
membuat dirinya emosi.

8. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide terkait
 Pikiran magis
Waham:
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistik
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan:
Tn.A mengatakan suka menyendiri, apabila ada orang lain yang betanya maka akan
menjawab tetapi Tn.A tidak mau bergabung dengan orang lain dan merasa asing
dengan orang lain.

Page | 7
9. Proses pikir
 Sirkumtansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan
Jelaskan:
Tn. A tampak kooperatif, pembicaraan Tn.A yang singkat-singkat dan seperlunya.

10. Tingkat kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat
Jelaskan:
Klien mampu menyebutkan nama tempat, waktu, mengenal orang, tingkat kesadaran
klien saat ini compos mentis.

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan:
Klien mampu menceritakan riawayat dirinya sampai dengan masuk RS, keluarganya,
tempat tinggal, waktu, mampu mengenal orang.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
Klien mampu berkonsentrasi, dan melakukan hitungan sederhana seperti penjumlahan
dan pengurangan secara mundur.

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Tn.A mampu mengambil keputusan yang sederhana dan mampu memprioritaskan
kegiatan seperti ketika akan mandi.

14. Daya tilik diri (insight)


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Tn.A mengakui tentang kondisi dirinya saat ini sedang mengalami gangguan
kejiwaan, suka marah-marah dan mudah emosi.

Page | 8
G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
Bantuan minimal Bantuan total
1. Makan  
2. BAB/BAK  
3. Mandi  
4. Berpakaian/berhias  
5. Penggunaan obat  

Ya Tidak
6. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan  
Perawatan pendukung  
7. Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
8. Aktivitas di luar rumah
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  
9. Istirahat/tidur
 Tidur siang lama: .................... s.d. .......................
 Tidur malam lama: pkl. 20.00 s.d. pkl. 06.30
Kegiatan sebelum/sesudah tidur: klien mengatakan sebelum tidur biasanya merokok
dan sesudah tidur biasanya langsung ke kamar mandi.
Jelaskan:
Klien mengatakan tidak pernah tidur siang dan lebih suka beraktivitas di luar ruangan,
dengan jumlah lama tidur ± 10jam klien mengatakan biasa saja, tidak merasakan
capek atau lesu.

H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Berbicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri sendiri
 Distraksi  Lainnya ......................................
 Lainnya ...................................
Jelaskan:
Klien mengatakan dengan merokok sebagai media pengalihan masalah, klien merokok
dalam satu hari habis satu bungkus, klien lebih suka menyendiri dan beraktivitas sendiri.

Page | 9
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan kelompok: Tn.A mengatakan ketika dirumah suka
menyendiri dan tidak mau bersosilaisasi dengan tetangganya, lebih suka istirahat
ketika pulang dari bekerja
b. Masalah dengan lingkungan: Tn. A mengatakan malas keluar rumah atau berkumpul
dengan orang lain, tetapi Tn.A menyukai dengan kondisi lingkungan rumahnya.
c. Masalah dengan pendidikan: Tn.A menatakan merasa puas dengan pendidikan
terakhir tamat SMA dan sekarang sudah menjadi PNS
d. Masalah dengan pekerjaan: Tn.A mengatakan tidak mempunyai masalah dengan
pekerjaannya dan menikmati pekerjaannya sebagai penjaga sekolah.
e. Masalah dengan perumahan: Tn. A mengatakan tidak mempunyai masalah dengan
rumahnya tetapi Tn.A mempunyai cita-cita untuk tinggal sendiri, punya rumah
sendiri.
f. Masalah dengan ekonomi: Tn. A mengatakan dengan gaji yang diterimanya saat
bekerja sebagi penjaga sekolah sudah mencukupi kebutuhannya, sudah mampu untuk
membeli motor meskipun dengan mengangsur.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan: Tn. A mengatakan jarang sekali ke pelayanan
kesehatan dan merasa jrang sakit juga.

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


 Penyakit jiwa  Faktor predisposisi
 Koping  Sistem pendukung
 Penyakit fisik  Obat-obatan
 Lainnya
Jelaskan:
Tn.A kurang mengerti tentang bagaimana cara mengontrol emosi ketika emosinya
muncul dan kurang mengerti dari minum obat.

K. ASPEK MEDIS
Dx Medis : tidak ada
Axis I : F 20.04 (depresi pasca-skizofrenia)
Axis II :-
Axis III : -
Axis IV : tidak jelas
Axis V : GAF 31-40 (beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan
komunikasi, disabilias berat dalam beberapa fungsi)
Terapi Medis:
EFEK KONTRA
NO OBAT DOSIS JADWAL INDIKASI
SAMPING INDIKASI
1. Seroquel 200mg 0-0-1 Golongan Mengantuk, -
(quetiapine) obat nyeri perut,
antipsikotik pusing, mulut
atypical kering, radang
(skizofrenia tenggorokan
dan bipolar)
2. Haloperidol 1,5mg 1-0-1 Golongan Insomnia, reaksi Keadaan koma,
obat psikosis depresif, depresi SSP, obat
(skizofrenia mengantuk, antidepresan
dan manik) kelesuan,
bingung,
gelisah, agitasi

Page | 10
3. Trihexyphe 2mg 1/2 -0-1/2 Parkinson, Mulut kering, Hipersensifitas
nidyl gangguan penglhatan terhadap
ekstrapirami kabur, pusing, glaukoma sudut
dal, SSP cemas, tertutup, peptic
konstipasi, ulcer
retensi urine,
takikardi, TD 

Pemeriksaan penunjang: hasil laboratorium tgl 25 Januari 2014

NO. JENIS PX. NILAI NORMAL HASIL


1. SGOT < 37 IU/L 13
2. SGPT < 42 IU/L 9
3. Haemoglobin (Hb) 14-18 gr/dL 13,5
4. Leukosit 5-11 ribu/mmk 8,1
5. KED 0-15 mm/jam 35*
6. Eosinofil 1-4 % 0
7. Basofil 0-1 % 0
8. Netrofil batang 2-5 % 0
9. Netrofil segmen 36-66 % 62
10. Limfosit 22-40 % 32
11. Monosit 4-8 % 6
12. Eritrosit 4,5-5,5 juta/mmk 5,85*
13. Hematokrit 40-50 % 41,1
14. Trombosit 150-450 ribu/mm 352

L. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN

1. Skor kategori : 51 (kategori II)


2. Tahapan penanganan fase : pemeliharaan (maintenance)
3. Tujuan pengobatan : kembalinya kondisi pasien (recovery)
4. Intervensi keperawatan : penguatan dan dukungan pada respon koping adaptif pasien dan
advokasi
5. Hasil yang diharapkan : meningkatnya fungsi dari pasien

Page | 11
ANALISA DATA
NO. DATA PROBLEM
1. DO :
 Sebelum masuk RSJ Grhasia, klien pernah
dirawat di RS Dr.Sardjito dan berulang klai
masuk RS dengan kondisi yang sama dan
sudah pernah mendapat pengobatan dengan
mengonsumsi obat gangguan jiwa (THP dan
HDL) dengan diagnosis PK
 Data RM, klien masuk RSJ Grhasia karena
memukul orangtuanya, sulit tidur dirumah dan
putus obat.
 Klien tampak suka diam, mondar-mandir, dan
pandangan klien tampak tajam. Perilaku kekerasan
 Bibir klien tampak gregetan
DS :
 Klien mengatakan masuk RSJ Grhasia karena
selisih pendapat dengan bapaknya kemudian
reflek melakukan pemukulan kepada
bapaknya.
 Klien mengatakan muncul emosi karena
adanya bisikan yang membuatnya emosi.
 Klien mengatakan dengan mondar-mandir dan
merokok untuk meluapkan emosi yang
muncul.
2. DO :
 Klien tampak suka berbicara sendiri
 Klien tampak suka senyum-senyum sendiri
kemudian menggerutu.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
DS :
Gangguan sensori persepsi :
 Klien mengatakan lupa ketika muncul pertama
pendengaran (halusinasi)
kali hal yang membisikkan dirinya yang
membuat dirinya emosi.
 Klien mengatakan ketika muncul bisikan
membuat klien muncul emosi.
 Klien mengatakan bisikan muncul ketika klien
sendiri, diam termenung.
3. DO :
 Klien tampak suka terdiam dan menyendiri.
 Klien tampak suka beraktivitas sendiri dan
mondar-mandir.
 Pola komunikasi klien singkat dan kontak
mata klien kurang.
DS :
 klien mengatakan lebih suka meneyendiri. Hambatan interaksi sosial
 Klien mengatakan malas berkumpul dengan
teman-teman satu ruangan.
 Klien mengatakan lebih dekat dengan perawat
ruang.
 Klien mengatakan sebelum masuk RSJ
Grhasia klien tidak suka berkumpul dengan
tetangga dan lebih suka diam, tidur dirumah.

Page | 12
RENCANA KEPERAWATAN
NO DX. KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Perilaku kekerasan TUPAN : Tindakan Psikoterapeutik
1. BHSP
Setelah dilakukan tindakan
2. Identifikasi penyebab marah
keperawatan, klien tidak melakukan
3. Identifikasi tanda dan gejala PK
tindakan kekerasan, baik pada orang
4. Identifikasi bentuk PK yang pernah dilakukan
lain, diri sendiri, lingkungan, maupun
5. Identifikasi akibat PK
kekerasan secara verbal.
6. Ajarkan cara mengontrol PK
- Secara fisik (relaksasi, kegiatan, olahraga)
TUPEN :
- Secara verbal (sharing)
Setelah melakukan interaksi dengan - Spiritual (berdoa)
klien 10 kali interaksi, klien dapat - Farmakologis (berobat)
mengenal lebih awal tanda-tanda akan 7. Bantu klien untuk mempraktikkan cara yang telah diajarkan
terjadi perilaku kekerasan dengan 8. Anjurkan klien untuk memilih cara mengontrol PK yang sesuai
kriteria hasil : 9. Masukkan cara mengontrol marah dalam jadwal kegiatan
a. Klien mampu menyebutkan tanda- 10. Bantu klien membuat jadwal di rumah
tanda akan melakukan kekerasan, 11. Diskusikan tentang obat
seperti perasaan ingin marah.
b. Klien mampu mengontrol marah Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
PK
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian PK, tanda dan
gejala, serta proses terjadinya PK
3. Jelaskan cara merawat klien pada PK
4. Ajarkan dan libatkan keluarga dalam mempraktikkan cara merawat
klien dengan PK secara langsung di rumah
5. Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah
2. Gangguan sensori persepsi TUPAN : 1) SP: 1
: pendengaran  Identifikasi klien dalam mengenal halusinasi (isi, waktu, frekuensi,
Setelah dilakukan tindakan
situasi, respon terhadap halusinasi)
keperawatan, klien tidak mengalami
gangguan halusinasi  Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.

Page | 13
TUPEN : SP : 2
Setelah melakukan interaksi dengan  Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
klien 10 kali interaksi, klien mampu  Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
mengendalikan halusinasi dengan dengan orang lain (kegiatan yang biasa dilakukan pasien).
kriteria hasil :  Anjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
a. Klien mampu mengenali halusinasi,
frekuensi, waktu munculnya SP : 3
b. Klien mampu mengendalikan  Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
halusinasi  Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan membaut kegiatan-
kegiatan klien secara terjadwal.
 Anjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

SP : 4
 Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
 Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan minum obat secara
teratur.
 Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunnaan obat secara
teratur.
 Anjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

Page | 14
3. Hambatan interaksi sosial TUPAN :  Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan
Setelah dilakukan tindakan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
keperawatan, klien mampu kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu.
berinteraksi dan bersosilaisasi dengan  Beri perhatian dan penghargaan: temani klien walau tidak menjawab.
orang lain/kelompok besar  Dengarkan dengan empati : beri kesempatan bicara, jangan terburu
buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
TUPEN :  Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
 Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin
Setelah melakukan interaksi dengan perawat yang sama.
klien 10 kali interaksi, klien dapat  Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
berinteraksi dan bersosialisasi dengan
 Tingkatkan interaksi secara bertahap
orang lain dengan kriteria hasil :
 Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
a. Klien mampu berinteraksi dengan
 Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi.
orang lain.
 Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
 Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
 Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
 Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
 Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
 Beri pujian atas keberhasilan klien

Page | 15
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Selasa, 28 Januari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Membina hubungan saling percaya S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan dalam keluarga, orang
08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien tua darah rendah semua.
09.30-09.45 Mengidentifikasi perilaku kekerasan klien dan  Klien mengatakan marah atau mukul
penyebab orangtuanya karena reflek mukul dan karena
09.45-09.46 Memberikan reinsforcement positif kepada mendengar bisikan yang membuat dirinya
klien emosi.
09.46-09.47 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan masuk RSJ Grhasia
berikutnya dalam membahas tentang bentuk karena memukul bapaknya dan putus obat.
perilaku dan akibat dari PK  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan dan
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat jarang sekali tidur siang.
O:
 TD : 100/70 mmHg
 Klien makan ½ porsi
 Klien tampak suka mondar-mandir. Sepi
 Pandangan klien tampak tajam dan
berbicara dengan nada agak keras dan
singkat.
 Telapak tangan klien suka mengepal dan
ketika diluar ruang suka membawa batang
kayu.
 Klien mampu mengidentifikasi perilaku
kekerasan dan penyebab yang muncul pada
dirinya.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengidentifikasi perilaku
kekerasan dan penyebab yang muncul pada
dirinya.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Membahas SP I (identifikasi bentuk
perilaku dan akibat dari marah)

Page | 16
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika menyendiri
pendengaran kadang suka muncul bisikan yang membuat
dirinya emosi dan menanggapi bisikan itu
untuk melawannya.
 Klien mengatakan bingung dengan bentuk
bisikan yang membisikkan dirinya.
O:

Klien tampak kooperatif

Klien tampak suka berbicara sendiri dan
senyum-senyum sendiri. Sepi
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mampu mengenali bentuk halusinasi
yang terjadi pada dirinya.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengenali bentuk halusinasi
yang terjadi pada dirinya
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Ajarkan klien tentang mengontrol halusinasi
dengan menghardik (SP I).
3. Hambatan 09.00-09.05 Memotivasi klien untuk ikut kegiatan S :
interaksi sosial rehabilitasi  Klien mengatakan tidak mau ikut kegiatan
11.00-11.15 Mengidentifikasi kegiatan sosial klien rehabilitasi karena malas.
11.20-11.30 Menemani dan mengajak klien bercerita atau  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan
mengobrol sendiri dan merokok.
11.45-12.00 Mendampingi klien makan  Klien mengatakan sebelum masuk RSJ
Grhasia memang lebih suka menyendiri
dirumah daripada berkumpul dengan
tetangga.
O: Sepi
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien suka makan dikamar sendiri.
 Klien mau bercerita dan mengobrol dengan

Page | 17
mahasiswa.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 18
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Rabu, 29 Januari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 14.15-14.30 Mengobservasi perilaku klien S:
15.00-15.03 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
15.30-15.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah karena menyatakan dirinya gila.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan atau
15..40-15.55 Mengidentifikasi perilaku kekerasan klien memikirkan apa-apa
dalam satu hari  Klien mengatakan merasa senang tinggal di
16.00-16.15 Menanyakan tentang bentuk perilaku dan RSJ Grhasia.
akibat ketika marah.  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
16.15-16.16 Memberikan reinsforcement positif kepada muncul emosi dan merasa tenang-tenang
klien saja.
16.16-16.17 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan bersedia dalam
berikutnya untuk membahas cara mengontrol pertemuan berikutnya.
marah O:
16.30-16.45 Mendampingi klien makan  Klien makan ½ porsi
16.46-16.47 Memberikan obat  Klien tampak suka mondar-mandir.
 Seroquel 200mg (1 tablet)  Pandangan klien tampak tajam dan
 HDL 1,5mg (1 tablet) berbicara dengan singkat.
 THP 2mg (1/2 tablet)  Klien mau untuk meminum obat
18.10-18.15 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah Sepi
19.15-19.20  Klien mampu mengidentifikasi bentuk
Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur. perilaku kekerasan dan akibat dari marah
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengidentifikasi bentuk
perilaku kekerasan dan akibat dari marah.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Membahas SP II (cara mengontrol marah
dengan teknik relaksasi)
2. Gangguan sensori 14.15-14.30 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 14.45-14.55 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika menyendiri
pendengaran pada satu hari. kadang masih suka muncul bisikan yang
18.30-18.40 Mengajarkan tentang mengontrol halusinasi membuat dirinya emosi dan menanggapi
dengan teknik menghardik. bisikan itu untuk melawannya.

Page | 19
 Klien mengatakan sebelumnya sudah
mencoba untuk menghardik tetapi tetap saja
masih muncul bisikan.
 Klien mengatakan dengan mendengarkan
musik sebagai pengganti pengalih perhatian
ketika muncul bisikan
O: Sepi

Klien tampak kooperatif

Klien tampak suka berbicara sendiri dan
senyum-senyum sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mampu mempraktikan cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik.
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mempraktikan cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik.
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
 Ajarkan klien tentang mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain
(SP II).
3. Hambatan 16.30-16.45 Mendampingi klien makan S:
interaksi sosial 17.00-17.10 Memotivasi klien untuk berkumpul bersama  Klien mengatakan mau bergabung bersama
teman satu ruang dengan menonton TV menonton TV.
bersama.  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan
17.13-17.25 Menanyakan kegiatan dalam satu hari sendiri dan merokok.
 Klien mengatakan dalam satu hari ini
kegiatannya jalan-jalan sendiri dan

Page | 20
menyendiri untuk merokok.
O:
 Klien makan dikamar sendiri Sepi
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mau bercerita dan mengobrol dengan
mahasiswa.
 Klien mau bergabung bersama menonton
TV.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
 Klien mau bergabung dalam menonton TV.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 21
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Kamis, 30 Januari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan merasakan ingin segera
09.30-09.45 Mengidentifikasi perilaku kekerasan klien pulang dan berjumpa dengan orangtua tetapi
dalam satu hari tidak ada yang berkunjung.
09.45-09.55 Mengajarkan cara mengontrol marah dengan  Klien mengatakan merasa senang tinggal di
teknik relaksasi RSJ Grhasia.
09.55-09.56 Memberikan reinsforcement positif kepada  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
klien muncul emosi.
09.56-09.57 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan bersedia dalam
berikutnya untuk membahas cara mengontrol pertemuan berikutnya.
marah dengan memukul bantal.  Klien mengatakan dengan relaksasi nafas
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah dalam lebih enakan dirinya.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur. O:
 Klien tampak kooperatif. Sepi
 TD : 110/70 mmHg.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mampu mempraktikkan tentang
teknik relaksasi (nafas dalam).
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mempraktikkan tentang
teknik relaksasi (nafas dalam).
 Klien mengatakan dengan relaksasi nafas
dalam lebih enakan dirinya.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol marah ketika akan marah.
 Membahas SP II (cara mengontrol marah
dengan teknik memukul bantal).

Page | 22
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika menyendiri
pendengaran dalam satu hari. kadang masih suka muncul bisikan yang
10.50-11.00 Mengajarkan tentang mengontrol halusinasi membuat dirinya emosi dan menanggapi
dengan teknik bercakap-cakap. bisikan itu untuk melawannya.
11.00-11.01 Memberikan reinforcement positif kepada  Klien mengatakan ketika akan bercakap-
klien cakap lebih dekat dengan perawat daripada
11.01-11.03 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan teman satu ruang jadi tidak pernah
berikutnya untuk mengevaluasi pertemuan digunakan.
sebelumnya tentang cara mengontrol  Klien mengatakan lebih suka dengan
halusinasi. mendengarkan musik sebagai pengganti Sepi
pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
O:

Klien tampak kooperatif

Klien tampak suka berbicara sendiri.

Klien tampak suka mondar-mandir.

Klien tampak bingung ketika akan
bercakap-cakap dengan orang lain.
 Kening klien tampak berkerut dan
menundukkan kepala.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
3. Hambatan 11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul bersama S :
interaksi sosial teman satu ruang dengan menonton TV  Klien mengatakan tidak mau bergabung
bersama. bersama menonton TV.
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan
11.45-12.00 Mendampingi klien makan sendiri dan merokok.

Page | 23
 Klien mengatakan dalam satu hari ini
kegiatannya jalan-jalan sendiri dan
menyendiri untuk merokok.
O:
 Klien makan ½ porsi
 Klien makan dikamar sendiri
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mau bercerita dan mengobrol dengan Sepi
mahasiswa.
 Klien tidak mau bergabung bersama
menonton TV.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 24
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Jum’at, 31 Januari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.30-09.45 Mengidentifikasi perilaku kekerasan klien hanya ingin sendiri dan merokok.
dalam satu hari  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
09.45-09.55 Mengajarkan cara mengontrol marah dengan muncul emosi.
teknik memukul bantal.  Klien mengatakan bersedia dalam
09.56-09.57 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pertemuan berikutnya.
berikutnya untuk membahas cara mengontrol  Klien mengatakan tidak mau diajarkan
marah dengan memukul bantal. dalam teknik memukul bantal karena malas
12.40-12.45 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah dan merasa bosan.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur. O:
 Klien tampak kooperatif.
 TD : 100/70 mmHg.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien tidak mau belajar tentang teknik
memukul bantal Sepi
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengontrol marah dengan
teknik nafas dalam (relaksasi).
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol marah ketika akan marah.
 Membahas SP II (cara mengontrol marah
dengan teknik memukul bantal).
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika menyendiri
pendengaran dalam satu hari. kadang masih suka muncul bisikan yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol membuat dirinya emosi dan menanggapi

Page | 25
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan itu untuk melawannya.
11.00-11.01 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan ketika akan bercakap-
berikutnya untuk mengevaluasi pertemuan cakap lebih dekat dengan perawat daripada
sebelumnya tentang cara mengontrol teman satu ruang jadi tidak pernah
halusinasi. digunakan.
 Klien mengatakan lebih suka dengan
mendengarkan musik sebagai pengganti
pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
O:

Klien tampak kooperatif

Klien tampak blocking ditengah-tengah
pembicaraan.
 Klien tampak suka berbicara sendiri. Sepi
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien tampak menundukkan kepala dan
mengotak-atik radionya.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
3. Hambatan 11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul bersama S :
interaksi sosial teman satu ruang dengan menonton TV  Klien mengatakan tidak mau bergabung
bersama. bersama menonton TV.
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan
11.45-12.00 Mendampingi klien makan sendiri dan merokok. Sepi
 Klien mengatakan dalam satu hari ini
kegiatannya jalan-jalan sendiri dan
menyendiri untuk merokok.
O:

Page | 26
 Klien makan ½ porsi
 Klien makan dikamar sendiri
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mau bercerita dan mengobrol dengan
mahasiswa.
 Klien tidak mau bergabung bersama
menonton TV.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 27
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Sabtu, 1 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.00-09.45  Mengadakan TAK sesi I PK (identifikasi  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
tanda gejala, penyebab, dan akibat) muncul emosi.
 Memberikan reinforcement positif kepada  Klien mengatakan bersedia mengikuti TAK
klien. sesi I PK
 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan bersedia dalam
TAK berikutnya untuk membahas cara pertemuan berikutnya.
mengontrol marah dengan teknik relaksasi. O:
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  Klien tampak kooperatif.
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah  TD : 100/70 mmHg.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien tampak aktif selama TAK
berlangsung.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien tidak tidur siang. Sepi
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengikuti TAK sesi I dengan
aktif dengan sampai selesai.
 Klien mampu mengidentifikasi bentuk
perilaku, tanda gejala, serta akibat darii
perilaku kekerasan.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Membahas SP II (cara mengontrol marah
dengan teknik relaksasi dan memukul
bantal).
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika menyendiri
pendengaran dalam satu hari. kadang masih suka muncul bisikan yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol membuat dirinya emosi dan menanggapi

Page | 28
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan itu untuk melawannya.
11.00-11.01 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan ketika akan bercakap-
berikutnya untuk mengevaluasi pertemuan cakap lebih dekat dengan perawat daripada
sebelumnya tentang cara mengontrol teman satu ruang jadi tidak pernah
halusinasi. digunakan.
 Klien mengatakan lebih suka dengan
mendengarkan musik sebagai pengganti
pengalih perhatian ketika muncul bisikan. Sepi
O:
 Klien tampak kooperatif
 Klien tampak suka berbicara sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Berdiskusi dengan klien untuk membahas
SP III (membuat jadwal harian)
3. Hambatan 09.10-09.13 Menstimulasi klien untuk berdiskusi dengan S :
interaksi sosial teman yang lain saat TAK  Klien mengatakan mau bergabung dengan
11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan teman satu ruang saatTAK
mengobrol bersama teman satu ruang  Klien mengatakan malas mengobrol dengan
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari teman satu ruang.
11.30-11.40 Mendampingi klien makan  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan
sendiri dan merokok.
 Klien mengatakan dalam satu hari ini Sepi
kegiatannya jalan-jalan sendiri dan
menyendiri untuk merokok.

Page | 29
O:
 Klien makan ½ porsi
 Klien makan dikamar sendiri
 Klien mau berinteraksi dengan teman satu
ruang ketika TAK
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mau bercerita dan mengobrol dengan
mahasiswa.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 30
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Senin, 3 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.10-09.55 Mengadakan TAK sesi II PK (mengontrol  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
marah dengan teknik relaksasi dan memukul muncul emosi.
bantal)  Klien mengatakan tidak bersedia dalam
10.00-10.03 Menanyakan kepada klien tentang munculnya mengikuti TAK karena mengantuk dan
perilaku kekerasan dalam satu hari malas.
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah O:
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien tampak muncul amuk dan menantang
perawat.
 Klien berbicara dengan nada yang keras dan
tinggi.
 TD : 110/70 mmHg.
Sepi
 Klien tidak terlibat dalam TAK sesi II.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien tampak berdiam diri di kamar dan
tiduran.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengidentifikasi bentuk
perilaku, tanda gejala, serta akibat darii
perilaku kekerasan.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Memotivasi klien untuk mengontrol marah
 Mengevaluasi pertemuan sebelumnya
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika muncul halusinasi
pendengaran dalam satu hari. kadang tidak sadar ketika ada yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol mengajak berbicara dan asyik menanggapi
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan yang muncul. Sepi

Page | 31
11.00-11.01 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan  Klien mengatakan lebih suka dengan
berikutnya untuk membahas jadwal harian mendengarkan musik sebagai pengganti
klien pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
 Klien mengatakan tidak mau membahas
tentang halusinasi dan merasa bosan.
O:
Klien tampak suka berbicara sendiri
kemudian tiba-tiba menangis dan berbicara
dengan nada yang keras.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Berdiskusi dengan klien untuk membahas
SP III (membuat jadwal harian)
3. Hambatan 09.10-09.13 Memotivasi klien untuk ikut dalam kegiatan S :
interaksi sosial TAK  Klien mengatakan tidak mau bergabung saat
11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan TAK
mengobrol bersama teman satu ruang  Klien mengatakan malas mengikuti TAK
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari  Klien mengatakan lebih suka tidur.
11.30-11.40 Mendampingi klien makan
O:
 Klien tidak makan siang
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir. Sepi
 Komunikasi klien minimal.
 Pandangan klien selalu menunduk
 Kontak mata klien kurang.

Page | 32
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 33
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Selasa, 4 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.00-09.45  Mengevaluasi pertemuan sebelumnya (TAK dan merasa senang.
sesi I-II)  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
 Mengadakan TAK sesi III PK (bersosialisasi muncul emosi.
dan bercakap-cakap)  Klien mengatakan bersedia mengikuti TAK
 Memberikan reinforcement positif kepada sesi III PK
klien.  Klien mengatakan bersedia dalam
 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pertemuan berikutnya.
TAK berikutnya untuk membahas cara O :
spiritual.  Klien tampak kooperatif.
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  Klien mampu bercerita dengan partner
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah TAK.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien tampak aktif selama TAK sesi III
Sepi
berlangsung.
 TD : 100/70 mmHg.
 Klien tampak suka mondar-mandir dan
merokok.
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu bercerita dengan partner
TAK.
 Klien tampak aktif selama TAK sesi III
berlangsung.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Membahas SP IV (cara mengontrol marah
dengan spiritual)
 Motivasi klien untuk mempraktikkan cara
mengontrol marah ketika muncul emosi

Page | 34
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika muncul halusinasi
pendengaran dalam satu hari. kadang tidak sadar ketika ada yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol mengajak berbicara dan asyik menanggapi
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan yang muncul.
11.00-11.10 Membahas bersama klien tentang jadwal  Klien mengatakan lebih suka dengan
harian mendengarkan musik sebagai pengganti
11.10-11.02 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
berikutnya untuk membahas jadwal harian  Klien mengatakan tidak mau membahas
klien tentang jadwal harian dan lebih suka
menjalani kegiatan sesuka hatinya.
O:
Klien tampak suka berbicara sendiri
kemudian tiba-tiba tersenyum sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir. Sepi
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol halusinasi.
3. Hambatan 09.10-09.13 Memotivasi klien untuk ikut dalam kegiatan S :
interaksi sosial TAK  Klien mengatakan mau bergabung saat TAK
11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan  Klien mengatakan lebih suka jaln-jalan dan
mengobrol bersama teman satu ruang merokok.
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari
11.30-11.40 Mendampingi klien makan O: Sepi
 Klien makan tiga suapan dan makan buah
 Klien tampak suka menyendiri.

Page | 35
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Komunikasi klien minimal.
 Pandangan klien selalu menunduk
 Kontak mata klien kurang.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 36
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Rabu, 5 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.00-09.45  Mengevaluasi pertemuan sebelumnya (TAK dan merasa senang.
sesi I-III)  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
 Mengadakan TAK sesi IV PK (spiritual) muncul emosi.
 Membuat jadwal ibadah.  Klien mengatakan bersedia mengikuti TAK
 Memberikan reinforcement positif kepada sesi IV PK
klien.  Klien mengatakan bersedia dalam
 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pertemuan berikutnya.
TAK berikutnya untuk membahas cara O :
mengontrol marah dengan teknik relaksasi.  Klien tampak kooperatif.
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  Klien mampu mengikuti TAK sesi IV
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah samapi dengan selesai.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien tampak aktif selama TAK sesi IV
berlangsung.
Sepi
 Klien mampu membuat jadwal harian
ibadah.
 TD : 100/70 mmHg.
 Klien tampak suka mondar-mandir dan
merokok.
 Klien tidak tidur siang.
 Klien tampak amuk.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengikuti TAK sesi IV
samapi dengan selesai.
 Klien tampak aktif selama TAK sesi IV
berlangsung.
 Klien mampu membuat jadwal harian
ibadah.

Page | 37
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Membahas SP V (cara mengontrol marah
dengan obat/psikofarmaka)
 Motivasi klien untuk mempraktikkan cara
mengontrol marah ketika muncul emosi
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika muncul halusinasi
pendengaran dalam satu hari. kadang tidak sadar ketika ada yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol mengajak berbicara dan asyik menanggapi
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan yang muncul.
11.00-11.10 Membahas bersama klien tentang jadwal  Klien mengatakan lebih suka dengan
harian mendengarkan musik sebagai pengganti
11.10-11.02 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
berikutnya untuk membahas jadwal harian  Klien mengatakan tidak mau membahas
klien tentang jadwal harian dan lebih suka
menjalani kegiatan sesuka hatinya.
O:
 Klien tampak suka berbicara sendiri
kemudian menangis dan tiba-tiba tersenyum
sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir. Sepi
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol halusinasi.
3. Hambatan 09.10-09.13 Memotivasi klien untuk ikut dalam kegiatan S:
interaksi sosial TAK  Klien mengatakan mau bergabung saat TAK

Page | 38
11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan  Klien mengatakan lebih suka jaln-jalan dan
mengobrol bersama teman satu ruang merokok.
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari
11.30-11.40 Mendampingi klien makan O:
 Klien tidak makan siang hanya memakan
snack.
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk : Sepi
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 39
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Kamis, 6 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.00-09.45  Mengevaluasi pertemuan sebelumnya (TAK dan merasa senang.
sesi I-IV)  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
 Mengadakan TAK sesi V PK muncul emosi.
(obat/psikofarmaka)  Klien mengatakan bersedia mengikuti TAK
 Memberikan reinforcement positif kepada sesi V PK
klien. O:
 Memotivasi klien untuk menerapkan cara  Klien tampak kooperatif.
mengontrol marah seperti yang sudah  Klien mampu mengikuti TAK sesi V sampai
diajarkan dengan selesai.
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  Klien tampak aktif selama TAK sesi V
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah berlangsung.
13.00-13.05 Sepi
Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien mampu menyebutkan pertemuan
sebelumnya pada TAK sesi I-IV
 TD : 120/80 mmHg.
 Klien tidak terlibat dalam kegiatan
rehabilitasi.
 Klien tampak suka mondar-mandir dan
merokok.
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu mengikuti TAK sesi V sampai
dengan selesai.
 Klien tampak aktif selama TAK sesi V
berlangsung.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Motivasi klien untuk mempraktikkan cara
mengontrol marah ketika muncul emosi

Page | 40
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika muncul halusinasi
pendengaran dalam satu hari. kadang tidak sadar ketika ada yang
10.50-11.00 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol mengajak berbicara dan asyik menanggapi
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan yang muncul.
11.00-11.10 Membahas bersama klien tentang jadwal  Klien mengatakan lebih suka dengan
harian mendengarkan musik sebagai pengganti
11.10-11.02 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
berikutnya untuk membahas jadwal harian  Klien mengatakan tidak mau membahas
klien tentang jadwal harian dan lebih suka
menjalani kegiatan sesuka hatinya.
O:
Klien tampak suka berbicara sendiri
kemudian menangis dan tiba-tiba tersenyum Sepi
sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol halusinasi.
3. Hambatan 09.10-09.13 Memotivasi klien untuk ikut dalam kegiatan S :
interaksi sosial TAK  Klien mengatakan mau bergabung saat TAK
11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan dan
mengobrol bersama teman satu ruang merokok.
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari
11.30-11.40 Mendampingi klien makan O:
 Klien tidak makan siang hanya memakan

Page | 41
snack.
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan Sepi
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 42
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Jum’at, 7 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.45  Menanyakan perasaan dan pemikiran klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
saat ini. ibadah.
 Mengevaluasi cara mengontrol marah  Klien mengatakan baik-baik saja dan
dengan meminum obat merasa senang.
 Memberikan reinforcement positif kepada  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
klien. muncul emosi.
 Memotivasi klien untuk menerapkan cara O :
mengontrol marah seperti yang sudah  Klien tampak kooperatif.
diajarkan  Klien mampu menyebutkan obat yang
09.00-09.03 Mengukur tekanan darah klien diminum klien tetapi ada yang lupa.
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  Klien tampak aktif selama proses
11.30-11.32 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah perbincangan berlangsung.
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur.  Klien mampu menyebutkan pertemuan
sebelumnya pada TAK sesi I-IV
Sepi
 TD : 110/80 mmHg.
 Klien tampak suka mondar-mandir dan
merokok.
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu menyebutkan obat yang
diminum klien tetapi ada yang lupa.
 Klien tampak aktif selama proses
perbincangan berlangsung.
 Klien mampu menyebutkan pertemuan
sebelumnya pada TAK sesi I-IV.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Motivasi klien untuk mempraktikkan cara
mengontrol marah ketika muncul emosi
2. Gangguan sensori 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 08.46-09.00  Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan ketika muncul halusinasi

Page | 43
pendengaran dalam satu hari. kadang tidak sadar ketika ada yang
 Mengevaluasi tentang teknik mengontrol mengajak berbicara dan asyik menanggapi
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. bisikan yang muncul.
 Membahas cara mengontrol halusinasi  Klien mengatakan lebih suka dengan
dengan obat. mendengarkan musik sebagai pengganti
 Memberikan reinforcement positif kepada pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
klien  Klien mengatakan tidak mau membahas
 Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan tentang jadwal harian dan lebih suka
berikutnya untuk membahas jadwal harian menjalani kegiatan sesuka hatinya.
klien O:
13.15-13.18 Membahas bersama klien tentang jadwal Klien tampak suka berbicara sendiri
harian kemudian menangis dan tiba-tiba tersenyum Sepi
sendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
 Klien mampu menyebutkan tentang fungsi
obat untuk menangani halusinasi
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap.
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol halusinasi.
3. Hambatan 11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan S :
interaksi sosial mengobrol bersama teman satu ruang  Klien mengatakan tidak mau bergabung
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari dengan teman satu ruang karena teman-
11.30-11.40 Mendampingi klien makan temannya suka marah dengan dirinya
13.15-13.18 Membahas bersama klien tentang jadwal  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan dan
harian merokok. Sepi

Page | 44
O:
 Klien tidak makan siang hanya memakan
snack.
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 45
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal : Sabtu, 8 Februari 2014
NO. DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1. Perilaku kekerasan 08.00-08.10 Mengobservasi perilaku klien S:
08.15-08.18 Mengukur tekanan darah klien  Klien mengatakan tidak mau menjalankan
08.30-08.40 Menanyakan perasaan dan pemikiran klien saat ibadah.
ini.  Klien mengatakan tidak merasakan apa-apa
09.00-09.45  Mengevaluasi pertemuan sebelumnya (TAK dan merasa senang.
sesi I-IV)  Klien mengatakan hari ini tidak merasakan
 Memberikan reinforcement positif kepada muncul emosi.
klien. O:
 Memotivasi klien untuk menerapkan cara  Klien tampak kooperatif.
mengontrol marah seperti yang sudah  Klien mampu menjelaskan cara mengontrol
diajarkan marah dari SP I-IV
09.45-09.46 Memotivasi klien untuk istirahat  TD : 100/70 mmHg.
12.10-12.12 Memotivasi klien untuk menjalankan ibadah  Klien tampak suka mondar-mandir dan
13.00-13.05 Memotivasi klien untuk istirahat dan tidur. merokok.
 Klien terdengar suka amuk didalam kamar
sendiri, teriak-teriak kemudian menangis.
Sepi
 Klien tidak tidur siang.
A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu menjelaskan cara mengontrol
marah.
P : Lanjutkan intervensi untuk :.
 Motivasi klien untuk mempraktikkan cara
mengontrol marah ketika muncul emosi
2. Gangguan sensori 08.30-08.40 Mengobservasi perilaku klien S:
persepsi: 10.30-10.45 Mengidentifikasi munculnya halusinasi klien  Klien mengatakan lebih suka dengan
pendengaran dalam satu hari. mendengarkan musik sebagai pengganti
10.50-11.00  Mengevaluasi tentang teknik mengontrol pengalih perhatian ketika muncul bisikan.
halusinasi pada pertemuan sebelumnya. O:
 Memberikan reinforcement positif kepada  Klien tampak suka berbicara sendiri
klien. kemudian menangis dan tiba-tiba tersenyum
11.10-11.02 Memotivasi klien untuk menerapkan cara sendiri.

Page | 46
mengontrol halusinasi dengan cara yang sudah  Klien tampak suka mondar-mandir.
diajarkan. A : Tujuan teratasi sebagian untuk :
 Klien mampu memodifikasi cara
mengontrol halusinansi dengan
mendengarkan musik.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi Sepi
dengan bercakap-cakap
 Motivasi untuk berinteraksi dengan orang
lain tidak hanya dengan perawat ruang.
 Memotivasi klien untuk mempraktikkan
cara mengontrol halusinasi.
3. Hambatan 11.00-11.15 Memotivasi klien untuk berkumpul dan S :
interaksi sosial mengobrol bersama teman satu ruang  Klien mengatakan tidak mau bergabung
11.20-11.30 Menanyakan kegiatan dalam satu hari dengan teman satu ruangan
11.30-11.40 Mendampingi klien makan  Klien mengatakan lebih suka jalan-jalan dan
merokok.

O:
 Klien tidak makan siang
 Klien tampak suka menyendiri.
 Klien tampak suka mondar-mandir.
A : Tujuan tercapai sebagian untuk :
 Klien mau bercerita dengan perawat dan Sepi
mahasiswa.
P : Lanjutkan intervensi untuk :
 Temani klien dalam beraktivitas
 Motivasi klien untuk ikut dalam kegiatan.
 Motivasi klien untuk bercerita atau
mengobrol dengan teman satu ruang.

Page | 47
Page | 48

Anda mungkin juga menyukai