Anda di halaman 1dari 42

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

HALUSINASI PENDENGARAN SP 1

DENGAN CARA MENGHARDIK

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PASIEN:

SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasinya, menjelaskan cara-

cara mengontrol halusinasinya, mengajarkan pasien

mengontrol halusinasi dengan cara pertama pertama:

menghardik halusinasi.

ORIENTASI:

‘’Selamat pagi ibu, perkenalkan saya Perawat Artha yang akan merawat

bapak/ibu. Nama saya Ana Dewi. Nama ibu siapa? Senang dipanggil siapa?”

Saya senang dipanggil Ana. “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu

hari ini? Kurang baik sus, tidak bisa tidur saya mendengar suara suara aneh.

Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang suara yang selama ini ibu

dengar tapi tak nampak wujudnya? Dimana kita lakukan? Di ruang tamu? Di sini

saja sus. Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?” iya sus

KERJA:

“Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Iya sus. Apa yang dilakukan

suara itu? Saat mendengar suara tersebut saya lari. Apakah terus terdengar

atau sewaktu-waktu? Kapan suara itu paling sering terdengar? Saya mendengar

pada pagi, siang dan malam sus. Apakah pada waktu sendiri?” saat saya

melamun sus “Apakah yang ibu rasakan pada saat mendengar suara itu? Saya

merasa takut. Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau

kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul? Iya sus
ibu, ada 4 cara untuk mencegah suara- suara itu muncul”

“Pertama dengan cara menghardik suara itu. Kedua dengan cara bercakap-

cakap dengan orang lain. Ketiga melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah

terjadwal dan yang ke empat dengan cara minum obat secara teratur”

“Bagaimana kalau kita belajar yang pertama dulu atau satu cara dulu yaitu

menghardik halusinasi. Caranya sebagai berikut: saat ibu tidak mau dengar

suara yang muncul langsung bilang dan sambil tutup kedua telinga dengan

tangan. Pergi pergi... saya tidak mau dengar-saya tidak mau dengar. Kamu suara

palsu. Begitu diulang-ulang sampai tidak terdengar suara lagi. Coba ibu

peragakan. Nah begitu... bagus! Coba! Lagi! ibu sudah bisa.”

TERMINASI:

“Bagaimana perasaan ibu, setelah latihan tadi? Kalau suara itu muncul lagi,

silahkan lakukan cara yang tadi” iya sus, saya merasa lebih tenang sus.

“Bagaiman kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja

latihannya?”

Besok saja sus, pagi hari. “Besok saya akan kesini lagi untuk melatih cara

yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. ibu mau latihan jam

berapa? Bagaimana kalau jam 8 lagi. Mau dimana? Bagaimana kalau disini

saja. Baiklah, sampai jumpa besok. Selamat pagi


Lampiran 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN HALUSINASI

PENDENGARAN DENGAN FOKUS STUDI PEMBERIAN

TERAPI INDIVIDU GENERALIS

DI KARANGMONCOL

A. PENGKAJIAN

Nama Pengkaji : Romy Layinul

Fuad NIM : P1337420216069

Tempat Pengkajian : Pepedan RT 01 RW 02, Kec.

Karangmoncol Tanggal Pengkajian : Senin, 08 April 2019

Waktu Pengkajian : 14.45 WIB

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. T

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 65 Tahun

Alamat : Pepedan RT 01 RW 02, Kec.

Karangmoncol Agama : Islam

Status : Menikah

Pendididkan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa : Jawa. Indonesia

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. K

Umur : 71 Tahun
Alamat : Pepedan RT 01 RW 02, Kec.

Karangmoncol Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama :

Islam Pendidikan

: SMA

Pekerjaan : Pensiunan Guru

Hubungan Dengan Pasien : Suami

3. FAKTOR PREDISPOSISI

Klien mengatakan sudah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya,

klien pernah dirawat di RS H. Mustajab Bungkanel pada tahun 2017

selama 14 hari. Kemudian klien menjalani rawat jalan sampai sekarang di

RS H. Mustajab Bungkanel. Keluarga klien mengatakan di dalam anggota

keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang

dialami klien.

4. FAKTOR PRESIPITASI

Klien mengatakan merasa tertekan karena masalah keluarga anaknya,

mantan istri dan istri sah anaknya pernah bertengkar sehingga banyak

warga yang menyaksikan. Semenjak kejadian tersebut klien sering sakit-

sakitan sehingga klien sering dirawat di Rumah Sakit antara lain: RS Siaga

Medika purbalingga, RS Nirmala Purbalingga, RSUD Goeteng

purbalingga dan RS Panti Nugroho Purbalingga. Keluarga pasien

mengatakan bahwa klien sering bengong, gorong-ngorong bahkan

mengamuk hingga memecahkan piring dan sakitnya tak kunjung sembuh.

Kemudian tetangga menyarankan kepada keluarga klien agar klien

diperiksasakan di RS H. Mustajab
Bungkanel. Atas saran dari tetangga akhirnya keluarga klien membawa

klien ke RS H. Mustajab Bungkanel.

5. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum : Sedang, tampak gangguan jiwa

b. Tanda-tanda vital :

TD : 170/90 mmHg N : 84x/menit

S : 36,7º C RR : 20x/menit

TB : 152 cm BB : 53 kg

Keluhan Fisik : klien mengatakan sendi-sendinya sering sakit dan

kaki kirinya sakit

6. PSIKOSOSIAL

a. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan

: Perempuan sudah meninggal

: Garis menikah
: Klien

: Garis keturunan

: Tinggal satu rumah

Penjelasan:

Klien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Klien berusia 65

tahun. Kedua orang tua klien sudah meninggal dan klien tinggal

bersama suaminya. Sedangkan adik-adiknya sudah menikah dan tidak

tinggal bersama. Di dalam anggota keluarga klien tidak ada yang

menderita gangguan jiwa.

b. Konsep diri

1) Citra diri

Klien mengatakan mensyukuri anggota tubuhnya karena sudah

tidak ada kekurangan pada anggota tubuhnya dan klien menyukai

semua anggota tubuhnya.

2) Identitas diri

Klien mengetahui bahwa klien bernama Ny. T dan tinggal bersama

suaminya. Sebelum sakit klien berperilaku ramah pada tetangganya

murah senyum dan gemar berkunjung ke rumah tetangganya. Klien

berlatar belakang pendidikan SMP. Klien pernah dirawat

sebelumnya di RS H. Mustajab Bungkanel selama 14 hari

kemudian klien berobat rawat jalan sampang dengan saat ini.


3) Peran diri

Klien berperan sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya walaupun

semua anaknya telah berkeluarga serta jauh darinya. Sebelum sakit

klien selalu melakukan pekerjaan rumah tangganya.

4) Ideal diri

Klien mengatakan ingin sembuh dari sakitnya baik sakit gangguan

jiwanya maupun sakit hipertensi serta asam urat yang dideritanya.

5) Harga diri

Klien mengatakan dirinya berharga bagi suami, anak, cucu dan

keluarganya.

6) Hubungan sosial

a) Orang Terdekat

Klien mengatakan bahwa orang paling dekat dengannya adalah

suami dan adiknya.

b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyrakat

Klien mengatakan kadang-kadang mengikuti pengajian rutinan

di masyarakat.

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak ada hambatan untuk berhubungan

dengan orang lain, klien sering berinteraksi dengan suami dan

cucunya
7) Spiritual

a) Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan beragama islam dan percaya kepada Alloh

SWT.

b) Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan selama dirumah klien selau mengerjaklan

sholat 5 waktu dan selalu berdo’a setiap kali selesai sholat.

8) Status Mental

a) Penampilan

Penampilan klien cukup rapi, rambut terlihat bersih dan

beruban, kuku pendek, kulit sawo matang.

b) Pembicaraan

Pembicaran klien dalam berbicara intonasinya sedikit begitu

jelas, suaranya pelan namun saat bicara sedikit cepat

c) Aktivitas Motorik

Klien nampak tenang, kaki kanannya sedikit sulit untuk

digerakkan.

d) Alam Perasaan

Klien mengatakan sedih karena semua anaknya jauh darinya

serta salah satu anaknya yaitu anak laki-lakinya sering meminta

uang hingga membahas soal warisan.

e) Afek

Afek tumpul, kadang-kadang tampak tersipu malu, kontak mata

tajam.
f) Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif saat diajak bicara, klien hanya mau menjawab

pertanyaan seperlunya saj, tetapi kadang klien juga mengajukan

pertanyaan. Kontak matanya kurang, ekspresi wajah nampak

serius saat bercerita. Klien suka bengong dan ngorong-ngorong.

g) Persepi

Klien mengatakan terkadang mendengar suara bisikan-bisikan

orang yang menyuruhnya untuk menemui seseorang. Waktu

klien saat mendengar bisikan itu tersebut pada saat dirinya

beristirahat tempatnya tak tentu, terkadang di kamar tidur saat

tengah malam. Frekuensinya sering, situasi yang menimbulkan

bisikan itu tidak menentu. Respon klien terkadang bengong dan

ngorong-ngorong bahkan mengamuk.

h) Proses Pikir

Pada saat diajak berbicara klien menjawab pertanyaan dengan

nada suara lirih dan terkadang cukup keras. Pembicaraan klien

sedikit sulit untuk dimengerti namun sampai pada tujuan.

i) Isi Pikir

Klien tidak ada gangguan dalam proses pikir.

j) Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran klien baik, klien mampu menyebutkan

anggota keluarga, hari, tanggal serta tempat serta tempat saat

ini dia berada.


k) Memori

(1) Jangka panjang

Klien mampu mengingat kejadian dimasa atau ± 10 tahun

yang lalu

(2) Jangka pendek

Klien mampu mengingat nama anggota keluarganya

(3) Saat ini

Klien mengingat kegiatan apa saja pada hari itu

l) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi klien tidak tergangu, klien mampu menghitung

penjumlahan sederhana seperti penambahan dan pengurangan.

m) Kemampuan penilaian

Klien mampu melakukan penilaian secara ringan seperti

mampu meminum obat agar cepat sembuh dengan bantuan

motivasi orang lain.

n) Daya tilik diri

Klien ingin segera sembuh.

9) Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika sedang ada masalah klien memilih untuk

diam.

10) Masalah Psikososial dan Lingkungan

Keluarga klien mengatakan bahwa klien sakit karena memikirkan

anak laki-lakinya yang sudah berkeluarga namun masih saja


merepotakan klien dan keluarga serta anak laki-lakinya tersebut

sudah 5 tahun tidak berkunjung ke rumah klien dan keluarga.

B. ASPEK PENGETAHUAN

Klien tidak mengetahui secara pasti tentang penyakitnya, tanda dan gejala

kekambuhan, obat yang diminum dan cara menghindari kekambuhan,

pemahaman tentang sumber koping yang adaptif dan manajemen hidup

yang sehat yang masih kurang.

C. ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik: Skizofrenia

2. Terapi Medik

Nama Obat Dosis Aturan pakai Waktu

Trihexyphenidyl 2 mg 3x1 06.00 WIB


14.00 WIB
21.00 WIB

Haloperidol 5 mg 3x1 06.00 WIB


14.00 WIB
21.00 WIB

Chloropromazine 100 mg 3x1 06.00 WIB


HCL 14.00 WIB
21.00 WIB

D. POHON MASALAH

Akibat Risiko Tinggi Perilaku Kekerasan

Masalah Utama Perubahan Persepsi Sensori

Etiologi Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah


E. ANALISA DATA

No Data Masalah Paraf

1 DS: Gangguan Perspsi Romy Layinul


Klien mengatakan terkadang mendengar Sensori: Halusinasi Fuad
suara bisikan-bisikan orang yang Pendengaran
menyuruhnya untuk menemui seseorang.
Waktu klien saat mendengar bisikan
tersebut pada saat dirinya beristirahat
tempatnya tak tentu, terkadang di kamar
tidur saat tengah malam. Frekuensinya
sering 1-3 kali dalam sehari, situasi yang
menimbulkan bisikan tidak menentu.
Respon klien terhadap halusinasi yaitu
ngorong-ngorong atau marah.
DO:
- Klien suka melamun
- Klien suka berbicara sendiri
- Saat berinteraksi kontak mata
kurang
2 DS: Resiko Perilaku Romy Layinul
Klien mengatakan pernah mengamuk. Kekerasan Fuad
Keluarga klien mengatakan klien suka
marah-marah, mengamuk dan sempat
memecahkan piring.
DO:
- Ekspresi wajah nampak serius
dalam berbicara saat dikaji

F. MASALAH KEPERAWATAN

a. Gangguan Perspsi Sensori: Halusinasi Pendengaran

b. Resiko Perilaku Kekerasan

G. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Keperawatan Rasional


Keperawatan Tujuan Intervensi
Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling Hubungan
Persepsi Sensori: keperawatan selama 3x2 jam percaya. Hal tersebut saling percaya
Halusinasi diharapkan pasien dapat: dilakukan dengan cara: merupakan
- Beri salam setiap
Pendengaran 1. Klien dapat membina langkah awal
berinteraksi
hubungan saling percaya. untuk
- Perkenalkan nama, nama
Sehingga evaluasi dari panggilan perawat dan melakukan
kriteria hasil yang tujuan perawat berkenalan interaksi
diharapkan antara lain: - Tanyakan nama panggil
- Ekspresi wajah kesukaan klien
bersahabat - Tunjukkan sikap jujur dan
- Menunjukkan rasa senang menepati janji setiap kali
- Ada kontak mata berinteraksi
- Bersedia untuk berjabat - Tanyakan perasaan dan
tangan masalah yang dihadapi
- Mampu menyebutkan klien
nama - Buat kontrak interaksi
- Mampu memberi salam yang jelas
- Bersedia duduk - Dengarkan dengan penuh
berdampingan perhatian ekspresi perasaan
- Mampu menyampaikan klien saat berinteraksi
atau mengutarakan
masalah yang ia alami

Setelah dilakukan tindakan 2. Klien dapat mengenal Mengurangi


keperawatan selama 3x2 jam halusiansi dengan cara: waktu kosong
diharapkan pasien dapat: 2. 1. Adakan kontak sering dan bagi klien
singkat secara bertahap.
2. 1. Klien dapat mengenal sehingga dapat
Observasi tingkah laku klien
halusinasi pendengarannya. mengurangi
terkait halusinasinya. Bantu
Sehingga evaluasi dari klien mengenal halusinasinya: frekuensi
kriteria hasil yang - Jika menemukan klien halusinasi
diharapkan dapatkan sdang halusinasi, tanyakan
menyebutkan antara lain: apakah ada bisiskan yang
- Isi didengar.
- Waktu - Jika klien menjawab ada,
- Frekuensi lanjutkan apa yang
- Situasi dan kondisi yang dialaminya.
menimbulkan halusinasi - Katakan bahwa pengkaji
percaya dengan hal yang
dialami klien, namun
pengkaji sendiri tidak
mengalaminya dengan nada
bersahabat tanpa menuduh
atau menghakimi
- Katakan juga bahwa klien
lain juga ada yang
mengalami hal serupa
seperti yang klien alami
- Katakan bahwa pengkaji
akan membantu klien. Jika
klien sedang tidak
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi
- Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi
siang, sore, malam atau
sering dan kadang-kadang)
- Situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi

2. 2. Jadilah pendengar yang


2. 2. Klien menyatakan baik untuk klien terkait
perasaan dan responnya saaat dengan perasaan dan respon
mengalami halusinasi: klien terhadap halusinasinya
- Marah denga cara:
- Takut - Diskusikan dengan klien
- Sedih apa yang dirasakan jika
- Senang terjadi halusinasi
(marah/takut/sedih/senang/
bingung) beri kesempatan
mengungkapkan perasaan
- Diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan
tersebut
- Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menkmati
halusinasinya
Setelah dilakukan tindakan 3. 1. Identifikasi bersama klien Mengontrol
keperawatan selama 3x2 jam cara tindakan yang dilakukan halusinasinya
diharapkan pasien dapat terjadi halusinasi (tidur, dengan
mengontrol halusinasi marah, menyibukkan diri, dll) beberapa cara,
3. 2. Diskusikan cara yang yang
pendengaran. halusinasi klien
digunakan klien:
Sehingga evaluasi dari kriteria - Jika cara yang digunakan dapat berkurang
hasil yang diharapkan untuk adaptif beri pujian sedikit-demi
mengendalikan halusinasinya - Jika cara yang digunakan sedikit
antara lain: maladaptif diskusikan
- Menyebutkan cara kerugian cara tersebut
mengontrol halusinasinya 3. 3. Diskusikan cara baru untuk
- Dapat memilih dan memutus atau mengontrol
memperagakan cara timbulnya halusinasi:
mengatasi halusinasinya - Menghardik halusinasi
- Melaksanakan cara yang katakan pada diri sendiri
telah dipilih untuk bahwa ini tidak nyata (saya
mengendalikan tidak mau dengar)
halusinasinya - Temui orang lain (teman,
- Melaksanakan terapi anggota keluarga) untuk
individu generalis menceritakan tentang
halusiansi yang terjadi
- Buat dan laksanakan jadwal
sehari-haro yang telah
disusun
- Berikan pendidikan
kesehatan tentang obat
untuk mengendalikan
halusinasi
3. 4. Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan dan
dilatih untuk mencobanya
3. 5. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
- Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil beri pujian
- Anjurkan klien mengikuti
terapi individu generalis
Setelah dilakukan tindakan Lakukan interaksi terhadap Mengontrol
keperawatan selama 3x2 jam keluarga klien halusinasinya
interaksi keluarga, klien 4. 1. Buat kontrak dengan dengan
diharapkan mendapatkan keluarga untuk pertemuan beberapa cara,
dukungan dari keluarga dalam (waktu, tempat dan topik) halusinasi klien
mengontrol halusinasinya. 4. 2. Diskusikan dengan keluarga dapat berkurang
Oleh karena itu keluarga (pada saat pertemuan sedikit-demi
menyatakan: keluargan/kunjungan rumah) sedikit dan
- Pengertian halusinasi
- Setuju untuk mengikuti keluarga mampu
- Tanda dan gejala halusinasi
pertemuan dengan pengkaji membantu
- Proses terjadinya halusinasi
- Pengertian dan tanda mengendalikan
- Cara yang dapat dilakukan
gejala, proses terjadinya
klien dan keluarga untuk halusinasi klien
halusinasi serta tindakan
memutus halusinasi serta klien selalu
untuk mengendalikan
- Obat-obatan halusinasi terpantau oleh
halusinasi
- Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di keluarga
rumah beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri (makan
bersama, memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
- Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit dan
berbagai cara mencari
bantuan jika
halusinasi tidak dapat
diatasi dirumah
Setelah dilakukan tindakan Pastikan klien dapat Mencegah klien
keperawatan selama 3x2 jam memanfaatkan obat dengan membuang obat
interaksi klien diharapkan baik dengan cara: yang seharusnya
dapat memanfaatkan obat 5. 1. Diskusikan dengan klien diminum
dengan baik sehingga klien tentang manfaat dan kerugian memberikan
mampu menyebutkan tidak minum obat, nama, motivasi kepada
warna, dosis, cara, efek terapi
- Manfaat minum obat klien untuk
dan efek samping penggunaan
- Kerugian tidak minum obat minum obat
obat
- Nama, warna, dosis, efek sesuai aturan
5. 2. Pantau klien saat
terapi dan efek samping
penggunaan obat. Beri pujian
obat
jika klien menggunakan obat
dengan benar
5. 3 diskusikan akibat berhenti
minm obat tanpa konsuiltasi
dengan dokter

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/ D Implementasi Respon Klien Paraf
jam X
Senin, 08 1 - Menjabat tangan klien - Klien mau berjabat tangan Romy
April 2019 - Membina hubungan saling percaya dan klien mengatakan Layinul
14.45 - Menyebutkan nama, alamat dan bernama Ny. T dan senang Fuad
WIB nama panggilan di panggil Mbah T
- Klien mampu menjawab
pertanyaan dengan baik.

15.00 1 - Melakukan SP 1 pasien S: Romy


WIB 1. Membina hubungan saling Klien menjawab pertanyaan Layinul
percaya pengkaji Fuad
2. Mengidebtifikasi jenis O:
halusinasinya - Klien mau menjawab
3. Mengidentifikasi isi halusinasi salam
4. Mengidentifikasi waktu - Klien mau berjabat tangan
halusinasinya - Klien mau menyebutkan
5. Mengidentifikasi frekuensi nama
halusinasinya - Klien mau
6. Mengidentifikasi situasi yang mengungkapkan
menimbulkan halusianasi perasaannya
7. Mengidentifikasi respon - Kontak mata
pasien terhadap halusinasi cukup A:
8. Mengajartkan klien - Klien mampu
menghardik halusinasi mengindentifikasi jenis,
waktu, isi, frekuensi,
situasi dan respon terhadap
halusinasinya
P:
- Menganjurkan klien
latihan mengontrol
halusinasi dengan
menghardik bila halusinasi
muncul

16.00 1 Romy
WIB S: Layinul
- Melaksanakan terapi individu
- Klien mengatakan secara Fuad
generalis
jelas mengapa klien
masuk ke RS H. Mustajab
Bungkanel
O:
- Klien tampak bercerita
dengan tatapan yang koson
A:
- Klien mampu
menceritakan
pengalamannya ketika
klien dirawat RS H.
Mustajab Bungkanel
P:
- Lanjutkan terapi individu
generalis untuk pertemuan
selanjutnya
16.20 1 Romy
WIB S: Layinul
Melatih cara menghardik halusiansi
Fuad
- Klien mengatakan senang
diajarkan teknik untuk
mengardik halusinasinya
O:
- Klien mau memperagakan
cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
halusinasinya
A:
- Pasien mampu
memperagakan cara
menghardik halusinasi
P:
- Anjurkan klien
menghardik halusinasi bila
halusinasi muncul
- Lanjutkan SP 2

Selasa, 09 1 - Menanyakan keadan klien - Klien mengatakan bisa Romy


April 2019 - Mengevaluasi kegiatan istirahat pada malam hari Layinul
13.00 sebelumnya - Klien mampu Fuad
WIB - Memberikan pujian terhadap klien mempraktekkan kegiatan
yang kemarin diajarkan
- Klien senang dan
tersenyum

13.15 1 - Melakukan SP 2 Pasien Romy


WIB (halusinasi): S: Layinul
1. Membina hubungan saling - Klien menjawab semua Fuad
percaya pertanyaan yang
2. Melatih klien mengendalikan ditanyakan oleh pengkaji
halusinasi dengan bercakap- dengan lirih
cakap dengan orang lain O:
- Klien bercakap-cakap
dengan keluarga
A:
- Klien mampu mengontrol
halusinasinya
P:
- Anjurkan klien
mengontrol halusinasinya
dengan cara menghardik
dan bercakap-cakap sat
suara muncul
- Lanjutkan SP 3
14.00 1 - Melakukan SP 3 Pasien Romy
WIB (halusinasi): - Klien mampu melakukan Layinul
1. Mengevaluasi kegiatan SP 1 dan SP 2 pasien yaitu Fuad
sebelumnya yaitu SP 1 dan SP menhardik dan bercakap-
2 cakap dengan orang lain
2. Melatih klien mengendalikan S:
halusinasi dengan cara - Klien menjawab
melakukan kegiatan pertanyaan dari pengkaji
dan menerima pengkaji
dengan baik
O:
- Klien melakukan
pekerjaan rumah
tangganya
A:
- Klien mengontrol
halusinasi dengan cara
melakuakan pekerjaan
rumah tangga seperti
mencuci piring, menyapu
dan menonton TV
P:
- Anjurkan klien sering
beraktivitas
14.30 1 - Melaksanakan pendekatan - Lanjutkan SP 4 Romy
WIB menggunakan terapi individu Layinul
generalis S: Fuad
- Memberikan angket agar klien - Klien mampu
memasukkan jadwal kegiatan mengutarakan masalahnya
harian ketika berada di rumah sedikit demi sedikit dan
klien mulai terbuka akan
masalah yang dihadapinya
O:
- Klien tampak bercerita
dengan hati-hati dan
telihat leluasa saat
bercerita serta nampak
kepercayaan klien kepada
pengkaji
A:
- Klien menceritakan
masalah yang ia alami
P:
- Lanjutkan terapi individu
generalis

- Klien memasukkan jadwal


kegiatan harian dalam
angket yang diberi
pengkaji

Rabu, 10 1 - Melakukan SP 4 - Klien mampu Romy


April 2019 1. Mengevaluasi semua yang menyebutkan, Layinul
10.00 telah diajarkan kepada klien memperagakan Fuad
WIB 2. Memberikan pendidikan dan melaksanakan cara-
kesehatan mengenai cara mengontrol
penggunaan obat secara halusinasi yang
teratur diajarkan mulai dari SP
1: mengahardik
halusinasi, SP 2:
bercakap- cakap dengan
orang lain dan SP 3:
melaksankan aktivitas
terjadwal dan
pasien mengisi angket
yang diberikan oleh Romy
pengkaji Layinul
S: Fuad
- Klien mengatakan tidak
tahu tentang manfaat obat
yang diminum oleh klien,

namun klien mengatakan


klien rutin minum obat
O:
- Klien minum obat yang
telah diberikan
A:
- Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan baik
P:
- Anjurkan klien untuk
minum obat sesuai jadwal
minum obat secara teratur
dan rutin
- Pertahankan SP 4 evaluasi
kegiatan yang lalu (SP 1
sampai SP 4)
- Libatkan untuk terapi
individu generalis
11.30 1 - Melaksanakan terapi individu Romy
WIB generalis S: Layinul
- Klien menceritakan Fuad
kegiatan apa saja yang
sering klien lakukan setiap
hari
O:
- Klien mau bercerita ketika
klien dipancing oleh
pengkaji
A:
- Klien mampu bercerita
kegiatan sehari-harinya
P:
- Pertahankan terapi
individu generalis

I. EVALUASI

Waktu DX Evaluasi Paraf


18 April Gangguan Persepsi S: Romy
2019 Sensori: Halusinasi - Klien mengatakan masih ingat dengan Layinul
12.10 WIB Pendengaran nama pengkaji Fuad
- Klien dapat menyebutkan isi, waktu,
frekuensi terjadi halusinasi
- Klien dapat menceritakan pengalaman
halusinasinya kepada pengkaji
- Klien mencurahkan isi hatinya
- Klien dapat menceritakan
pengalamannya ketika klien dirawat di
RS H. Mustajab Bungkanel
O:
- Klien tampak pasif, namun klien jika
ditanya oleh pengkaji sudah koperatif
- Klien tidak mampu memulai
pembicaraan
- Afek datar
- Klien mampu melakukan pendekatan
dengan pengkaji dengan menggunakan
terapi individu generalis

A:
- Bina Hubungan Saling Percaya
(BHSP) dengan klien tercapai
- Identifikasi penyebab tercapai
- Pasien memahami kelebihan dan
kekurangan jka berhubungan dengan
orang lain tercapai
- Klien mau berkenalan dengan orang
lain
- Klien mau minum obat dengan
teratur P:
- Pertahankan untuk kontak singkat tapi
sering
- Anjurkan klien untuk mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
- Anjurkan klien untuk sering bercakap-
cakap dengan keluarga
- Anjurkan klien untuk aktif melakukan
kegiatan aktivitas terjadwal dalam
kesehariannya
- Anjurkan klien untuk minumk obat
secara rutin dan teratur
- Anjurkan klien untuk sering bercerita
tentang perasaannya kepada orang lain
(terapi individu generalis)

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN HALUSINASI

PENDENGARAN DENGAN FOKUS STUDI PEMBERIAN

TERAPI INDIVIDU GENERALIS

DI KARANGMONCOL

B. PENGKAJIAN

Nama Pengkaji : Romy Layinul

Fuad NIM : P1337420216069

Tempat Pengkajian : Pepedan RT 03 RW 09, Kec.

Karangmoncol Tanggal Pengkajian : Senin, 08 April 2019

Waktu Pengkajian : 17.00 WIB

7. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 44 Tahun

Alamat : Pepedan RT 03 RW 09, Kec.

Karangmoncol Agama : Islam

Status : Menikah

Pendididkan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Suku Bangsa : Jawa. Indonesia

8. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. A

Umur : 51 Tahun

Alamat : Pepedan RT 03 RW 09, Kec.

Karangmoncol Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Tani

Hubungan Dengan Pasien : Suami

9. FAKTOR PREDISPOSISI

Klien mengatakan sudah pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya,

klien pernah dirawat 3 kali di RS H. Mustajab Bungkanel pada tahun 2001

selama 17 hari, kemudian tahun 2008 selama 10 hari dan yang tertakhir

pada tahun 2014 selama 7 hari. Dan sekarang klien menjalani rawat jalan

di RS
H. Mustajab Bungkanel. Keluarga klien mengatakan di dalam anggopta

keluarganya ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami klien.

10. FAKTOR PRESIPITASI

Klien bercerita bahwa klien merasa kehilangan atas kepergian ayahnya dan

klien merasa tertekan dengan masalah ekonomi keluarga yang pada saat

itu baru mempunyai 1 orang anak. Klien menceritakan bahwa ia tertekan

dengan sikap suaminya yang terbiasa hutang kesana kemari tanpa

sepengetahuan klien sehingga banyak penagih hutang yang sering

berkunjung ke rumahnya. Hal itu menyebabkan klien stress, pikirannya

kacau dan klien sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya

pergi dari rumah. Keluarga klien mengatakan klien suka melamun dan

berbicara sendiri.

11. PEMERIKSAAN FISIK

c. Keadaan Umum : Sedang, tampak gangguan jiwa

d. Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg N : 82x/menit

S : 36,5º C RR : 20x/menit

TB : 158 cm BB : 61 kg

Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik

dan kelainan fisik

12. PSIKOSOSIAL

c. Genogram
Keterangan:

: Laki-laki

: Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan

: Perempuan sudah meninggal

: Garis menikah

: Klien

: Garis keturunan

: Tinggal satu

rumah Penjelasan:

Klien merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Klien berusia 44

tahun. Ayah klien sudah meninggal dan klien tinggal bersama suami

dan 2 anaknya. Sedangkan semua saudaranya sudah menikah dan tidak

tinggal bersama. Di dalam silsilah anggota keluarga klien ada yang

menderita gangguan jiwa yaitu mbah klien.

d. Konsep diri
11) Citra diri

Klien mengatakan mensyukuri anggota tubuhnya karena sudah

tidak ada kekurangan pada anggota tubuhnya dan klien menyukai

semua anggota tubuhnya.

12) Identitas diri

Klien mengetahui bahwa klien bernama Ny. M dan tinggal

bersama suami dan kedua anaknya. Sebelum sakit klien berperilaku

ramah pada tetangganya murah senyum dan mudah bergaul dengan

tetangganya. Klien berlatar belakang pendidikan SMP. klien

pernah dirawat 3 kali di RS H. Mustajab Bungkanel pada tahun

2001 selama 17 hari, kemudian tahun 2008 selama 10 hari dan

yang tertakhir pada tahun 2014 selama 7 hari. Dan sekarang klien

menjalani rawat jalan di RS H. Mustajab Bungkanel.

13) Peran diri

Klien berperan sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya.

14) Ideal diri

Klien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya. Klien merasa

minder dengan tetangga-tetangganya karena klien sudah pernah

dirawat di RS H. Mustajab Bungkanel.

15) Harga diri

Klien mengatakan suami, kakak, adik dan ibunya selalu

mensupport klien dalam bentuk apapun. Suaminya masih

memperhatikan dirinya meskipun klien mempunyai gangguan

kejiwaan.
16) Hubungan sosial

d) Orang Terdekat

Klien mengatakan bahwa orang paling dekat dengannya adalah

suami, kakak laki-laki dan anaknya.

e) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyrakat

Klien mengatakan kadang-kadang mengikuti pengajian rutinan

di masyarakat.

f) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan tidak ada hambatan untuk berhubungan

dengan orang lain, klien sering berinteraksi dengan suami,

kakak laki-laki dan anaknya

17) Spiritual

c) Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan beragama islam dan percaya kepada Alloh

SWT.

d) Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan selama dirumah klien kadang-kadang

mengerjakan sholat 5 waktu, ketika sholat klien selalu berdo’a

setiap kali selesai sholat dan klien masih sering diingatkan

ketika waktu sholat tiba.

18) Status Mental


o) Penampilan

Penampilan klien cukup rapi, rambut terlihat jitam dan bersih,

kuku pendek, kulit sawo matang.

p) Pembicaraan

Pembicaran klien tampak lembut, dalam bebicara datar,

intonasi jelas, suara klien cukup pelan dan terdengar lembut,

tetapi kadang menunduk, klien tidak mau memulai

pembicaraan dengan orang lain.

q) Aktivitas Motorik

Klien nampak tenang, tatapan mata kearah lawan bicara tetapi

sering menunduk.

r) Alam Perasaan

Klien mengatakan sedih khawatir anak-anaknya diejek oleh

teman-temannya karena ibunya mempunyai gangguan kejiwaan

s) Afek

Afek tumpul, kadang-kadang tampak tersipu malu, kontak mata

kurang tidak mau memulai pembicaraan.

t) Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif saat diajak bicara, klien hanya mau menjawab

pertanyaan seperlunya saja, tetapi kadang klien juga

mengajukan pertanyaan. Kontak matanya kurang, tidak mudah

tersinggung, tatapan mata klien kearah lawan bicara tetapi lebih

sering menunduk

u) Persepi
Klien mengatakan terkadang mendengar suara bisikan-bisikan

orang yang menyuhnya untuk pergi dari rumah, terkadang tiba-

tiba tersadar bahwa ia di kebun. Waktu saat mendengar bisikan

itu tak tentu, terkadang siang hari atau kadang tengah malam.

Frekuensinya 3 kali sehari, situasi yang menimbulkan bisikan

itu pada saat klien siang sendiri atau melamun, respon klien

terhadap bisikan mengikuti bisikan-bisikan tersebut sehingga

klien keluar dari rumahnya. Situasi yang menimbulkan

halusinasi bila klien terlalu memikirkan suatu masalah sehingga

klien stress dan pikirannya kacau. Klien tampak melamun

jarang berinteraksi dengan orang lain

v) Proses Pikir

Pada saat diajak berbicara klien menjawab pertanyaan dengan

nada suara lirih dan terkadang cukup keras. Pembicaraan klien

sedikit sulit untuk dimengerti namun sampai pada tujuan.

w) Isi Pikir

Klien tidak ada gangguan dalam proses pikir.

x) Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran klien baik, klien mampu menyebutkan

anggota keluarga, hari, tanggal serta tempat serta tempat saat

ini dia berada.


y) Memori

(4) Jangka panjang

Klien mampu mengingat 5 tahun yang lalu pernah dirawat

di RS H. Mustajab Bungkanel.

(5) Jangka pendek

Klien mampu mengingat nama anggota keluarganya.

(6) Saat ini

Klien mengingat kegiatan apa saja pada hari itu

z) Tingkat konsentrasi dan berhitung

Konsentrasi klien tidak tergangu, klien mampu menghitung

penjumlahan sederhana seperti penambahan dan pengurangan.

aa) Kemampuan penilaian

Klien mampu melakukan penilaian secara ringan seperti

mampu meminum obat agar cepat sembuh dengan bantuan

motivasi orang lain.

bb) Daya tilik diri

Klien sadar bahwa dirinya menderita gangguan jiwa.

19) Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika sedang ada masalah klien memilih untuk

dipendam sendiri, enggan untuk bercerita kepada orang lain dan

setiap masalah selalu dipikirkan terus-menerus.


20) Masalah Psikososial dan Lingkungan

Keluarga klien mengatakan bahwa klien sakit karena memikirkan

suaminya yang mempunyai banyak hutang tanpa

sepengetahuannya sehingga banyak orang yang menagih disaat

suaminya sedang di sawah atau di kebun. Hal tersebut membuat

pikirannya menjadi kacau. Klien mengatakan bahwa masalah yang

membuatnya sakit selain hal tersebut adalah masalah ekonomi

keluarganya.

B. ASPEK PENGETAHUAN

Klien tidak mengetahui secara pasti tentang penyakitnya, tanda dan gejala

kekambuhan, obat yang diminum dan cara menghindari kekambuhan,

pemahaman tentang sumber koping yang adaptif dan manajemen hidup

yang sehat yang masih kurang.

C. ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik: Skizofrenia

2. Terapi Medik

Nama Obat Dosis Aturan pakai Waktu

Trihexyphenidyl 2 mg 3x1 06.00 WIB


14.00 WIB
21.00 WIB

Haloperidol 5 mg 3x1 06.00 WIB


14.00 WIB
21.00 WIB

Chloropromazine 100 mg 3x1 06.00 WIB


HCL 14.00 WIB
21.00 WIB

D. POHON MASALAH

Akibat Utama

Masalah Etiologi
Risiko Tinggi Perilaku
Kekerasan

Per

uba

han

Per

sep

si

Sen

sori

Isol

asi

Sos

ial
E. ANALISA DATA

No Data Masalah Paraf

1 DS: Gangguan Perspsi Romy Layinul


Klien mengatakan terkadang mendengar Sensori: Halusinasi Fuad
suara bisikan-bisikan orang yang Pendengaran
menyuhnya untuk pergi dari rumah,
terkadang tiba-tiba tersadar bahwa ia di
kebun. Waktu saat mendengar bisikan itu
tak tentu, terkadang siang hari atau kadang
tengah malam. Frekuensinya 3 kali sehari,
situasi yang menimbulkan bisikan itu pada
saat klien sedang sendiri atau melamun,
respon klien terhadap bisikan mengikuti
bisikan-bisikan tersebut sehingga klien
keluar dari rumahnya. Situasi yang
menimbulkan halusinasi bila klien terlalu
memikirkan suatu masalah sehingga
pikirannya kacau.
DO:
- Klien suka melamun.
- Saat berinteraksi melihat lawan
bicara, namun terkadang klien
menunduk.
- Pandangan klien kosong.
2 DS: Gangguan Konsep Diri: Romy Layinul
Klien merasa minder dengan tetangga- Harga Diri Rendah Fuad
tetangganya karena klien sudah pernah
dirawat di RS H. Mustajab Bungkanel.
DO:
- Klien berbicara dengan nada lirih
dan lambat.
- Klien tidak mau memulai
pembicaran.
- Klien nampak melamun dan
berdiam diri di rumah.

F. MASALAH KEPERAWATAN

c. Gangguan Perspsi Sensori: Halusinasi Pendengaran


d. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

G. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Keperawatan Rasional


Keperawatan Tujuan Intervensi
Gangguan Setelah dilakukan tindakan 5. Bina hubungan saling Hubungan
Persepsi Sensori: keperawatan selama 3x2 jam percaya. Hal tersebut saling percaya
Halusinasi diharapkan pasien dapat: dilakukan dengan cara: merupakan
- Beri salam setiap
Pendengaran 2. Klien dapat membina langkah awal
berinteraksi
hubungan saling percaya. untuk
- Perkenalkan nama, nama
Sehingga evaluasi dari panggilan perawat dan melakukan
kriteria hasil yang tujuan perawat berkenalan interaksi
diharapkan antara lain: - Tanyakan nama panggil
- Ekspresi wajah kesukaan klien
bersahabat - Tunjukkan sikap jujur dan
- Menunjukkan rasa senang menepati janji setiap kali
- Ada kontak mata berinteraksi
- Bersedia untuk berjabat - Tanyakan perasaan dan
tangan masalah yang dihadapi
- Mampu menyebutkan klien
nama - Buat kontrak interaksi
- Mampu memberi salam yang jelas
- Bersedia duduk - Dengarkan dengan penuh
berdampingan perhatian ekspresi perasaan
- Mampu menyampaikan klien saat berinteraksi
atau mengutarakan
masalah yang ia alami

Setelah dilakukan tindakan 3. Klien dapat mengenal Mengurangi


keperawatan selama 3x2 jam halusiansi dengan cara: waktu kosong
diharapkan pasien dapat: 3. 1. Adakan kontak sering dan bagi klien
singkat secara bertahap.
6. 1. Klien dapat mengenal sehingga dapat
Observasi tingkah laku klien
halusinasi pendengarannya. mengurangi
terkait halusinasinya. Bantu
Sehingga evaluasi dari klien mengenal halusinasinya: frekuensi
kriteria hasil yang - Jika menemukan klien halusinasi
diharapkan dapatkan sdang halusinasi, tanyakan
menyebutkan antara lain: apakah ada bisiskan yang
- Isi didengar.
- Waktu - Jika klien menjawab ada,
- Frekuensi lanjutkan apa yang
- Situasi dan kondisi yang dialaminya.
menimbulkan halusinasi - Katakan bahwa pengkaji
percaya dengan hal yang
dialami klien, namun
pengkaji sendiri tidak
mengalaminya dengan nada
bersahabat tanpa menuduh
atau menghakimi
- Katakan juga bahwa klien
lain juga ada yang
mengalami hal serupa
seperti yang klien alami
- Katakan bahwa pengkaji
akan membantu klien. Jika
klien sedang tidak
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi
- Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi
siang, sore, malam atau
sering dan kadang-kadang)
- Situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi

3. 2. Jadilah pendengar yang


baik untuk klien terkait
3. 2. Klien menyatakan dengan perasaan dan respon
perasaan dan responnya saaat klien terhadap halusinasinya
mengalami halusinasi: denga cara:
- Marah - Diskusikan dengan klien
- Takut apa yang dirasakan jika
- Sedih terjadi halusinasi
- Senang (marah/takut/sedih/senang/
bingung) beri kesempatan
mengungkapkan perasaan
- Diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan
tersebut
- Diskusikan tentang
dampak yang akan
dialaminya bila klien
menkmati
halusinasinya
Setelah dilakukan tindakan 7. 1. Identifikasi bersama klien Mengontrol
keperawatan selama 3x2 jam cara tindakan yang dilakukan halusinasinya
diharapkan pasien dapat terjadi halusinasi (tidur, dengan
mengontrol halusinasi marah, menyibukkan diri, dll) beberapa cara,
4. 2. Diskusikan cara yang yang
pendengaran. halusinasi klien
digunakan klien:
Sehingga evaluasi dari kriteria - Jika cara yang digunakan dapat berkurang
hasil yang diharapkan untuk adaptif beri pujian sedikit-demi
mengendalikan halusinasinya - Jika cara yang digunakan sedikit
antara lain: maladaptif diskusikan
- Menyebutkan cara kerugian cara tersebut
mengontrol halusinasinya 4. 3. Diskusikan cara baru untuk
- Dapat memilih dan memutus atau mengontrol
memperagakan cara timbulnya halusinasi:
mengatasi halusinasinya - Menghardik halusinasi
- Melaksanakan cara yang katakan pada diri sendiri
telah dipilih untuk bahwa ini tidak nyata (saya
mengendalikan tidak mau dengar)
halusinasinya - Temui orang lain (teman,
- Melaksanakan terapi anggota keluarga) untuk
individu generalis menceritakan tentang
halusiansi yang terjadi
- Buat dan laksanakan jadwal
sehari-haro yang telah
disusun
- Berikan pendidikan
kesehatan tentang obat
untuk mengendalikan
halusinasi
4. 4. Bantu klien memilih cara
yang sudah dianjurkan dan
dilatih untuk mencobanya
4. 5. Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih
dan dilatih
- Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil beri pujian
- Anjurkan klien mengikuti
terapi individu generalis
Setelah dilakukan tindakan Lakukan interaksi terhadap Mengontrol
keperawatan selama 3x2 jam keluarga klien halusinasinya
interaksi keluarga, klien 8. 1. Buat kontrak dengan dengan
diharapkan mendapatkan keluarga untuk pertemuan beberapa cara,
dukungan dari keluarga dalam (waktu, tempat dan topik) halusinasi klien
mengontrol halusinasinya. 5. 2. Diskusikan dengan keluarga dapat berkurang
Oleh karena itu keluarga (pada saat pertemuan sedikit-demi
menyatakan: keluargan/kunjungan rumah) sedikit dan
- Pengertian halusinasi
- Setuju untuk mengikuti keluarga mampu
- Tanda dan gejala halusinasi
pertemuan dengan pengkaji membantu
- Proses terjadinya halusinasi
- Pengertian dan tanda mengendalikan
- Cara yang dapat dilakukan
gejala, proses terjadinya
klien dan keluarga untuk halusinasi klien
halusinasi serta tindakan
memutus halusinasi serta klien selalu
untuk mengendalikan
- Obat-obatan halusinasi terpantau oleh
halusinasi
- Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di keluarga
rumah beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri (makan
bersama, memantau obat-
obatan dan cara
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
- Beri informasi waktu kontrol
ke rumah sakit dan berbagai
cara mencari bantuan jika
halusinasi tidak dapat
diatasi dirumah
Setelah dilakukan tindakan Pastikan klien dapat Mencegah klien
keperawatan selama 3x2 jam memanfaatkan obat dengan membuang obat
interaksi klien diharapkan baik dengan cara: yang seharusnya
dapat memanfaatkan obat 6. 1. Diskusikan dengan klien diminum
dengan baik sehingga klien tentang manfaat dan kerugian memberikan
mampu menyebutkan tidak minum obat, nama, motivasi kepada
warna, dosis, cara, efek terapi
- Manfaat minum obat klien untuk
dan efek samping penggunaan
- Kerugian tidak minum obat minum obat
obat
- Nama, warna, dosis, efek sesuai aturan
6. 2. Pantau klien saat
terapi dan efek samping
penggunaan obat. Beri pujian
obat
jika klien menggunakan obat
dengan benar
6. 3 diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter

H. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/j D Implementasi Respon Klien Paraf


am X
Senin, 08 1 - Menjabat tangan klien - Klien mau berjabat tangan Romy
April 2019 - Membina hubungan saling percaya dan klien mengatakan Layinul
17.00 - Menyebutkan nama, alamat dan bernama Ny. M dan senang Fuad
WIB nama panggilan di panggil Ibu M
- Klien mampu menjawab
pertanyaan dengan baik.

17.15 1 S: Romy
WIB - Melakukan SP 1 pasien Klien menjawab pertanyaan Layinul
9. Membina hubungan saling pengkaji Fuad
percaya O:
10. Mengidebtifikasi jenis - Klien mau menjawab
halusinasinya salam
11. Mengidentifikasi isi halusinasi - Klien mau berjabat tangan
12. Mengidentifikasi waktu - Klien mau menyebutkan
halusinasinya nama
13. Mengidentifikasi frekuensi - Klien mau
halusinasinya mengungkapkan
14. Mengidentifikasi situasi yang perasaannya
menimbulkan halusianasi - Kontak mata
15. Mengidentifikasi respon cukup A:
pasien terhadap halusinasi - Klien mampu
16. Mengajartkan klien mengindentifikasi jenis,
menghardik halusinasi waktu, isi, frekuensi,
situasi dan respon terhadap
halusinasinya
P:
- Menganjurkan klien
latihan mengontrol
halusinasi dengan
menghardik bila halusinasi
muncul

18.00 - Klien nampak melakukan Romy


WIB ibadah sholat maghrib Layinul
Fuad
18.10 1 - Melaksanakan ibadah sholat S:
WIB maghrib - Klien mengatakan secara
jelas mengapa klien
- Melaksanakan terapi individu masuk ke RS H. Mustajab
generalis Bungkanel
O:
- Klien tampak bercerita
dengan tatapan yang
kosong
A:
- Klien mampu
menceritakan
pengalamannya ketika
klien dirawat RS H.
Mustajab Bungkanel
P:
- Lanjutkan terapi individu
generalis untuk pertemuan
selanjutnya

18.40 1 S: Romy
WIB - Klien mengatakan senang Layinul
diajarkan teknik untuk Fuad
Melatih cara menghardik halusiansi mengardik halusinasinya
O:
- Klien mau memperagakan
cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
halusinasinya

A:
- Pasien mampu
memperagakan cara
menghardik halusinasi
P:
- Anjurkan klien
menghardik halusinasi bila
halusinasi muncul
- Lanjutkan SP 2

Selasa, 09 1 - Menanyakan keadan klien - Klien mengatakan bisa Romy


April 2019 - Mengevaluasi kegiatan istirahat pada malam hari Layinul
10.00 sebelumnya - Klien mampu Fuad
WIB - Memberikan pujian terhadap klien mempraktekkan kegiatan
yang kemarin diajarkan
- Klien senang dan
tersenyum

Romy
Layinul
10.20 1 - Melakukan SP 2 Pasien Fuad
WIB (halusinasi): S:
3. Membina hubungan saling - Klien menjawab semua
percaya pertanyaan yang
4. Melatih klien mengendalikan ditanyakan oleh pengkaji
halusinasi dengan bercakap- dengan lirih
cakap dengan orang lain O:
- Klien bercakap-cakap
dengan keluarga
A:
- Klien mampu mengontrol
halusinasinya
P:

- Anjurkan klien
mengontrol halusinasinya
dengan cara menghardik Romy
dan bercakap-cakap sat Layinul
11.00 1 - Melakukan SP 3 Pasien suara muncul Fuad
WIB (halusinasi): - Lanjutkan SP 3
3. Mengevaluasi kegiatan
sebelumnya yaitu SP 1 dan - Klien mampu melakukan
SP 2 SP 1 dan SP 2 pasien Romy
4. Melatih klien mengendalikan yaitu menhardik dan Layinul
halusinasi dengan cara bercakap- cakap dengan Fuad
melakukan kegiatan orang lain

S:
- Klien menjawab
pertanyaan dari pengkaji
dan menerima pengkaji
dengan baik
O:
- Klien melakukan
pekerjaan rumah
tangganya
A:
- Klien mengontrol
halusinasi dengan cara
melakukan pekerjaan
rumah tangga seperti
mencuci piring, menyapu Romy
dan menonton TV Layinul
11.30 1 - Melaksanakan pendekatan P: Fuad
WIB menggunakan terapi individu - Anjurkan klien sering
generalis beraktivitas
12.00 1 - Memberikan angket agar klien - Lanjutkan SP 4
WIB memasukkan jadwal kegiatan
harian ketika berada di rumah S:
- Klien mampu
mengutarakan masalahnya
sedikit demi sedikit dan
klien mulai terbuka akan
masalah yang dihadapinya
O:
- Klien tampak bercerita
dengan hati-hati dan
telihat leluasa saat
bercerita serta nampak
kepercayaan klien kepada
pengkaji
A:
- Klien menceritakan
masalah yang ia alami
P:
- Lanjutkan terapi individu
generalis
- Klien memasukkan jadwal
kegiatan harian dalam
angket yang diberi
pengkaji

Rabu, 10 1 - Melakukan SP 4 - Klien mampu Romy


April 2019 3. Mengevaluasi semua yang menyebutkan, Layinul
07.30 telah diajarkan kepada klien memperagakan Fuad
WIB 4. Memberikan pendidikan dan melaksanakan
kesehatan mengenai cara-cara
penggunaan obat secara mengontrol halusinasi
teratur yang diajarkan mulai dari
SP 1: mengahardik
halusinasi, SP 2:
bercakap- cakap dengan
orang lain dan SP 3:
melaksankan aktivitas
terjadwal dan klien
mengisi angket yang Romy
diberikan oleh pengkaji Layinul
S: Fuad
- Klien mengatakan tidak
tahu tentang manfaat obat
yang diminum oleh klien,
namun klien mengatakan
klien rutin minum obat
O:
- Klien minum obat yang
telah diberikan
A:
- Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan baik
P:
- Anjurkan klien untuk
minum obat sesuai jadwal
minum obat secara teratur
dan rutin
- Pertahankan SP 4 evaluasi
kegiatan yang lalu (SP 1
sampai SP 4)
09.15 1 - Melaksanakan terapi individu - Libatkan untuk terapi Romy
WIB generalis individu generalis Layinul
Fuad
S:
- Klien menceritakan
kegiatan apa saja yang
sering klien lakukan setiap
hari seperti menyiapkan
masakan pagi untuk anak
dan suaminya dan
mengurus anaknya yang
masih kecil
O:
- Klien mau bercerita ketika
klien dipancing oleh
pengkaji
A:
- Klien mampu bercerita
kegiatan sehari-harinya
P:
- Pertahankan terapi
individu generalis
I. EVALUASI

Waktu DX Evaluasi Paraf


10 April Gangguan Persepsi S: Romy
2019 Sensori: Halusinasi - Klien mengatakan masih ingat dengan Layinul
09.40 WIB Pendengaran nama pengkaji Fuad
- Klien dapat menyebutkan isi, waktu,
frekuensi terjadi halusinasi
- Klien dapat menceritakan pengalaman
halusinasinya kepada pengkaji
- Klien mencurahkan isi hatinya
- Klien dapat menceritakan
pengalamannya ketika klien dirawat di
RS H. Mustajab Bungkanel
O:
- Klien tampak diam
- Klien tampak pasif, namun klien jika
ditanya oleh pengkaji sudah koperatif
- Klien tidak mampu memulai
pembicaraan
- Klien mampu menjalakan ibadah sholat
5 waktu
- Afek datar
- Klien mampu melakukan pendekatan
dengan pengkaji dengan menggunakan
terapi individu generalis

A:
- Bina Hubungan Saling Percaya
(BHSP) dengan klien tercapai
- Identifikasi penyebab tercapai
- Pasien memahami kelebihan dan
kekurangan jka berhubungan dengan
orang lain tercapai
- Klien mau berkenalan dengan orang
lain
- Klien mau minum obat dengan teratur

P:
- Pertahankan untuk kontak singkat tapi
sering
- Anjurkan klien untuk mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
- Anjurkan klien untuk sering bercakap-
cakap dengan keluarga
- Anjurkan klien untuk aktif melakukan
kegiatan aktivitas terjadwal dalam
kesehariannya
- Anjurkan klien untuk minumk obat
secara rutin dan teratur
- Anjurkan klien untuk sering bercerita
tentang perasaannya kepada orang lain
(terapi individu generalis)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama lengkap : Romy Layinul Fuad


2. NIM : P1337420216069
3. Tanggal lahir : 21 Februari 1997
4. Tempat lahir : Cilacap
5. Jenis kelamin : Laki-laki
6. Alamat rumah :
a. Jalan : Kunci-Sidareja
b. RT/RW : RT 03 RW 01
c. Kelurahan : Sudagaran
d. Kecamatan: Sidareja
e. Kab/ Kota : Cilacap
f. Provinsi : Jawa Tengah
7. Telepon :
a. Rumah :-
b. HP 082243214368
c. E-mail : romy212fuad@gmail.com
8. Riwayat pendidikan :
1. Pendidikan TK di Aisiyah Sidareja lulus tahun 2003
2. Pendidikan SD di SDN 03 Sudagaran lulus tahun 2009
3. Pendidikan SMP di SMPN 1 Sidareja lulus tahun 2012
4. Pendidikan SMA di SMAN 1 Sidareja lulus tahun 2015

Purwokerto, 13 Mei 2019

Romy Layinul Fuad


NIM. P1337420216069

Anda mungkin juga menyukai